Interpretasi dan Diskusi Hasil

Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 32 bidan yang melakukan teknik pernapasan, hanya satu prosedur saja yang dilakukan oleh 32 responden yaitu prosedur meminta ibu untuk menarik napas dalam-dalam dan teratur melalui hidung dan dikeluarkan lewat mulut, sedangkan prosedur lainnya hanya dilakukan sebagian bidan saja yang meliputi prosedur memberitahu ibu langkah dan fungsi dari teknik pernapasan dilakukan oleh bidan hanya 2 6,3, prosedur menganjurkan ibu bernapas pendek-pendek dan ringan melalui mulut pada saat kontraksi dilakukan oleh 10 bidan 31,3, prosedur meminta ibu mengatakan “huh-huh,pyuh” sambil bernapas pendek-pendek lalu bernapas panjang dilakukan oleh hanya 2 orang bidan 6,3, dan prosedur menganjurkan ibu bernapas perlahan dan teratur dilakukan oleh 12 bidan 37,5.

B. Pembahasan

1. Interpretasi dan Diskusi Hasil

Menurut Farrer dalam Eni Andriya 2007, nyeri persalinan merupakan suatu proses fisiologis yang luar biasa dan intensitas nyeri yang dirasakan berbeda-beda. Bahkan pada ibu yang sama pun derajat nyeri yang dirasakan pada setiap persalinan tidak serupa. Nyeri pada proses persalinan diakibatkan karena peregangan segmen bawah rahim selama kontraksi servik. Metode nonfarmakologi dapat meningkatkan kepuasan selama persalinan karena ibu dapat mengontrol perasaan dan kekuatannya, relaksasi teknik pernapasan, pergerakan dan perubahan posisi, dan masase merupakan beberapa teknik nonfarmakologi yang dapat meningkatkan kenyamanan ibu saat bersalin dan mempunyai pengaruh yang efektif terhadap pengalaman persalinan Handerson, 2006. Pendapat ini didukung oleh Jordan dalam Eni Andriya 2007, menyebutkan bahwa metode farmakologi mempunyai pengaruh yang merugikan bagi ibu, janin, ataupun bagi kemajuan persalinan itu sendiri, metode farmakologi merupakan suatu pendekatan yang digunakan untuk menghilangkan nyeri dengan menggunakan obat-obatan. Pelaksanaan intervensi nyeri persalinan kala I oleh bidan praktik swasta di wilayah kerja Puskesmas Kabanjahe, dengan metode observasi meliputi, teknik perubahan posisi atau pergerakan, sentuhan atau masase, dan teknik pernapasan, dilakukan dengan menggunakan lembar cheklist yang dikategorikan dengan dilakukan dan tidak dilakukan. Hasil penelitian menunjukkan semua bidan praktik swasta menggunakan metode intervensi nyeri persalinan yang diobservasi ditambah catatan jika ada metode intervensi lain yang digunakan oleh bidan. Dari hasil penelitian tidak ada ditemukan metode intervensi lain yang digunakan bidan dalam melakukan pertolongan persalinan. Dari hasil observasi lebih lanjut untuk mengetahui dikerjakan atau tidaknya setiap prosedur dari masing-masing teknik intervensi nyeri, didapat hasil bahwa prosedur dari ketiga metode intervensi nyeri yang digunakan tidak dilakukan secara sempurna oleh bidan praktik swasta di wilayah kerja Puskesmas Kabanjahe. Metode intervensi nyeri persalinan dengan teknik perubahan posisi atau pergerakan, dari hasil penelitian bahwa prosedur tidak dilakukan secara utuh sehingga akan mempengaruhi keberhasilan dari tindakan tersebut. Menurut Musbikin dalam Ayu Pramitasari 2010, banyak hasil penelitian bahwa jika para ibu diperhatikan dan diberi dukungan selama persalinan dan kelahiran bayi serta mengetahui dengan baik mengenai proses persalinan dan asuhan yang diterima, maka ibu akan merasa nyaman. Pada hasil penelitian menyatakan bahwa ada 26 81,3 bidan yang melakukan teknik perubahan posisi dan pergerakan, tetapi prosedur yang dilakukan tidak utuh sehingga memungkinkan ketidakpuasan pasien terhadap tindakan tersebut. Teknik masase merupakan suatu metode menurunkan nyeri dengan memberikan sentuhan yang berguna untuk menghilangkan rasa lelah ditubuh, memperbaiki sirkulasi darah, merangsang tubuh mengeluarkan racun dan meningkatkan kesejahtaraan pikiran Walsh, 2007. Metode intervensi nyeri dengan teknik sentuhan atau masase ada 22 bidan 68,8 yang melakukan, dan dilihat dari prosedur pelaksanaannya sebagian besar bidan tidak melakukan prosedur secara utuh, hanya satu prosedur yang dilakukan oleh 22 bidan 68,8 yaitu item membantu ibu atau pasangan melakukan teknik masase, jika dilihat dari pengalaman bekerja mayoritas bidan memiliki pengalaman bekerja 10 tahun, sehingga diharapkan hasil kerjanya semakin baik, dalam Hurlock 1999 semakin lama seseorang menekuni suatu pekerjaan maka motivasi kerja akan semakin baik, orang yang sudah lama menekuni suatu pekerjaan akan mengetahui kelemahan dan teknik dalam melakukan pekerjaan itu. Dari hasil penelitiai ini tidak sesuai dengan pendapat diatas karena walaupun pengalaman kerja bidan 10 tahun dapat dilihat pada tabel 5.1, sebagian besar bidan tidak melakukan prosedur dengan utuh, hal ini terjadi karena disebabkan bidan belum dapat menerapkan ilmu baru terkait intervensi nyeri persalinan karena pada saat pendidikan tidak ada mata kuliah khusus intervensi kebidanan. Pelatihan yang tergolong mahal, sehingga bidan tidak melakukan pelatihan. Teknik pengendalian nyeri termasuk relaksasi mengajarkan ibu untuk meminimalkan aktivitas simpatis dan sistem saraf otonom, adanya penekanan aktifitas saraf simpatis ibu mampu memecahkan siklus ketegangan Mander, 2003. Penelitian serupa yang dilakukan oleh Carney dalam Perry Potter, 2005 dalam Eni Andriya 2007 menunjukkan bahwa 60-70 klien dengan nyeri kepala hebat yang disertai ketegangan dapat mengurangi aktifitas nyeri kepala sampai 50 dengan melakukan relaksasi. Teknik relaksasi pernapasan selama proses persalinan dapat mempertahankan komponen sistem saraf simpatis dalam keadaan homeostatis sehingga tidak terjadi peningkatan suplai darah, mengurangi kecemasan dan ketakutan agar ibu dapat beradaptasi dengan nyeri selam proses persalinan Mander, 2003. Penelitian lain tentang pengaruh relaksasi pernapasan terhadap rasa nyeri saat proses persalinan oleh Irawati dalam Eni Andriya 2007, diketahi bahwa para bidan melakukan teknik relaksasi pernapasan karena dianggap sebagai tindakan yang tepat untuk meredakan nyeri dan pada beberapa ibu yang akan melahirkan diketahui bahwa pemberian teknik relaksasi pernapasan mampu memberikan rasa nyaman. Dari hasil analisis penelitian dapat dilihat bahwa dalam pelaksanaan intervensi nyeri persalinan kala I oleh bidan praktik swasta belum dilakukan secara utuh karena bidan tidak mendapatkan pelatihan intervensi nyeri dalam pertolongan persalinan. Berdasarkan hasil yang diperoleh tersebut sudah jelas terlihat bahwa bidan praktik swasta yang bekerja di wilayah kerja Puskesmas Kabanjahe masih kurang dalam penerapan intervensi nyeri persalinan pada saat melakukan pertolongan persalinan. Prosedur pelaksanaan tidak dilakukan secara utuh dan sistematis. Bidan praktik swasta tidak mengembangkan ilmu yang terbaru, hanya melakukan yang sudah lama karena sudah terbiasa menggunakan teknik itu. Kemungkinan bidan tidak mengikuti pelatihan karena biaya yang diperlukan relatif mahal.

