saat ini Current Price terhadap laba bersih Earning perusahaan. Rasio PER menunjukkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba bersih. Semakin kecil PER
berarti kinerja perusahaan dalam menghasilkan laba semakin bagus. Rumus perhitungan PER atau PE Ratio dapat dihitung sebagai berikut :
Harga Per Lembar Saham Current Price Laba Per Lembar Saham EPS
2.1.2 Keputusan Pendanaan
Keputusan ini sering disebut sebagai kebijakan struktur modal. Pada keputusan ini manajer keuangan dituntut untuk mempertimbangkan dan menganalisis kombinasi dari
sumber-sumber dana yang ekonomis bagi perusahaan guna mempelajari kebutuhan- kebutuhan investasi.
Kebijakan pendanaan adalah merupakan satu kebijakan yang sangat penting bagi perusahaan, karena menyangkut perolehan sumber dana untuk kegiatan operasi perusahaan.
Kebijakan ini akan berpengaruh terhadap struktur modal dan faktor leverage perusahaan, baik leverage operasi maupun leverage keuangan. Leverage keuangan merupakan
penggunaan sumber dana yang memiliki biaya tetap dengan harapan bahwa akan memberikan tambahan keuntungan yang lebih besar daripada biaya tetapnya sehingga akan
meningkatkan keuntungan yang tersedia bagi para pemegang saham. Jika perusahaan menetapkan
kebijakan untuk
menggunakan sumber
dana dari
utang,
Universitas Sumatera Utara
berarti leverage keuangan perusahaan meningkat, dan perusahaan akan menanggung biaya tetap berupa bunga. Ada beberapa sumber dana yang dapat digunakan oleh manajemen
keuangan. Untuk mendanai kebutuhan keuangan jangka pendek, maka manajemen keuangan dapat menggunakan sumber dana dari perbankan, sedang kebutuhan dana dalam
jangka panjang dan jumlah yang besar dapat diperoleh dari pasar modal karena di pasar modal banyak investor sumber dana, bahkan tidak terbatas.
Riyanto 2009 Keputusan pendanaan dapat diartikan sebagai keputusan yang menyangkut struktur keuangan perusahaan financial structure. Struktur keuangan
perusahaan merupakan komposisi dari keputusan pendanaan yang meliputi hutang jangka pendek, hutang jangka panjang, dan modal sendiri. Setiap perusahaan akan mengharapkan
adanya struktur modal optimal, yaitu struktur modal yang dapat memaksimalkan nilai perusahaan value of the firm dan meminimalkan biaya modal cost of capital.
Keputusan pendanaan didefinisikan sebagai keputusan yang menyangkut komposisi pendanaan yang dipilih oleh perusahaan. Sumber pendanaan di dalam suatu perusahaan
dibagi menjadi dua kategori yaitu pendanaan internal dan pendanaan eksternal. Pendanaan internal dapat diperoleh dari sumber laba ditahan dan depresiasi, sedangkan pendanaan
eksternal dapat diperoleh dari para kreditur atau yang disebut dengan hutang dari pemilik, peserta, atau pengambil bagian dalam perusahaan atau yang disebut sebagai modal. Proporsi
atau bauran dari penggunaan modal sendiri dan hutang dalam memenuhi kebutuhan dana perusahaan disebut struktur modal perusahaan.
Prinsip manajemen perusahaan menuntut agar baik dalam memperoleh maupun menggunakan dana harus didasarkan pada efisiensi dan efektifitas. Efisiensi penggunaan
dana berarti bahwa setiap rupiah dana yang ditanamkan dalam aktiva harus dapat digunakan seefisien mungkin untuk menghasilkan tingkat keuntungan investasi yang maksimal. Fungsi
penggunaan dana meliputi perencanaan dan pengendalian penggunaan aktiva dalam aktiva
Universitas Sumatera Utara
lancar maupun aktiva tetap. Pengalokasian dana harus didasarkan pada perencanaan yang tepat, agar dana yang mengganggur menjadi kecil. Efisiensi penggunaan dana secara
langsung dan tidak langsung akan menentukan besar kecilnya tingkat keuntungan yang dihasilkan dari investasi.
