24.83 46.36 45.59 67.87 21.37 66.91 43.72 - Annual Report BNI Syariah 2012

6 7 KETERANGAN KETERANGAN 2012 GROWTH GROWTH 2011 2010 2010 2011 2012 DESCRIPTION DESCRIPTION 10,645,313 9,769,272 7,631,994 1,119,130 - 8,980,036 1,468,456 3,809,267 3,702,313 2,185,658 1,187,219 936,406 291,056 645,350 318,607 1,259,537 673,954 137,744 101,892 8,466,887 7,826,113 5,310,292 764,628 - 6,756,261 894,565 2,616,377 3,245,319 1,301,983 1,076,677 6,394,924 6,017,251 3,558,485 1,534,918 - 5,131,610 538,690 1,980,627 2,612,293 825,370 1,051,450 417,661 140,106 277,555 30,252 307.807 165.085 36.734 36.512 784,144 252,413 531,731 222,911 754.642 382.793 89,256 66,354 Revenue from Fund Management as Mudharib Third Parties’ Share On Return Of Temporary Syirkah Funds Bank’s Share in Profit Sharing Other Operating Income Income from Operation Operating Expenses Income Before Tax Nett Income

25.73 24.83

43.72 46.36

- 32.91

64.15 45.59

14.08 67.87

10.27 19.42

15.31 21.37

42.93 66.91

76.06 54.32

53.56 TOTAL ASET TOTAL ASET PRODUKTIF PEMBIAYAAN YANG DIBERIKAN PENEMPATAN SURAT BERHARGA PENYERTAAN DANA PIHAK KETIGA GIRO TABUNGAN DEPOSITO TOTAL KEWAJIBAN TOTAL EKUITAS TOTAL ASSET TOTAL EARNING ASSET FINANCING SECURITIES PLACEMENT PARTICIPATION THIRD PARTY FUND CURRENT ACCOUNT SAVING TIME DEPOSIT TOTAL LIABILITY TOTAL EqUITY PENDAPATAN PENGELOLAAN DANA OLEH BANK SEBAGAI MUDHARIB HAK PIHAK KETIGA ATAS BAGI HASIL DANA SYIRKAH TEMPORER HAK BAGI HASIL MILIK BANK PENDAPATAN USAHA LAINNYA PENDAPATAN OPERASIONAL BEBAN OPERASIONAL LABA SEBELUM PAJAK LABA BERSIH NERACA IKHTISAR KEUANGAN LABA RUGI PENDAPATAN PENGELOLAAN DANA OLEH BANK SEBAGAI MUDHARIB LABA BERSIH INCOME FUND MANAGEMENT BY BANK AS MUDHARIB NETT INCOME DALAM JUTAAN RUPIAH IN MILLION RUPIAH DALAM JUTAAN RUPIAH IN MILLION RUPIAH DALAM MILIAR RUPIAH BALANCE SHEET IN MILLION RUPIAH FINANCIAL HIGHLIGHTS INCOME STATEMENT IN MILLION RUPIAH DALAM JUTAAN RUPIAH 936,406 784,144 417, 661 101,892 66,354 36,512 950,000 900,000 850,000 800,000 750,000 700,000 120,000 100,000 80,000 60,000 40,000 20,000 8 9 KETERANGAN DESCRIPTIONS RASIO KECUKUPAN MODAL DENGAN MEMPERHITUNGKAN RISIKO KREDIT CAPITAL ADEQUACY RATIO CAR TO FINANCING RISK RASIO KECUKUPAN MODAL DENGAN MEMPERHITUNGKAN RISIKO KREDITPENYALURAN DANA DAN RISIKO PASAR CAPITAL ADEQUACY RATIO CAR TO FINANCING AND MARKET RISK ASET TETAP TERHADAP MODAL FIX ASSET TO CAPITAL ASET PRODUKTIF BERMASALAH NON PERFORMINGS EARNING ASSETS PPA PRODUKTIF TERHADAP ASET PRODUKTIF ALLOWANCE FOR POSSIBLE LOSSES ON EARNING ASSETS PEMENUHAN PPA PRODUKTIF ALLOWANCE FOR POSSIBLE LOSSES TINGKAT PENGEMBALIAN ASET RETURN ON ASSETS ROA TINGKAT PENGEMBALIAN EKUITAS RETURN ON EQUITY ROE MARGIN PENDAPATAN BERSIH NETT YIELD MARGIN NYM RASIO AKTIVA LANCAR TERHADAP KEWAJIBAN LANCAR QUICK RATIO BEBAN OPERASIONAL TERHADAP PENDAPATAN OPERASIONAL BOPO OPERATING EXPENSES TO OPERATING REVENUES ANTAR BANK PASSIVA SIMA TERHADAP DPK INTERBANK LIABILITIES TO DEPOSIT RASIO DEPOSAN INTI TERHADAP DPK CORE DEPOSITORS TO DEPOSIT RATIO RASIO PEMBIAYAAN TERHADAP DANA PIHAK KETIGA FINANCING TO DEPOSITS RATIO FDR PEMBIAYAAN BERMASALAH KOTOR NPF GROSS PEMBIAYAAN BERMASALAH BERSIH NPF NETT PERUBAHAN CHANGE 2011 2012 14.22 20.75 -6.53 -31.47 14.10 20.67 -6.57 -31.79 12.79 8.03 4.76 59.28 1.58 2.72 -1.14 -41.91

