64 Dimana:
r
11
: reliabilitas yang dicari
2 i
: jumlah varians skor tiap-tiap item.
2 i
: varians total Suharsimi Arikunto,2008:109
Tabel 3.7 Rangkuman Reliabilitas Hasil Uji Coba Angket Keaktifan Siswa N
r
11
r
tabel
Keputusan 40
0,86 0,32
Reliabel Hasil selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 25
G. Teknik Analisis Data
1. Uji Kesamaan Keadaan Awal Siswa Uji kesamaan keadaan awal siswa dilaksanakan sebelum sampel diberi
perlakuan, dimaksudkan untuk mengetahui kesamaan keadaan awal kedua kelompok. Adapun teknik yang digunakan adalah uji-t dua ekor.
a. Menentukan Hipotesis H
: Tidak ada perbedaan Keadaanan awal antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol
H
1
: Ada perbedaan keadaan awal antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol
b. Statistik Uji t =
n 1
n 1
S x
- x
2 1
2 1
dengan: S
: Standar deviasi simpangan baku =
2 -
n n
S 1
- n
S 1
- n
2 1
2 2
2 2
1 1
commit to users
65
1
x
: Rata-rata kelompok eksperimen
2
x
: Rata-rata kelompok kontrol S
1
: Simpangan baku kelompok eksperimen S
2
: Simpangan baku kelompok kontrol n
1
: Jumlah sampel kelompok eksperimen n
2
: Jumlah sampel kelompok kontrol c. Kriteria Pengujian
H
o
diterima jika : - t
tabel
t
hitung
t
tabel
H
o
ditolak jika : t
hitung
-t
tabel
atau t
hitung
t
tabel
Taraf signifikasi = 5
d. Keputusan Uji Jika H
diterima maka tidak ada perbedaan keadaaan awal antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dalam penelitian ini.
2. Uji Prasyarat Analisis Analisis statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis variansi
dua jalan dengan isi sel tak sama dan uji lanjut anava komparasi ganda metode scheffe, sebelum dilakukan uji statistik dengan anava adapun uji prasyarat analisis
variansi adalah sebagai berikut: a.
Uji Normalitas Syarat agar analisis dapat diterapkan adalah dipenuhinya sifat normalitas
pada distribusi populasinya. Untuk menguji apakah data yang diperoleh berasal dari populasi berdistribusi normal atau tidak maka dilakukan uji normalitas.
Dalam penelitian ini uji normalitas yang digunakan adalah metode Lilliefors. Prosedur uji normalitas dengan menggunakan metode Liliefors adalah
sebagi berikut : 1. Penggunaan X
1
, X
2
,….X
n
dijadikan bilangan baku Z
1
, Z
2
, ….Z
n
dengan rumus : Z
1
=
SD X
X
1
dengan X rerata dan SD simpangan baku.
commit to users
66 2. Data dari sampel kemudian diurutkan dari skor terendah sampai skor tertinggi.
3. Untuk tiap bilangan baku ini dan menggunakan daftar distribusi normal baku. Kemudian dihitung peluang F Zi = P Z
Zi 4. Menghitung perbandingan antara nomor subyek dengan subyek n yaitu
SZi =
n i
dimana i : Cacah Z dimana Z
Zi n : Cacah semua observasi n
5. Mencari selisih antara F Zi – S Zi dan ditentukan harga mutlaknya. 6. Ambil harga terbesar diantara harga mutlaknya dan disebut L
, dengan rumus:
i i
Z S
Z F
Max L
keterangan FZ
i
: Bilangan baku yang menggunakan daftar distribusi normal SZ
i
: Perbandingan nomer subyek dengan jumlah subyek Z
i
: Skor standar :
Sx X
X
i
,
X dan Sx masing-masing merupakan rata-rata dan simpangan baku sampel.
