Pendidikan Perkoperasian Statistik Deskriptif
Tabel 7. Distribusi Frekuensi Pendidikan Perkoperasian No
Kelas Frekuensi Prosentase
1 12 sd 16 5
5 2 17 sd 21
3 3
3 22 sd 26 7
7 4 27 sd 32
18 18
5 33 sd 38 30
31 6 39 sd 43
29 30
7 44 sd 48 6
6 Jumlah
98 100
Sumber. Data Primer yang diolah Berdasarkan tabel di atas menunjukan bahwa frekuensi terbesar
untuk skor pendidikan perkoperasian anggota Kopma UNY paling banyak berada pada interval 33
– 38 sebanyak 30 responden 31. Selanjutnya disusul skor pada interval 39
– 43 dengan jumlah responden 29 anggota 30.
Berikut gambar histogram untuk memperjelas distribusi frekuensi di atas.
Gambar 3. Histogram Distribusi Frekuensi Pendidikan Perkoperasian
fre k
uens i
kelas interval
Agar data dapat dimaknai, selanjutnya data dikategorikan menjadi tiga kategori yaitu baik, cukup, kurang. Skor untuk menentukan
kategori diperoleh dari nilai mean ideal dan standar deviasi ideal. Dari skor mean dan standar deviasi ideal tersebut dapat dilakukan
klasifikasi mengenai kecenderungan pendidikan perkoperasian berdasarkan tanggapan responden.
Tabel 8. Kategori Kecenderungan Pendidikan Perkoperasian No
Kelas Frekuensi
Prosentase Kategori
1 X 27
15 15
Kurang 2
27 ≤ X ≤ 43
77 79
Cukup 3
X 43 6
6 Baik
Jumlah 98
100 Sumber. Data Primer yang diolah
Kecenderungan pendidikan perkoperasian menurut anggota Kopma UNY dapat dilihat juga dalam diagram lingkaran berikut.
Gambar 4. Diagram Pendidikan Perkoperasian
Berdasarkan hasil analisis data yang telah dilakukan, menunjukan
bahwa pendidikan perkoperasian di Kopma UNY berdasarkan
Kurang 15
Cukup 79
Baik 6
Kurang Cukup
Baik
tanggapan anggota Kopma UNY termasuk dalam kategori cukup dengan frekuensi sebanyak 77 responden atau 79.