KEGIATAN PEMBELAJARAN 2: FENOMENA KUANTUM
KELOMPOK KOMPETENSI I
53
Modul Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan Guru Mata pelajaran Fisika SMA
������� ���������� = �����ℎ ������� ���� �����
�����ℎ ���� × 100
Arti tingkat penguasaan: 90-100 = baik sekali
80-89 = baik 79-79 = cukup
70 = kurang
KEGIATAN PEMBELAJARAN 3: TEORI ATOM
KELOMPOK KOMPETENSI I
54
Keingintahuan manusia terhadap diri dan lingkungannya mendorong manusia untuk terus menerus berpikir dan melakukan percobaan untuk memenuhi rasa
ingin tahunya. Salah satu yang paling memicu rasa ingin tahu manusia adalah tentang karakteristik sebuah materizatbenda atau diri manusia itu sendiri.
Mengapa bendazatmateri memiliki sifat-sifat yang berbeda? Faktor-faktor apakah yang menyebabkan bendazatmateri memiliki sifatkarakteristik yang
berbeda-beda? Telah banyak usaha, teori ataupun percobaan yang dilakukan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut, beberapa diantaranya adalah
yang dikemukakan oleh J.J Thomson, Rutherford dan Bohr. Pada modul ini Anda diajak untuk memahami pemikiran-pemikiran berkaitan tentang atom, walaupun
teori-teori tersebut masih memiliki kekurangan-kekurangan untuk menjelaskan atom secara menyeluruh.
A. Tujuan
Setelah Anda membaca dan mempelajari modul ini secara mandirikerjasama disertai dengan sikap disiplin, kreatif, dan bertanggung jawab, Anda diharapkan
dapat memahami perkembangan teori atom.
B. Indikator Pencapaian Kompetensi
Indikator hasil belajar yang diharapkan dapat dicapai adalah sebagai berikut.
1. Mendeskripsikan model atom Thomson
2. Mendeskripsikan gaya-gaya yang bekerja pada elektron yang mengelilingi
inti pada model atom Rutherford
3. Mendeskripsikan kelemahan model atom Rutherford
4. Mendeskripsikan postulat Bohr
5. Mendeskripsikan kelemahan model atom Bohr
6. Mendeskripsikan spektrum atom hidrogen
KEGIATAN PEMBELAJARAN 3
TEORI ATOM
KEGIATAN PEMBELAJARAN 3: TEORI ATOM
KELOMPOK KOMPETENSI I
55
Modul Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan Guru Mata pelajaran Fisika SMA
7. Mendeskripsikan proses terjadinya spektrum atom hidrogen
8. Menginterpretasikan percobaan Franck-Hertz
C. Uraian Materi
1. Perkembangan Teori Atom
Pada awalnya orang menganggap materi zat bersifat kontinu. Tetapi hasil pengamatan dan penemuan-penemuan berikutnya seperti penemuan
muatan elementer melalui percobaan tetes minyak Milikan dan percobaan simpangan sinar katoda memaksa orang untuk mulai memikirkan bahwa
materi itu bersifat diskrit. Ide pertama mengenai bagian zat yang terkecil diungkapkan oleh dua orang flisuf Yunani yang kemudian menamakan zat
terkecil itu dengan istilah atom a = tidak, tomos = dibagi. Dalam bab ini akan dibahas mengenai model atom menurut perkembangan
penemuannya. Model atom yang dikemukakan tidak ada yang sia-sia meskipun realitas kebenarannya diragukan. Model atom yang terdahulu
menjadi landasan bagi pengembangan model atom berikutnya.
a. Model Atom Thomson
JJ. Thomson dapat membuktikan adanya muatan diskrit melalui percobaan sinar katoda. Muatan yang kecil itu terkait dengan massa yang diskrit juga,
sehingga menjadi bagian yang tak terpisahkan dari partikel. Partikel inilah yang kemudian kita kenal dengan elektron.
Gambar 3.1 Model atom Thomson Berdasarkan penemuannya ini kemudian Thomson pada tahun 1898
mengusulkan suatu model atom yang kemudian dikenal sebagai model