Tabel 4.8 menunjukkan nilai koefisien korelasi R sebesar 0.266. Hal ini bararti bahwa hubungan antara manajemen laba dengan
mekanisme good corporate governance yang diproksikan ke dalam kepemilikan institusional, ukuran dewan komisaris, proporsi dewan
komisaris independen, dan proporsi komite audit tidak begitu kuat karena berada di bawah 0.5. Hubungan antara manajemen laba dan
mekanisme good corporate governance hanya 26.6. Nilai R Square atau koefisien determinasi adalah 0.071 diperoleh dari 0.266×0.266,
yang berarti bahwa manajemen laba hanya bias diterangkan oleh mekanisme good corporate governance sebesar 7.1 saja, sedangkan
92.9 100 - 7.1 dijelaskan oleh sebab-sebab lain. Standard Error of the Estimate SEE adalah 1.13935, dan lebih kecil daripada standar
deviasi manajemen laba EM yaitu 1.15913 lihat tabel 4.1. Hal ini berarti model regresi dapat digunakan. Semakin tinggi nilai SEE,
semakin tinggi pula ketidaktepatan model regresi memprediksi variabel dependennya.
c. Uji Parsial Uji t
Uji t digunakan untuk menguji pengaruh masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen secara parsial. Hasil
pengolahan SPSS menunjukkan hasil sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.9 Hasil Uji Parsial Uji t
Model Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
B Std. Error
Beta 1
Constant 1.007
.657 1.533
.128 INSTOWN
1.957 .792
.253 2.471
.015 ln_size
-.194 .268
-.070 -.724
.471 Prop
-.061 .765
-.008 -.079
.937 Audit
.016 .820
.002 .019
.985 a. Dependent Variable: EM
Sumber: Hasil Pengolahan SPSS 17, 2011
Hasil uji parsial uji t dalam tabel di atas menunjukkan bahwa hanya variabel kepemilikan institusional yang berpengaruh signifikan
terhadap manajemen laba, yang dapat dilihat dari perbandingan antara t tabel dan t hitung, yakni t-tabel t-hitung, dengan nilai t-tabel
1.983071 dan t-hitung 2.471 serta tingkat signifikansi yang berada di bawah 0.05. Ukuran dewan komisaris, proporsi dewan komisaris
independen, dan proporsi komite audit tidak berpengaruh signifikan terhadap manajemen laba secara parsial, yang dapat dilihat dari nilai
signifikansinya yang jauh di atas 0.05. Pengujian masing-masing variabel bebas secara parsial terhadap variabel terikat akan dijelaskan
sebagai berikut: 1
Pengaruh kepemilikan institusional terhadap manajemen laba diuji dengan menggunakan hipotesis berikut:
H
a
: bX1 = 0, artinya kepemilikan institusional tidak mempunyai pengaruh signifikan terhadap manajemen laba.
Universitas Sumatera Utara
H
1
: bX1 ≠ 0, artinya kepemilikan institusional mempunyai
pengaruh yang signifikan terhadap manajemen laba. Dengan kriteria sebagai berikut:
Ha diterima jika t hitung t tabel untuk α = 5 atau signifikani 0.05 H
1
diterima ji ka t hitung t tabel untuk α = 5 atau signifikansi 0.05
a Nilai t-hitung 2.471 menunjukkan bahwa peningkatan
kepemilikan institusional akan meningkatkan tindakan manajemen laba secara umum.
b Nilai t-tabel diperoleh dengan menggunakan Microsoft Excel,
yakni dengan rumus TINV 0.05, 100, yaitu 1.983971. c
Nilai t-hitung t-tabel 2.471 1.983971 artinya H
1
diterima yakni kepemilikan institusional INSTOWN mempunyai
pengaruh terhadap manajemen laba pada perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI pada tingkat kepercayaan
95. d
Nilai signifikansi 0.16 menunjukkan bahwa pengaruh yang diberikan kepemilikan institusional INSTOWN terhadap
manajemen laba adalah signifikan, yakni 0.05. 2
Pengaruh ukuran dewan komisaris ln_size terhadap manajemen laba diuji dengan hipotesis sebagai berikut:
H
a
: bX
2
= 0, artinya ukuran dewan komisaris tidak mempunyai pengaruh signifikan terhadap manajemen laba.
