BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Minyak Inti Sawit
Kelapa sawit didasarkan atas bukti-bukti fosil, sejarah, dan linguistik yang ada, diyakini berasal dari Afrika Barat. Di tempat asalnya ini, kelapa sawit yang pada saat
yang lalu dibiarkan tumbuh liar di hutan-hutan sejak awal telah dikenal sebagai tanaman pangan yang penting. Oleh penduduk setempat kelapa sawit telah diproses
secara amat sederhana menjadi minyak dan tuak sawit.
Gambar 2.1. Tanaman Kelapa Sawit
Di luar benua Afrika, kelapa sawit mulai diperhitungkan sebagai tanaman komoditas penghasil produk dagangan sejak Revolusi Industri bergaung keras di Eropa. Saat
itu, di Eropa mulai bermunculan industri atau pabrik antara lain industri sabun dan margarin yang membutuhkan bahan mentahbaku untuk operasionalnya. Minyak
Universitas Sumatera Utara
sawit dan minyak inti sawit yang bermunculan kemudian, adalah dua produk yang dibutuhkan untuk bahan mentahbaku tersebut Satyawibawa, 1993.
Minyak inti sawit Palm Kernel Oil adalah minyak yang diperoleh secara ekstraksi pelarut dari inti kelapa sawit Trisakti, 1996. Asam laurat merupakan komposisi asam
lemak paling besar di dalam minyak inti sawit, oleh karena itu minyak inti sawit dapat digolongkan ke dalam minyak asam laurat. Minyak inti sawit yang baik berkadar asam
lemak bebas yang rendah dan berwarna kuning terang serta mudah dipucatkan Ketaren, 1986.
Gambar 2.2 Tandan Buah Kelapa Sawit
Minyak inti sawit mengandung berbagai komponen asam lemak. Komposisi trigliserida yang mendominasi minyak inti sawit adalah trilaurin, yaitu trigliserida
dengan tiga asam laurat sebagai ester asam lemaknya. Minyak inti sawit memiliki kandungan asam laurat yang tinggi dan kisaran titik leleh yang sempit, sedangkan
minyak sawit mentah hanya memiliki sedikit kandungan asam laurat dan kisaran titik leleh yang luas. Minyak sawit mengandung asam lemak jenuh asam palmitat C16
sekitar 40-46, kandungan asam lemak tidak jenuh yaitu asam oleat C 18:1 sekitar 39-45 dan asam linoleat 7-11, sedangkan pada minyak inti sawit didominasi
oleh asam laurat 46-52, asam miristat 14-17 dan asam oleat 13-19.
Universitas Sumatera Utara
Kandungan asam lemak dalam kedua jenis minyak tersebut secara dapat dilihat pada Tabel 1 :
Asam Lemak Minyak Kelapa Sawit
Minyak Inti Sawit Asam kaprilat
- 3 – 4
Asam laurat -
46 – 52 Asam miristat
1,1 – 2,5 14 – 17
Asam palmitat 40 – 46
6,5 – 9 Asam stearat
3,6 – 4,7 1 – 2,5
Asam oleat 39 – 45
13- 19 Asam linoleat
7 – 11 0,5 – 2
Tabel 2.1. Komposisi Minyak Kelapa Sawit dan Minyak Inti Kelapa Sawit
Minyak inti sawit memiliki kemiripan sifat dan komposisi asam lemak dengan minyak kelapa, sehingga dalam penggunaannya dapat bersifat sebagai bahan subtitusi. PKO
dan minyak kelapa sering digunakan oleh industri oleokimia sebagai bahan baku untuk menghasilkan produk surfaktan dan emulsifier. Kandungan asam laurat yang
cukup tinggi pada minyak sawit menjadi salah satu kelebihan karena karena asam lemak ini memiliki khasiat bagi kesehatan tubuh.
Pengolahan minyak dari kelapa sawit ini akan mengalami peningkatan seiring dengan semakin tingginya permintaan pasar dan majunya teknologi rekayasa pengolahan
minyak. Teknologi tersebut diharapkan dapat menghasilkan produk yang dapat diaplikasikan di berbagai aspek industri pengolahan serta dapat bersaing dengan
produk minyak nabati lainnya di pasar dalam negeri maupun internasional.
Universitas Sumatera Utara
2.2. Monogliserida dan Digliserida