2. Keterbatasan Penelitian

Dokumen yang terkait

Hubungan Mekanisme Koping Dengan Nyeri Persalinan Kala 1 Fase Aktif Di RSIA Salam Medan Tahun 2014

12 115 91

Tingkat Kecemasan Ibu Menghadapi Persalinan di BPM (Bidan Praktek Mandiri) Wilayah Kerja Puskesmas Padang Bulan Medan 2014

0 43 60

Pengaruh Pemberian Kompres Hangat Terhadap Nyeri Persalinan Kala I Fase Aktif Di Klinik Nirmala Medan

8 104 62

Efektifitas Pijat Terhadap Penurunan Nyeri Persalinan Kala I Fase Aktif Ibu Inpartu di Klinik Tutun Sehati Tanjung Morawa 2011

2 38 63

Pelaksanaan Tindakan Pencegahan Infeksi pada Proses Pertolongan Persalinan oleh Bidan Praktik Swasta di Wilayah kerja Puskesmas Medan Tuntungan Tahun 2010

1 35 78

Pelaksanaan Tindakan Pencegahan Infeksi pada Proses Pertolongan Persalinan oleh Bidan Praktik Mandiri di Wilayah Kerja Puskesmas Kabanjahe Tahun 2014

4 65 89

Pelaksanaan Tindakan Pencegahan Penyebaran Infeksi pada Proses Pertolongan Persalinan oleh Bidan Praktek Swasta di Wilayah Kerja Puskesmas Sei Agul Kecamatan Medan Barat

0 31 64

Pelaksanaan Tindakan Pencegahan Penyebaran Infeksi pada Proses Pertolongan Persalinan oleh Bidan Praktek Swasta di Wilayah Kerja Puskesmas Sei Agul Kecamatan Medan Barat

0 0 12

Pelaksanaan Tindakan Pencegahan Penyebaran Infeksi pada Proses Pertolongan Persalinan oleh Bidan Praktek Swasta di Wilayah Kerja Puskesmas Sei Agul Kecamatan Medan Barat

0 0 2

Pelaksanaan Tindakan Pencegahan Penyebaran Infeksi pada Proses Pertolongan Persalinan oleh Bidan Praktek Swasta di Wilayah Kerja Puskesmas Sei Agul Kecamatan Medan Barat

0 0 5