87
Cangkring dan 3,62 indm2 di muara Sungai Cimanuk. Jenis mangrove yang ditemukan dengan kerapatan jenis terbesar adalah bakau Rhizophora
macronata dan api-api Avicenia alba. Di muara Sungai Cimanuk ditemukan jenis mangrove drujonjeruju Acanthis ilicifolius, L yang tumbuh dominan di
hutan mangrove yang rusak DKP dan PKSPL, 2001. Selain di wilayah daratan tersebut di atas, Pulau Biawak juga merupakan
pulau hutan mangrove yang banyak ditumbuhi berbagai jenis bakau sebagai ciri khas ekosistem mangrove yang didominasi oleh jenis Rhizophora mucronata.
Kondisi ekosistem mangrove masih baik dengan tumbuhnya berbagai ragam jenis mangrove yang sudah langka sebagaimana jarang dijumpai di pantai utara
Jawa.
2 Terumbu Karang
Terumbu karang di daerah Indramayu terdapat di Pulau Biawak dan sekitarnya. Berdasarkan laporan Dinas Perikanan Jawa Barat tahun 2004 tingkat
kerusakan terumbu karang di sekitar Pula Biawak mencapai 47,58. Hal ini terjadi akibat masih adanya kegiatan penangkapan ikan menggunakan bahan
peledak dan potasium sianida serta penangkapan ikan yang kurang ramah lingkungan. Di wilayah Pulau Gosong dan Pulau Candikian jarang ditemukan
terumbu karang yang berukuran besar, akibat dari pengerukan dan penangkapan ikan dengan menggunaan bom serta potasium sianida seperti halnya yang terjadi
di Pulau Biawak.
5.4 Perikanan 1 Perikanan laut
Usaha perikanan tangkap di Kabupaten Indramayu dilakukan di dalam dan diluar wilayah perairan Kabupaten Indramayu. Jenis usaha perikanan
88
tangkap yang dilakukan di dalam wilayah perairan Kabupaten Indramayu umumnya dilakukan oleh nelayan yang berdomisili di sepanjang jalur pantai
dengan menggunakan alat tangkap anco, sero, pancing, jaring klitik, jaring insang hanyut, jaring lapis tiga trammel net, pukat pantai, payang atau lampara
dan dogol. Sedangkan jenis usaha penangkapan yang dilakukan di luar wilayah perairan Kabupaten Indramayu dilakukan dengan alat tangkap yang berskala
sedang sampai besar seperti dogol, trammel net, jaring insang hanyut dan purse Seine dengan kapal motor skala sedang sampai skala besar dan sebagai alat
tangkap andalan adalah purse Seine dan pancing DKP dan PKSPL, 2001. Berdasarkan data dari Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten
Indramayu pada tahun 2004, jumlah nelayan sebanyak 30.256 orang dengan jumlah armada penangkapan ikan sebanyak 4.541 armada, serta produksi
perikanan laut sebesar 66.789,40 ton dengan nilai produksi mencapai Rp. 376.034.710,-. Kondisi perikanan laut didukung juga oleh jumlah perusahaan
pengalengan ikan 1 buah dan pabrik es sebanyak 5 buah. Kabupaten Indramayu memiliki panjang pantai 114 km yang membentang sepanjang Cirebon hingga
Subang, dan jarak 4 mil dari pantai merupakan wewenang kabupaten sesuai Undang-undang No.32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah.
Potensi sumber daya ikan di wilayah perairan Kabupaten Indramayu berdasarkan data laporan yang dikeluarkan oleh Kantor Dinas Perikanan dan
Kelautan Provinsi Jawa Barat pada tahun 2004 adalah sekitar 32.754,12 ton. Adapun jumlah sarana pangkalan pendaratan ikan PPI di sepanjang pantai
Indramayu tercatat 14 buah tersebar mulai dari perbatasan Cirebon sampai kabupaten Subang.
Jenis-jenis ikan laut ekonomis penting yang di daratkan di 14 buah PPI tersebut antara lain : tongkol, kuro, biji nangka, bawal, mata besar, tenggiri,
belanak, teri, tembang, alu-alu, beronang, kerapu, kakap, kepiting, rajungan,
89
ekor kuning, peperek, layang, layur, ikan lidah dan jenis ikan lanilla selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 5 berikut ini.