7. Daerah kritik DK =
n obs
L L
L
,
8. Keputusan uji Jika L
obs
L
:0
; maka sampel berasal dari populasi berdistribusi normal. Jika L
obs
L
:0
; maka sampel berasal dari populasi yang tidak terdistribusi normal.
Sudjana , 2002 : 466 - 467
commit to users
67 b. Uji Homogenitas
Uji homogenitas disini digunakan untuk menguji apakah variansi- variansi kedua distribusi sama atau tidak, maka digunakan metode Bartlet, dengan
langkah-langkah sebagai berikut ini : 1
Membuat tabel kerja . Sampel
SS
j
s
j 2
log s
j 2
f
j
log f
j 2
2 Menghitung c, dengan rumus sebagai berikut :
f
f k
c
j
1 1
1 3
1 1
3 Menghitung MS
err
:
f
SS MS
j err
4 Menghitung
2
:
log log
10 ln
2 2
j j
err
s f
MS f
C
s
2 j
= SS
j
n
j
-1. f
j
= n
j
– 1 k = cacah sampelgroup.
f
j
= frekuensi tiap sampel. f = frekuensi total sampel.
5 Membandingkan harga
2
dengan tabel . 6
Membuat keputusan uji : H
ditolak jika
2
2 ; k-1
untuk α = 0,05 maka sampel bukan berasal dari
populasi homogen H
diterima jika
2
2 ; k-1
untuk α = 0,05 maka sampel berasal dari
populasi homogen Budiyono, 2004: 174-178
commit to users
68 3. Uji Hipotesis
Hipotesis dalam penelitian ini akan diuji dengan menggunakan metode analisis variansi dua jalan dengan isi sel tidak sama. Adapun prosedur yang
digunakan adalah: Asumsi :
a. Populasi-populasi berdistribusi normal b. Populasi-populasi bervariansi sama
c. Sampel dipilih secara acak
d. Variabel terikat berskala pengukuran interval. e.
Variabel bebas berskala pengukuran nominal. 1. Model
Xijk = +
i
+
j
+
ij
+
ijk
. dengan :
X
ijk
: Pengamatan ke-k dibawah faktor A kategori i, faktor B kategori j.
: Rerata besar
i
: Efek faktor A kategori i
j
: Efek faktor B kategori j
ij
: Interaksi faktor A dan B
ijk
: Galat yang berdistribusi normal N 0,
2
i : 1,2, …, p ; p = cacah kategori A
j : 1,2, …, q ; q = cacah kategori B
k : 1,2, …, n ; n = cacah kategori pengamatan setiap sel
2. Notasi dan tata letak data Analisis variansi dua jalan 2 x 2
Tabel 3.8 Notasi dan tata letak data
commit to users
69
B
1
B
2
B
1
A
1
A
1
B
1
A
2
B
2
A
2
A
1
B
2
A
2
B 3. Prosedur
a. Hipotesis 1. H
0A
:
α
i
= 0 untuk semua i : Tidak ada perbedaan pengaruh antara penggunaan pembelajaran
berbasis masalah dengan metode eksperimen dan demonstrasi terhadap kemampuan kognitif Fisika siswa.
H
1B
:
α
i
≠ 0 untuk paling sedikit satu harga i : Ada perbedaan pengaruh antara penggunaan pembelajaran berbasis
masalah dengan metode eksperimen dan demonstrasi terhadap kemampuan kognitif Fisika siswa.
2. H
0A
:
β
j
= 0 untuk semua j : Tidak ada perbedaan pengaruh antara tingkat keaktifan kategori
tinggi dengan tingkat keaktifan kategori rendah terhadap kemampuan kognitif Fisika siswa.
H
1B
:
β
j
≠ 0 untuk paling sedikit satu harga j : Ada perbedaan pengaruh antara tingkat keaktifan kategori tinggi
dengan tingkat keaktifan kategori rendah terhadap kemampuan kognitif Fisika siswa.
