Diagnosis Klinis Pemeriksaan Penunjang

2.5. Diagnosis Kanker Payudara

Terdiri dari diagnosis klinis, pemeriksaan penunjang dan diagnosis pasti. 26,31

2.5.1. Diagnosis Klinis

Diagnosis klinis di dasarkan atas: 26 a. Wawancara dengan pengajuan pertanyaan umum dan terarah sehubungan dengan kanker payudara. b. Pemeriksaan klinis payudara untuk mencari benjolan atau kelainan lainnya. Pemerikasaan payudara dilakukan saat ± 1 minggu dari hari terakhir menstruasi. Penderita diperiksa dengan badan bagian atas terbuka dan posisi badan tegak. c. Insfeksi untuk melihat simetri payudara kanan dan kiri,kelainan papila, letak dan bentuk, retraksi puting susu, kelainan kulit, tanda radang, dan ulserasi. Dilakukan dalam keadaan kedua lengan diangkat keatas untuk melihat ada tidaknya bayangan tumor di bawah kulit yang ikut bergerak atau adakah bagian yang tertinggal. d. Palpasi dan pemeriksaan kelenjar getah bening regional atau aksila.

2.5.2. Pemeriksaan Penunjang

31 Ada beberapa pemeriksaan penunjang untuk menuju diagnosis pasti suatu kanker payudara, yaitu: a. Termografi yaitu suatu cara yang menggunakan sinar infra red. b. Mammografi yaitu pemeriksaan dengan metode radiologis sinar x yang diradiasikan pada payudara. Kelebihan mammografi adalah kemampuannya Universitas Sumatera Utara mendeteksi tumor yang belum teraba radius 0,5 cm sekalipun masih dalam stadium dini. Waktu yang tepat untuk melakukan mammografi pada wanita usia produktif adalah hari ke 1-14 dari siklus haid. Pada perempuan usia nonproduktif dianjurkan untuk kapan saja. Ketepatan pemeriksaan ini berbeda-beda berkisar antara 83-95. c. Ultrasonografi, metode ini dapat membedakan lesitumor yang solid dan kistik, dan hanya dapat membuat diagnosis dugaan berdasarkan pemantulan gelombang suara. d. Scintimammografi adalah teknik pemeriksaan radionuklir dengan menggunakan radioisotop. Dalam protokol penanganan kanker payudara, pemeriksaan yang dianjurkan adalah mammografi dan ultrasonografi. Pemeriksaan gabungan ultrasonografi dan mammografi memberikan angka ketepatan diagnostik yang lebih tinggi. 2.5.3. Diagnosis Pasti Diagnosis pasti hanya ditegakan dengan pemeriksaan histopatologis. Bahan pemeriksaan dapat diambil dengan berbagai cara, yaitu: 26 a. Biopsi aspirasi fine needle biopsy b. Needle core biopsy dengan jarum Silverman c. Excisional biopsy dan pemeriksaan potong beku waktu operasi. Universitas Sumatera Utara 2.6. Epidemiologi Kanker Payudara 2.6.1. Distribusi dan Frekuensi Kanker Payudara