10 LAMI
PT Lamicitra Nusantara Tbk 11
LPCK PT Lippo Cikarang Tbk
12 LPKR
PT lippo Karawaci Tbk 13
MDLN PT Modernland Realty Tbk
14 MORE
PT Indonesia Prima properti Tbk 15
PTRA PT New Century Development Tbk
16 PWON
PT Pakuwon Jati Tbk 17
SIIP PT Suryainti permata Tbk
18 SMDM
PT Suryamas Dutamakmur Tbk 19
SMRA PT Summarecon Permata Tbk
Sumber : www.idx.co.id
4. Tempat dan Waktu Penelitian
a. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan melalui pemanfaatan media internet dengan situs www.idx.co.id
. b.
Waktu penelitian Waktu penelitian ini dilakukan mulai dari bulan November sampai
dengan Januari tahun 2010.
5. Jenis Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yaitu data yang
www.idx.co.id . Laporan keuangan, buku-buku, jurnal referensi, surat kabar dan
literatur ilmiah lainnya yang berkaitan dengan penelitian.
6. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan melalui studi dokumentasi yakni pengumpulan data pendukung literatur, penelitian terdahulu, laporan-
laporan yang dipublikasikan untuk mendapatkan gambaran dari masalah yang akan
diteliti serta melalui pengumpulan data sekunder yang diperlukan berupa laporan-laporan yang dipublikasikan oleh Bursa Efek Indonesia.
7. Metode Analisis Data
a. Metode Analisis Deskriptif
Metode analisis dekriptif adalah metode analisis dimana data-data yang dikumpulkan, diklasifikasikan, dianalisis dan diinterpretasikan secara objektif sehingga
memberikan informasi dan gambaran mengenai topik yang dibahas. b.
Metode Regresi Linear Berganda Regresi linear berganda dilakukan untuk mengetahui pengaruh variabel
independen, yaitu Fixed Asset Turnover X
1
, Inventory Turnover X
2
, Receivable Turnover X
3
, Total Asset Turnover X
4
dan Working Capital Turnover X
5
terhadap variabel dependen yaitu Return on investment Y perusahaan properti dan real estat di
Bursa Efek Indonesia, dengan rumus : Y = α+β
1
X
2
+β
2
X
2
+β
3
X
3
+β
4
X
4
+β
5
X +e Keterangan :
Y = Return on Investment
α = Konstanta
β
1,2,3,4,5,6
= Koefisien masing-masing variabel independen X
1
= Fixed Asset Turnover X
2
= Inventory Turnover X
3
= Receivable Turnover X
4
= Total Asset Turnover X
5
= Working Capital Turnover e
= standar eror
Untuk mengetahui apakah model regresi benar-benar menunjukkan hubungan yang signifikan dan representatif, maka model tersebut harus memenuhi uji asumsi klasik.
Uji asumsi klasik yang digunakan adalah normalitas, heteroskedastisitas, autokorelasi dan multikolinearitas.
a. Pengujian Asumsi Klasik
1 Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk menguji apakah distribusi sebuah data mengikuti atau mendekati distribusi normal. Normalitas dapat dideteksi dengan melihat penyebaran
data titik pada sumbu diagonal dan grafik dengan melihat histogram dari residualnya. Dasar pengambilan keputusannya adalah :
a. Jika data menyebar diantara garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal
atau grafik histogramnya menunjukkan pola berdisitribusi normal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.
b. Jika data menyebar jauh dari diagonal dan tidak mengikuti arah garis diagonal
atau grafik histogram tidak menunjukkan data berdistribusi normal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.
Uji normalitas dilakukan melalui analisis grafik dan analisi kolmogorov-Smirnov K-S. Hipotesisnya sebagai berikut :
H : data residual berdistribusi normal
H
1 :
data residual tidak berdistribusi normal Bila signifikansi 0,05 dengan α = 5 berarti data normal dan H
diterima, sebaliknya bila nilai signifikansi 0,05 berarti data tidak normal dan H
1
diterima.
2 Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas digunakan untuk mengetahui apakah model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke
pengamatan yang lain Ghozali, 2001:69. Jika varians residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda
disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang homokedastisitas. Pemeriksaan terhadap gejala heteroskedastisitas dalam suatu
model regresi adalah dengan uji Glejser dan melihat pola diagram pencar dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Jika diagram pencar ada membentuk pola-pola tertentu yang teratur pada
suatu sudut atau bagian maka model regresi mengalami gangguan heterokedastisitas.