2.02 3.62

-1.60 -44.20

1.42 2.42

-1.00 -41.32 1.33 1.68 -0.35 -20.83 100.46 100.03 0.43 0.43 1.48 1.29 0.19 14.73 10.18 6.63 3.55 53.54 7.31 8.07 -0.76 -9.42 85.39 87.86 -2.47 -2.81 146.28 291.04 -144.76 -49.74 2.56 0.74 1.82 245.95 17.70 25.57 -7.87 -30.78 84.99 78.60 6.39 8.13 RASIO KEUANGAN PENTING KEY FINANCIAL RATIOS TOTAL ASET DANA PIHAK KETIGA TOTAL EKUITAS TOTAL ASSET THIRD PARTY FUND TOTAL EQUITY DALAM JUTAAN RUPIAH IN MILLION RUPIAH DALAM JUTAAN RUPIAH IN MILLION RUPIAH DALAM JUTAAN RUPIAH IN MILLION RUPIAH 10,645,313 8,980,036 1,187,219 8,466,887 6,756,261 1,076,677 6,394,924 5,131,610 1,051,450 12,000,000 10,000,000 8,000,000 6,000,000 4,000,000 2,000,000 12,000,000 10,000,000 8,000,000 6,000,000 4,000,000 2,000,000 1,200,000 1,000,000 800,000 600,000 400,000 200,000 10 11 SEJARAH SINGKAT MILESTONE PT Bank Negara Indonesia Persero Tbk membentuk Unit Usaha Syariah UUS untuk merespon kebutuhan masyarakat terhadap sistem perbankan yang lebih tahan terhadap krisis ekonomi. Dimulai dengan lima kantor cabang yakni di Yogyakarta, Malang, Pekalongan, Jepara, dan Banjarmasin. PT Bank Negara Indonesia Persero Tbk established a Sharia Business Unit SBU as a respond to growing demand for banking system that could withstand economic crisis. This establishment was marked by the opening of ive branch ofices in Yogyakarta, Malang, Pekalongan, Jepara, and Banjarmasin. UUS BNI menghasilkan laba pertama sebesar Rp7,189 miliar dengan dukungan tujuh cabang. BNI SBU booked proit for the irst time amounted to Rp7,189 billion with the support of seven branch ofices. Berturut-turut UUS BNI mendapatkan penghargaan the most profitable bank di antara dua BUS dan delapan UUS. BNI SBU awarded most proitable bank award for two consecutive times, among two sharia commercial banks and eight SBU. Pembentukan Tim Implementasi Bank Umum Syariah yang akan mentransformasikan UUS BNI menjadi PT Bank BNI Syariah sebagai implementasi dari UU Perbankan Syariah No. 21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah didukung dengan Peraturan Bank Indonesia No. 1110PBI2009 tanggal 19 Maret 2009 tentang Pemisahan Unit Usaha Syariah dari Bank Konvensional. Establishment of Sharia Commercial Bank Implementation Team that will transform BNI SBU into PT Bank BNI Syariah in accordance with Sharia Banking Law No. 212008 on Sharia Banking and Bank Indonesia’s Regulation No. 1110 PBI2009 dated March 19th, 2009, regarding The Separation of Sharia Business Unit from Conventional Bank. Berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Bank Indonesia No. 1241 KEP.GBI2010, PT Bank BNI Syariah resmi beroperasi sebagai Bank Umum Syariah pada tanggal 19 Juni 2010 dengan 27 kantor cabang dan 31 kantor cabang pembantu. Pada akhir Desember 2010 berhasil membukukan aset Rp6,4 triliun, naik 21 dari Juni 2010. Based on Bank Indonesia Governor’s Decree No. 1241KEP.GBI2010, PT Bank BNI Syariah started to operate as Sharia Commercial Bank on June 19th, 2010, with 27 branch ofices and 31 supporting branch ofices. As the end of December 2010, the Bank successfully recorded Rp6,4 trillion in assets, a 21 increase compared to June 2010. PT Bank BNI Syariah membukukan laba Rp66 miliar dengan dukungan 38 cabang, 54 kantor cabang pembantu, 4 kantor kas, serta lebih dari 1.000 Syariah Channelling Outlet BNI SCO BNI Dengan total aset Rp8,4 triliun pada akhir Desember 2011. PT Bank BNI Syariah booked proit amounting to Rp66 billion supported by 38 branch ofices, 54 supporting branch ofices, 4 cash ofices, and more than 1,000 BNI Sharia Channeling Outlets SCO BNI with a total assets amounted to Rp8,4 trillion as the end of December 2011.

