Formulasi sediaan krim pelembab .1 Formulasi standar Young, 1972 Pembuatan dasar krim Pembuatan sediaan krim tangan

21 1. Wanita berbadan sehat 2. Usia antara 20-30 tahun 3. Tidak ada riwayat penyakit alergi 4. Bersedia menjadi sukarelawan.

3.4 Identifikasi Sampel

Identifikasi sampel dilakukan dengan menganalisis kandungan asam lemak yang terkandung dalam minyak bekatul di Pusat Penelitian Kelapa Sawit, Medan. 3.5 Prosedur Kerja 3.5.1 Formulasi sediaan krim pelembab 3.5.1.1 Formulasi standar Young, 1972 Formulasi standar yang dipilih adalah dari buku Young, 1972. R Asam stearat 12 g Setil alkohol 0,5 g Sorbitol 5 g Propilen glikol 3 g Trietanolamin 1 g Gliserin 1-5 tetes Metil paraben 1 sendok spatula Parfum 1-3 tetes Akuades 78,2 ml

3.5.1.2 Formula modifikasi

Formulasi krim tangan dimodifikasi dengan penambahan antioksidan butilhidroksitoluen, dan tidak menggunakan sorbitol, propilen glikol, dan gliserin. Kemudian pada sediaan krim tangan, digunakan minyak bekatul dalam beberapa konsentrasi. Formulasi krim tangan yang dibuat adalah: R Asam stearat 12 g Setil alkohol 0,5 g Trietanolamin 1 g Metil Paraben 0,1 g Butilhidroksitoluen 0,1 Universitas Sumatera Utara 22 Oleum lavender 3 tetes Minyak bekatul x Akuades ad 100 g Keterangan: x : Konsentrasi minyak bekatul yang akan di tambahkan 3, 6, 9, 12.

3.5.2 Pembuatan dasar krim

Formula dasar krim yang dibuat dapat dilihat pada Tabel 3.1 sebagai berikut: Tabel 3.1 Formula dasar krim yang dibuat Komposisi Jumlah untuk 500 gram 1 Asam stearat g 60 2 Setil alcohol g 2,5 3 Trietanolamin g 5 4 Metil paraben g 0,5 5 Butilhidroksitoluen 0,5 6 Akuades g ad 500 Cara pembuatan: Ditimbang semua bahan, pisahkan fase air dan fase minyak. Asam stearat dan setil alkohol di lebur di atas penangas air fase minyak, kemudian ditambahkan butilhidroksitoluen. Metil paraben dan trietanolamin di larutkan dalam akuades yang telah di panaskan fase air. Kemudian, fase minyak di masukkan ke dalam lumpang porselin panas, ditambahkan fase air dan di aduk secara konstan hingga di peroleh dasar krim yang homogen.

3.5.3 Pembuatan sediaan krim tangan

Konsentrasi minyak bekatul yang digunakan dalam pembuatan sediaan krim tangan masing-masing adalah 3, 6, 9, dan 12. Universitas Sumatera Utara 23 Cara pembuatan: Minyak bekatul di masukkan dalam lumpang porselin, lalu ditambahkan dasar krim sedikit demi sedikit, di gerus hingga homogen. Terakhir ditambahkan oleum lavender, diaduk, lalu dimasukkan ke dalam wadah. Formulasi yang dirancang dapat dilihat pada Tabel 3.2 dibawah ini, yaitu: Tabel 3.2 Komposisi bahan krim tangan Bahan Konsentrasi Formula A Blanko Formula B 3 Formula C 6 Formula D 9 Formula E 12 Minyak bekatulg - 3 6 9 12 Oleum lavendertetes 3 3 3 3 3 Dasar krimg 100 97 94 91 88 Keterangan : A : Blanko sebagai pembanding tanpa ditambahkan minyak bekatul B : Sediaan yang mengandung 3 minyak bekatul C : Sediaan yang mengandung 6 minyak bekatul D : Sediaan yang mengandung 9 minyak bekatul E : Sediaan yang mengandung 12 minyak bekatul 3.6 Pemeriksaan Mutu Fisik Sediaan 3.6.1 Pemeriksaan homogenitas sediaan Sejumlah tertentu sediaan jika dioleskan pada sekeping kaca atau bahan transparan lain yang cocok,sediaan harus menunjukkan susunan yang homogen dan tidak terlihat adanya butiran kasar Ditjen POM, 1979.

3.6.2 Penentuan tipe emulsi sediaan

Penentuan tipe emulsi sediaan dilakukan dengan pengujian konduktivitas elektrolit menggunakan konduktometri. Dua buah elektroda pada konduktometer di celupkan dalam sediaan, lalu diamati nilai pada konduktometer yang digunakan. Emulsi tipe ma menunjukkan sifat konduktor elektrolit yang relatif Universitas Sumatera Utara