Jenis dan Sumber Data Teknik Pengumpulan Data Jadwal Penelitian

29 MCOR Bank Windu Kentjana Intl Tbk. × √ √ √ BS Sumber: diolah penulis

C. Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang diambil dalam penelitian ini adalah data kuantitatif yang merupakan data sekunder. Data sekunder pada penelitian ini diperoleh dari website Bursa Efek Indonesia, yaitu www.idx.co.id dan Indonesian Capital Market Directory. Data yang digunakan adalah pooled data, yaitu kombinasi antara data time series dan data cross section.

D. Teknik Pengumpulan Data

Teknik yang digunakan untuk memperoleh data sekunder dalam penelitian ini adalah studi dokumentasi, yaitu dengan mengumpulkan data sekunder berupa catatan-catatan, laporan keuangan, maupun informasi lainnya yang berkaitan dengan penelitian ini. Data diperoleh dari internet dengan cara mengunduh laporan keuangan perusahaan perbankan dari situs www.idx.co.id dan ICMD, serta situs masing-masing bank.

E. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel

Definisi operasional menjelaskan karakteristik dari objek dalam elemen- elemen yang dapat diobservasi yang menyebabkan konsep dapat diukur dan dioperasionalisasikan dalam riset.

1. Variabel Independen

Variabel independen dalam penelitian ini adalah corporate governance yang menggunakan indikator kepemilikan institusional, ukuran Universitas Sumatera Utara dewan komisaris independen, proporsi dewan komisaris, dan komite audit perusahaan sampel.

a. Kepemilikan Institusional

Kepemilikan institusional adalah persentase kepemilikan saham oleh institusi bisnis tertentu pada perusahaan-perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI selama tahun 2006-2010. Kepemilikan institusional dihitung dengan menggunakan penelitian dalam Ujiyantho dan Pramuka 2007 sebagai berikut:

b. Ukuran Dewan Komisaris

Ukuran dewan komisaris menurut Ujiyantho dan Pramuka 2007 ditentukan berdasarkan jumlah dewan komisaris dalam perusahaan sampel industri perbankan. Nilai yang diperoleh terlebih dahulu ditransformasikan menjadi rasio dengan cara diln-kan.

c. Proporsi Dewan Komisaris Independen

Proporsi dewan komisaris independen diukur dengan menggunakan indikator persentase anggota dewan komisaris yang berasal dari luar perusahaan dari seluruh ukuran anggota dewan komisaris perusahaan. Menurut Girsang 2010, proporsi dewan komisaris independen dihitung sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara

d. Komite Audit

Komite audit diukur dengan menggunakan indikator presentase anggota komite audit yang berasal dari luar komite audit terhadap seluruh anggota komite audit. Komite audit dalam penelitian ini didasarkan pada penelitian Girsang 2010, sebagai berikut:

2. Variabel Dependen

Variabel dependen dalam penelitian ini adalah manajemen laba. Manajemen laba diartikan sebagai intervensi manajemen dalam pengelolaan kekayaan perusahaan untuk kepentingannya. Manajemen laba dalam penelitian ini diukur dengan dasar rasio akrual kerja dengan penjualan berdasarkan penelitian Girsang 2010, yang secara matematis dapat digambarkan sebagai berikut: Keterangan: ∆AL = Perubahan aktiva lancar pada periode t ∆HL = Perubahan hutang lancar pada periode t Universitas Sumatera Utara ∆Kas = Perubahan kas dan ekuivalen kas pada periode t Tabel 3.2 Ringkasan Definisi Operasional dan Pengukurannya No. Jenis Variabel Nama Variabel Definisi Skala Pengukuran 1. Independen Kepemilikan Institusional Persentase kepemilikan saham perusahaan oleh institusi bisnis tertentu Rasio 2. Independen Ukuran Dewan Komisaris Jumlah keseluruhan dewan komisaris dalam masing- masing perusahaan sampel Nominal 3. Independen Proporsi Dewan Komisaris Persentase anggota dewan komisaris yang berasal dari luar perusahaan dari seluruh ukuran anggota dewan komisaris perusahaan Rasio 4. Independen Komite Audit Presentase anggota komite audit yang berasal dari luar komite audit terhadap seluruh anggota komite audit Rasio 5. Dependen Manajemen Laba Potensi penggunaan manajemen akrual dengan tujuan memperoleh keuntungan pribadi Rasio Sumber: data diolah penulis

