Gambaran Umum Hotel Cherry Pink

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Hotel Cherry Pink

Hotel Cherry Pink merupakan hotel kelas melati yang didirikan oleh Drs. Erwan Arbie pada tahun 1997, pada awalnya pemilik Hotel Cherry Pink mengawali usahanya pada saat berencana akan pensiun dari kegiatan mengajarnya di Fakultas Ekonomi USU. Awalnya usaha perhotelan tersebut bernama Taman Harapan yang memiliki 11 kamar dengan fasilitas yang seadanya, juga merupakan laboratorium praktek mahasiswa Akademi Pariwisata AKPAR Yayasan Pendidikan Taman Harapan yang juga diketuai oleh Drs. Erwan Arbie. Pada tahun 2000 pemilik Hotel Cherry Pink mengambil keputusan untuk pensiun dalam segala kegiatannya di dunia pendidikan baik di Fakultas Ekonomi USU maupun di yayasan yang berada di bawah naungannya. Seiring dengan berkembangnya hotel, maka pemilik hotel melakukan penggantian nama hotel menjadi Hotel Cherry Pink yang pada awal proses pendirian hotel di bantu oleh anak pertamanya. Adapun tujuan awal mendirikan Hotel Cherry Pink adalah untuk mencari profit dan menambah jumlah kamar dengan fasilitas yang seadanya dengan menekan biaya sewa yang rendah. Sehingga Hotel Cherry Pink mampu bersaing dan bertahan dengan hotel sekelas melati lainnya. Seiring dengan berkembangnya usaha Hotel Cherry Pink maka pemilik hotel berinisiatif untuk membuka beberapa cabang baru yaitu Cherry Red, Cherry Green, dan Cherry Garden. Dengan memberikan harga yang standar sehingga tidak memberatkan pelanggan dalam menyewa kamar. Selain itu, Hotel Cherry Universitas Sumatera Utara Pink juga menyediakan jenis-jenis kamar dengan berbagai tipe dimulai dari yang paling biasa seperti Standart room, Deluxe room, Executive room, Cherry Deluxe dan sampai yang paling bagus seperti Cherry suite. Dalam hal pemilihan nama hotel yang unik pemilik terinspirasi dari judul sebuah lagu di era 1970 an, dengan tujuan nama yang unik tersebut mudah di ingat pelanggannya dan menjadi ciri khas tersendiri bagi hotel melati lainnya. Pada awal tahun 2005 Hotel Cherry Pink mengalami penurunan penyewaan kamar, akibat dari adanya pengaruh gejolak politik yang terjadi di Indonesia, serta pengaruh dari meningkatnya seperti terjadinya pengeboman di daerah-daerah oleh para teroris. Sehingga menyebabkan banyak pelanggan khawatir menginap di Hotel Cherry Pink. Hotel Cherry Pink kemudian diambil alih oleh PT. Ferry Kencana Hotel dan merubah sistem manajemen dan kebijakan penyelenggaraan hotel. Dalam kegiatan manajemen hotel yang baru, pemilik mengutamakan kemampuan dalam meggunakan strategi manajemen dalam menghadapi pesaingnya, sehingga dapat meningkatkan kinerja hotel. Adapun strategi manajemen Hotel Cherry Pink dalam memenangkan persaingan adalah dengan melakukan upaya-upaya seperti: peningkatan kemampuan pengelola dengan menggunakan teknik-teknik manajemen agar dapat meningkatkan volume penjualan, dan mengurangi tingkat kegagalan produksi seperti tingkat pembatalan pemesanan kamar. Meningkatkan produktivitas pelayanan, pada dasarnya adalah aktivitas ekonomi yang menghasilkan waktu, tempat, bentuk dan kebutuhan-kebutuhan psikologis yang diperlukan oleh seseorang. Perubahan terhadap kebutuhan dan keinginan tamu, harus diikuti Universitas Sumatera Utara dengan perubahan cara bekerja individu dalam organisasi, untuk itu peningkatan keterlibatan karyawan dalam proses pembuatan keputusan, menetapkan standar pelayanan yang tinggi dan komunikasi intern dan ekstern harus ditingkatkan. Selain itu, memperluas penetrasi pasar dapat dilakukan dengan melalui pemberian harga sewa kamar yang kompetitif, dengan tujuan untuk meningkatkan jumlah tamu, memperbaiki bangunan hotel dengan cara memperindah kamar sehingga dapat menarik pelanggan, serta memasarkan produk melalui media cetak seperti melalui spanduk dan baliho-baliho di sekitar Hotel Cherry Pink merupakan salah satu cara yang dilakukan Hotel Cherry Pink. Sistem manajemen penyelenggara Hotel Cherry Pink sangat berdampak positif terhadap perkembangan Hotel Cherry Pink. Dengan meningkatnya pelanggan hotel yang semakin banyak berkunjung ke Hotel Cherry Pink, sehingga membuat pihak hotel semakin melakukan strategi dalam persaingan yang didasarkan pada karakteristik lingkungan persaingan, seperti berusaha mengetahui kekuatan-kekuatan dan kelemahan-kelemahan usaha hotel potensial atau sejenisnya, yang akan masuk dalam persaingan sebagai ancaman baru. Dengan mengetahui hal tersebut, maka dapat diidentifikasikan peluang untuk menciptakan kekuatan-kekuatan bersaing. Dalam melaksanakan strategi daya saing Hotel Cherry Pink, maka pihak pengelola Hotel Cherry Pink melakukan pendekatan menyeluruh terhadap pengelolaan usaha hotel yaitu menggunakan segala sumber daya yang tersedia didalam lingkungan yang kompetitif untuk mencapai sasaran yang telah ditetapkan oleh hotel. Strategi manajemen Hotel Cherry Pink digolongkan pada Universitas Sumatera Utara manajemen operasional seperti fasilitas-fasilitas yang memadai yang disediakan oleh pihak hotel dan kebijakan-kebijakan yang menjadi peraturan yang berlaku bagi hotel, karakteristik produk yang merupakan simbol utama dari hotel, sumber daya manusia yang mempunyai kemampuan yang berkualitas sangat berpengaruh terhadap keberhasilan hotel dan pemilik dan pengelola hotel harus mempunyai hubungan yang dekat dan bekerja sama dengan baik. Strategi persaingan merupakan suatu cara dalam merumuskan strategi tertentu dengan mengetahui secara tepat strategi yang disusun oleh hotel pesaing. Dengan mengetahui strategi yang tepat, Hotel Cherry Pink dapat merumuskan strategi untuk bersaing dengan hotel-hotel sejenis melati lainnya.

4.2 Perlengkapan Kamar Tidur Dan Kamar Mandi