Data curah hujan harian dari alat penakar hujan OBS

Secara topografi, wilayah Propinsi Sumatera Utara bagian Timur terdiri dari dataran rendah 100 msl, bagian tengah Propinsi Sumatera terdiri dari wilayah pegunungan bukit barisan 100 – 2.835 msl, bagian Barat terdiri dari dataran rendah 100 msl. Luas daratan Propinsi Sumatera Utara 72.981,23 km2. Penelitian ini dilaksanakan mulai tanggal 10 Oktober 2013 hingga selesai.

3.2. Bahan dan Alat

3.2.1. Bahan

Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah data curah hujan dan suhu udara harian selama 3 tahun yaitu tahun 2010 hingga 2012 dari 4 stasiun BMKG yang ada di propinsi Sumatera Utara. Data curah hujan dari satelit TRMM dan data titik panas hotspot juga pada tahun yang sama. Adapun bahan-bahan yang digunakan tersebut adalah sebagai berikut:

a. Data curah hujan harian dari alat penakar hujan OBS

Data curah hujan harian diperoleh dari 4 alat penakar hujan yang dioperasikan Balai Besar BMKG Regional I Medan untuk period 1 Januari 2010 s.d. 31 Desember 2012. Pemilihan stasiun penakar hujan berdasarkan pada ketersediaan data secara kontinue dan lokasi. Propinsi Sumatera Utara dibagi menjadi 3 wilayah yaitu pantai Timur, pantai Barat dan pegunungan, pembagian wilayah ini sering digunakan oleh balai besar BMKG regional I karena kekurangan stasiun pengamatan cuaca yang ada di propinsi Sumatera Utara. Untuk lebih memahami karakteristik data TRMM Universitas Sumatera Utara terhadap kondisi lokal di tiap wilayah, maka dipilih beberapa stasiun yang terletak pada topografi yang berbeda-beda. Adapun stasiun yang datanya akan digunakan dalam penelitian ini adalah sbb : Tabel 3.1. Koordinat dari alat penakar hujan yang dipergunakan Wilayah Stasiun Utama Lat Long Elevasi msl Pantai Timur Polonia 3.57 98.68 28 Tuntungan 3.50 98.56 79 Pegunungan Parapat 2.70 98.93 1337 Pantai Barat Gunung Sitoli 1.23 97.64 131 Sebelum data digunakan, maka dilakukan proses filtering untuk meningkatkan kualitas data. Salah satu masalah yang mungkin terjadi dalam data adalah adanya pencilan Outliers. Metode yang akan dipergunakan dalam penelitian ini yaitu : Metode Grub’s test. Salah satu tehnik yang dapat digunakan dalam mendeteksi keberadaan data pencilan outliers yaitu Grubbs’ test. Grubbs test juga disebut sebagai metode ESD Extreme Studentized Deviate Barnett and Lewis, 1994. Secara prinsip Grub’s test dilakukan dengan berdasarkan analisa rasio Z. Apabila suatu data memiiki nilai Z yang besar maka data tersebut memiliki perbedaan yang besar dari yang lain. Nilai Z diperoleh dari perbandingan perbedaan antara outlier dan rata-rata data terhadap Standar Deviasi SD data Barnett and Lewis, 1994. Satu hal yang menjadi perhatian dalam metode ini bahwa hasil dari perhitungan rata- Universitas Sumatera Utara rata dan standar deviasi melibatkan outlier termasuk dalam perhitungan rata-rata dan standar deviasi. .................................................................persamaan 1 dimana ; = Rata-rata curah hujan bulanan dalam bulan i dan tahun i. = Curah hujan bulanan dalam bulan i dan tahun i. SD i = Standar deviasi curah hujan dalam bulan i dan tahun i. Perhitungan standar deviasi dilakukan berdasarkan seluruh data sehingga keberadaan outlier akan meningkatkan perhitungan standar deviasi SD tapi karena numerator dan denominator SD juga meningkat maka harga Z tidak akan mencapai nilai sangat tinggi. Nilai Z tidak dapat lebih tinggi dari N-1 √N N = jumlah data. Dalam penelitian ini. Dengan N=13, Z harus selalu kurang dari 1.46 dengan confidence level 90 GRAPHAD, 2005.

b. Data curah hujan harian dari satelit TRMM 3B42RT