68
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian adalah penelitian evaluasi dengan menggunakan model evaluasi CIPP context, input, process,
output.Menurut Nana Syaodih Sukmadinata 2006: 120 penelitian evalusi adalah suatu desain dan prosedur evaluasi dalam mengumpulkan dan
menganalisis data secara sistematis untuk menentukan nilai atau manfaat worth dari suatu praktik pendidikan. Penelitian evaluasi menjadi rujukan
untuk melakukan evaluasi terhadap program pendidikan yang telah dilaksanakan sebagai bagian dari sebuah sistem pendidikan.
Pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dan kuantitatif. Pendekatan kualitatif digunakan untuk menganalisis hasil
observasi, wawancara dan dokumentasi. Pendekatan kuantitatif digunakan untuk mengetahui tingkat ketercapaian tujuan pembelajaran melalui analisis
hasil akhir belajar siswa dalam hal ini adalah hasil ujian akhir semester gasal kelas XI.
B. Setting Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan di kelas XI sekolah inklusi MAN Maguwoharjo yang beralamat di Jalan Raya Tajem, desa Maguwoharjo,
kecamatan Depok, kabupaten Sleman, Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Pemilihan tempat penelitian ini dengan pertimbangan bahwa MAN
69
Maguwoharjo Yogyakarta sebagai salah satu penyelenggara pendidikan inklusi untuk anak tunanetra pada jenjang SMA di kabupaten Sleman,
Yogyakarta. Penelitian dilakukan di dalam kelas dan diluar kelas. Penelitian di dalam kelas dilakukan untuk pengambilan data tentang proses pembelajaran.
Penelitian di luar kelas untuk pengambilan data wawancara dengan guru mata pelajaran dan siswa serta dokumentasi lingkungan sekolah.
C. Waktu Penelitian
Waktu pengambilan data dilakukan oleh peneliti selama 1 satu bulan yaitu bulan Januari sampai Februari 2015.
D. Sumber Data Penelitian
Obyek penelitian dalam penelitian ini adalah pelaksanaan program pembelajaran matematika terkait dengan pendidik dan komponen yang terlibat
didalam proses penyelenggaraan program pembelajaran matematika. Sumber data atau responden dalam penelitian ini adalah guru matematika, Guru
Pembimbing Khusus GPK dan siswa kelas XI dengan jumlah siswa tunanetra ada 2 siswa dengan klasifikasi buta total dan low vision.
Siswa tunanetra yang dijadikan subjek penelitian memiliki IQ normal diketahui melalui tes penerimaan siswa baru di MAN Maguwoharjo
Yogyakarta. Subjek penelitian memiliki kemampuan interaksi dan komunikasi yang baik, ditunjukkan dengan kemampuan subjek melakukan
hubungansosial dengan teman, guru dan warga sekolah lain yang terlibat
70
secara langsung. Rerata kematangan emosi yang dimiliki oleh subjek penelitian ditunjukkan dengan kemampuan subjek dalam menerima saran atau
sanggahan terhadap pendapatnya dari teman dan atau orang lain. Kemampuan Orientasi dan Mobilitas yang dimiliki oleh subjek ditunjukkan dengan
keterampilan subjek dalam melakukan mobilitas di lingkungan sekitar tanpa bantuan orang lain. Problem belajar yang dihadapi oleh siswa tunanetra kelas
2 di sekolah inklusi MAN Maguwoharjo terletak pada pencapaian tujuan pembelajaran matematika terutama pada tujuan pembelajaran yang
mengharuskan berfungsinya indera penglihatan. Karakteristik belajar siswa tunanetra yang menggunakan indera perabaan dan pendengaran sebagai indera
utama dalam proses belajar menyulitkan siswa tunanetra untuk memahami dan mencapai tujuan pembelajaran yang melibatkan indera penglihatan.
Guru mata pelajaran yang dijadikan subjek penelitian adalah guru mata pelajaran matematika kelas XI IPS di sekolah inklusi MAN Maguwoharjo
yang berjumlah 1 orang guru. Guru mata pelajaran matematika memiliki latar belakang pendidikan S-1 Pendidikan Matematika dengan lama masa
pengabdian 14 tahun sebagai guru matematika di kelas regular dan 1 tahun di kelas inklusi siswa tunanetra.
71
E. Teknik Pengumpulan Data