yang mempersepsi, dan hal ini tidak akan dijumpai apabila yang dipersepsi itu nonmanusia. Oleh karena itu pada objek persepsi, yaitu
manusia yang dipersepsi, lingkungan yang melatarbelakangi objek persepsi, dan perseptor sendiri akan sangat menentukan dalam hasil
persepsi. Walgito, 2010:108-109
B. Guru Sejarah
a. Pengertian guru
Kamus Besar Bahasa Indonesia 2008:469 mendefinisikan guru sebagai seseorang yang pekerjaan, mata pencaharian atau profesinya
mengajar. Mengajar, mendidik, dan membimbing merupakan suatu keharusan yang dimiliki oleh seorang guru karena guru sebagai
profesi membutuhkan keahlian khusus yang tidak dapat dilakukan oleh sembarang orang diluar bidang kependidikan. Guru adalah
jabatan atau profesi yang memerlukan keahlian khusus yang merupakan sosok yang mengemban tugas mengajar, mendidik, dan
membimbing. Mulyasa 2014:9, guru harus sadar bahwa dalam melaksanakan tugasnya selalu dituntut untuk bersungguh-sungguh dan
harus menyadari bahwa apa yang dianggap baik dan benar di masa ini, belum tentu benar di masa yang akan mendatang. Guru dituntut untuk
selalu meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan dalam rangka melaksanakan tugasnya.
Menurut Usman 2005:6 tugas guru sebagai profesi meliputi mendidik, mengajar dan melatih. Mendidik berarti meneruskan dan
mengembangkan nilai-nilai hidup. Mengajar berarti meneruskan dan mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi. Sedangkan melatih
berarti mengembangkan keterampilan-keterampilan pada siswa. Tugas guru dalam bidang kemanusiaan disekolah harus dapat
menjadikan dirinya sebagai orang tua kedua yang mampu menarik simpati sehingga menjadi idola para siswanya. Pelajaran apapun yang
diberikan hendaknya dapat memberikan motivasi bagi siswa dalam belajar. Bila guru dalam penampilannya sudah tidak menarik, maka
kegagalan pertama adalah ia tidak akan dapat menanamkan benih pengajaran kepada para siswanya dan pelajaran tidak dapat diserap
oleh para siswa. Kochar 2008: 393-395 mengemukakan guru sejarah memiliki
peranan penting dalam keseluruhan pembelajaran sejarah. Guru sejarah bertanggung jawab menginterpretasikan konsep tersebut
kepada siswa-siswanya. Guru sejarah harus dapat menjadi pencerita yang baik agar dapat menarik minat siswa pada mata pelajarannya.
Guru sejarah harus dinamis agar siswa menjadi antusias dalam mengikuti proses belajar mengajar.
C. Implementasi Kurikulum