39
paternalistik, menjadikan guru tidak terbuka dan membangun hubungan professional yang akrab dengan kepala sekolah dan pengawas. Guru
menganggap mereka sebagai “atasan” sebaliknya pengawas menganggap kepala sekolah dan guru sebagai “bawahan”. Inilah yang menjadikan tidak
terciptanya rapport atau kedekatan hubungan yang menjadi syarat pelaksanaan supervisi.
B. Kerangka Berpikir
Dalam kegiatan belajar mengajar kinerja kepala sekolah sangatlah penting guna menunjang kegiatan para guru dan siswa. Oleh karena itu, dibutuhkan
usaha yang sungguh-sungguh dari kepala sekolah agar kinerja guru maksimal dalam mendidik siswa-siswinya.
Supervisi pengajaran yang dilakukan di sekolah yaitu oleh kepala sekolah yang utama, ada empat hal, yaitu: a sebagai koordinator, berperan
mengkoordinasikan program-program dan bahan-bahan yang dibutuhkan untuk meningkatkan kinerja guru dalam pembelajaran dan harus membuat
laporan mengenai pelaksanaan programnya; b sebagai konsultan, supervisor harus memiliki kemampuan sebagai spesialis dalam masalah kurikulum,
metodologi pembelajaran, dan pengembangan staf, sehingga supervisor dapat membantu guru baik secara individual maupun kelompok; c sebagai
pemimpin kelompok group leader, supervisor harus memiliki kemampuan me-mimpin, memahami dinamika kelompok, dan menciptakan berbagai ben-
tuk kegiatan kelompok; dan d sebagai evaluator, supervisor harus dapat memberikan bantuan pada guru untuk dapat mengevaluasi pelaksanaan
pembelajaran dan kurikulum, serta harus mampu membantu mengidentifikasi permasalahan yang dihadapi guru, membantu melakukan penelitian dan
pengembangan dalam pembelajaran dan sebagainya. Dengan kata lain supervisor yang baik akan mendorong guru untuk
meningkatkan kinerjanya. Sehingga, akan meningkatkan kinerja guru dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya sebagai tenaga pendidik, serta
dapat menghasilkan lulusan yang baik pula. Begitu juga sebaliknya, jika
40
supervisi sekolah buruk, maka kinerja guru akan rendah, serta mutu lulusan yang dihasilkan pun kurang baik. Peran supervisi pengajaran dalam
mewujudkan kinerja guru dan anak didik sangatlah besar, mengingat dengan supervisi yang baik, diharapkan mampu mempengaruhi dan menggerakan para
guru guna meningkatkan kinerjanya serta menghasilkan lulusan yang mampu bersaing dalam ranah pendidikan yang lebih tinggi.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penulis dalam penelitian di SMP YAPIA CIPUTAT ini yaitu guna mengetahui pelaksanaan kegiatan supervisi pengajaran oleh kepala
sekolah di SMP YAPIA Ciputat.
B. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan bertempat di SMP YAPIA CIPUTAT. Adapun jangka waktu penelitiannya adalah 4 empat bulan, tepatnya pada bulan Maret
sampai dengan bulan Juni tahun 2009.
C. Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Studi kasus adalah
penelitian yang di lakukan secara intensif terinci dan mendalam terhadap suatu organisasi lembaga atau gejala tertentu.
D. Sumber data Penelitian
Data penelitian ini diambil di beberapa sumber data yang berkaitan dengan penelitian ini. Adapun jumlah guru yang terdapat di sekolah ini sebayak 24
orang, maka penulis mengambil sampel dari keseluruhan guru yang terdapat di SMP YAPIA Ciputat.
41