30
Berdasarkan Tabel 8, di atas menunjukkan bahwa kinerja guru dalam proses pembelajaran pada materi Daur Ulang Limbah dengan menerapkan
pembelajaran berorientasi lifeskill sangat baik. Pada pertemuan pertama tingkat kinerja guru di kelas X-B sebesar 86.36, sedangkan pada pertemuan kedua
tingkat kinerja guru naik hingga mencapai 100. Tingkat kinerja guru di kelas X-C meningkat dari 81.81 pada pertemuan pertama, menjadi 100 pada
pertemuan kedua. Tingkat kinerja guru di kelas X-F pada pertemuan pertama sebesar 77.27, kemudian naik menjadi 86.36 pada pertemuan kedua.
4. Tanggapan Siswa terhadap Pembelajaran
Hasil rekapitulasi angket tanggapan siswa terhadap proses pembelajaran pada Tabel 9 menunjukkan bahwa sebagian besar siswa kelas VIIB, VIIC, dan
VIIF memberikan tanggapan yang positif terhadap pembelajaran yang diterapkan, dimana siswa merasa lebih menguasai materi daur ulang limbah.
Hal tersebut terlihat dari jumlah jawaban “Ya” di kelas XB pada tujuh aspek yang disajikan dengan persentase skor 85.71, di kelas XC 87.97 dan di
kelas XF 84.59. Sebagian besar siswa merasa tertarik, mudah mempelajari materi, tidak mengalami kesulitan dalam pembelajaran, dan siswa merasa
suasana kelas lebih menyenangkan. Selain itu siswa lebih banyak melakukan aktivitas, dan berkeinginan untuk mempelajari materi lain dengan menerapkan
pembelajaran berorientasi lifeskill.
31
Tabel 9 Data tanggapan siswa terhadap pembelajaran
Data selengkapnya terdapat pada Lampiran 24.
5. Tanggapan Guru terhadap Pembelajaran
Berdasarkan Tabel 10, dapat diketahui bahwa guru memberikan tanggapan yang baik terhadap penerapan pembelajaran berorientasi lifeskill
pada materi daur ulang limbah secara klasikal di tiga kelas yaitu kelas X-B, X- C, X-F. Persentase tanggapan positif tersebut sebesar 100. Menurut guru,
pembelajaran yang diterapkan tersebut dapat menarik minat belajar siswa, membantu siswa dalam memahami pemanfaatan limbah dalam kehidupan
sehari-hari, dan siswa dapat berperan aktif dalam kegiatan pembelajaran.
No. Indikator
Tanggapan Siswa Kelas X-B
Kelas X-C Kelas X-F
Jawaban “Ya”
Jawaban “Tidak”
Jawaban “Ya”
Jawaban “Tidak”
Jawaban Jawaban “Ya” “Tidak”
1. Siswa tertarik mengikuti pembelajaran materi daur
ulang limbah
dengan berorientasi lifeskill.
100 100
100 0
2. Pembelajaran dengan
berorientasi lifeskill
mempermudah siswa
dalam mempelajari materi daur ulang limbah.
100 100
95 5
3. Siswa mengalami kesulitan dalam pembelajaran materi
daur ulang limbah dengan berorientasi lifeskill.
7.89 92.11
39.47 60.53
21 79
4. Suasana kelas pada saat pembelajaran materi daur
ulang limbah
dengan berorientasi lifeskill lebih
menyenangkan. 100
100 100 0
5. Siswa banyak melakukan aktivitas
pada saat
pembelajaran materi daur ulang
limbah dengan
berorientasi lifeskill. 97.37
2.63 89.47
10.53 92 8
6 Siswa dapat dengan mudah
menerima pelajaran. 94.74 5.26
89.47 10.53
84 16 7. Keinginan
lebih lanjut
untuk mempelajari materi lain dengan menerapkan
pembelajaran yang
berorientasi lifeskill. 100 0
97.37 2.63
100 0
32
Tabel 10 Data tanggapan guru terhadap pembelajaran
No Pertanyaan
Jawaban Skor
1. Pembelajaran dengan berorientasi lifeskill pada materi daur
ulang limbah dapat menarik minat belajar siswa. Ya
1 2.
Pembelajaran berorientasi lifeskill pada materi daur ulang limbah dapat
membantu siswa dalam
memahami pemanfaatan limbah dalam kehidupan sehari-hari.
Ya 1
3. Pembelajaran berorientasi lifeskill pada materi daur ulang
limbah dapat membantu mengoptimalkan aktivitas siswa dalam proses pembelajaran.
Ya 1
4. Siswa anda berperan aktif dalam kegiatan belajar mengajar.
Ya 1
5. Siswa anda mengalami kesulitan dalam kegiatan belajar
mengajar. Ya
1 6.
Siswa anda menyukai pembelajaran yang berorientasi lifeskill.
Ya 1
7. Pembelajaran berorientasi lifeskill sesuai diterapkan
disekolah anda. Ya
1 8.
Pembelajaran berorientasi lifeskill diterapkan sebagai salah satu cara dalam pembelajaran materi daur ulang limbah.
Ya 1
Total 8
Data selengkapnya terdapat pada Lampiran 26.
B. Pembahasan
Proses pembelajaran dengan berorientasi lifeskill diharapkan dapat memberikan dasar kecakapan hidup pada masing-masing siswa melalui
keterampilan praktik, kecakapan bekerjasama, kecakapan mencari dan menggali informasi, kecakapan berfikir alamiah, kecakapan menjaga harmoni
dengan lingkungan, kecakapan mengelola sumber daya dan sebagainya. Berdasarkan hasil analisis data dapat diketahui bahwa penerapan pembelajaran
dengan berorientasi lifeskill pada materi Daur Ulang Limbah mempengaruhi aktivitas dan hasil belajar siswa. Aktivitas dan hasil belajar siswa lebih
meningkat dibandingkan dengan pembelajaran sebelumnya yaitu tanpa penerapan pembelajaran dengan berorientasi lifeskill. Hal tersebut terjadi
karena dalam proses pembelajaran siswa diberi wawasan dan kemampuan tambahan tentang cara mendaur ulang limbah anorganik sehingga siswa lebih
tertarik untuk mengikuti proses pembelajaran. Pembelajaran berorientasi lifeskill dicirikan dengan pembelajaran yang tidak hanya belajar mengenai teori
saja melainkan juga mengetahui aplikasi dari teori yang dipelajari tersebut dengan menghasilkan produk yang berguna dalam kehidupan sehari-hari.