Terdapat dua pandangan mengenai keputusan pendanaan. Pandangan pertama dikenal dengan pandangan tradisional yang menyatakan bahwa struktur modal
mempengaruhi nilai perusahaan. Pandangan tradisional diwakili oleh dua teori yaitu Trade off Theory dan Pecking Order Theory. Pandangan kedua adalah teori yang dikemukakan
oleh Miller dan Modigliani yang dikenal dengan Irrelevance Theory yang menyatakan bahwa struktur modal tidak memengaruhi nilai perusahaan.
a. Trade-off theory Trade-off theory menyatakan bahwa perusahaan menukar manfaat pajak dari
pendanaan hutang dengan masalah yang ditimbulkan oleh potensi kebangkrutan Brigham dan Houston 2011. Esensi trade-off theory dalam struktur modal adalah menyeimbangkan
manfaat dan pengorbanan yang timbul sebagai akibat penggunaan hutang. Sejauh manfaat lebih besar, maka tambahan hutang masih diperkenankan. Apabila pengorbanan karena
penggunaan hutang sudah lebih besar, maka tambahan hutang sudah tidak diperbolehkan. Trade-off theory telah mempertimbangkan berbagai faktor seperti corporate tax, biaya
kebangkrutan, dan personal tax dalam menjelaskan mengapa suatu perusahaan memilih suatu struktur modal tertentu Husnan 2013.
Kesimpulan trade-off theory adalah penggunaan hutang akan meningkatkan nilai perusahaan tetapi hanya sampai pada titik tertentu. Walaupun model ini tidak dapat
menentukan secara tepat struktur modal yang optimal, namun model tersebut memberikan kontribusi penting yaitu:
Universitas Sumatera Utara
1. Perusahaan yang memiliki aktiva yang tinggi sebaiknya menggunakan
sedikit hutang. 2.
Perusahaan yang membayar pajak tinggi sebaiknya lebih banyak menggunakan hutang dibandingkan dengan perusahaan yang membayar
pajak rendah. b.
Pecking Order Theory Pecking order theory menetapkan suatu urutan keputusan pendanaan dimana
manajer pertama kali akan memilih untuk menggunakan laba ditahan, lalu hutang, dan penerbitan saham sebagai pilihan terakhir Hanafi 2004. Myers 1984 dalam Husnan
2013 mengemukakan argumentasi mengenai adanya kecenderungan suatu perusahaan untuk menentukan pemilihan sumber pendanaan yang berdasarkan pada pecking order
theory. Teori ini disebut pecking order karena teori ini menjelaskan mengapa perusahaan akan menentukan hierarki sumber dana yang paling disukai. Secara ringkas teori tersebut
menyatakan bahwa: 1.
Perusahaan menyukai internal financing pendanaan dari hasil operasi perusahaan.
2. Apabila perusahaan memerlukan pendanaan dari luar eksternal financing, maka
perusahaan akan menerbitkan sekuritas yang paling aman terlebih dahulu, yaitu dimulai dengan penerbitan obligasi, kemudian diikuti oleh sekuritas yang
berkara kteristik opsi seperti obligasi konversi, baru akhirnya apabila masih belum mencukupi, saham baru diterbitkan.
Pandangan kedua adalah teori yang dikemukakan oleh Modigliani dan Miller. Dalam teori ini mereka berargumen bahwa risiko total untuk semua pemegang sekuritas perusahaan
tidak berubah dengan adanya perubahan dalam struktur modal perusahaan. Bagaimana cara membagi struktur modal perusahaan antara hutang, ekuitas dan lain-lain, selalu terdapat
Universitas Sumatera Utara
konservasi atas nilai investasi. Karena nilai investasi total tergantung pada profitabilitas dan risiko yang mendasarinya, nilai perusahaan tidak berubah sejalan dengan perubahan dalam
struktur modal perusahaan. Keputusan pendanaan dapat diproksikan dengan Debt to Equity Ratio DER. Rasio
ini menunjukkan perbandingan antara pembiayaan dan pendanaan melalui hutang dengan pendanaan melalui ekuitas. Rasio ini biasanya digunakan untuk mengukur financial
leverage dari suatu perusahaan Syamsuddin 2001. Rumus yang digunakan untuk mengukur Debt to Equity Ratio adalah sebagai berikut:
DER= Total Liabilities Total Shareholders’Equity
.
2.1.3 Nilai Perusahaan