14
Universitas Indonesia BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Konsep Bank
Menurut Pasal 1 Undang-undang Nomor 7 Tahun 1992 tentang Perbankan sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang Nomor 10 Tahun 1998 definisi
Bank adalah: “Badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkan kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan
atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup masyarakat banyak”.
Menurut Saunders dan Cornett 2007, bank komersial adalah suatu institusi penyimpanan dana terbesar, diukur dengan besarnya aset yang dimiliki.
Bank memberikan fungsi yang hampir sama dengan institusi penyimpanan dana dan credit unions, mereka menerima penyimpanan dana kewajiban dan
memberikan pinjaman aset. Masih menurut Saunders dan Cornet 2008, komersial bank adalah bank
yang memberikan jasa penyimpanan dana dan memberikan fasilitas pinjaman konsumen, komersial dan real estate.
Berdasarkan definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa bank merupakan institusi yang menjalankan fungsi intermediasi atas dana yang diterima dari
nasabah. Fungsi intermediasi yang dimaksud adalah antara masyarakat yang membutuhkan dana dengan lembaga penghimpun dana, dimana dana yang
diperoleh sebagian bersumber dari masyarakat yang memiliki dana. Jika sebuah bank mengalami kegagalan, dampak yang ditimbulkan akan meluas
mempengaruhi nasabah dan lembaga-lembaga yang menyimpan dananya atau menginvestasikan modalnya di bank, dan akan menciptakan dampak pada
domestik maupun pasar internasional. Fungsi intermediasi yang ditawarkan oleh Bank antara lain adalah
pemberian kredit kepada nasabah, jasa layanan transaksi valuta asing seperti spot, forward dan swap, jasa pasar uang seperti interbank taking placement, sertifikat
Pengukuran cadangan..., Kristianti Mutia Fatimah, FE UI, 2012
Universitas Indonesia
BI, Repo dan surat berharga seperti SUN, ORI dan sukuk. Produk lainnya yang ditawarkan oleh Bank untuk proses intermediasi adalah deposito. Deposito
merupakan simpanan dana pada Bank yang tidak dapat dicairkan ditarik oleh nasabah pada jangka waktu tertentu kecuali nasabah membayar biaya penalty atas
pencairan yang dipercepat. Sedangkan pada produk demand deposit atau deposito on call, dana pada produk tersebut dapat dicairkan setiap saat, tanpa adanya
pemberitahuan awal atau penalty, produk tersebut hampir sama dengan tabungan dan giro nasabah.
Jasa lain yang diberikan oleh Bank adalah penyediaan tempat safe deposit box atau yang disebut juga penyimpanan dalam brangkas. Jasa tersebut
merupakan penyimpanan yang disediakan oleh Bank kepada nasabah untuk menyimpan barang-barang berharganya untuk menghindari perampokan,
kebakaran, banjir atau alasan lainnya. Pada jasa penyimpanan ini Bank mendapatkan pendapata jasa sewa atas penggunaan brangkas tersebut. Pentingnya
peran bank dalam melaksanakan fungsinya maka perlu diatur secara baik dan benar. Hal ini bertujuan untuk menjaga kepercayaan nasabah terhadap aktivitas
perbankan.
2.2 Kredit