mempengaruhi partisipasi anggota. Sedangkan pada penelitian ini ditambahkan variabel independen berupa motivasi anggota sebagai
salah satu faktor yang mempengaruhi partisipasi anggota.
2.
Bambang Puji Raharjo 2013 dalam penelitian tesisnya yang berjudul “Pengaruh Pendidikan dan Pelatihan Menengah Perkoperasian Terhadap
Tumbuhnya Minat Wirausaha Ditinjau dari Partisipasi Anggota Koperasi Mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta Kopma UNY”
menyimpulkan bahwa untuk memunculkan minat wirausaha diperlukan pendidikan dan pelatihan. Dengan pendidikan dan pelatihan yang
dilakukan Kopma UNY akan meningkatkan soft skill anggota. Perbedaan penelitian terletak pada variabel yang digunakan. Pada penelitian
Bambang Puji Raharjo digunakan variabel independen berupa Pendidikan dan Pelatihan Menengah Perkoperasian sebagai salah satu faktor yang
mempengaruhi variabel dependen berupa minat wirausaha dan partisipasi anggota. Sedangkan pada penelitian ini tidak ada variabel minat
wirausaha dalam variabel dependennya dan ditambahkan motivasi anggota sebagai variabel independen.
C. Kerangka Berfikir
1. Pengaruh Pendidikan Perkoperasian terhadap Partisipasi
Anggota
Kopma UNY
memiliki pendidikan
perkoperasian yang
diselenggarakan secara berkesinambungan untuk anggotanya. Dengan pendidikan tersebut anggota dengan mudah bisa mengakses dan
mendapatkan banyak manfaat dari terselenggaranya pendidikan
tersebut. Di dalam pendidikan yang diberikan Kopma UNY pada anggotanya, bertujuan untuk memajukan dan mensejahterakan
anggotanya. Pendidikan perkoperasian memiliki pengaruh positif terhadap
partisipasi anggota. Karena anggota yang sudah mengikuti pendidikan perkoperasian akan lebih mengetahui bagaimana peran mereka
menentukan kemajuan usaha koperasi. Pendidikan perkoperasian dilakukan secara berkesinambungan sesuai kebutuhan anggota
sehingga materi-materi yang didapatkan akan memberikan manfaat yang besar bagi kemajuan pemikiran anggota dan meningkatkan daya
tarik anggota terhadap koperasi. Dengan meningkatnya daya tarik anggota terhadap koperasi karena pendidikan yang telah diperolehnya
akan mendorong keinginan anggota untuk ikut serta dalam kegiatan koperasi sehingga anggota akan meningkatkan keikutsertaannya
dalam berkoperasi. Apabila pendidikan perkoperasian yang diikuti sukses dan meningkatkan pengetahuan anggota tentang pentingnya
partisipasi, maka partisipasi anggota akan meningkat seiring meningkatnya pengetahuan dan pendidikan perkoperasian yang
didapatkan anggota.
2. Pengaruh Motivasi Anggota terhadap Partisipasi Anggota
Motivasi anggota memiliki pengaruh terhadap partisipasi anggota, karena motivasi merupakan dorongan yang akan memberikan alasan
kenapa anggota memutuskan aktif atau tidak dalam koperasi. Motivasi