1. Pencapaian aset 10 triliun pada

10 November 2012.

2. Outlet Mikro mulai beroperasi,

penambahan outlet regular 10 cabang.

3. BNI Syariah memperoleh award

sebanyak 16 penghargaan selama tahun 2012.

4. Logo BNI Syariah di semua

outlet BNI dan ATM BNI sebagai bentuk sinergi dengan induk.

5. Perbaikan dan eisensi sistem

internal.

6. Casa terbaik 2012 di antara

seluruh perbankan syariah. 1. Asset realization amounted to Rp10 trillion at November 10th, 2012. 2. Micro outlet operational activity was sterted with additional 10 brances on regular outlets. 3. Succeeded in obtaining 16 awards in 2012 4. BNI Syariah’s logo was placed on every BNI outlets as well as BNI ATM machines as the form of synergy with Parent Company. 5. Performed internal system improvement and eficiency 6. Best Casa 2012 among all Sharia Banks. BNI Syariah also. 29 APRIL 2000 APRIL 29TH, 2000 2002 2003-2004 2009 2010 2011 2012 12 13 visi misi visi misi VISION MISSION MENJADI BANK SYARIAH PILIHAN MASYARAKAT YANG UNGGUL DALAM LAYANAN DAN KINERJA To become the people’s choice in Sharia Banking, which is provenly leading in service and performance MEMBERIKAN KONTRIBUSI POSITIF KEPADA MASYARAKAT DAN PEDULI PADA KELESTARIAN LINGKUNGAN. BNI Syariah mendasarkan kegiatan usaha dan operasionalnya berdasarkan prinsip syariah, hukum positif serta regulasi yang berlaku di Indonesia. Selain pedoman tersebut, seluruh insan BNI Syariah juga memiliki tata nilai yang menjadi panduan dalam setiap perilakunya, yaitu Amanah dan Jama’ah. BNI Syariah grounds its business and operational activity on Sharia principle as well as Positive Law and Regulations applied in Indonesia. Besides those foundations, every BNI Syariah people is also guided by set of values as the guideline for carrying their attitude, Amanah and Jama’ah. • Honest and fulilling promises • Responsible • Dedicated to deliver best performance • Sincerely working and promoting worship goodwill • Servicing exceeds the expectation • Caring and courage in giving as well as taking constructive feedback • Establishing synergy professionally • Dividing working process interrelation • Understanding working process interrelation • Reinforcing effective leadership MENCIPTAKAN WAHANA TERBAIK SEBAGAI TEMPAT KEBANGGAAN UNTUK BERKARYA DAN BERPRESTASI BAGI PEGAWAI SEBAGAI PERWUJUDAN IBADAH. MEMBERIKAN SOLUSI BAGI MASYARAKAT UNTUK KEBUTUHAN JASA PERBANKAN SYARIAH. MEMBERIKAN NILAI INVESTASI YANG OPTIMAL BAGI INVESTOR. MENJADI ACUAN TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG AMANAH. To make a meaningful contribution to society, while supporting environmental sustainability. To create a ‘place of pride’ for working