F. Metode Analisis Data

Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode statistik, yaitu analisis regresi linier berganda untuk mengukur pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Model regresi linier berganda yang digunakan adalah sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara Keterangan : Y = Manajemen Laba a = Konstanta b 1 , b 2 , b 3, b 4 = Koefisien Regresi X 1 = Kepemilikan Institusional X 2 = Ukuran Dewan Komisaris X 3 = Proporsi Dewan Komisaris Independen X 4 = Komite Audit ε = Faktor pengganggu

1. Uji Asumsi Klasik

Secara teoritis model yang digunakan dalam penelitian ini akan menghasilkan parameter praduga yang sahih apabila dipenuhi asumsi normalitas dan tidak terjadi autokorelasi, multikolenieritas, dan heterokedastisitas.

a. Uji Normalitas

Ghozali 2006 berpendapat bahwa uji normalitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Menurut Ghozali 2006 ada dua cara untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak, yaitu analisis grafik dan analisis statistik. Dalam analisis grafik, distribusi normal akan membentuk satu garis lurus diagonal, dan plotting data residual akan dibandingkan dengan garis diagonal. Jika distribusi data residual normal, maka garis yang menggambarkan data Universitas Sumatera Utara sesungguhnya akan mengikuti garis diagonalnya. Untuk analisis statistik, dapat dilakukan dengan melihat nilai Kolmogorov Smirnov, yakni jika nilai signifikan atau Sig. atau probabilitas 0.05 maka distribusi data dikatakan tidak normal. Sebaliknya jika nilai signifikan atau sig. atau probabilitas 0.05, distribusi data dikatakan normal.

b. Uji Autokorelasi

Autokorelasi atau korelasi serial diartikan sebagai korelasi yang terjadi di antara anggota observasi yang terletak berderetan jika datanya time series atau korelasi antara tempat yang berdekatan jika datanya cross sectional. Untuk mendeteksi ada tidaknya autokorelasi digunakan uji Durbin Watson dari program SPSS. Data tidak mengalami gejala autokorelasi jika nilai D-W di antara du dan 4-du. Dasar pengambilan keputusan ada tidaknya gejala autokorelasi dapat dilihat berdasarkan tabel berikut: Hipotesis nol Keputusan Jika Tidak ada autokorelasi positif Tolak 0 D-W dl Tidak ada autokorelasi positif No decision dl ≤ D-W ≤ du Tidak ada autokorelasi positif Tolak 4-dl D-W 4 Tidak ada autokorelasi positif No decision 4-du ≤ D-W ≤ 4-dl Tidak ada autokorelasi, positif atau negatif Tidak ditolak du D-W 4-du Sumber: Ghozali 2006

c. Uji Multikolinearitas

Tujuan uji multikolinearitas menurut Ghozali 2006 adalah untuk menguji apakah pada model regresi ditemukan adanya korelasi Universitas Sumatera Utara antar variabel independen. Pengujian multikolinearitas dilakukan dengan melihat nilai tolerance dan VIF antar variabel independen. Jika VIF menunjukkan angka 10, hal itu berarti terdapat gejala multikolinearitas. Data tidak mengalami gejala multikolinearitas jika nilai tolerance 0.10 Ghozali: 2006.

d. Uji Heterokedastisitas

Uji Heterokedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varians dari residual suatu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut Homoskedastisitas, dan jika berbeda disebut Heteroskedastisitas Ghozali, 2006. Metode yang digunakan untuk mendeteksi heterokedastisitas adalah menggunakan grafik plot antara nilai terikat ZPRED dengan residunya SRESID. Deteksi ada tidaknya heterokedastisitas adalah dengan melihat ada tidaknya pola tertentu yang teratur di dalam grafik scatterplot antara SRESIS dengan ZPRED di mana sumbu Y adalah Y yang telah diprediksi dan sumbu X adalah residunya. Jika ada pola tertentu, maka mengindikasikan bahwa terjadi heterokedastisitas. Begitu juga sebaliknya, jika tidak ada pola tertentu, maka tidak terjadi heterokedastisitas. Universitas Sumatera Utara

