BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang Masalah
Departemen Pendidikan Nasional mengemukakan bahwa perubahan dan pengembangan aspek kehidupan perlu ditanggapi oleh kinerja pendidikan
yang profesional dan bermutu tinggi. Profesionalitas guru yang baik itu sangat diperlukan untuk mendukung terciptanya iklim pendidikan yang efektif serta
dapat meningkatkan kesejahteraan seluruh warga negara Indonesia Dunia pendidikan saat ini dalam keadaan yang sangat mengkhawatirkan,
di lihat dari banyaknya permasalahan pendidikan yang sampai saat ini belum dapat terselesaikan seperti mutu pendidikan yang rendah, minimnya
profesionalisme tenaga pendidik, rendahnya sistem manajemen pendidikan sekolah, anggaran pendidikan yang tidak relevan, hingga kurangnya relevansi
tenaga pendidik terhadap anak didiknya. Dari permasalahan-permasalahan di atas sangatlah mempengaruhi baik buruknya sistem pendidikan di Indonesia.
Dari permasalahan yang dihadapi dunia pendidikan di Indonesia ini, dibutuhkan perubahan-perubahan yang signifikan seperti dalam kegiatan
belajar mengajar dan kinerja pendidikan yang harus diawasi dan di bimbing oleh seorang supervisi pengajaran. Karena menurut Piet A Sahertian
“Supervisi pengajaran adalah segala sesuatu yang dilakukan personalia sekolah untuk memelihara dan mengubah apa yang dilakukan sekolah dengan
cara langsung mempengaruhi proses belajar mengajar dalam usaha
1
2
meningkatkan proses mengajar siswa”
1
. Dengan demikian, supervisi pengajaran dapat diartikan proses yang digunakan oleh personalia pendidikan
supervisior Kegiatan supervisi dilaksanakan melalui berbagai proses pemecahan
masalah pengajaran. Tujuannya adalah untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi proses belajar mengajar. Dengan demikian, ciri utama supervisi
adalah perubahan dalam rangka peningkatan efektivitas dan efisiensi proses belajar mengajar secara terus menerus.
Fungsi pengawasan atau supervisi dalam pendidikan bukan hanya sekedar mengontrol atau melihat apakah segala kegiatan pembelajaran telah
dilaksanakan sesuai dengan rencana, akan tetapi lebih dari itu. Supervisi dalam pendidikan mengandung pengertian yang luas, mencakup kondisi-
kondisi atau syarat-syarat personil maupun material yang diperlukan guna terciptanya situasi belajar mengajar yang lebih baik.
Ada beberapa teknik supervisi yang dapat digunakan untuk lebih memudahkan jalannya kegiatan supervisi. Teknik-teknik supervisi terbagi atas
teknik supervisi yang bersifat individual maupun kelompok. Pemilihan teknik supervisi disesuaikan dengan permasalahan yang dihadapi, tempat dan juga
waktu, jumlah dan sifat orang yang akan di supervisi serta guru tenaga pengajar juga perlu menjadi pertimbangan dalam melakukan supervisi.
Proses bantuan, arahan dan bimbingan bagi para guru ini merupakan tugas dan tanggung jawab supervisi pengajaran, maka dari itu seorang supervisor
pengajaran harus dapat meneliti, mengamati dan mencari syarat-syarat yang diperlukan dalam upaya perbaikan dan mengembangkan diri dalam
profesinya. Idealnya suatu supervisi dilakukan secara profesional dalam upaya pengembangan lembaga pendidikan.
Pada lembaga sekolah yang saya teliti yaitu SMP YAPIA CIPUTAT yang memiliki Visi :
1
Piet. A. Sahertian dan Frans Mataheru, Prinsip dan Teknik Supervisi Pendidikan, Surabaya :Usaha Nasional, 1981, hal.
3
Unggul dalam kualitas belajar dan berkarya, kokoh dalam IMTAQ dan serasi dalam kebersamaan” dan adapun Misinya yaitu :
1. Mewujudkan pendidikan yang bermutu, efisien dan relevan.
2. Mewujudkan pengembangan standar pencapaian ketuntasan belajar
dan peningkatan standar kelulusan tiap tahunnya. 3.
Mewujudkan pendidikan dan tenaga kependidikan yang jujur, Professional, terampil dan tangguh.
4. Mewujudkan sistem yang transparan, akuntabel, partisifatif dan
objektif. Dari visi dan misi di atas peneliti melihat ada beberapa masalah yang
bertolak belakang dengan misi sekolah tersebut, serta permasalahan ketika proses belajar mengajar berlangsung diantaranya yaitu :
1. Banyaknya siswa yang tidak mengikuti tata tertib dalam berpakaian
seperti ada beberapa anak didik yang tidak menggunakan atribut sekolah bet dan topi, serta siswa yang terlambat datang ke sekolah
2. Banyak siswa yang keluar kelas ketika proses belajar mengajar
berlangsung 3.
Ada beberapa guru meninggalkan ruang kelas dan menyuruh anak- anak untuk mencatat
Dari permasalahan-permasalahan yang ada di SMP YAPIA Ciputat ini, diperlukan supervisi pengajaran dalam mewujudkan kondisi pendidikan yang
baik dan mengembangkan perilaku guru yang diperlukan dalam pencapaian tujuan pendidikan yang optimal.
Berdasarkan pemaparan permasalahan di atas, maka penulis ingin mengkaji secara deskriptif dan empiris mengenai “BAGAIMANA
PELAKSANAAN KEGIATAN SUPERVISI PENGAJARAN OLEH KEPALA SEKOLAH DI SMP YAPIA CIPUTAT”
4
B. Identifikasi Masalah