and achieving best performances for the staff, as the embodiment of worship. To provide solutions for the beneit of the community, through the medium of sharia banking. To deliver optimum investment value to all investors To serve as a standard of a trustworty corporate governance. AMANAH JAMA’AH • Jujur dan menepati janji • Bertanggung jawab • Bersemangat untuk menghasilkan karya terbaik • Bekerja ikhlas dan mengutamakan niat ibadah • Melayani melebihi harapan • Peduli dan berani memberi maupun menerima umpan balik yang konstruktif • Membangun sinergi secara profesional • Membagi pengetahuan yang bermanfaat • Memahami keterkaitan proses kerja • Memperkuat kepemimpinan yang efektif tata NILAI BUDAYA CORPORATE CULTURE kerja 14 15 INFO PEMEGANG SAHAM PERISTIWA PENTING 2012 Share Ownership Signiicant Event 2012 PEMEGANG SAHAM SHARE HOLDERS SAHAM LEMBAR SHARES SHEET NILAI NOMINAL RUPIAH NOMINAL VALUE RUPIAH PT Bank Negara Indonesia Persero Tbk 1,000,000 1,000,000,000,000 99.9 1,000 1,000,000,000 0.1 1,001,000 1,001,000,000,000 100 PT BNI Life Insurance JUMLAH KOMPOSISI PEMEGANG SAHAM BNI SYARIAH PER 31 DESEMBER 2012, SEBAGAI BERIKUT: BNI SYARIAH SHAREHOLDES COMPOSITION AS OF DECEMBER 31ST, 2012 AS FOLLOWS: JANUARI JANUARY MARET MARCH APRIL APRIL MEI MAY FEBRUARI FEBRUARY JUNI JUNE JULI JULY AGUSTUS AUGUST BNI Syariah mendapat Penghargaan Most Popular Brand, Islamic Banking Brand dari Markplus. BNI Syariah received Most Popular Brand, Islamic Banking Brand Awards from Markplus. BNI Syariah mulai mengoperasikan outlet pembiayaan mikro. BNI Syariah started to operate micro inancing outlet. BNI Syariah memperluas layanan Hasanah Card untuk membiayai pendidikan berkerja sama dengan institusi dalam dan luar negeri. BNI Syariah expanded Hasanah Card to inance education fee in cooperation with doemstic and overseas institution. Perubahan susunan manajemen. Changes on management composition. BNI Syariah bekerjasama dengan Universitas Pendidikan Indonesia dalam penyediaan tenaga pengajar perbankan syariah. BNI Syariah cooperates with Universitas Pendidikan Indonesia through lecturer in sharia banking aspect provision supports. Milad BNI Syariah ke-2. 2nd Anniversay of BNI Syariah. BNI Syariah luncurkan tabungan iB Tunas Hasanah. BNI Syariah Launched iB Tunas Hasanah Savings. Pemberian hadiah Honda Freed kepada pemenang program Cahaya Rezeki Hasanah. Honda Freed Prize handed over to Cahaya Rezeki Hasanah program winner. 