Analisa ThermogravimetrikThermogravimetric Analysis TGA

Meningkatnya konsentrasi AM yang direaksikan akan meningkatkan jumlah molekul AM, meningkatkan kemungkinan kontaktumbukan AM dengan makroradikal, selanjutnya reaksi diantaranya meningkatkan jumlah AM yang bereaksi dengan makroradikal membentuk produk reaksi pencangkokan. Beberapa peneliti telah melaporkan bahwa dengan meningkatnya konsentrasi AM maka akan meningkatkan persentasi AM yang tercangkok pada polimer yaitu: polypropilena S.H.P.Bettini dan J.A.M.Aquelli, 1999, ethylene-propylene-diene terpolymerEPDM Olga P. Grigoryeva dan Jo zsef Karger-Kocsis, 2000, karet alam C. Nakason dkk., 2004 dan Poli Asam Laktat Sung Wook Hwang dkk., 2012.

4.3.3.2. Analisa ThermogravimetrikThermogravimetric Analysis TGA

Thermogram TGA produk reaksi pencangkokan AM pada KAS untuk semua variasi konsentrasi monomer diperlihatkan seperti pada Lampiran 29 sampai 32. Dari thermogram TGA pada Lampiran 29 sampai 32 dapat dilihat bahwa terjadi kecenderungan yang sama untuk semua sampel. Baik sampel KAS tanpa penambahan AMstandar maupun sampel KAS yang sudah mengalami reaksi pencangkokan yaitu memperlihatkan perubahan pada kisaran suhu dan kuantitas yang hampir sama. Ditemukan dua fase suhu pengurangan massa sampel yaitu: suhu 100-an sampai 200- an dan suhu 300-an sampai 500-an. Pada suhu 115 o C sampai 277 o C terjadi pengurangan massa sampel 2,2 sampai 4. Kemudian pada suhu 340 o C sampai 518 o C terjadi pengurangan massa sampel 96 sampai 98. Selanjutnya pada suhu 664 o C ditemukan sampel sisa signal value 1,7 sampai 2,5. Pengurangan massa sampel pada suhu 115 o C sampai 277 o C ini diduga karena terjadi penguapan senyawa-senyawa yang mudah menguap mosture yang terdapat bersama sampel. Terdapatnya mosture dalam sampel dimungkinkan karena sampel disimpan dalam wadah yang dapat kontak dengan udara pada saat penyimpanan, setelah dikeringkan dalam oven dan sebelum dilakukan karakterisasi thermal TGA. Universitas Sumatera Utara Kemudian pada suhu 340 o C sampai 518 o C terjadi pengurangan massa yang drastis pada semua sampel yaitu 96 sampai 98. Hal ini diduga bahwa sebagian besar sampel mengalami penguraiandekomposisi. Dan pada suhu 664 o C ditemukan sisa signal value sampel sebagai abu yang diduga merupakan logam dan zat-zat anorganik untuk semua sampel, masing-masing 1,88 sampai 2,5. Gambar 4.9. Thermogram KAS tanpa penambahan AM 1, penambahan AM sebanyak 2 phr 2, 4 phr 3, 8 phr 4 dan 16 phr 5 Secara umum dapat dinyatakan bahwa sifat thermal KAS tercangkok AM tidak berubah secara nyata dibandingkan dengan KAS blanko. Sampel standar dan yang sudah mengalami reaksi pencangkokan di dalam pencampur internal memiliki sifat thermal yang sama, tidak terjadi perubahan sifat thermal dengan adanya reaksi pencangkokan di dalam pencampur internal. Demikian juga sampel KAS tercangkok dengan konsentrasi AM yang berbeda tidak menunjukkan sifat thermal yang berbeda pada produknya. Konsentrasi AM yang berbeda tidak memberikan pengaruh nyata terhadap sifat thermal KAS tercangkok AM, seperti juga dapat dilihat dalam Gambar 4.9. Universitas Sumatera Utara

4.3.3.3. Differential Scanning Calorimetry DSC