18
1 terjadi proses identifikasi kebutuhan belajar, 2 terjadi proses penyadaran untuk belajar ber-
sama, 3 terjadi keselarasan kegiatan belajar
untuk mengembangkan diri, usaha mandiri, usaha bersama, 4 terjadi proses penguasaan kecakapan
personal, sosial, vokasional, akademik, manajerial, kewira usahaan, 5 terjadi proses pemberian
pengalaman dalam melakukan pekerjaan dengan benar, menghasilkan produk bermutu, 6 terjadi
proses interaksi saling belajar dari ahli, 7 terjadi proses penilaian kompetensi, 8 terjadi proses
pendampingan untuk bekerja dan atau memben- tuk usaha bersama.
Dengan demikian, maka kedelapan ciri tersebut merupakan suatu proses yang dapat mengantarkan
peserta didik kepada penguasaan suatu vokasi terten- tu guna diwujudkan menjadi sesuatu yang berarti bagi
kehidupan pribadi dan kelompok untuk perbaikan kualitas hidup mereka.
Adapun prinsip-prinsip pembelajaran kecakapan hidup di antaranya Depag, 2005:
1 peran guru sebagai pembimbing siswa di samping sebagai tutor, fasilitator, dan pengubah
lingkungan belajar untuk memajukan metakognisi siswa, 2 peran siswa sebagai peran sentral dalam
proses pembelajaran dan 3 peran strategi pem- belajaran sebagai suatu cara untuk menstransfer
kecakapan hidup yang dibutuhkan oleh siswa di masa yang akan datang.
2.1.2 Macam-macam Pendidikan Life Skill
Seperti pada uraian sebelumnya konsep keca- kapan hidup dikemukakan oleh seorang pakar ber-
nama Robert Gagne dalam teori klasifikasi Seifert 1983. Gagne meyakini bahwa berbagai bentuk keca-
19 kapan disebabkan oleh proses pengkondisian kelas
yang dilakukan oleh guru. Berbagai bentuk kecakapan yang dikemukanan oleh Gagne ada 5 yaitu: 1 keca-
kapan intelektual, 2 strategi kognitif, 3 kecakapan verbal, 4 kecakapan motorik, 5 kecakapan sikap.
Dalam teori Gagne Seifert 1983, kecakapan intelektual meliputi tiga kecakapan yaitu:
Pertama kecakapan diskriminasi. Kecakapan ini merupakan kecakapan anak untuk membedakan
objek dari ciri-ciri yang dimiliki oleh objek ter- sebut. Kedua Kecakapan konsep. Kecakapan ini
dimiliki oleh anak yang telah mampu mengelom- pokkan sebuah objek dengan objek yang lain
dengan memperhatikan ciri-ciri yang dimiliki. Ketiga kecakapan aturan. Kecakapan ini dimiliki
anak jika anak tersebut telah mampu mengapli- kasikan aturan-aturan yang diketahui dalam ke-
hidupan.
Strategi-strategi kognitif merupakan kecakapan dari siswa untuk mencari hal-hal baru atau aturan
baru untuk memudahkan kegiatan atau pekerjaan mereka. Sedangkan kecakapan verbal kemampuan
siswa untuk mempelajari dan mengungkapkan penge- tahuan dalam bentuk ucapan atau bahasa. Adapun
kecakapan motorik merupakan kecakapan seseorang yang lebih berfokus pada kemampuan keterampilan
atau keterampilan bertindak terhadap sesuatu hal. Sementara kecakapan sikap merupakan kecakapan
untuk bertindak yang terbaik bagi dirinya sendiri dengan berlandaskan pada kecakapan intelektual yang
dimilikinya.
20 Agak berbeda dengan teori Gagne, pendidikan
kecakapan hidup dibedakan menjadi 4 jenis untuk mengatasi 4 persoalan mendasar yang dialami manu-
sia. Pertama persoalan yang berkaitan dengan dirinya sendiri, kedua persoalan yang berkaitan dengan ke-
beradaannya bersama-sama dengan orang lain, ketiga persoalan yang berkaitan dengan keberadaannya di
suatu lingkungan alam tertentu, dan keempat adalah personalan yang berkaitan dengan pekerjaannya, baik
yang berkaitan dengan pekerjaan utama yang ditekuni sebagai mata pencaharian maupun pekerjaan yang
hanya sekadar sebagai hobi. Empat jenis kecakapan hidup yang harus dibekalkan pada peserta didik di
antaranya personal skills education, social skills edu- cation, environmental skills education, dan vocational
atau occupational skills education. Sama-sama mem- bagi kecakapan hidup menjadi 4 jenis tetapi dalam
penjabarannya agak berbeda dengan penjabaran sebelumnya. Anwar 2004 membagi kecakapan hidup
menjadi personal skill, social skill, academic skill dan vocational skill.
