5 Guru menjelaskan materi pelajaran tentang menulis karangan deskripsi dan
penggunaan ejaan huruf kapital yang benar; 6
Siswa mendengarkan penjelasan guru; 7
Guru dan siswa mendeskripsikan gambar kelinci dalam bentuk karangan deskripsi menggunakan ejaan huruf kapital yang tepat;
8 Siswa membentuk kelompok secara berpasangan dengan teman sebangku;
9 Guru memberikan LKS kepada siswa untuk dikerjakan sesuai dengan
petunjuk pengerjaan; 10
Siswa berdiskusi dalam kelompok untuk mendiskusikan LKS sesuai petunjuk pengerjaannya;
11 Guru membimbing siswa untuk mengerjakan LKS;
12 Siswa menyampaikan hasil diskusinya di depan kelas;
13 Siswa saling bertukar pendapat mengenai hasil karangannya;
14 Guru memberikan refleksi pada siswa;
15 Siswa mengerjakan soal evaluasi.
2.2 KAJIAN EMPIRIS
Penelitian ini juga didasarkan pada penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti yang lain terhadap model pembelajaran kooperatif tipe CCS dalam
peningkatan keterampilan menulis siswa. Adapun hasil penelitian tersebut antara lain:
Berdasarkan penelitian Fitriana tahun 2013 yang berjudul “Penerapan
Model Concept Sentence Berbantuan Flashcard untuk Meningkatkan Keterampilan Menulis Deskripsi Siswa Kelas II SDN Pakintelan 03 Kota
Semarang”, menunjukkan bahwa aktivitas siswa dan keterampilan menulis deskripsi meningkat dari siklus I ke siklus II. Aktivitas siswa pada siklus I
mendapat persentase sebesar 74,8 dengan kriteria baik, dan meningkat pada siklus II sebanyak 10,2 dengan persentase 85 kriteria sangat baik.
Sedangkan hasil keterampilan menulis klasikal meningkat dari tes awal yaitu 40 ke siklus I dengan persentase 71, kemudian meningkat ke siklus II dengan
persentase 85. Saran untuk meningkatkan keterampilan menulis deskripsi yaitu sebaiknya siswa diajak secara seksama untuk mengamati objek yang akan
dideskripsikan sehingga menghasilkan karangan deskripsi yang bagus. Penelitian yang dilakukan oleh Ninis Akhein Suyanti, Sumardi, dan Saur
Tampubolon pada tahun 2013 dengan judul penelitian “Penerapan Model
Pembelajaran Kooperatif Tipe Complete Sentence untuk Meningkatkan Keterampilan Menulis dalam Mata Pelajaran Bahasa Indonesia”. Hasil penelitian
menunjukan bahwa keberhasilan klasikal keterampilan menulis pada siklus pertama pertemuan pertama memperoleh 86,5 siswa mencapai kategori
menulis cukup terampil, sedangkan siklus pertama pertemuan kedua memperoleh 91,9 siswa mencapai kategori menulis terampil, dan siklus kedua
pertemuan ketiga memperoleh 94,6 siswa mencapai kategori menulis sangat terampil. Penelitian ini berkesimpulan bahwa penerapan model pembelajaran
kooperatif tipe complete sentence dapat meningkatkan keterampilan menulis mata pelajaran Bahasa Indonesia Siswa Kelas IV di Sekolah Dasar Negeri
Katulampa 01 Kecamatan Bogor Timur Kota Bogor. Selain itu, penerapan model pembelajaran ini dapat meningkatkan sikap belajar, kerjasama, dan partisipasi
siswa dalam proses pembelajaran.