bimbingan kepada kelompok belajar maupun peranannya sebagai narasumber dalam belajar. Guru juga mampu menciptakan suasana yang dapat mengaktifkan siswa
dalam belajar. Dari tabel 4.5 dapat diketahui bahwa aktivitas guru selama kegiatan
pembelajaran dengan metode pembelajaran Two Stay Two STray kategorinya amat baik yaitu dengan skor 65. Aktivitas guru sudah mencapai 90,2, hasil ini diperoleh
dari . Dari skor dan presentase tersebut dapat dikatakan bahwa dalam
proses pembelajaran guru sudah menerapkan keterampilan dasar guru dengan amat baik. Namun, ada beberapa hal yang belum dicapai yaitu sebesar 9,8. Berdasarkan
hasil tersebut kinerja guru dalam mengajar dengan perpaduan metode ceramah dan metode Two Stay Two Stray sudah memenuhi kriteria.
d. Refleksi
Refleksi dalam pembelajaran adalah cara berpikir tentang apa yang baru dipelajarinya atau berpikir ke belakang tentang apa-apa yang sudah dilakukan atau
dipelajarinya di masa lalu. Refleksi pembelajaran merupakan respons terhadap aktivitas atau pengetahuan dan keterampilan yang baru diterima dari proses
pembelajaran. Pada kelas dengan pembelajaran perpaduan metode ceramah dan metode Two Stay Two Stray pada siklus II diperoleh analisisi data yang nyata bahwa
setelah metode ceramah dan metode Two Stay Two Stray diterapkan secara maksimal maka akan terlihat secara jelas ada peningkatan hasil belajar yang dicapai.
Berdasarkan pengamatan terhadap aktivitas belajar dan psikomotorik siswa maka dapat dipaparkan bahwa siswa sampai pada siklus II ini sudah aktif dalam
mengikuti proses belajar mengajar yang disampaikan guru secara baik dan tertib. Peningkatan tampak dengan adanya perubahan-perubahan terutama tingkah lalu
seperti yang tadinya siswa malu bertanya pada siklus II siswa sudah aktif bertanya dan berpendapat, siswa juga semakin menghargai teman karena siswa akhirnya mau
dikelompokkan dengan teman yang bukan berdasarkan pilihannya. Berdasarkan hasilpembelajaran dengan perpaduan metode ceramah dan
metode Two Stay Two Stray pada siklus II dapat diketahui hasil belajar sebagai berikut :
Table 4.6 Data Hasil Belajar Siklus II Semester Gasal SMK Hidayah Semarang Tahun 2012
No pencapaian Kelas metode TSTS
Tes evaluasi II 1
Nilai terendah 66,6
2 Nilai tertinggi
96,6 3
Rata-rata nilai 80,23
4 Jumlah siswa yang tuntas
33 5
Jumlah siswa yang tidak tuntas 3
6 Ketuntasan belajar
91,6 Sumber : SMK Hidayah Semarang tahun 2012
Berdasarkan hasil tes evaluasi pada siklus II, menunjukkan bahwa pembelajaran dengan perpaduan metode ceramah dan metode Two Stay Two Stray
diperoleh presentase ketuntasan belajar secara klasikal sebesar 91,6 dimana jumlah siswa sebanyak 36 yang tidak tuntas belajarnya adalah 3 orang siswa.
Berdasarkan data diatas kelas dengan pembelajaran perpaduan metode ceramah dan metode Two Stay Two Stray terlihat mengalami peningkatan cukup
tinggi. Hasil belajar pada siklus II sudah mencapai indikator yang telah ditentukan sehingga hanya sampai pada siklus II saja.
4.2 Pembahasan