juga ditentukan bahan yang akan digunakan untuk membuat prototipe roda tersebut. Setelah gambar kerja terbentuk dan bahan untuk membuat roda
ditentukan, maka tahap pembuatan prototipe roda besi bersirip gerak dilakukan. Setelah prototipe terbentuk, maka tahap selanjutnya adalah
pengujian fungsional dan pengujian lapangan prototipe roda, tapi sebelumnya telah dipersiapkan lahan dan traktor uji. Tahap selanjutnya adalah analisis data
hasil pengujian. Apabila berdasarkan data tersebut prototipe roda hasil rancangan lebih unggul dibanding roda bersirip kaku persentase slip lebih
kecil dan efisiensi lapangan lebih besar maka rancangan selesai. Tetapi apabila prototipe roda hasil rancangan tidak lebih unggul dari roda bersirip
kaku, maka prototipe roda harus dimodifikasi.
B. WAKTU DAN TEMPAT PENELITIAN
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei 2006 sampai bulan September 2006 yang dilaksanakan di Bogor dan Cianjur. Pengukuran karakteristik
tahanan tanah sawah terhadap penetrasi plat dan pengukuran data dimensi dan berat traktor roda dua dilakukan di daerah persawahan Desa Nagrak
Kabupaten Cianjur. Analisis dan perhitungan parameter-parameter desain serta proses desain roda besi bersirip dengan mekanisme sirip berpegas
dilakukan di Bagian Teknik Mesin Budidaya Pertanian, Departemen Teknik Pertanian, IPB. Pembuatan prototipe roda hasil rancangan dilakukan di
bengkel konstruksi Departemen Teknik Pertanian, IPB, sedangkan model mekanisme sirip berpegas dibuat di bengkel konstruksi di Jakarta. Pengujian
fungsional dan pengujian lapangan prototipe roda besi bersirip yang telah dibuat dilakukan di daerah persawahan Desa Nagrak Kabupaten Cianjur.
C. ALAT DAN BAHAN
Bahan utama yang digunakan dalam pembuatan prototipe roda adalah : 1 plat
stainless steel tebal 4 mm yang digunakan untuk pembuatan sirip, 2 plat
stainless steel tebal 11 mm yang digunakan untuk pembuatan flens, 3 besi plat strip 80 mm x 30 mm x 5 mm yang digunakan untuk pembuatan
engsel sirip,
16
4 besi behel
∅ 19 mm yang digunakan untuk pembuatan rim dan jari-jari roda,
5 besi behel
∅ 16 mm yang digunakan untuk pembuatan poros pegas, 6
pegas puntir torsional dengan kawat ∅ 8 mm yang digunakan sebagai
pegas pada mekanisme sirip berpegas, dan 7
pipa besi Ø 65 mm dengan tebal 8 mm yang digunakan sebagai dudukan rim luar.
Peralatan utama yang digunakan untuk pembuatan prototipe roda adalah : 1 mesin las listrik yang digunakan untuk proses penyambungan besi,
2 perlengkapan pemanas oksigen dan gas elpiji yang digunakan untuk memanaskan pegas pada pelek,
3 gerinda potong yang digunakan untuk memotong besi, 4 bor listrik yang digunakan untuk membuat lubang,
5 mesin bubut yang digunakan untuk membuat pipa dudukan rim luar, 6 gerinda tangan yang digunakan untuk menghaluskan besi hasil pengelasan,
dan 7 meteran dan penggaris, untuk mengukur bagian yang akan dipotong.
Traktor yang digunakan sebagai dasar perancangan roda besi bersirip dengan mekanisme sirip berpegas adalah Traktor Quick G600.
Peralatan yang digunakan untuk mengukur reaksi tanah terhadap penekanan plat sirip adalah :
1 penetrometer tipe SR-2 dengan 3 ukuran plat sirip,
2 penyangga penetrometer,
3 meteran, dan
4 busur derajat.
Peralatan yang digunakan untuk mengukur kadar air dan bulk density tanah adalah :
1 ring sample,
2 penekan ring sample,
3 oven, dan
4 timbangan.
Peralatan yang digunakan untuk menganalisis konsistensi tanah adalah :
17
1 saringan tanah ukuran 420 mikrometer,
2 peralatan Cassagrande untuk mengukur batas cair
3 plat kaca untuk mengukur batas plastis,
4 oven, dan
5 timbangan.
Peralatan yang digunakan untuk pengujian prototipe roda adalah : 1
stopwatch, 2
patok-patok, 3
meteran-meteran, dan 4
ring sample.
D. PENGUKURAN TAHANAN TANAH TERHADAP PENETRASI PLAT