168
c. Nilai yang diperoleh siswa tunanetra tidak dapat mencapai KKM sebesar 70 meskipun telah diberikan pengajaran remedial.Hal ini
dikarenakan nilai 70 adalah KKM yang diperuntukkan bagi siswa tanpa kebutuhan khusus. Namun, dalam penentuan hasil akhir belajar
siswa tunanetra menggunakan KKM 70 dengan indikator penilaian yang diturunkan.
B. Keterbatasan Penelitian
Dikarenakan adanya keterbatasan waktu, tenaga dan sumber daya lain selain peneliti, kegiatan penelitian yang telah dilakukan mempunyai
keterbatasan, antara lain: 1 tidak bisa memberikan gambaran yang lebih detail mengenai penguasaan siswa terhadap materi ajar matematika karena
analisis produk pembelajaran dilakukan terhadap nilai siswa; 2 tidak dapat memberikan gambaran lebih detail mengenai kompetensi guru yang
berhubungan dengan kehidupan keseharian guru karena peneliti tidak dapat mengobservasi kegiatan guru setiap hari; 3 penelitian ini juga tidak
menggunakan instrumen untuk melihat ketercapain tujuan pembelajaran matematika melalui penilaian pemahaman siswa terhadap materi ajar
matematika; 4 validasi instrumen hanya dilakukan melalui expert judgement oleh dosen ahli evaluasi pemeblajaran siswa berkebutuhan khusus di sekolah
inklusi dan tidak melibatkan dosen ahli pendidikan matematika; dan 5 terjadinya perbedaan data hasil studi pendahuluan dengan data hasil penelitian
169
dikarenakan peneliti tidak menggunakan triangulasi untuk memeriksa keabsahan data hasil studi pendahuluan.
C. Saran
Berdasarkan kesimpulan dari hasil penelitian, ada beberapa aspek yang perlu mendapat perhatian, antara lain sebagai berikut:
1. Hasil evaluasi menunjukkan bahwaadaptasi kurikulum hanya dilakukan berdasarkan kemampuan siswa secara umum dan tidak memperhatikan
kebutuhan siswa secara individual khususnya kebutuhan belajar siswa tunanetra. Oleh karena itu diperlukan upaya peningkatan terhadap
pemahaman atas kurikulum adaptif bagi siswa berkebutuhan khusus di kelas inklusi melalui seminar, diklat dan workshop yang diadakan oleh
pihak terkait, seperti Dinas Pendidikan dan Kebudayaan. 2. Kurangnya kompetensi pedagogik guru terutama kemampuan guru dalam
mengembangkan bakat melalui kegiatan ekstrakurikuler atau pengajaran remedial dan pengayaan untuk mengaktualisasikan potensi yang dimiliki
siswa. Oleh karena itu perlu adanya koordinasi antara guru mata pelajaran matematika dan pihak terkait untuk mengembangkan kegiatan
eksrakurikuler terkait pembelajaran matematika dan perlu adanya pendekatan intensif terhadap siswa tunanetra agar siswa ikut berperan serta
dalam kegiatan kestrakurikuler. 3. Perlu adanya program peningkatan kompetensi guru sebagai guru mata
pelajaran matematika dikelas inklusi dilakukan dengan pengadaan diklat,
170
seminar dan workshop yang diselenggarakan oleh pihak terkait dan dilakukan oleh praktisi-praktisi bidang pembelajaran siswa berkebutuhan
khusus dalam setting pendidikan inklusif. 4. Rendahnya tingkat pencapaian Kriteria Ketuntasa Minimal KKM oleh
siswa tunanetra. Oleh karena itu diperlukan koordinasi dengan Guru Pembimbing Khusus GPK untuk mendampingi siswa tunanetra dalam
pelaksanaan pembelajaran, pengajaran remedial yang lebih intensif dan pembelajaran yang disesuaikan dengan karakteristik dan kebutuhan siswa
tunanetra. 5. Kurang detailnya komponen program pembelajaran matematika yang
diteliti oleh peneliti. Bagi peneliti selanjutnya, penelitian evaluasi terhadap program pembelajaran dilakukan terhadap keseluruhan komponen
penyusun program pembelajaran.
171
DAFTAR PUSTAKA
Abdul Majid. 2006. Perencanaan Pembelajaran Mengembangkan Standar Kompetensi Guru. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya
Ali Hamzah dan Muhlisrarini. 2014. Perencanaan dan Strategi Pembelajaran Matematika. Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada.
Antonius Cahya Prihandoko. 2006. Memahami Konsep Matematika secara Benar dan Menyajikannya dengan Menarik. Jakarta: Depdiknas.
Arif Sadiman, dkk. 2002.Media Pendidikan : Pengertian, Pengembangan dan Pemanfaatannya. Jakarta: Raja Grafindo Persada
Ayodha Pramudita.
2011. Evaluation
for Learning.Diakses
dari elisa1.ugm.ac.idfilesPSantoso...Evaluation20for20Learning.ppt pada
tanggal 20 November 2014 pukul 19.39 WIB. Azhar Arsyad. 2002. Media Pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Bamberger dan Oberdorf. 2007. Introduction to Connection: Grade 3-5. PortSmouth: Heineman’s Math Process Standards Series
Budiyanto. 2005. Pengantar Pendidikan Inklusif Berbasis Budaya Lokal. Jakarta: Depdiknas Dirjen Perguruan Tinggi.
Budiyanto. 2009. Pendidikan Inklusi. Modul, Training of Trainer. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.
