II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Kambing Peranakan Etawa
Kambing Peranakan Etawa PE merupakan hasil grading up antara kambing Etawa jantan dan kambing Kacang betina Hardjosubroto, 1994. Menurut
Blakely dan Bade 1994, kambing Etawa dikembangkan untuk breeding dan produksi susu. Pemerintah kolonial Belanda membawa kambing Etawa dari India
ke daerah Kaligesing, Purworejo, Jawa Tengah. Kambing Etawa tersebut kemudian disilangkan dengan kambing lokal kambing Jawarandu atau Kacang
pada sekitar tahun 1930-an. Keturunan dari silangan ini dikenal sebagai kambing PE. Ciri khas kambing PE terdapat pada pada profil wajahnya yang menonjol
roman nosed dan bentuk telinganya yang panjang terlipat.
Gambar 1. Kambing PE
Menurut Devendra dan Burn 1994, kambing PE termasuk dalam kingdom Animalia, filum Chordata, class Mammalia, famili Bovidae, subfamily Caprinae,
genus Capra,spesies Capra aegagrus, subspesies Capra aegagrus hircus
B. Susu
1. Pengertian susu
Susu merupakan minuman bergizi tinggi yang dihasilkan ternak perah seperti sapi perah, kambing perah, atau bahkan kerbau perah, berupa cairan berwarna putih
yang disekresikan oleh kelenjar mammae ambing pada hewan mamalia betina yang berguna sebagai bahan makanan dan sumber gizi bagi anaknya Winarno,
1993; Buckle dkk, 1987.
Sebagian besar zat gizi esensial terdapat pada susu sehingga susu merupakan makanan alami yang hampir sempurna ditinjau dari kandungan gizinya. Zat-zat
yang terdapat dalam susu antara lain protein, kalsium, fosfor, vitamin A, dan tiamin vitamin B1. Kadar kalsium dalam susu yang cukup tinggi dan
terdapatnya laktosa di dalam susu sangat membantu proses absorbsi susu pada saluran pencernaan Departemen Pertanian, 1991.
2. Komposisi susu dan kandungan gizi dalam susu
Komposisi susu pada berbagai spesies ternak bervariasi tergantung pada faktor bangsa, masa laktasi, pakan, dan frekuensi pemerahan Darmajati, 2008.
Susunan zat gizi dalam susu sapi, kambing, dan kerbau terdapat pada Tabel 1. Kandungan gizi susu kambing terdapat pada Tabel 2.