Tabel 5 Jenis-jenis ikan laut ekonomis penting yang didaratkan di Kabupaten
Indramayu
No Nama ikan
Nama ilmiah No
Nama ikan Nama ilmiah
1 Tongkol
Euthynnus affinis 16
Bandeng Chanos chanos
2 Kuro
Eletheronema tetradactylum 17
Kepiting Scylla sp
3 Biji nangka
mulidae 18
rajungan Portunus pelagicus
4 Bawal
stromatidae 19
Ekor Kuning Caesio sp
5 Mata besar
Priacentus tayayenus 20
Caerio chrynozonus 6
Selar Caranx sp
21 Peperek, ,
- 7
Tebal bibir Balistoides spp
22 Layang
- 8
tenggiri Scomberocus spp
23 Pari
Dasyatidae 9
Belanak Mugil sp
24 Layur
Trihiuriedae 10
Teri -
25 Ikan lidah
Solidae 11
Tembang clupeidae
12 Alu-alu
Sphyraena sp 13
beronang Siganus spp
14 Kerapu
Epinephelus spp 15
Kakap Lates calcaliver
Sumber Data : Data Statistik Dinas Perikanan Kabupaten Indramayu 2004
Sebagaimana kegiatan perikanan tangkap di pantai utara pada umumnya, kegiatan perikanan tangkap di Kabupaten Indramayu dipengaruhi oleh dua
musim dengan arah dan cuaca tahunan, yaitu musim timur dan musim barat. Musim timur, yaitu musim yang disebabkan bertiupnya angin dari arah timur ke
barat yang terjadi pada bulan Mei sampai September. Musim barat, yaitu musim yang disebabkan oleh bertiupnya angin dari arah barat yang biasanya terjadi
antara bulan Oktober hingga Maret Juwono, 1998. Perbedaan musim tersebut mempengaruhi kapasitas kapal serta penggunaan alat tangkap dalam melakukan
penangkapan ikan. Sementara itu, berdasarkan daerah tangkapan fishing ground, secara
umum jenis usaha perikanan tangkap yang dilakukan oleh nelayan yang berasal
90
dari Kabupaten Indramayu dapat dibagi menjadi dua kelompok, yaitu nelayan yang melakukan penangkapan ikan di dalam wilayah Kabupaten Indramayu,
seperti yang menggunakan alat tangkap pancing, sero, jaring klitik, payang, dogol, pukat pantai. Sedangkan kelompok kedua yang melakukan penangkapan
ikan di luar wilayah Kabupaten Indramayu adalah jaring insang dan purse seine. 2 Perikanan budidaya
Kegiatan budidaya ikan di Kabupaten Indramayu di dominasi oleh budidaya tambak yang tersebar di Kecamatan Indramayu, Centigi Sindang,
Balongan, Arahan Lohbener, Krangkeng Karang Ampel, Juntinyuat, Losarang, Kandanghaur dan Sukra. Dari daerah pertambakan tersebut Centigi Sindang
merupakan yang terluas sedangkan Juntinyuat merupakan yang terkecil. Kegiatan budidaya tambak yang terdapat di wilayah tersebut adalah kegiatan
pembesaran ikan bandeng dan atau udang DKP dan PKSPL, 2001. Gambaran selengkapnya perkembangan luas lahan budidaya tambak dari tahun 1996 –
2000 dapat diikuti pada Tabel 6. Pada tahun 2001 luas areal tambak telah mencapai 13.735,4 ha, dengan produksi ikanudang hasil budidaya tambak
sebesar 10.621,5 ton, dan jumlah rumah tangga perikanan RTP 5.082 RTP. Tabel 6
Perkembangan luas lahan budidaya tambak di Kabupaten Indramayu
tahun 1996 – 2000 Ha
No Kecamatan
1996 1997
1998 1999
2000
1 Indramayu
2.121 2.141
1.978 2.090
2.391 2
Centigi Sindang 4.341
5.240 5.377
5.446 4.755
3 Balongan
39 34
54 54
81 4
Arahan Lohbener 326
326 237
244 514
5 Krangkeng K.Ampel
321 361
340 491
976 6
Juntinyuat 10
21 49
7 Losarang
2.226 2.264
3.001 3.005
4.143 8
Kandanghaur 327
329 304
341 451
9 Sukra
247 249
247 247
138 Jumlah
9.948 10.944 11.548
11.939 13.497
Diolah dari DKP dan PKSPL, 2001
91
5.5 Sosial, Ekonomi dan Budaya 1 Kependudukan