42
memerlukan kreativitas yang tinggi. Selain itu ada beberapa siswa yang mengalami kesulitan dalam memahami materi yang diajarkan sehingga hasil
belajar siswa belum optimal atau mendekati KKM. Hal tersebut disebabkan pembelajaran berorientasi lifeskill membutuhkan berbagai macam kecakapan
hidup siswa yang perlu dikembangkan meliputi kecakapan bekerjasama, kecakapan mencari dan menggali informasi, kecakapan berfikir alamiah,
kecakapan menjaga harmoni dengan lingkungan, kecakapan mengelola sumber daya dan sebagainya. Selain itu kemungkinan juga disebabkan oleh siswa yang
kurang aktif dalam pembelajaran dan memperhatikan penjelasan guru, Alternatif pemecahan yang dilakukan adalah lebih meningkatkan perhatian
kepada siswa yang kurang cepat menerima pelajaran. Sesuai pendapat Dimyati 2004 bahwa perhatian adalah banyak sedikitnya kesadaran yang menyertai
aktivitas yang dilakukan.
5. Tanggapan guru terhadap pembelajaran
Berdasarkan hasil analisis angket yang diisi oleh guru, diketahui bahwa guru memberikan respon positif terhadap kegiatan pembelajaran yang
diterapkan. Guru menyatakan bahwa pembelajaran dengan berorientasi lifeskill yang dilakukan membuat siswa mempunyai minat belajar yang lebih. Selain itu
membantu siswa memahami pemanfaatan limbah dalam kehidupan sehari-hari agar menjadi produk yang bermanfaat dan mempunyai nilai ekonomis,
mengoptimalkan aktivitas siswa, berpikir kritis, dan lebih memberi pengalaman nyata kepada siswa serta secara tidak langsung dapat menumbuhkan semangat
jiwa kewirausahaan dalam diri siswa dengan bekal keterampilan yang diperolehnya. Meskipun dalam prakteknya siswa menemukan sedikit kesulitan
karena sebelumnya tidak pernah melakukan pembelajaran dengan berorientasi lifeskill, siswa kesulitan mencari ide kreatif dalam membuat produk daur ulang.
Secara keseluruhan pembelajaran ini telah dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa.
43
Penerapan pembelajaran dengan berorientasi lifeskill pada materi Daur Ulang Limbah akan memotivasi siswa menjadi lebih baik terhadap bahasan
yang sedang dipelajari karena berkaitan dengan hal nyata yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Hal tersebut didukung oleh pernyataan Shamsid 2005
bahwa sebagian besar guru tertarik untuk melakukan pembelajaran yang menghubungkan materi dengan kehidupan nyata kontekstual dan sebagian
diantaranya telah mencoba dan mempraktekkan pembelajaran tersebut, sehingga mengakibatkan pemahaman siswa lebih meningkat.
Berdasarkan hasil pengamatan selama proses pembelajaran dan tanggapan siswa maupun tanggapan guru terhadap pelaksanaan pembelajaran
dapat diketahui bahwa penerapan pembelajaran dengan berorientasi lifeskill mempengaruhi aktivitas dan hasil belajar. Aktivitas dan hasil belajar siswa
setelah diberikan pembelajaran dengan berorientasi lifeskill pada materi Daur Ulang Limbah lebih meningkat dibandingkan dengan sebelumnya. Hasil
pengamatan mengarah pada ketercapaian indikator kinerja yang ditetapkan sehingga pembelajaran ini sesuai bila diterapkan di sekolah karena
memberikan bekal kepada siswa secara nyata dan lebih bermakna.
44
44
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan dapat di simpulkan bahwa pembelajaran dengan berorientasi lifeskill
memberikan pengaruh berupa peningkatan aktivitas dan hasil belajar siswa SMAN 1 Tayu Pati. Aspek aktivitas siswa telah sesuai dengan kriteria yaitu
≥ 75 telah tercapai dengan aktivitas tinggi dan sangat tinggi. Nilai hasil belajar siswa dari kelas XB, XC dan XF memperoleh nilai
≥ 65 dengan nilai rata-rata 82.43 XB, 77.97 XC dan 71.57 XF serta siswa yang telah
mencapai KKM sebesar 100.
B. Saran
1. Idealnya dalam penelitian ini menggunakan empat observer dan satu seksi dokumentasi dengan dua kelompok diamati oleh satu observer.
2. Diharapkan peneliti selanjutnya dapat menambahkan media pembelajaran sebagai pendukung pembelajaran berorientasi lifeskill agar mendapatkan
hasil yang lebih maksimal.