3. H
0A
:
αβ
ij
= 0 untuk semua ij : Tidak ada interaksi antara pengaruh pembelajaran berbasis masalah
dengan tingkat keaktifan siswa terhadap kemampuan kognitif Fisika siswa.
A
commit to users
70 H
1B
:
αβ
ij
≠ 0 untuk paling sedikit satu harga ij : Ada interaksi antara pengaruh pembelajaran berbasis masalah
melalui metode eksperimen dan demonstrasi dengan tingkat keaktifan siswa terhadap kemampuan kognitif Fisika siswa.
b. Komputasi
ij ij
h
n 1
pq n
h
n
: rataan harmonik frekuensi sel n
ij
: ukuran sel ij sel pada baris ke-i dan kolom ke-j
ij ij
n N
: banyaknya seluruh data amatan
n
ij 2
2 2
k ijk
ij ij
X X
SS : jumlah kuadrat deviasi data amatan pada sel ij
ij
AB : rataan pada sel ij
ij ij
AB G
: jumlah rataan semua sel
1 Tabel 3.9 Data Kemampuan Kognitif Fisika Siswa Ditinjau dari KeaktifanS
Siswa
B A
B
1
B
2
n
ij
n
11
n
12
ΣX
ij
11
X
12
X
ij
X
11
X
12
X
2 ij
X
2 11
X
2 12
X C
ij
C
11
C
12
A
1
SS
ij
SS
11
SS
12
commit to users
71 n
2j
n
21
n
22
ΣX
2j
21
X
22
X
j 2
X
21
X
22
X
2 j
2
X
2 21
X
2 22
X C
2j
C
21
C
22
A
2
SS
2j
SS
21
SS
22
Dimana: A : Model pembelajaran berbasis masalah
A
1
: Model pembelajaran berbasis masalah melalui metode eksperimen A
2
: Model pembelajaran berbasis masalah melalui metode demonstrasi B : Keaktifan siswa
B
1
: Keaktifan siswa kategori tinggi B
2
: Keaktifan siswa kategori rendah 2. Tabel 3.10 Jumlah AB
B A
B
1
B
2
Total A
1
1 1
B A
2 1
B A
A
1
’= A
2
1 2
B A
2 2
B A
A
2
’= Total
B
1
’= B
2
’= G’=
G = A
1
+ A
2
=
p
1 i
i
A AB
ij
= X
ij1
+ X
ij2
+ … + X
ijk
=
n
1 k
ijk
X
A
i
= AB
i1
+ AB
i2
=
q 1
k 1
j n
ijk
X
commit to users
72 3. Komponen Jumlah Kuadrat
a =
pq G
2
b =
2
ij
SS c
= ∑
i
A
i
’
2
q d
= ∑
j
B
j
’
2
p e
= ∑
ij
AB
2 ij
dengan: N
: Jumlah cacah pengamatan semua sel G
2
: Kuadrat jumlah rerata pengamatan semua sel A
2 1
: Jumlah kuadrat rerata pengamatan baris ke-i
B
2 j
: Jumlah kuadrat rerata pengamatan baris ke-j AB
2 ij
: Jumlah kuadrat rerata pengamatan pada sel ab
ij
4. Jumlah Kuadrat JK
a
=
h
n
[ 3
-1 ] JK
b
=
h
n
[ 4
-1 ] JK
ab
=
h
n
[ 5
-4 -3
+1 ] JK
g
=
j i
ij
SS
,
= SS
11
+SS
1q
+…+SS
p1
+SS
pq
JK
tot
=
h
n
5 -1
+
j i
ij
SS
,
dengan :
h
n
=
j i
nij pq
,
1
= Rerata harmonik cacah pengamatan sel +
commit to users
73 5. Derajat Kebebasan
dk
a
= p – 1 dk
b
= q – 1 dk
ab
= p – 1q – 1 = pq – p – q + 1 dk
g
= pq n – 1 = N - pq
dk
tot
= N – 1 6. Rerata Kuadrat
RK
a
= JK
a
dk
a
RK
b
= JK
b
dk
b
RK
ab
= JK