Universitas Sumatera Utara
H
2
: bX
2
≠ 0, artinya ukuran dewan komisaris mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap manajemen laba.
Dengan kriteria sebagai berikut: Ha diterima jika t hitung t tabel untuk α = 5 atau signifikansi 0.05
H
2
diterima jika t hitung t tabel untuk α = 5 atau signifikansi 0.05 a
Nilai t-hitung -0.724 menunjukkan bahwa peningkatan ukuran dewan komisaris akan mengurangi tindakan manajemen laba
secara umum. b
Nilai t-tabel diperoleh dengan menggunakan Microsoft Excel, yakni dengan rumus TINV 0.05, 100, yaitu 1.983971.
c Nilai t-hitung t-tabel -0.724 1.983971 artinya Ha diterima
yakni ukuran dewan komisaris ln_size tidak mempunyai pengaruh terhadap manajemen laba pada perusahaan
perbankan yang terdaftar di BEI pada tingkat kepercayaan 95.
d Nilai signifikansi 0.471 menunjukkan bahwa pengaruh yang
diberikan ukuran dewan komisaris ln_size terhadap manajemen laba adalah tidak signifikan karena 0.05. Jadi
dapat disimpulkan bahwa ukuran dewan komisaris tidak mempengaruhi tindakan dilakukannya manajemen laba
3 Pengaruh proporsi dewan komisaris independen terhadap
manajemen laba diuji dengan hipotesis sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
H
a
: bX
2
= 0, artinya proporsi dewan komisaris independen tidak mempunyai pengaruh signifikan terhadap manajemen laba.
H
3
: bX
2
≠ 0, artinya proporsi dewan komisaris independen mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap manajemen
laba. Dengan kriteria sebagai berikut:
Ha diterima jika t hitung t tabel untuk α = 5 atau signifikansi 0.05 H
3
diterima jika t hitung t tabel unt uk α = 5 atau signifikansi 0.05
a Nilai t-hitung -0.079 menunjukkan bahwa peningkatan
proporsi dewan komisaris independen akan mengurangi tindakan manajemen laba secara umum.
b Nilai t-tabel diperoleh dengan menggunakan Microsoft Excel,
yakni dengan rumus TINV 0.05, 100, yaitu 1.983971. c
Nilai t-hitung t-tabel -0.079 1.983971 artinya Ha diterima yakni proporsi dewan komisaris independen Prop tidak
mempunyai pengaruh terhadap manajemen laba pada perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI pada tingkat
kepercayaan 95. d
Nilai signifikansi 0.937 menunjukkan bahwa pengaruh yang diberikan proporsi dewan komisaris independen Prop
terhadap manajemen laba adalah tidak signifikan, yakni 0.05. Jadi dapat disimpulkan bahwa proporsi dewan komisaris
Universitas Sumatera Utara
independen tidak mempengaruhi tindakan dilakukannya manajemen laba
4 Pengaruh komite audit terhadap manajemen laba diuji dengan
hipotesis sebagai berikut: H
a
: bX
2
= 0, artinya komite audit tidak mempunyai pengaruh signifikan terhadap manajemen laba.
H
4
: bX
2
≠ 0, artinya komite audit mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap manajemen laba.
Dengan kriteria sebagai berikut: Ha diterima jika t hitung t tabel untuk α = 5 atau signifikansi 0.05
H
4
diterima jika t hitung t tabel untuk α = 5 atau signifikansi 0.05 a
Nilai t-hitung 0.019 menunjukkan bahwa peningkatan komite audit akan meningkatkan tindakan manajemen laba secara
umum. b
Nilai t-tabel diperoleh dengan menggunakan Microsoft Excel, yakni dengan rumus TINV 0.05, 100, yaitu 1.983971.
c Nilai t-hitung t-tabel 0.019 1.983971 artinya Ha diterima
yakni komite audit audit tidak mempunyai pengaruh terhadap manajemen laba pada perusahaan perbankan yang terdaftar di
BEI pada tingkat kepercayaan 95. d
Nilai signifikansi 0.985 menunjukkan bahwa pengaruh yang diberikan komite audit Audit terhadap manajemen laba
adalah tidak signifikan, yakni 0.05. Jadi dapat disimpulkan
Universitas Sumatera Utara
bahwa komite audit tidak mempengaruhi tindakan dilakukannya manajemen laba.
d. Uji Simultan Uji F