Tabel 5. Perbandingan spesifikasi roda besi bersirip gerak hasil rancangan dengan roda besi bersirip kaku
Jenis Roda No.
Keterangan Bersirip Kaku
Bersirip Gerak
1 Diameter roda mm
820 850
2 Jumlah sirip roda
14 14
3 Luas penampang plat sirip cm
2
217 280
4 Lebar sirip
mm 80
80 5
Panjang sirip mm 270
350 6 Tebal
sirip mm
2 4
7 Diameter bahan rim mm
14.6 19
8 Jumlah rim
2 2
9 Jarak antar rim mm
255 188
10 Jumlah jari-jari
8 8
11 Flens roda
: - diameter flens mm
210 210
- diameter lubang flens mm 650
650 - diameter lubang baut mm
14 14
- diameter lingkaran lubang baut mm 115
115 - tebal flens mm
11 11
12 Mekanisme pegas
- jenis pegas -
Torsional - jumlah pegas per sirip
- 2
- jumlah pegas -
28 - diameter kawat pegas mm
- 8
- diameter lilitan pegas mm -
19 - jumlah lilitan pegas
- 3
13 Bobot roda kg
30 50
1. Sirip Roda dan Sistem Engsel
Berdasarkan hasil analisis keperluan gaya yang disajikan pada Lampiran 2, luas optimal sirip roda adalah 280 cm
2
dengan ukuran
47
8 x 35 cm. Sedangkan berdasarkan hasil analisis penentuan tebal plat sirip yang disajikan pada Lampiran 7, diperoleh data bahwa tebal plat sirip
adalah sebesar 3.68 mm atau di pasaran sebesar 4 mm. Tebal plat sirip tersebut ditentukan berdasarkan pertimbangan bahwa resultan gaya, F
r
yang harus ditahan sebesar 1.89 kN. Jumlah sirip untuk satu roda adalah 14 sehingga plat strip yang dibutuhkan adalah 0.39 m
2
atau 0.78 m
2
untuk sepasang roda.
Sirip-sirip diatas dilengkapi dengan sepasang engsel yang dipasang pada jarak 96 mm dari tepi sirip. Engsel tersebut mempunyai dua buah
lubang dengan diameter 18 mm sebagai tempat gerak poros dan diameter 10 mm sebagai pemegang lengan pegas puntir. Sirip dan sistem engsel
roda dapat dilihat pada Gambar 29. Sirip tersebut dipasang pada rim pelek dengan kemiringan 54
terhadap garis mendatar α seperti terlihat
pada Gambar 31.
Gambar 31. Sirip dan sistem engsel roda.
α
Gambar 32. Sudut kemiringan sirip.
48
2. Pegas dan Poros
Pegas yang digunakan pada mekanisme gerak roda ini adalah pegas torsional pegas puntir dengan diameter kawat, d 8 mm, diameter lilitan,
D 19 mm, jumlah lilitan, n 3.1, dan jarak kerja beban terhadap poros
pegas, r 39.6 mm. Beban, P yang harus ditahan sebesar 472.99 N dengan nilai modulus elastisitas pegas 110 GPa menghasilkan defleksi 9
. Setiap sirip membutuhkan dua pegas, sehingga untuk setiap roda membutuhkan
28 pegas atau 56 pegas untuk sepasang roda. Pegas puntir bergerak pada poros yang terpasang kaku pada kedua rim
pelek. Poros tersebut terbuat dari besi behel diameter 16 mm dengan panjang sama dengan panjang sirip yaitu 350 mm. Setiap roda terdapat 14
poros sehingga bahan poros yang dibutuhkan setiap roda adalah 4.9 m atau 9.8 m untuk sepasang roda. Mekanisme sirip berpegas dan poros engsel
dapat dilihat pada Gambar 33.
Pegas Puntir Poros
Engsel Gambar 33. Mekanisme sirip berpegas dan poros engsel.
3. Pelek Rim