PENDAHULUAN
KELOMPOK KOMPETENSI I
7
Modul Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan Guru Mata pelajaran Fisika SMA
Pada Kegiatan in-1 peserta mempelajari uraian materi dan mengerjakan Aktivitas
Pembelajaran bagian 1. Diskusi Materi di tempat diklat. Pada saat on the job learning peserta melakukan Aktivitas Pembelajaran bagian 2. Praktik, bagian
3. Menyusun Soal UNUSBN, dan mengisi Latihan secara mandiri di tempat
kerja masing-masing. Pada Kegiatan in-2, peserta melaporkan dan mendiskusikan hasil kegiatan yang dilakukan selama on the job learning yang
difasilitasi oleh narasumberinstruktur nasional. Modul ini dilengkapi dengan beberapa kegiatan pada Aktivitas Pembelajaran
BAB II, Bagian E sebagai cara guru untuk mempelajari materi yang dipandu menggunakan Lembar Kegiatan LK. Pada kegiatan diklat tatap muka
kombinasi, beberapa LK dikerjakan pada in-1 dan beberapa LK dikerjakan pada saat on the job learning. Hasil implementasi LK pada on the job learning menjadi
tagihan pada kegiatan in-2. Berikut ini daftar pengelompokkan Lembar Kegiatan LK pada setiap tahap kegiatan tatap muka kombinasi.
Tabel 2. Daftar Lembar Kerja Modul
No Lembar Kerja
Nama Lembar Kerja Dilaksanakan Pada Tahap
1. I1.01
Kajian Topik Pengembangan Perencanaan Pembelajaran
IN1 2.
I1.02 Prinsip-Prinsip
Pengembangan RPP dan Komponen RPP
IN1
3. I1.03
Penyusunan dan Penelaahan Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran RPP ON
KEGIATAN PEMBELAJARAN: PENGEMBANGAN PERENCANAAN PEMBELAJARAN
KELOMPOK KOMPETENSI I
8
Proses pembelajaran pada dasarnya terjadi secara internal pada diri peserta didik, sebagai akibat adanya stimulus yang diberikan guru, teman, dan
lingkungan maupun stimulus yang datang dari dalam diri peserta didik itu sendiri. Dalam proses pembelajaran, guru perlu mengembangkan kedua stimulus pada
diri setiap peserta didik. Guru wajib mempertimbangkan karakteristik materi yang akan dibelajarkan serta peserta didik. Di dalam pembelajaran, peserta didik perlu
difasilitasi untuk terlibat secara aktif mengembangkan potensi dirinya menjadi kompetensi yang utuh yang mengambarkan kompetensi peserta didik dalam
sikap, pengetahuan dan keterampilan. Guru perlu menyediakan pengalaman belajar bagi peserta didik untuk melakukan berbagai kegiatan yang
memungkinkan mereka mengembangkan potensi yang dimiliki peserta didik menjadi kompetensi yang ditetapkan dalam sebuah perencanaan. Inilah
sebabnya penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran penting untuk disusun oleh guru.
Namun kenyataan yang tidak bisa dipungkiri bahwa masih banyak guru beranggapan bahwa menyusun RPP tidak penting. Bagi mereka, yang terpenting
adalah masuk di kelas dan siswa mendapat pelajaran. Pemikiran demikian ini perlu menjadi perhatian para Kepala Sekolah dan Pengawas Sekolah. Setiap
perubahan kurikulum, yang menjadi masalah utama sebagian besar guru adalah rencana pelaksanaan pembelajaran. Hal ini bisa dilihat dari banyaknya
pendidikan dan pelatihan, workshop, maupun kelompok kerja guru KKG dan MGMP yang membahas tentang pembuatan RPP. Diketahui bahwa RPP wajib
disusun oleh guru sebelum guru masuk kelas. Karena dengan adanya
KEGIATAN PEMBELAJARAN PENGEMBANGAN PERENCANAAN
PEMBELAJARAN