2. Pengujian Hipotesis

Untuk menguji ada tidaknya pengaruh yang signifikan dari masing- masing variabel independen terhadap variabel dependen, dilakukan beberapa uji signifikansi, yaitu uji koefisien determinasi, parsial, dan simultan. a. Koefisien Determinasi R 2 Koefisien determinasi digunakan untuk menguji goodness-fit dari model regresi, yakni seberapa jauh kemampuan model menerangkan variasi variabel independen Ghozali, 2006. Nilai koefisien determinasi dapat dilihat pada R Square. Jika nilai R Square lebih besar dari 0.5, model dikatakan baik. Nilai R Square berkisar antara 0 dan 1. b. Uji Parsial Uji T Menurut Suharyadi 2003, “uji parsial bertujuan untuk menguji apakah suatu variabel bebas berpengaruh atau tidak terhadap variabel tidak bebas”. Suatu variabel akan berpengaruh nyata apabila t-hitung lebih besar dari t-tabel t-hitung t- tabel untuk α= 5. Dan sebaliknya variabel tidak berpengaruh apabila t-hitung lebih kecil dari t-tabel t-hitung t-tabel untuk α= 5. c. Uji Simultan Uji F Suharyadi 2003 berpendapat bahwa: Universitas Sumatera Utara Uji simultan Uji F dimaksudkan untuk melihat kemampuan menyeluruh dari variabel bebas untuk dapat atau mampu menjelaskan tingkah laku atau keragaman variabel tidak bebas. Uji ini juga dimaksudkan untuk mengetahui apakah semua variabel bebas memiliki koefisien regresi sama dengan nol. H diterima dan H 1 ditolak apabila F-hitung F- tabel untuk α= 5 H ditolak dan H 1 diterima apabila F-hitung F- tabel untuk α= 5

G. Jadwal Penelitian

Tabel 3.3 Jadwal Penelitian Tahapan Penelitian Nov. 2010 Des. 2010 Jan. 2011 Feb. 2011 Mar. 2011 Apr 2011 Mei. 2011 Juni 2011 Pengajuan Proposal Skripsi Bimbingan Proposal Skripsi Seminar Proposal Skripsi Pengumpulan Pengelolaan Data Bimbingan Skripsi Penyelesaian Laporan Penelitian Ujian Meja Hijau Sumber: diolah penulis Universitas Sumatera Utara

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Data Penelitian

B. Data dalam penelitian ini dianalisis dengan menggunakan metode analisis

statistik dengan menggunakan analisis persamaan regresi berganda, yakni studi mengenai ketergantungan variabel dependen terikat dengan satu atau lebih variabel independen bebas, yang bertujuan untuk mengestimasi danatau memprediksi rata-rata populasi atau nilai rata-rata variabel dependen berdasarkan nilai variabel independen yang diketahui Gujarati, 2003 dalam Ghozali, 2006. Analisis data dimulai dengan mengolah data mentah yang diperoleh dari www.idx.co.id dengan menggunakan Microsoft Excel. Selanjutnya dilakukan pengujian asumsi klasik dan uji hipotesis dengan menggunakan regresi berganda. Pengujian asumsi klasik dan regresi berganda dilakukan dengan menggunakan sotware SPSS versi 17. Prosedur pengujian dimulai dengan memasukkan data yang akan diuji ke dalam program SPSS, yang kemudian akan menghasilkan output-output sesuai dengan metode analisis yang telah ditetapkan sebelumnya. Adapun jumlah perusahaan perbankan yang dijadikan sampel dalam penelitian ini, yang dipilih berdasarkan metode purposive sampling berdasarkan kriteria tertentu, berjumlah 21 perusahaan untuk setiap tahunnya, atau 105 perusahaan selama lima tahun berturut-turut, yakni tahun 2006 sampai tahun

2010. Analisis Hasil Penelitian

Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Pengaruh Mekanisme Good Corporate Governance and Profitabilitas Terhadap Manajemen Laba Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI)

0 36 92

Analisis pengaruh mekanisme corporate governance terhadap manajemen laba (studi empiris perusahaan sektor perbankan yang terdaftar di BEI)

2 33 138

PENGARUH MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP MANAJEMEN LABA PADA Pengaruh Mekanisme Corporate Governance Dan Ukuran Perusahaan Terhadap Manajemen Laba Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bei Tahun 2013.

0 6 14

PENGARUH MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP MANAJEMEN LABA PADA Pengaruh Mekanisme Corporate Governance Dan Ukuran Perusahaan Terhadap Manajemen Laba Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bei Tahun 2013.

0 1 13

PENDAHULUAN Pengaruh Mekanisme Corporate Governance Dan Ukuran Perusahaan Terhadap Manajemen Laba Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bei Tahun 2013.

0 4 8

PENGARUH MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE DAN PROFITABILITAS TERHADAP MANAJEMEN LABA Pengaruh Mekanisme Corporate Governance Dan Profitabilitas Terhadap Manajemen Laba (Studi Empiris Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia).

0 1 15

PENGARUH MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP MANAJEMEN LABA PADA PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 1 7

PENGARUH MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP MANAJEMEN LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG PENGARUH MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP MANAJEMEN LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 0 14

PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP MANAJEMEN LABA PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP MANAJEMEN LABA (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di BEI).

0 0 15

PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP MANAJEMEN LABA PADA INDUSTRI PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BEI

0 0 19