Depdiknas. 2008. Petunjuk teknis pelaksanaan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Pada Sekola Menengah Kejuruan. Jakarta: Derektorat
Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan, Departemen Pendidikan Nasional.
Dina Indriana. 2011. Ragam Alat Bantu Media Pengajaran. Yogyakarta: Diva Press.
Direktorat PLB. 2007. Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan Inklusif, Manajemen Sekolah Pendidikan Inklusif. Jakarta: Direktorat Pembinaan
Sekolah Luar Biasa. Endang Mulyatiningsih. 2011. Riset Terapan. Yogyakarta: UNY Press.
Erman Suherman. 2001. Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer. Bandung: JICA UPIO.
172
Farida Yusuf Tayibnapis. 2008. Evaluasi Program dan Instrumen Evaluasi. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Hallahan, Kauffman dan Pullen. 2009. Exceptional Learners 11
th
edition. Virginia: Pearson.
Ibrahim, KF. 1991.Teknik Digital. Edisi I. Terjemahan Ir. P. Insap Santoso. Yogyakarta: Andi.
Jejen Musfah. 2011. Peningkatan Kompetensi Guru Melalui Pelatihan dan Sumber Belajar Teori dan Praktik. Jakarta: Kencana.
Juang Sunanto. 2005. Mengembangkan Bakat Anak Berkelainan Penglihatan. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional Direktorat Jenderal Pendidikan
Tinggi. Kementrian Pendidikan Nasional. 2007. Keputusan Presiden Republik Indonesia
No 77P tahun 2007 pasal 1.Peraturan Menteri Pendidikan Republik Indonesia no 70 tahun 2009 tentang Pendidikan Inklusif. Diakses dari
http:www.dikti.go.igfilesaturpermen70.2009PendidikanInklusif.pdf pada hari Rabu, 15 Oktober 2014 pukul 20.59 WIB
Lexy, J. Moleong. 2010. Metodologi Penelitian Kualitataif Cetakan ke-27. Bandung: Remaja Rosda Karya.
Loreman.et. al. 2007.The Development Of An Instrumen For Measuring Pre- Service Teachers’ Sentiments, Attitudes, And Concerns About Inclusive
Education. International Journal of Special Education.Volume 22 No 2.Hlm. 150.
M. Sukardi. 2011. Evaluasi Pendidikan: Prinsip dan Operasionalnya. Jakarta: Bumi Aksara
Mohammad Efendi. 2006. Pengantar Pedagogik Anak Berkelainan. Jakarta: PT. Bumi aksara
Muhammad Joko Susilo. 2007. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Manajemen Pelaksanaan dan Kesiapan Sekolah Menyongsongnya.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Muhammad Takdir Ilahi. 2013. Pendidikan Inklusif: Konsep dan Aplikasinya.
Yogyakarta: Ar Ruzz Media. Nurfuandi. 2012. Profesionalisme Guru, Editor Suwito Ns. Purwokerto: Stain
Press.
173
Oemar Hamalik. 2003. Kurikulumdan Pembelajaran. Jakarta: Erlangga Ondi Saondi. 2009. Etika Profesi Keguruan. Bandung: Refika Aditama.
Pitandjeng. 2006. Pembelajaran Matematika yang Menyenangkan. Jakarta: Depdiknas Dirjen Dikti
Sanapiah Faisal. 2010. Format-format Penelitian Sosial. Jakarta: Rajawali Press. Sari Rudiyati. 2002. Pendidikan Anak Tunanetra. Yogyakarta: Fakultas ilmu
pendidikan UNY Slameto. 2001. Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-faktor yang mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.
Smaldino, Sharon L., Deborah L Lowther Russel Terh. Arif Rohman. 2011. Instructional Technology and Media for Learning. Jakarta: Kencana
Prenada Media Group. Smith, Deborah Deutsch. 2010. Introduction to Special Education. USA:
Pearson Sri Subarinah. 2006. Inovasi Pembelajaran Matematika Sekolah Dasar. Jakarta:
Depdiknas. Sudarwan Danim. 1995. Media Komunikasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
Suharsimi Arikunto dan Cepi Safruddin A. J. 2007. Evaluasi Program Pendidikan: Pedoman Teoritis Praktis Bagi Praktisi Pendidikan. Jakarta:
Bumi Akasara. Suharsimi Arikunto dan Cepi Safrudin A.J.
2009. Evaluasi program Pendidikan: Pedoman Teroitis Praktis bagi Praktisi Pendidikan. Jakarta:
Bumi Aksara Suharsimi Arikunto. 2004. Evaluasi Program Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara
Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kualitatif Kualitatif dan R D. Bandung: Alafabeta
Sukardi. 2012. Evaluasi Pendidikan: Prinsip dan Operasionalnya. Jakarta: Bumi Aksara
Sukintaka. 2004. Teori Pendidikan Jasmani. Bandung: Nuansa.
174
Sutjihati Somantri. 2006. Psikologi Anak Luar Biasa. Bandung: PT Refika Aditama
Tombokan Runtukahu dan Selpius Kandou. 2014. Pembelajaran Matematika Dasar Bagi Anak Berkesulitan Belajar. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.
Wina Sanjaya. 2008. Kurikulum dam Pembelajaran. Bandung: Kencana Pernada Media Group.
Zainal Arifin. 2012. Evaluasi Pembelajaran. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
175
LAMPIRAN
176
Instrumen Wawancara terhadap Guru Mata Pelajaran Matematika di Kelas XI Inklusi mengenai Kurikulum Adaptif, Kompetensi Guru, Proses dan
Evaluasi Pembelajaran A. Identitas Subjek
Nama subjek :
Tanggal wawancara :
B. Petunjuk