khalayak. Oleh sebab itu penggunaan bahasa berpengaruh terhadap konstruksi realitas karena bahasa mengandung makna. Semua proses konstruksi mulai dari
memilih fakta, sumber, pemakai kata, gambar sampai proses penyuntingan member andil bagaimana realitas tersebut hadir di hadapan khalayak.
I.5.4. Analisis Framing
Analisis framing dipakai untuk membedah cara-cara atau ideologi media saat mengkonstruksi fakta. Dengan kata lain, framing adalah pendekatan untuk
mengetahui bagaimana perspektif atau cara pandang yang digunakan oleh wartawan ketika menyeleksi isu dan menulis berita Sobur, 2004: 162. Cara
pandang dan perspektif itu pada akhirnya menentukan fakta apa yang akan diambi, bagian mana yang ditonjolkan dan dihilangkan, serta hendak dibawa
kemana berita tersebut. Ada dua aspek penting dalam framing.Pertama, memilih faktarealitas.
Proses memilih fakta ini berdasarkan pada asumsi, wartawan tidak mungkin melihat peristiwa tanpa perspektif. Dalam memilih fakta ini ada dua
kemungkinan, yaitu apa yang dipilh dan apa yang dibuang. Kedua, menuliskan fakta.Bagaimana fakta yang sudah dipilih tersebut ditekankan dengan pemakaian
perangkat tertentu, penempatang yang meyolok, pengulangan, pemakaian grafis untuk mendukung dan memperkuat penonjolan, dan lain-lain. Prinsip analisis
framing menyatakan bahwa terjadi proses seleksi dan penajaman terhadap dimensi-dimensi tertentu dari fakta yang diberitakan lewat media. Fakta tidak
ditampilkan apa adanya, namun diberi bingkai sehingga menghasilkan konstruksi makna yang spesifik.
Universitas Sumatera Utara
Dalam penelitian ini model framing yang digunakan adalah model analisis framing Robert Entman. Entman melihat framing dalam dua dimensi besar, yaitu:
seleksi isu dan penekanan atau penonjolan aspek-aspek tertentu dari realitas atau isu Eriyanto. 2002: 187. Seleksi isu berkaitan dengan pemilihan fakta.Dari
realitas yang kompleks dan beragam, aspek mana yang diseleksi untuk ditampilkan.Penonjolan aspek-aspek tertentu dari isu berkaitan dengan penulisan
fakta.Ketika aspek tertentu dari suatu peristiwa dipilih, bagaimana aspek tersebut ditulis.Hal ini sangat berkaitan dengan pemakaian kata, kalimat, gambar, dan citra
tertentu untuk ditampilkan kepada khalayak.
I.6.KERANGKA KONSEP
Kerangka Konsep adalah hasil pemikiran rasional yang bersifat kritis dalam memperkirakan kemugkinan hasil penelitian yang dicapai Nawawi, 1993:
40. Konsep merupakan istilah dan defenisi yang akan digunakan untuk menggambarkan secara abstrak suatu fenomena yang hendak diuji Singarimbun,
1995 : 32. Jadi kerangka konsep adalah hasil pemikiran yang rasional dalam menguraikan rumusan hipotesis yang merupakan jawaban sementara dari masalah
yang diuji kebenarannya. Kerangka konsep yang digunakan dalam penelitian ini memakai analisis framing
Robert Entman. Entman melihat framing dalam dua dimensi besar, yaitu: seleksi isu dan penekanan atau penonjolan aspek-aspek tertentu dari realitas atau isu
Eriyanto. 2002: 187. Seleksi isu berkaitan dengan pemilihan fakta.Dari realitas yang
kompleks dan
beragam, aspek
mana yang
diseleksi untuk
ditampilkan.Penonjolan aspek-aspek tertentu dari isu berkaitan dengan penulisan fakta.Ketika aspek tertentu dari suatu peristiwa dipilih, bagaimana aspek tersebut
Universitas Sumatera Utara
ditulis.Hal ini sangat berkaitan dengan pemakaian kata, kalimat, gambar, dan citra tertentu untuk ditampilkan kepada khalayak.
