Analisis Selisih Antara Jumlah Permintaan dan Total Tersedia

kelancaran sistem aliran. Salah satu kebijakan integrasi rantai pasok tersebut adalah menerapkan metode vendor managed inventory VMI, dimana kebijakan seluruh perencanaan persediaan dilakukan oleh pihak perusahaan produsen PT. XYZ-Medan Mill. Pihak customer menerima masukan dari pihak perusahaan manufaktur. Kekokohan integrasi informasi dan kepercayaan sangat dibutuhkan dalam hal ini. Kebijakan ini dilakukan sebagai dasar dalam menentukan ukuran lot gabungan yang optimum. Adapaun integrasi dengan VMI pada perusahaan dapat dilihat pada gambar 6.2 berikut. Supplier Produk PT. Gold Coin Indonesia-Medan Mill Buyer Sri Winarti dan Bak Tjai Supplier Produk PT. Gold Coin Indonesia-Medan Mill Buyer Sri Winarti dan Bak Tjai Q q Q’ q’ H,C h,c’ H,C h,c Without VMI With VMI Integrated Supply Chain Decision Maker Consumer Demand Consumer Demand Gambar 6.2. Model Integrasi Jaringan Kerja VMI pada PT. XYZ-Medan Mill

6.2. Analisis Selisih Antara Jumlah Permintaan dan Total Tersedia

Berdasarkan hasil pengolahan data, didapati rekapitulasi hasil selisih antara jumlah permintaan dan total tersedia adalah sebagai berikut. Universitas Sumatera Utara Tabel 6.1. Selisish Antara Jumlah Permintaan, Jumlah Produksi, dan Persediaan Produk Pakan Ayam 105 ISA Mash PT. XYZ-Medan Mill Periode Jumlah Permintaan Bags Total Permintaan Bags Laju Produksi Bags Total Tersedia Bags Selisih Bags SWBags BTBags Sep-13 21.355 9.426 31.500 34.000 34.000 3.219 Okt-13 25.241 9.076 33.720 36.939 36.939 2.622 Nov-13 23.628 11.662 31.320 33.942 33.942 1.348 Des-13 21.175 11.166 36.000 34.652 34.652 2.311 Jan-14 24.946 11.538 31.500 33.811 33.811 2.673 Feb-14 27.215 9.935 33.600 30.927 30.927 6.223 Mar-14 26.844 11.039 41.100 34.877 34.877 3.006 Apr-14 24.249 10.775 40.800 37.794 37.794 2.770 Mei-14 26.185 10.788 42.000 44.770 44.770 7.797 Jun-14 28.695 12.287 36.600 44.397 44.397 3.415 Jul-14 30.234 11.513 36.300 39.715 39.715 2.032 Agust-14 27.469 10.602 38.071 36.848 36.848 1.223 Jumlah 437.043 433.320 442.672 Tabel diatas menunjukkan bahwa terdapat selisih yang variatif dan menimbulkan penumpukan produk over stock pada periode September 2013, Oktober 2013, Desember 2013, April 2014, Mei 2014, dan Juni 2014 serta kekurangan produk stock out pada periode November 2013, Januari 2014, Februari 2014, Maret 2014, Juli 2014 dan Agustus 2014. Berdasarkan pada pembahasan permasalahan tersebut, maka diperlukan adanya suatu perencanaan yang baik dalam memutuskan berapa jumlah yang harus disediakan oleh pihak perusahaan manufaktur dalam memenuhi jumlah permintaan. Departemen perencanaan atau biasa disebut dengan Departemen PPIC dibutuhkan untuk mengendalikan produksi yang optimal dan mampu memenuhi kebutuhan konsumen. Departemen PPIC tersebut harus membuat strategi baru dalam pemecahan masalah yang terjadi dan salah satu strategi yang dapat digunakan Universitas Sumatera Utara dalam penentuan jumlah lot adalah penerapan metode JELS dengan pendekatan supply chain.

6.3. Analisis Perhitungan Iterasi Ukuran