Keempat jenis pendidikan kecakapan perlu di- berikan untuk mempersiapkan anak didik agar dapat
memiliki kemampuan untuk menjalani kehidupan atau kemampuan untuk menempuh perjalanan hidup
itu, baik melalui pendidikan informal di dalam kelu- arga dan masyarakat, maupun melalui pendidikan
formal di sekolah. Keempat jenis kecakapan ini saling melengkapi antara yang satu dengan yang lainnya.
21 Dalam kehidupan sehari-hari ada seseorang
yang sangat menonjol dalam menguasai salah satu kemampuan kecakapan, namun kurang dalam pengu-
asaan kemampuan kecakapan lainnya. Ada juga yang kemampuan kecakapannya merata untuk kesemua-
nya. Yang lebih baik adalah yang seimbang dalam menguasai keempat jenis kecakapan tersebut. Adapun
yang terbaik adalah penguasaan yang bukan saja seimbang, akan tetapi juga selaras karena dengan
keseimbangan dan keharmonisan itulah yang mampu mewujudkan hidup yang indah.
Zulkarnaini 2008 mengelompokkan empat jenis kecakapan yang dibagi oleh Anwar 2004 men-
jadi dua jenis yaitu kecakapan hidup yang bersifat
umum General Life Skill dan kecakapan hidup yang
bersifat khusus Specific Life Skill. Pengelompokan
Zulkarnaini 2008 ini senada dengan pengelompokan Depdiknas 2004 dan Depag 2005.
22
Sumber: Depdiknas 2004
Bagan 2.1 Pembagian Kecakapan Hidup life skill
Kesadaran spiritual Per-
so- nal
skill Kesadaran potensi
diri Kecakapan berfikir
rasional
Kecakap- an hidup
life skill
Voka- sional
skill Melaksanakan
penelitian Merumuskan hipotesa
Mengidentifikasi variabel
Kecakapan bekerja sama
Vokasional khusus Kecakapan
berkomunikasi
Vokasional dasar General
life skill GLS
Social skill
Speci - fic life
skill SLF
Aka- demik
life skill
23 General Life Skill GLS adalah kecakapan hidup
yang harus dimiliki seorang untuk dapat melakukan hal-hal yang bersifat umum. Specific Life Skill SLF
adalah kecakapan yang harus dimiliki seseorang untuk dapat melakukan hal-hal yang bersifat khusus.
Dari bagan 2.1 dapat dilihat bahwa General Life Skill dapat dipilah lagi atas dua bagian yaitu keca-
kapan personal Personal Skill dan kecakapan sosial
Social Skill. Kecakapan hidup yang bersifat khusus
Specific Life Skill dapat pula dipilah atas dua bagian. Kedua bagian itu adalah kecakapan akademika
Academic Skill dan kecakapan vokasional Vocational Skill.
Zulkarnaini 2008 mengatakan bahwa personal skill merupakan kesadaran diri manusia sebagai
makhluk Allah, sebagai makhluk sosial, sebagai makhluk hidup, dan
sebagainya. Kesadaran akan potensi diri adalah kesadaran yang dimiliki seseorang
atas kemampuan dirinya. Personal skill oleh Depag 2005 dibagi menjadi 3 kesadaran yang meliputi:
1 Kesadaran spiritual yaitu kesadaran seseorang sebagai makhluk Tuhan. Kesadaran ini merupakan
kesadaran fitrah, dalam arti ketulusan dan kesu- cian sebagai potensi dasar manusia untuk menge-
sakan Tuhannya; 2 Kesadaran akan potensi diri yang akan menjadikan manusia menyadari dan
mensukuri atas segala kelebihan dan kekurangan yang dimiliki, yang diwujudkannya dalam berbagai
bentuk diantaranya kesediaan menjaga kebersihan dan kesehatan, mengukur kemampuan diri, mera-
sa cukup atas apa yang dimiliki, percaya diri, ber- tindak bijak serta berkemampuan untuk mengem-
24
bangkan diri secara bertanggung jawab; 3 Keca- kapan berfikir rasional yaitu kecakapan untuk
menggunakan akal untuk berfikir dan mempertim- bangkan tindakan secara cerdas.
Kecakapan berpikir rasional thinking skill meli- puti kecakapan menggali informasi, kecakapan meng-
olah informasi, kecakapan mengambil keputusan, kecakapan memecahkan masalah Zulkarnaini 2008.
