Kendala-kendala yang dialami guru Sejarah dalam implementasi

agak jalan. Jadi untuk cara kita mengevaluasi itu seperti itu. Kemudian test yang lain yaitu test bersama seperti UTS dan test kenaikan kelas test semesteran. Kemudian evaluasi yang kita lakukan itu tidak hanya evaluasi yang bersifat kognitif, tetapi juga evaluasi sikap. Kalau evaluasi sikap ini misalnya menggunakan penilaian diri dan penilaian antar teman. Kalau penilaian antar teman itu kan yang menilai antara satu teman dengan teman yang lainnya dan saya kira penilaian dengan teknik seperti itu lebih efektif. Kan kita tidak mungkin menilai siswa satu-satu. Itu nanti anak yang menilai antar satu teman dengan teman yang lainnya dan itu lebih valid kemudian nanti saya tinggal merekap dan mengolah nilai tersebut. Selain itu bukti datanya itu kan juga ada, nanti misalnya ada anak yang protes kan buktinya ada dan tinggal saya tunjukkan saja ” 2. Apakah bapak atau ibu sering mengadakan program remedial atau pengayaan? “Kita remidinya langsung saya kasih tugas. Karena kalau kita remidiasi atau kita kasih tes kan bisa maju-maju harinya, dan terkadang remidiasi yang dilakukan oleh bapak atau ibu guru itu soalnya malah beda. Kalau saya yang remidi itu soalnya sama. Jadi misalnya ulangannya itu soal A, maka remidinya itu juga harus soal A. kalau remidi itu soalnya beda itu kan malah menambah kesulitan siswa. Jadi kalau saya remidinya itu langsung pada hari itu juga, malah saya terkadang juga langsung mengadakan pengayaan. Jadi misalnya yang remidi itu beberapa anak saja, maka yang tidak itu remidi itu biasanya saya kasih pengayaan. Dengan teknik seperti ini Insya Allah lebih efektif dan tidak langsung berderet-deret sekian banyak. Saya memang menerapkan seperti itu karena kalau di tes beberapa kali malah nilainya justru bukan tambah baik tetapi terkadang malah tambah jelek. Biasanya untuk mapel saya satu kali remidi itu tuntas karena untuk mapel IPS itu kan lebih luas. Kalau untuk mapel eksak kan ka dang 3 kali aja belum selesai”

E. Kendala-kendala yang dialami guru Sejarah dalam implementasi

Kurikulum 2013 :

a. Kendala materi

1. Dalam pemberian materi pelajaran yang berdasarkan pada Kurikulum 2013, kendala apa saja yang bapakibu hadapi? “Kalau menurut saya itu terkadang tidak ada, bahkan di tengah pelajaran itu malah saya terkadang mengoreksi buku ajar. Misalnya yang tadi saya mengajar kelas XI tadi tentang materi mempertahankan kemerdekaan mengapa pemberontakan PKI Madiun kok tidak muncul, padahal ini kan harus ada. Jadi catatan kelam itupun harus kita munculkan jadi anak itu biar menilai, jadi ditengah memperjuangkan kemerdekaan mereka itu biar tahu perjuangan r akyat Indonesia itu seperti apa” 2. Bagaimana cara bapakibu menghadapi kendala tersebut? “Insya Allah tidak ada kendala, kuncinya kita mau berusaha dan mencari. Jadi apapun hambatannya saya kira apalagi ada yang bilang kalau materi sejarah itu mudah, padahal sebenarnya juga tidak mudah, tergantung semuanya itu. Kalau guru itu mau mencari informasi di internet, saya kira semua di internet itu ada. Terkadang malah ada anak yang tanya ke saya kenapa kok saya tidak pernah memberikan materi lewat power point, mesti saya jawab kamu tidak presentasi kok kenapa harus pakai power point. Karena kalau saya memberikan materi ke anak berupa tugas membuat power point, itu nanti anak hanya akan kopas dari internet, karena anak bisa mencari di slide share yang jumlahnya tidak hanya puluhan tetapi ribuan slide. Saya tidak mau energi anak itu hanya terbuang ke situ dengan mencari tugas yang di internet sudah ada, jadi lebih baik saya memberikan tugas yang lain. Jadi kalau saya itu lebih senang memberikan tugas ke anak itu biasanya saya suruh pakai tulisan tangan, karena itu lebih otentik ” b. Kendala teknis 1. Apakah ada kendala teknis dalam pelaksaaan Kurikulum 2013? “Ada, misal peraturan yang sering berganti dan aplikasi dalam sistem penilaian yang sering berlainan antar sekolah ” 2. Bagaimana cara mengatasi kendala teknis yang menghambat implementasi Kurikulum 2013? “Guru harus sering diberikan sosialisasi peraturan yang baru melalui rapat dinas di sekolah, kebetulan di SMA Negeri 1 Boyolali, sudah banyak dilakukan. Guru juga pro aktif dalam menambah pemahaman tentang kurikulum 2013 melalui media internet atau sosial media ” 3. Apakah kebiasaan guru dalam sistem mengajar juga menjadi kendala dalam pelaksanaan Kurikulum 2013 ini? “Guru perlu mengubah paradigma mengajar dengan lebih mendorong peran aktif siswa dalam pembelajaran ” NAMA GURU : RACHMADI, S.Pd A. Kesiapan guru sejarah dalam implementasi Kurikulum 2013 : 1. Kesiapan apa saja yang bapakibu persiapkan dalam implementasi kurikulum 2013 ini? “Persiapannya yang jelas guru itu sebelum mengajar harus ada modal atau penataran. Nah untuk saya sendiri, saya kan belum di diklat secara khusus. saya sebenarnya di kirim diklat ke solo, tapi salah kirim. Salah kirimnya itu karena sebelum ke solo sudah dikirim ke jogja. Karena kesalahan prosedur, jadi tidak tepat atau kurang pas. Sosialisasi itu kan ada rentetan, pertama di jogja, kemudian dipersiapkan ke solo untuk calon pendamping. Saya itu belum di tatar tetapi sudah dikirim calon pendamping sehingga ini merupakan kekeliruan dari pihak Dikpora. Lha Dikpora kalau dikonfirmasi alasannya untuk pemerataan, padahal maksud dari LPMP tidak seperti itu. Sehingga saya mendapatkan sosialisasi Kurikulum 2013 itu baru minggu yang lalu di LPMP. Itu saja sebetulnya dirasa kurang, tetapi sambil belajar sendiri dan menyesuaikan dengan kondisi yang ada terlebih dahulu” 2. Apakah pihak sekolah sudah memberikan pelatihan kepada guru secara intern? “Sekolah sendiri sudah ada sosialisasi dari pihak kurikulum walaupun dengan waktu yang kurang artinya sekolah kan biasanya hanya mengharapkan sosialisasi dari pihak MGMP atau Dinas supaya masing-masing sekolah diikutsertakan untuk pelatihan Kurikulum 2013 ” 3. Apa saja perangkat pembelajaran yang perlu dipersiapkan oleh guru dalam melaksanakan Kurikulum 2013? “Untuk perangkat meliputi silabus, kemudian ada analisis KI dan KD, kemudian ada RPP, promes dan prota, dan KKM untuk perangkat kegiatan belajar mengajarnya ”

B. Persepsi guru sejarah tentang implementasi kurikulum 2013 :