Uji Normalitas Uji Multikolinearitas Uji Heteroskedastisitas Uji Autokorelasi

3.5. Uji Asumsi Klasik

Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan analisis regresi linear berganda. Analisis regresi liner berganda merupakan teknik yang paling sering digunakan dibandingkan dengan teknik yang lain, mengingat sebagian besar rumusan penelitian akuntansi dan keuangan berkenaan dengan dugaan adanya pengaruh beberapa variabel bebas terhadap variabel terikat Supramono dan Utami 2005. Model persamaan regresi linear berganda pada penelitian ini dirumuskan sebagai berikut : Y= a + b1 X1 + b2 X2 + ε

3.5.1 Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Model regresi yang baik memiliki distribusi data normal atau mendekati normal. Untuk mendeteksi apakah variabel residual berdistribusi normal atau tidak yaitu dengan analisis grafik. Sedangkan normalitas suatu variabel umumnya dideteksi dengan uji statistik nonparametrik Kolmogorof - Smirnov K- S. Suatu variabel dikatakan terdistribusi normal jika nilai signifikansinya 0,05 Ghozali, 2012.

3.5.2 Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas bertujuan untuk mengetahui apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas independen. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen Ghozali, 2012. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolinearitas di dalam model regresi antara lain dapat dilakukan dengan melihat 1 nilai tolerance dan lawannya 2 variance inflation factor VIF. Nilai cut off yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya multikolinearitas adalah nilai tolerance ≥ 0,10 atau sama dengan nilai VIF ≤ 10 Ghozali, 2012. Universitas Sumatera Utara

3.5.3 Uji Heteroskedastisitas

Pengujian ini dilakukan untuk mendeteksi apakah dalam sebuah model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual suatu pengamatan ke pengamatan yang lain. Dalam model regresi, salah satu asumsi yang harus dipenuhi bahwa varians residual dari suatu pengamatan ke pengamatan yang lain tidak memiliki pola tertentu. Pendeteksian ada atau tidaknya heteroskedastisitas dapat juga dilakukan dengan melihat ada atau tidaknya pola tertentu bergelombang, melebar kemudian menyempit pada grafik plot scatterplot antara nilai prediksi variabel terkait ZPRED dengan residualnya SRESID.

3.5.4 Uji Autokorelasi

Asumsi ini disebut juga dengan asumsi non-autokorelasi non-autocorrelation. Untuk menguji asumsi independensi dari error, dapat digunakan uji Durbin-Watson. Nilai statistik dari uji Durbin-Watson berkisar di antara 0 dan 4. Field 2009 menyatakan sebagai berikut “Nilai statistik dari uji Durbin-Watson berkisar dari 0 sampai 4. Nilai statistik dari uji Durbin- Watson yang bernilai 2 berarti residual tidak berkorelasi”. Nilai statistik dari uji Durbin-Watson yang lebih kecil dari 1 atau lebih besar dari 3 diindikasi terjadi autokorelasi. Field 20 09 menyatakan “Nilai dari statistik uji Durbin- Watson bergantung pada jumlah variabel bebas dan banyaknya pengamatan dalam sampel. Nilai kritis Durbin-Watson dapat dilihat dalam tabel distribusi Durbin-Watson atau dengan menggunakan patokan nilai rule of thumb. Nilai statistik Durbin-Watson yang lebih kecil dari 1 atau lebih besar dari 3 perlu mendapat perhatian bahwa terindikasi terjadi autokorelasi.”

3.6. Pengujian Hipotesis

Dokumen yang terkait

Pengaruh Keputusan Investasi, Keputusan Pendanaan, dan Profitabilitas terhadap Nilai Perusahaan Dengan Kebijakan Dividen sebagai Variabel Intervening pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2011-2014

10 142 127

Pengaruh Keputusan Investasi, Keputusan Pendanaan dan Kebijakan Dividen Terhadap Nilai Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

4 93 113

ENGARUH KEPUTUSAN INVESTASI, KEPUTUSAN PENDANAAN, DAN KEBIJAKAN DIVIDEN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

0 3 18

PENDAHULUAN Pengaruh Keputusan Investasi, Keputusan Pendanaan, Kebijakan Deviden Dan Tingkat Suku Bunga Terhadap Nilai Perusahaan (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2010 - 2014).

0 2 9

PENGARUH PROFITABILITAS, KEPUTUSAN INVESTASI, KEPUTUSAN PENDANAAN, DAN KEBIJAKAN DIVIDEN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

4 8 115

PENGARUH KEPUTUSAN INVESTASI, KEPUTUSAN PENDANAAN DAN KEBIJAKAN DIVIDEN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

0 0 12

Pengaruh Keputusan Pendanaan dan Keputusan Investasi Terhadap Nilai Pe- rusahaan dengan Kebijakan Dividen sebagai Variabel Intervening pada Sektor Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 20

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Pengaruh Keputusan Investasi, Keputusan Pendanaan, dan Profitabilitas terhadap Nilai Perusahaan Dengan Kebijakan Dividen sebagai Variabel Intervening pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 12

SKRIPSI PENGARUH KEPUTUSAN INVESTASI, KEPUTUSAN PENDANAAN, DAN PROFITABILITAS TERHADAP NILAI PERUSAHAAN DENGAN KEBIJAKAN DIVIDEN SEBAGAI VARIABEL INTERVENING PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2011-2014

0 0 15

PENGARUH KEPUTUSAN INVESTASI, KEPUTUSAN PENDANAAN DAN KEBIJAKAN DIVIDEN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR SEKTOR INDUSTRI BARANG KONSUMSI YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2010-2013

0 0 14