55
5.5 Hubungan Lokasi Kerja dengan Gejala Photokeratitis
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa 1 orang 11,1 pekerja yang bekerja didalam ruangan mengalami gejala photokeratitis dan 8 orang 88,9
yang tidak mengalami gejala photokeratitis. Sedangkan pada pekerja yang bekerja diluar ruangan sebanyak 33 orang 91,7 mengalami gejala photokeratitis dan 3
orang 8,3 yang tidak mengalami gejala photokeratits. Pada hasil uji chi-square menunjukkan nilai p=0,0001 dimana nilai p 0,05 yang artinya terdapat hubungan
yang bermakna antra lokasi kerja dengan gejala photokeratitis . Besarnya radiasi UV yang diterima oleh pekerja las yang bekerja diluar
ruangan disebabkan karena adanya tambahan pajanan radiasi UV secara langsung dari matahari yang merupakan sumber sinar UV yang alami dan terbesar sehingga
sangat berpengaruh terhadap besarnya sinar radiasi UV yang memajan Olishifski, 1985. Hal ini juga didukung dari hasil penelitian WHO 2003, pada pekerjaan
pengelasan sendiri memiliki potensi keterpajanan yang tinggi terhadap sinar matahari terutama pada pekerja yang bekerja diluar ruangan.
Hal ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Wahyuni 2012, yang menyatakan rata-rata pekerja las yang bekerja diluar ruangan mendapatkan
pajanan sinar radiasi UV lebih banyak dibandingkan pekerja yang bekerja di dalam ruangan disebabkan oleh adanya tambahan UV alami dari sinar matahari. Sehingga
pekerja yang bekerja di luar ruangan lebih banyak mendapatkan gejala photokeratitis. Didukung oleh hasil uji statistik bahwa ada hubungan yang signifikan antara lokasi
kerja dengan keluhan subjektif photokeratitis dengan nilai p=0,004
Universitas Sumatera Utara
56
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan pada pekerja las di PT. Adhi Karya Persero Tbk Duri, Riau tahun 2016, dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Distribusi pekerja las di PT. Adhi Karya Persero Tbk Duri, Riau 2016 yang mengalami gejala photokeratitis sebanyak 34 orang 75,6 dan yang tidak
mengalami gejala photokeratitis sebanyak 11 orang 24,4. 2. Tidak adanya hubungan yang signifikan antara usia dengan gejala
photokeratitis pada pekerja las di PT. Adhi Karya Persero Tbk Duri, Riau tahun 2016 dengan nilai p= 0,926 p 0,05.
3. Adanya hubungan yang signifikan antara lama paparan dengan gejala photokeratitis pada pekerja las di PT. Adhi Karya Persero Tbk Duri, Riau
tahun 2016 dengan nilai p= 0,019 p 0,05. 4. Tidak ada hubungan yang bermakna antara masa kerja dengan gejala
photokeeratitis pada pekerja las di PT. Adhi Karya Persero Tbk Duri, Riau tahnu 2016 dengan nilai p = 0,621 p0,05.
5. Tidak ada hubungan yang bermakna antara penggunaan APD dengan gejala photokeratitis pada pekerja las di PT. Adhi Karya Persero Tbk Duri, Riau
tahnu 2016 dengan nilai p= 0,228 p0,05.
Universitas Sumatera Utara
57
6. Adanya hubungan yang bermakna antara lokasi kerja dengan gejala photokeeratitis pada pekerja las di PT. Adhi Karya Persero Tbk Duri, Riau
tahnu 2016 dengan nilai p = 0,0001 p0,05.
6.2 Saran