1 Adanya keinginan dan kebutuhan dalam koperasi ingin aktif di koperasi, ingin lebih tahu tentang koperasi, dalam kuliah ada
mata kuliah koperasi; 2 Adanya harapan, cita-cita, penghargaan dan penghormatan atas
diri ingin menjadi pengurus, ingin Sisa Hasil Usaha SHU tinggi, ingin berkarir di koperasi;
3 Adanya lingkungan positif dan kegiatan yang menarik teman sekelas banyak yang menjadi anggota koperasi, orang tua
merupakan aktivis koperasi, ingin mendapatkan diskon belanja anggota.
5. Partisipasi Anggota
a. Pengertian Partisipasi Anggota
Partisipasi dimaknai sebagai keikutsertaan anggota dalam kegiatan-kegiatan
tertentu, baik
dalam kondisi
yang menyenangkan maupun dalam kondisi yang tidak menyenangkan
Hendar, 2010: 168. Menurut Jochen Ropke 2003: 39, partisipasi dibutuhkan untuk mengurangi kinerja yang buruk,
mencegah penyimpangan dan membuat pemimpin koperasi bertanggung jawab. Menurut Revrisond Baswir 2010: 91, usaha
koperasi sangat tergantung pada partisipasi para anggotanya, karena koperasi adalah milik bersama para anggota dan usahanya
ditujukan terutama untuk memenuhi kepentingan anggota- anggota koperasi tersebut.
Dari beberapa pengertian tersebut, dapat ditarik kesimpulan bahwa partisipasi anggota merupakan ujung tombak bagi
kemajuan koperasi, tanpa partisipasi anggota suatu koperasi tidak bisa dikatakan sebagai koperasi yang sehat karena anggota
merupakan pemilik, pengelola dan pengguna produk koperasi, maka partisipasi anggota adalah hal terpenting yang harus
dipelihara oleh koperasi itu sendiri.
b. Dimensi Partisipasi
Dimensi partisipasi berbeda-beda tergantung dari sudut pandangnya. Berikut merupakan dimensi partisipasi dari berbagai
sudut pandang. Pertama dari sudut pandang tekanan terhadap partisipasi, dimensi partisipasi terdiri dari partisipasi paksaan dan
partisipasi sukarela. Partisipasi paksaan muncul karena adanya undang-undang yang mengharuskan seseorang berpartisipasi, jika
tidak ikut ia akan mendapat sanksi. Selanjutnya partisipasi sukarela, partisipasi ini sangat cocok bagi organisasi koperasi,
karena organisasi koperasi memberikan kebebasan anggota untuk masuk atau keluar dari keanggotaan. Ada dua aspek yang dapat
menyebabkan terjadinya partisipasi sukarela, yaitu: 1 Aspek subjektif: aspek ini berkaitan dengan siapa yang
menjadi pemimpin dalam koperasi pengurus atau pengeola; 2 Aspek objektif: aspek ini berkaitan dengan program-program
pelayanan yang diberikan koperasi. Jika program-program