Skripsi Analisis Penerimaan Pajak Hotel dan Restoran sebagai Sumber Jurnal Ekonomi bertajuk Kontribusi Pajak Daerah dan Retribusi Daerah

commit to user

B. Penelitian yang Relevan 1.

Skripsi Efektivitas Pajak Hotel dan Kontribusinya terhadap Pajak Daerah di Kabupaten Semarang Tahun 2000-2004 oleh Agus Rahmanto. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 20 hotel di kota Semarang dengan teknik pengambilan sampel menggunakan stratified random sampling dan metode pengumpulan data menggunakan angket dan dokumentasi.Penelitian ini bersifat diskriptif kuantitatif, yaitu menggunakan analisis data melalui pengukuran objektif dan analisis numerikal untuk efektivitas pajak hotel. Sedangkan teknik analisis data digunakan deskriptif presentase untuk mengetahui efektif pajak hotel dan regresi sederhana untuk mengetahui kontribusi pajak hotel terhadap pendapatan asli daerah. Hasil penelitian diperoleh bahwa efektifitas pajak hotel tahun 2000 adalah 43 yang berarti tidak efektif, efektivitas tahun 2001 adalah 56,92 yang berarti tidak efektif, efektivitas tahun 2002 adalah 66, 46 yang berarti cukup efektif dan efektivitas tahun 2004 adalah 92, 96 yang berarti efektif. Kontribusi pajak hotel terhadap pajak daerah sebesar 10,9 dan sisanya dipengaruhi oleh unsur pajak yang lain.

2. Skripsi Analisis Penerimaan Pajak Hotel dan Restoran sebagai Sumber

Pendapatan Asli Daerah Kota Malang dalam Pelaksanaan Otonomi Daerah oleh Ratih Purbasari. Penelitian ini dilakukan dengan mengumpulkan data-data yang relevan untuk memberikan informasi mengenai permasalahan yang akan digunakan untuk memecahkan masalah yang ada. Berdasarkan penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa kontribusi pajak hotel terhadap pajak daerah dalam kurung waktu 5 tahun ini sebesar 8,97 dan kontribusi pajak restoran terhadap pajak daerah sebesar 20,55. Sedangkan penerimaan pajak daerah menyumbang 48, 46 dari jumlah pendapatan asli daerah untuk tahun anggaran 2003-2007. kontribusi Pendapatan asli daerah terhadap anggaran pendapatan belanja daerah masih sangat terbatas, padahal untuk mewujudkan kemandirian daerah commit to user diharapkan kontribusi pendapatan asli daerah terhadap anggaran pendapatan belanja daerah tidak kurang dari 40.

3. Jurnal Ekonomi bertajuk Kontribusi Pajak Daerah dan Retribusi Daerah

terhadap Pendapatan Asli Daerah PAD dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah APBD guna mendukung Pelaksanaan Otonomi Daerah Studi kasus Pemerintah Kota Bogor oleh Mohammad Riduansyah. Penerimaan Pendapatan Asli Daerah PAD merupakan sumber penerimaan yang signifikan bagi pembiayaan rutin dan pembangunan di suatu daerah otonom. Jumlah penerimaan komponen pajak daerah dan retribusi daerah sangat dipengaruhi oleh banyaknya jenis pajak daerah dan retribusi daerah yang diterapkan serta disesuaikan dengan peraturan yang berlaku yang terkait dengan penerimaan kedua komponen tersebut. Kontribusi penerimaan pajak daerah dan retribusi daerah terhadap perolehan PAD Pemerintah Kota Bogor dalam kurun waktu Tahun Anggaran TA 19931994 – 2000 cukup significan dengan rata-rata kontribusi sebesar 27,78 per tahun. Kontribusi penerimaan pajak daerah dan retribusi daerah terhadap total perolehan penerimaan Pemda Bogor tercermin dalam APBD-nya, dikaitkan dengan kemampuannya untuk melaksanakan otonomi daerah terlihat cukup baik. Komponen pajak daerah dalam kurun waktu TA 19931994 - 2000 rata-rata pertahunnya memberikan kontribusi sebesar 7,81 per tahun dengan rata-rata pertumbuhan sebesar 22,89 pertahunnya. Sedangkan pendapatan yang berasal dari komponen retribusi daerah, pada kurun waktu yang sama, memberikan kontribusi rata-rata per tahunnya sebesar 15,61 dengan rata-rata pertumbuhan pertahunnya sebesar 5,08 per tahun. Untuk meningkatkan kontribusi penerimaan pajak daerah dan retribusi daerah terhadap total penerimaan PAD dan sekaligus memperbesar kontribusinya terhadap APBD Pemda Kota Bogor perlu dilakukan beberapa langkah di antaranya perlu dilakukan peningkatan intensifikasi pemungutan jenis-jenis pajak daerah dan retribusi daerah, kemudian dilakukan ekstensifikasi dengan jalan commit to user memberlakukan jenis pajak dan retribusi baru sesuai dengan kondisi dan potensi yang ada .

C. Kerangka Pemikiran