Pertama kecakapan menggali dan menemukan infor- masi. Kecakapan ini memerlukan kecakapan dasar
seperti membaca, menghitung dan melakukan obser- vasi. Kedua kecakapan mengolah informasi dan meng-
ambil keputusan secara cerdas. Kemampuan dasar yang dibutuhkan adalah kecakapan membandingkan,
membuat perhitungan, analogi dan analisis sesuai informasi yang diolah. Ketiga kecakapan memecahkan
masalah secara bijak dan kreatif. Dengan kecakapan berpikir rasional ini, diharapkan seseorang tidak akan
gamang menghadapi kehidupan, sehingga dia dapat menghadapi problema hidup dan kehidupan secara
wajar tanpa merasa tertekan. Zulkarnaini 2008 merinci kecakapan sosial se-
bagai kecakapan yang dimiliki seseorang untuk mampu berkomunikasi lisan, berkomunikasi tertulis,
dan bekerja sama, tetapi Depdiknas 2004 menam- bahkan yang termasuk dalam kecakapan sosial adalah
kecakapan untuk bernegosiasi, memilih dan mengam- bil posisi diri, mengelola konflik, dan kecakapan
mengambil keputusan secara sistematis.
25 Dalam pengembangan kecakapan sosial, empati
diperlukan. Empati merupakan sikap penuh pengerti- an, memberi perhatian dan menghargai orang lain
dalam seni komunikasi dua arah. Kecakapan sosial ini diwujudkan dengan cara: 1 Kecakapan berkomu-
nikasi dengan empati baik lisan, tulisan maupun alat teknologi. Komunikasi secara lisan membutuhkan
kecakapan mendengarkan sehingga membuat lawan bicara merasa diperhatikan dan dihargai, kecakapan
berbicara untuk menyampaikan gagasan dengan jelas dan santun, serta kecakapan meyakinkan orang lain.
Komunikasi secara tertulis membutuhkan kecakapan membaca dan menulis gagasan. Sedangkan komuni-
kasi melalui teknologi dapat diberikan berupa etiket saat bertelepon dan tata cara menggunakan internet.
2 Kecakapan bekerja sama meliputi kecakapan be- kerja dalam tim sebagai partner kerja yang menye-
nangkan dan terpercaya. Kecakapan akademik Academic Skill adalah
kecakapan yang dimiliki seseorang di bidang akademik. Kecakapan akademik sering juga disebut
kecakapan berpikir ilmiah yang merupakan kelanjutan dari keca-kapan berpikir rasional Depag 2005. Jika
kecakapan berpikir rasional thinking skill masih bersifat umum, kecakapan akademik sudah mengarah
kepada keca-kapan yang bersifat keilmuan akademik. Kecakapan akademik antara lain meliputi kecakapan
mengiden-tifikasi variabel, menghubungkan variabel
26 dengan fenomena tertentu, merumuskan hipotesis,
dan meran-cang serta melakukan penelitian. Hal ini mungkin dapat dilatihkan dalam skala-skala
sederhana kepada siswa SD dan MI sehingga tidak terkesan memaksakan. Kecakapan akademik ini
sudah mengarah pada ke-giatan keilmuan sehingga kecakapan ini lebih cocok jika dikembangkan di
tingkat sekolah lanjutan tingkat atas Zulkarnaini 2008.
Kecakapan vokasional Vocational Skill sering juga disebut kecakapan kejuruan. Kecakapan kejuruan
artinya kecakapan yang dikaitkan dengan bidang pekerjaan tertentu yang terdapat di dalam masyarakat
Zulkarnaini 2008. Pada tingkat SD dan MI mungkin dapat dilaksanakan dalam bentuk pravokasional se-
perti keterampilan-keterampilan sederhana yang tidak terlalu memberatkan. Kecakapan vokasional lebih
cocok bagi siswa yang ingin menekuni pekerjaan yang banyak membutuhkan ketrampilan psikomotorik dari-
pada kecakapan akademik sehingga lebih tepat jika dikembangkan di SMK. Terhadap kecakapan vokasio-
nal Depag 2004 merinci menjadi dua jenis yaitu keca- kapan vokasional dasar dan kecakapan vokasional
khusus. Kecakapan vokasional dasar mencakup gerak dasar, menggunakan alat sederhana yang secara
umum mencakup aspek nilai, taat asas, presisi dan akurasi. Kecakapan vokasional khusus hanya diberi-
kan bagi yang ingin menekuni bidang pekerjaan ter- tentu.
27
2.2 Strategi Implementasi Pendidikan Life