2. Bahan penelitian
Bahan yang digunakan adalah susu kambing segar, alkohol 70, es batu, HCl asam klorida dan aquadest.
C. Metode Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode survai. Pengambilan data dilakukan secara purposive sampling. Sampel susu diambil dari kambing yang
sudah laktasi minimal satu kali, sehat, dan tidak cacat. Jumlah kambing yang memenuhi syarat untuk penelitian ini 35 ekor sedangkan jumlah kambing yang
digunakan untuk penelitian ini 15 ekor. Kambing sebanyak 35 ekor diberi nomor urut yang sesuai dengan nomor yang tertulis pada potongan kertas. Sebanyak 15
ekor kambing dipilih secara acak dengan cara mengambil 15 potongan kertas secara acak. Nomor yang terpilih hasil pengambilan potongan kertas secara acak
dicocokkan dengan nomor kambing. Kambing-kambing yang terpilih selanjutnya diambil susunya untuk dianalisis di laboratorium.
D. Peubah Yang Diamati
Peubah yang diamati meliputi: a.Warna, bau, konsistensi, rasa dan daya terima susu kambing PE.
b. Kondisi kesegaran susu melalui uji alkohol. c. Kondisi homogen susu melalui uji didih.
d. Berat jenis susu. e. pH susu.
E. Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian adalah sebagai berikut: 1. melakukan prasurvai penelitian untuk mengetahui kondisi lokasi penelitian
sebelum penelitian mulai dilakukan; 2. memilih kambing yang sesuai dengan kriteria yang ditetapkan sebagai satuan
percobaan; 3. melakukan pengambilan sampel untuk menentukan 15 ekor kambing yang akan
diamati dalam penelitian ini; 4. melakukan pemerahan susu pada 15 ekor kambing;
5. melakukan uji organoleptik atau uji sensorik warna, aroma, konsistensi, rasa, uji alkohol, uji titik didih atau uji masak, uji berat jenis BJ, dan uji pH
terhadap susu kambing PE.
F. Pemerahan Susu Kambing
Proses pemerahan susu pada kambing PE dapat dilakukan dengan prosedur sebagai berikut:
1. mencuci tangan sebelum memerah dan mencuci kembali setelah pemerahan dan akan dilanjutkan dengan pemerahan kambing lagi;
2. pemerahan dilakukan di tempat khusus untuk pemerahan; 3. mencuci puting dan ambing dengan air hangat, kemudian dilap dengan kain
halus dan kering; 4. untuk menampung hasil perahan, gunakan wadah dari kaca atau stainless steel;
5. mengarahkan pancaran air susu kesetiap dinding wadah yang digunakan tetapi tidak mengambil pancaran susu yang pertama.
Gambar 3. Proses pemerahan susu
G. Pengujian Susu Kambing 1. Uji organoleptik
Uji organoleptik terhadap susu meliputi beberapa tahap sebagai berikut:
a. Uji warna
Prosedur pengujian warna susu dapat dilakukan dengan cara meletakkan kertas berwarna putih di belakang tabung tempat susu ditampung .
b. Uji aroma
Prosedur pengujian bau pada susu dilakukan dengan cara sebagai berikut: a. memasukkan susu ke dalam tabung reaksi dan ditutup dengan kapas;
b. memanaskan tabung reaksi yang berisi susu pada suhu 35°C sambil dikocok atau digoyang perlahan-lahan dan hati-hati;