160
BAB V PENUTUP
5.1. SIMPULAN
Pembahasan yang disajikan pada bab IV dapat disimpulan sebagai berikut: Keterampilan guru mengalami peningkatan. Ditunjukkan dengan data hasil
observasi pada siklus I memperoleh skor 22 dengan rata-rata skor 2,75 yang tergolong dalam kriteria baik. Siklus II keterampilan guru mendapat skor 25
dengan rata-rata skor 3,125 termasuk dalam kategori baik. Pada pelaksanaan tindakan siklus III keterampilan guru memperoleh skor 29 dengan rata-rata skor
3,625 termasuk dalam kategori sangat baik. Keterampilan guru telah mencapai indikator keberhasilan yaitu sekurang-kurangnya mencapai kategori baik.
Hasil observasi aktivitas siswa meningkat. Hal ini ditunjukkan dengan hasil observasi pada pelaksanaan tindakan siklus I mendapatkan skor 20,13
dengan skor rata-rata 2,5
termasuk dalam
kategori baik. Meningkat pada siklus II dengan skor 23,68 sehinggat skor rata-rata menjadi 2,9
dan termasuk dalam
kategori baik. Pada pelaksanaan tindakan siklus III aktivitas siswa memperoleh skor 26,63 dengan rata-rata skor 3,32 termasuk dalam kategori sangat baik. Hal
ini telah mencapai indikator keberhasilan yaitu aktivitas siswa sekurang- kurangnya mencapai kategori baik.
Hasil belajar PKn siswa meliputi aspek kognitif dan afektif. Kedua aspek tersebut mengalami peningkaan. Pada aspek kognitif ditunjukkan dengan
perolehan data hasil belajar siswa pada siklus I dengan nilai terendah 50, nilai
tertinggi 90 rata-rata 69,3 dan ketuntasan klasikal 63,6. Pada pelaksaanaan tindakan siklus II diperoleh data dengan nilai terendah 56, nilai tertinggi 100
dengan rata-rata 74 dan ketuntasan klasikal 72,7. Pada pelaksanaan tindakan siklus III hasil belajar siswa yang diperoleh dengan nilai terendah 66, nilai
tertinggi 100, rata- rata 80,5 dan persentase ketuntasan klasikal 90,9 . Hasil belajar PKn siswa sudah memenuhi indikator keberhasilan yaitu sekurang-
kurangnya ketuntasan klasikal mencapai 80 dengan KKM PKn di kelas IVA SDN Pudakpayung 02 Kota Semarang adalah 67. Aspek afektif ditunjukan
dengan data sebagai berikut. Siklus I rata-sata skor 7,95 kategori cukup dengan persentase 68,28. Pada siklus II rata-sata skor 9,45 kategori baik dengan
persentase 78,78. Pada siklus III rata-sata skor 10,5 kategori sangat baik dengan persentase 87,5.
Berdasarkan hasil penelitian maka hipotesis tindakan bahwa melalui penerapan model pembelajaran Team Assisted Individualizationdengan media
audiovisual dapat meningkatkan kualitas pembelajaran PKn yang terdiri dari keterampilan guru, aktivitas siswa dan hasil belajar siswa pada siswa kelas IVA
SDN Pudakpayung 02 Kota Semarang.
5.2. SARAN