Dari pemikiran di atas Entman merumuskan dalam bentuk model framing sebagai berikut:
a. Definisi Masalah Defining Problems Bagaimana suatu peristiwa dilihat? Sebagai apa? Atau sebagai masalah
apa? b. Memperkirakan sumber masalah Diagnose Cause
Peristiwa itu disebabkan oleh apa? Apa yang dianggap sebagai penyebab dari suatu masalah? Siapa actor yang dianggap sebagai penyebab masalah?
c. Membuat Keputusan Moral Make Moral Judgement Nilai moral apa yang disajikan untuk menjelaskan masalah? Nilai moral
apa yang dipakai untuk melegitimasi atau mendelegitimasi suatu tindakan? d. Menekankan Penyelesaian Treatment Recommendation
Penyelesaian apa yang ditawarkan media untuk mengatasi masalah itu?
I.7.OPERASIONAL KONSEP
a. Definisi Masalah Defining Problems Elemen yang pertama kali dapat kita lihat dalam analisis framing.Elemen
ini merupakan master frame atau bingkai paling utama.Di tahapan inilah awal berita dikonstruksi sehingga dalam sebuah berita diteliti apakah yang
menjadi pokok masalah terhadap isu, wacana, atau peristiwa yang diliput, diberitakan dan peristiwa dipahami oleh wartawan.
b. Memperkirakan sumber masalah Diagnose Cause
Universitas Sumatera Utara
Bagaimana sebuah media membungkus siapakah actor atau pelaku yang menyebabkan sebuah masalah timbul. Di sini penyebab bisa berarti apa
what dan bias juga aspek siapa who. c. Membuat Keputusan Moral Make Moral Judgement
Elemen framing yang dipakai untuk membenarkan atau memberikan argument atau pendefenisian yang telah dibuat, ketika masalah dan
penyebab masalah telah ditentukan, maka dibutuhkan argumentasi yang kuat untuk mendukung gagasan tersebut.
d. Menekankan Penyelesaian Treatment Recommendation Pesan moral baik secara eksplisit atau implicit bagaimana seharusnya
sebuah masalah atau peristiwa itu diselesaikan, ditanggulangi, diantisipasi dan dihindari.
Definisi Masalah Defining Problems
a. Peristiwa dilihat sebagai apa b. Peristiwa sebagai masalah apa
Memperkirakan sumber masalah Diagnose Cause
a. Siapa penyebab masalah b. Peristiwa itu disebabkan ole apa
Membuat Keputusan Moral Make Moral Judgement
a. Nilai moral apa yang disajikan untuk menjelaskan masalah
b. Nilai apa yang dipakai untuk mendelegitimasilegitimasi suatu
tindakan
Menekankan Penyelesaian a. Penyelesaian yang ditawarkan
Universitas Sumatera Utara
Treatment Recommendation untuk menyelesaikan masalah
b. Jalan yang ditawarkan dan harus ditempuh untuk mengatasinya
Sumber : Majalah Kajian Media Dictum Vol I, No. 2 September 2007
I.8.METODOLOGI PENELITIAN
Metode dalam penelitian ini dimaksudkan untuk menggambarkan bagaimana peneliti dalam menggambarkan tentang tata cara pengumpulan data
yang diperlukan, serta analisis data. Metodologi dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif.
Riset kualitatif bertujuan untuk menjelaskan fenomena dengan sedalam- dalamnya melalui pengumpulan data sedalam-dalamnya.Riset ini tidak
mengutamakan besarnya populasi atau sampling, bahkan populasi atau samplingnya sangat terbatas.Jika data yang terkumpul sudah mendalam dan bisa
menjelaskan fenomena yang diteliti, maka tidak perlu mencari sampling lainnya. Di sini yang lebih ditekankan adalah persoalan kedalaman kualitas bukan
banyaknya kuatitas Kriyantono, 2008 : 56-57.
1.8.1 Metode Penelitian