ab
dk
ab
RK
g
= JK
g
dk
g
7. Statistik Uji F
a
= RK
a
RK
g
F
b
= RK
b
RK
g
F
ab
= RK
ab
RK
g
8. Daerah Kritik DK
a
= F
a
F
; p – 1, N – pq
DK
b
= F
b
F
; q – 1, N – pq
DK
ab
= F
ab
F
; p – 1 q-1, N – pq
9. Keputusan Uji H
0A
ditolak jika F
a
F
; p – 1, N – pq
H
0B
ditolak jika F
b
F
; q – 1, N – pq
H
0AB
ditolak jika F
ab
F
; p – 1q-1, N – pq
+
commit to users
74 10. Rangkuman Analisis
Tabel 3.11 Rangkuman Analisis Variansi Dua Jalan Frekuensi Sel Tak Sama Sumber
variansi JK
Dk RK
F
obs
F
P
Efek utama A baris
B kolom Interaksi AB
Galat JKA
JKB JKAB
JKG p-1
q-1 p-1q-1
N-pq RKA
RKB RKAB
RKG F
a
F
b
F
ab
- F
F F
- atau
atau atau
- Total
JKT N-1
- -
- -
Nonoh Siti Aminah, 2004:34
4. Uji Lanjut Pengujian Hipotesis
Uji lanjut anava komparasi ganda adalah tindak lanjut dari analisis variansi, apabila hasil variansi menunjukkan bahwa hipotesis nol ditolak. Tujuannya
untuk mengetahui perbedaan rerata setiap pasangan baris, setiap pasangan kolom dan setiap pasangan sel.
Dalam penelitian ini uji komparasi ganda dilakukan menggunakan metode Scheffe dengan rumus:
j i
error 2
j i
j -
i
n 1
n 1
MS X
X F
Langkah-langkah metode Scheffe : a.
Mengidentifikasi semua pasangan komparasi ganda b.
Merumuskan hipotesis yang bersesuaian dengan komparasi tersebut. c.
Mencari harga statistik uji F dengan rumus sebagai berikut :
commit to users
75 1 Untuk komparasi rerata antar baris ke-i dan ke-j
j
i error
2 j
i j
i
n 1
n 1
MS X
X F
2 Untuk komparasi rerata antar kolom ke-i dan ke-j
j
i error
2 j
i j
i
n 1
n 1
MS X
X F
3 Untuk komparasi rerata antar kolom sel ij dan sel kl
kl ij
error 2
kl ij
kl -
ij
n 1
n 1
MS X
X F
Keterangan:
i
X = Rerata pada baris ke i
j
X
= Rerata pada brais ke j
i
X
= Reerata pada kolom ke i
j
X
= Rerata pada kolom ke j
ij
X
= Rerata pada sel ij
kl
X = Rerata pada sel kl
n
i
= Cacah observasi pada baris ke i
n
j
= Cacah observasi pada baris ke j
n
i
= Cacah observasi pada kolom ke i
n
j
= Cacah observasi pada kolom ke j
d. Menentukan tingkat signifikansi
. e.
Menentukan daerah kritik DK dengan menggunakan rumus: DK
i -j
= {F
i -j
F
i -j
p-1 F
;
p-1 ; N-pq
} DK
i-j
= {F
i-j
F
i-j
q-1 F
;
q-1 ; N-pq
}
commit to users
76 DK
ij-kl
= {F
ij-kl
F
ij-kl
q-1 F
;
q-1 ; N-pq
f. Menentukan keputusan uji beda rerata untuk setiap pasang komparasi rerata.
g. Menyusun rangkuman analisis komparasi ganda.
Budiyono, 2004:213-215.
commit to users
77
BAB IV HASIL PENELITIAN