Sedangkan untuk peralaman indeks korelasi yang menentukan besar hubungan variabel X tayangan iklan generasi pemilih cerdas 2014 danterhadap
variabel Y minat memilih dalam pemilu pelajar di SMA Negeri 1 Kota Lhokseumawe, maka digunakan rumus:
D = rs
2
x 100 D = 0,443
2
x 100 D = 0,196249 x 100
D = 19, 6249 dibulatkan menjadi 19,62 Hasil perhitungan di atas menunjukkan bahwa determinasi antara variabel
X tayangan iklan generasi pemilih cerdas 2014 terhadap variabel Y minat memilih dalam pemilu pelajar di SMA Negeri 1 Kota Lhokseumawe sebesar
19,62 sedangkan sisanya 80,38 di pengaruhi oleh faktor lain diluar penelitian ini.
Hasil selanjutnya adalah pengujian hipotesis yang merupakan tahap akhir dari keseluruhan analisis data maka akan dilanjutkan dengan memberikan
kesimpulan penelitian ini.
4.3 Pembahasan
Setelah peneliti menyelesaikan semua tahapan analisis data dari setiap kuesioner yang telah diisi oleh responden, maka dilanjutkan dengan pembahasan
hasil dari perolehan analisis data. Dari hasil analisis tabel tunggal, dapat disimpulkan bahwa sebagian besar sampel mengetahui tayangan Iklan Generasi
Pemilih Cerdas Pemilu 2014 di televisi dan pernah menyaksikan minimal dua kali. Namun sampel menganggap bahwa kata-katabahasa yang digunakan di
dalam iklan kurang menarik dan kurang jelas, isi pesan yang disampaikan kurang jelas dan tidak memahami tampilan gambar yang disampaikan dalam tayangan
iklan Generasi Pemilih Cerdas Pemilu 2014. Frekuensi penayangan iklan Generasi Pemilih Cerdas Pemillu 2014 di
televisi yang sangat jarang menyebabkan sedikitnya penonton yang sering
Universitas Sumatera Utara
menyaksikan tayangan iklan tersebut, sehingga sebagian besar penonton hanya pernah menyaksikan tayangan iklan sebanyak 1 sampai 2 kali saja. Hal ini jelas
menyebabkan iklan tersebut tidak mampu mempengaruhi serta membujuk penonton dengan baik sesuai dengan tujuan diciptakannya.
Dari hasil uji validitas yang telah dilakukan pada setiap pertanyaan untuk masing-masing variabel, maka diperoleh 17 pertanyaan valid dan 5 pertanyaan
tidak valid dengan nilai koefisien korelasi lebih dari 0,25 untuk variabel tayangan iklan generasi pemilih cerdas pemilu 2014. Serta 7 pertanyaan valid dan 1
pertanyaan tidak valid dengan nilai koefisien korelasi lebih dari 0,25 dari pertanyaan pada variabel minat memilih dalam pemilu pada pelajar SMA Negeri 1
Lhokseumawe. Sedangkan hasil uji reliabilitas untuk variabel tayangan iklan generasi
pemilih cerdas pemilu 204 diperoleh nilai Cronbach’s Alpha sebesar 0,791 yang berarti reabilitas tinggi dan variabel minat memilih dalam pemilu pelajar SMA
Negeri 1 Lhokseumawe dengan nilai Cronbach’s Alpha sebesar 0,876 yang berarti reabilitas tinggi.
Dari hasil uji hipotesis yang diajukan terdapat hubungan antara tayangan iklan “Generasi Pemilih Cerdas Pemilu 2014” dengan minat memilih pada pelajar
SMA Negeri 1 Lhokseumawe dari 46 orang responden menunjukkan hasil rho = 0,443, maka hipotesis diterima karena rho 0 dengan nilai Sig. 2-tailed sebesar
0,002 yang dapat diartikan bahwa terdapat hubungan antara tayangan iklan generasi pemilih cerdas 2014 dan minat memilih dalam pemilu pada pelajar SMA
Negeri 1 Lhokseumawe. Besarnya tingkat hubungan antara variabel tayangan iklan generasi
pemilih cerdas 2014 dan variabel minat memilih dalam pemilu pelajar SMA Negeri 1 Lhokseumawe ditunjukkan dengan nilai determinasi yaitu 19,62 yang
berarti masih lemahnya hubungan antara kedua variabel tersebut. Lemahnya hubungan antara kedua variabel tersebut penulis berasumsi karena iklan generasi
pemilih cerdas 2014 tidak memberikan pengaruh yang baik, hal ini disebabkan karena bahasa yang digunakan kurang dimengerti, pesan yang disampaikan dalam
Universitas Sumatera Utara
iklan tidak tersampaikan dengan baik, gambar yang ada tidak dipahami dan tidak menarik, kurangnya pengetahuan responden tentang politik dan pemilu, serta
sosialisasi yang masih kurang.
Universitas Sumatera Utara
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Penelitian dengan judul “Pengaruh Generasi Pemilih Cerdas Pemilu 2014 di TV Terhadap Minat Memilih dalam Pemilu Pada Pelajar SMA Negeri 1
Lhokseumawe” dilakukan berdasarkan fenomena yang terjadi saat ini dimana jumlah golongan putih yang terus meningkat sepanjang tahun, sehingga Komisi
Penelitian gencar melakukan sosialisasi, salah satunya melalui tayangan iklan Generasi Pemilih Cerdas Pemilu 2014 di beerbagai stasiun TV di Indonesia.
Dengan demikian peneliti tertarik untuk mengetahui gambaran iklan Generasi Pemilih Cerdas Pemilu 2014 secara keselurahan, kemudian mencari tahu
tanggapan pelajar SMA Negeri 1 Lhokseumawe sebagai pemilih pemula sekaligus sampel dalam penelitian ini, dan mengetahui kuat lemahnya hubungan diantara
keduanya. Setelah dilakukan penelitian dan pengelolaan data, maka dapat
disimpulkan bahwa ; 1.
Gambaran umum iklan Generasi Pemilih Cerdas Pemilu 2014 di televisi kurang jelas sehingga tidak mampu menyampaikan pesan secara jelas kepada
para penonto khususnya pemilih pemula sebagai target utama. 2.
mayoritas responden menganggap bahwa kata-katabahasa dalam iklan Generasi Pemilih Cerdas Pemilu 2014 di tv kurang menarik dan tidak jelas,
pesan yang disampaikan tidak jelas, makna gambar tidak dipahami, tampilan gambar kurang menarik, frekuensi penayangan yang jarang sehingga
mengakibatkan kurangnya pengaruh yang mampu diberikan iklan kepada responden.
3. Mayoritas responden menganggap bahwa iklan Generasi Pemilih Cerdas
Pemilu 2014 tidak mempengaruhi perhatian sehingga tidak mampu membujuk responden sesuai dengan pesan dan tujuannya, yakni mengajak pemilih
Universitas Sumatera Utara