b. Jika diagram pencar tidak membentuk suatu pola atau telihat acak maka
regresi tidak mengalami gangguan heterokedastisitas. 3
Uji Autokorelasi Uji Autokorelasi bertujuan untuk melihat apakah dalam suatum model
regresi linier ada korelasi antara kesalahan penggangu pada periode t dengan kesalahan pada periode t-1. Autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan
sepanjang tahun yang berkaitan satu dengan yang lainnya. Hal ini sering ditemukan pada time series. Cara yang dapat digunakan untuk mendeteksi masalah autokorelasi
adalah dengan menggunakan nilai Durbin Watson DW dengan ketentuan sebagai berikut :
Hipotesis Nol Keputusan
Jika
Tidak ada autokorelasi positif Tolak
0 DW dl Tidak ada autokorelasi positif
No decision dl
≤ DW ≥ du Tidak ada autokorelasi negatif
Tolak 4 - dl DW 4
Tidak ada autokorelasi negatif No decision
4 - du ≤ DW ≤ 4 - dl
Tidak ada autokorelasi positif dan negatif
Tidak ditolak du DW 4 - dl
Smber : Situmorang, dkk 2010:120 Keterangan :
du = batas atas dl = batas bawah
4 Uji multikolineritas
Uji multikolineritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antara variabel independen. Model regresi yang baik
seharusnya tidak ada korelasi antara variabel independen. Ada tidaknya multikolinieritas dapat dideteksi dengan melihat nilai tolerance dan variance
inflation factor VIF, serta dengan menganalisis matrik korelasi variabel- variabel independen. Nilai yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya
multikolinieritas adalah nilai tolerance 0.01 atau sama dengan VIF 5 dan untuk matrik korelasi adanya indikasi multikolinieritas dapat dilihat jika variabel
independen ada korelasi yang cukup tinggi umumnya diatas 0,90. b.
Pengujian Hipotesis 1
Uji Signifikan Simultan uji-F Pengujian ini pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel independen
yang dimasukkan dalam model penelitian mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen. Bentuk pengujiannya adalah :
H : β
1
= β
2
= β
3
= β
4
= β
5
= β
6
= 0, artinya Fixed Asset Turnover X
1
, Inventory Turnover X
2
, Receivable Turnover X
3
, Total Asset Turnover X
4
dan Working
Capital Turnover X
5
secara simultan tidak terdapat pengaruh yang signifikan terhadap Return on Investment Y.
H
1 :
β
1,
β
2,
β
3,
β4, β
5,
β
6
0 artinya Fixed Asset Turnover X
1
, Inventory Turnover X
2
, Receivable Turnover X
3
, Total Asset Turnover X
4
dan Working Capital Turnover X
5
secara simultan terdapat pengaruh signifikan terhadap Return on Investment Y. Kriteria pengambilan keputusan :
H diterima jika F
hitung
F
tabel
pada α = 5 H
1
diterima jika F
hitung
F
tabel
pada α = 5 2
Uji signifikan parsial uji-t Uji statistik t disenut juga sebagai uji signifikan individual. Uji ini
menunjukkan seberapa jauh pengaruh variabel independen secara parsial terhadap variabel dependen. Bentuk pengujiannya :
H : β
1
= 0, artinya Fixed Asset Turnover X
1
, Inventory Turnover X
2
, Receivable Turnover X
3
, Total Asset Turnover X
4
dan Working Capital Turnover X
5
secara parsial tidak terdapat pengaruh yang signifikan terhadap Return on Investment Y.
H
1
: β
1
0, artinya Fixed Asset Turnover X
1
, Inventory Turnover X
2
, Receivable Turnover X
3
, Total Asset Turnover X
4
dan Working Capital Turnover X
5
secara parsial terdapat pengaruh signifikan terhadap Return on Investment Y.
Kriteria pengambilan keputusan : H
diterima jika -t
tabel
t
hitung
t
tabel
pada α = 5 H
1
diterima jika - t
tabel
t
hitung
t
tabel
pada α = 5
BAB II URAIAN TEORITIS
A. Penelitian Tedahulu
Sheila 2006 melakukan penelitian tentang “Analisis Hubungan Efisiensi Dan Efektivitas Terhadap Return On Investment PT Bukit Emas Dharma Utama Medan”.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa contibution margin memiliki hubungan negatif dan tidak signifikan, rasio tenaga kerja per penjualan memilki hubungan negatif dan
signifikan, rasio beban usaha per penjualan memiliki hubungan negatif dan tidak signifikan, operating ratio memilki hubungan positif tidak signifikan, inventory turnover
memiliki hubungan positif dan signifikan, working capital turnover memilki hubungan positif dan tidak signifikan, dan fixed assets turnover memiliki hubungan positif dan
signifikan, terhadap return on investment PT Bukit Emas Dharma Utama Medan. Andriani 2009 melakukan penelitian tentang “Analisis Rasio Aktivitas
Terhadap Kemampulabaan pada PT Unilever Indonesia, Tbk”. Hasil penelitian menunjukkan perhitungan koefisien Korelasi Pearson rasio perputaran total aktiva
mempunyai hubungan positif dengan return on investment ROI, rasio perputaran aktiva tetap, perputaran modal dan rasio perputaran persediaan mempunyai hubungan negatif
dengan return on investment ROI. Hernawati 2007 melakukan penelitian tentang “Analisis Pengaruh EFisiensi
Modal kerja, Likuiditas dan Solvabilitas Terhadap Profitabilitas Studi Kasus Pada Industri barang Konsumsi Di Bursa Efek Jakarta”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
Hasil analisis regresi menunjukkan efisiensi modal kerja WCT, likuiditas CR dan solvabilitas DTA berpengaruh terhadap profitabilitas ROI pada perusahaan industri
barang konsumsi yang terdafatar di BEJ dari tahun 2002-2005. Secara parsial efisiensi