Fungsi Pajak Pengelompokan Pajak

commit to user kontrapestasi yang langsung dapat menunjukan dan digunakan untuk membayar pengeluaran umum”. Berdasarkan pengertian-pengertian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa ciri-ciri pajak adalah sebagai berikut : 1 Pajak dipungut oleh negara, berdasarkan kekuatan Undang-undang serta aturan pelaksanaannya. 2 Dalam pembayaran pajak tidak mendapat kontra prestasi individu oleh pemerintah atau tidak ada hubungan langsung antara jumlah pembayaran pajak dengan kontra prestasi individu. 3 Penyelenggaraan pemerintah secara umum merupakan kontrapestasi dari negara. 4 Diperuntukan bagi pengeluaran rutin pemerintah. 5 Pajak dapat pula mempunyai tujuan yang tidak budgeter yaitu mengatur.

b. Fungsi Pajak

Terdapat 2 dua fungsi pajak, yaitu fungsi budgetair sumber keuangan negara dan fungsi regulerrend mengatur, Siti Resmi.2004: 2. 1 Fungsi Budgetair, yaitu sebagai sumber penerimaan kas negara yang digunakan untuk membiayai pengeluaran negara. 2 Fungsi Mengatur, yaitu sebagai alat untuk melaksanakan kebijakan negara dalam bidang ekonomi maupun sosial dan sebagai alat untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu yang letaknya diluar bidang keuangan.

c. Pengelompokan Pajak

Menurut Siti Resmi 2004 pajak dapat dikelompokan menjadi 3, yaitu pengelompokan menurut golonganya, pengelompokan menurut sifatnya dan pengelompokan menurut lembaga pemungutan. commit to user 1 Pengelompokan Pajak menurut Golongan. Menurut golongannya, pajak dikelompokan menjadi 2dua yaitu pajak langsung dan pajak tidak langsung. a Pajak Langsung Pajak langsung adalah pajak yang beban pembayarannya harus ditanggung oleh wajib pajak, tidak dapat dilimpahkan kepihak lain. Contoh : Pajak Penghasilan. b Pajak tidak Langsung Pajak tidak langsung adalah pajak yang beban pembayarannya dapat dilimpahkan kepada orang lain. Pajak tidak langsung terjadi jika terdapat suatu kegiatan, peristiwa, perbuatan yang menyebabkan terutangnya pajak, misalnya terjadi penyerahan barang atau jasa. Contoh : Pajak Pertambahan Nilai. Dimana beban Pajak Pertambahan Nilai dapat dilimpahakan dari produsen ke konsumen. 2 Pengelompokan Pajak menurut Sifat. Menurut sifatnya, pajak dikelompokan menjadi 2dua yaitu Pajak Subjektif dan Pajak Objektif a Pajak Subjektif Pajak subjektif adalah pajak yang dalam pemungutannya memperhatikan keadaan pribadi pembayarnya subyeknya, seperti status perkawinan, banyaknya, dan tanggungan lainnya. Keadaan pribadi Wajib Pajak selanjutnya digunakan untuk menentukan besarnya penghasilan tidak kena pajak. Contohnya adalah Pajak Penghasilan PPh. b Pajak Objektif Pajak Objektif adalah pajak yang dalam pemungutannya memperhatikan obyeknya baik berupa benda, keadaan, perbuatan, dan peristiwa yang commit to user menyebabkan kewajiban membayar pajak, tanpa memperhatikan keadaan pribadi subyek pajak Wajib Pajak maupun tempat tinggal. Contohnya adalah Pajak Bumi dan Bangunan PBB. 3 Pengelompokan Pajak menurut Lembaga Pemungut. Menurut lembaga pemungutannya, pajak dikelompokan menjadi 2dua yaitu pajak pusat dan pajak daerah. a Pajak Pusat Pajak pusat adalah pajak yang dipungut oleh pemerintah pusat yang penyelenggaraannya dilaksanakan oleh departemen keuangan dan hasilnya digunakan untuk pembiayaan rumah tangga negara pada umumnya. Contohnya adalah Pajak Penghasilan, Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah,Pajak Bumi dan Bangunan. b Pajak Daerah Pajak daerah adalah pajak yang dipungut oleh pemerintah daerah baik daerah tingkat I maupun daerah tingkat II dan digunakan untuk membiayai anggaran rumah tangga pemerintah daerah masing-masing.Contoh Pajak Daerah Tingkat I Propinsi adalah Pajak Kendaraan Bermotor, Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor, Bea balik Nama Tanah. Contoh Pajak Daerah Tingkat II KotamadyaKabupaten adalah Pajak Hotel dan Restoran, Pajak Penerangan Jalan, Pajak Reklame.

d. Asas-asas Pemungutan Pajak