16 17 PENGHARGAAN SERTIFIKASI AWARDS AND CERTIFICATIONS 2012 • Gold Brand Champion of Most Popular Brand dari Markplus Insight Indonesia di acara Brand Champion 2012 tanggal 28 November 2012. • Program CSR Peduli Pendidikan Kategori Perusahaan BUMN dari Menteri Pendidikan di acara Anugerah Peduli Pendidikan pada tanggal 22 November 2012. • Bank Berpredikat Keuangan Sangat Bagus dari Majalah Infobank di acara Infobank Award ke – 17 tanggal • 4 Oktober 2012. • The Favorite Mortgage Sharia Bank dari Majalah Housing Estate tanggal 19 Desember 2012. • 1st The Best Sharia Bank dari Majalah Business Review di acara Anugerah Perbankan Indonesia 2012 pada tanggal 13 Desember 2012 kategori : • The 1st CEO, • The 1st Financial Aspect, • The 1st Marketing, • The 1st Good Corporate Governance, • The 1st Risk Management, • The 1st Corporate Communications, • Indonesia Brand Champion 2012 “Gold Brand Champion of Most Popular Brand Outside Jakarta” Islamic Banking dari Markplus Insight, 28 November 2012. • Customer Loyality Award 2012 The Net Promoter Score NPS Good Sharia Banking dari Swa Hachiko pada tanggal 10 Desember 2012. • Digital Brand of The Year 2012 Peringkat III dari Infobank pada tanggal 29 Januari 2013, untuk kategori: 1. Corporate Digital Brand 2. Product Digital Brand • Deposito Bank Umum Syariah Deposito iB Hasanah • KPR Syariah Griya iB Hasanah Sharia Banking • Balikpapan Service Excellence Award 2012 dengan peringkat The Best of Balikpapan Service Excellence Champion kategori Sharia Banking dari Markplus Insight pada tanggal 23 Oktober 2012. • Surabaya Service Excellence Award 2012 predikat The Best of Surabaya Service Excellence Champion untuk kategori Sharia Banking dari Markplus Insight, Desember 2012. • Enterprise Risk Management Award IERMA 2012 dengan predikat Perusahaan Terbaik yang Memiliki Manajemen Risiko Operasional untuk pertanggungjawaban risk owner kategori Sharia Banking dari Business Review tanggal 27 April 2012. • Gold Brand Champion of Most Popular Brand from Markplus Insight Indonesia at Brand Champion 2012 event on November 28th, 2012. • Education Care CSR Program for SOE Category from Minister of Education at Anugerah Peduli Pendidikan 2012 Event on November 22nd, 2012 • Bank with Very Good Financial Predicate from InfoBank magazine at 17th InfoBank Award event on October 4th, 2012. • The Favorite Mortgage Sharia Bank from Housing Estate Magazine on December 19th, 2012. • 1st The Best Sharia Bank from Business Review magazine at Indonesian Banking Award 2012 awarded at December 13th, 2012, for categories: • The 1st CEO, • The 1st Financial Aspect, • The 1st Marketing, • The 1st Good Corporate Governance, • The 1st Risk Management, • The 1st Corporate Communications, • Indonesia Brand Champion 2012 “Gold Brand Champion of Most Popular Brand Outside Jakarta” Islamic Banking from Markplus Insight, November 28th, 2012. • Customer Loyality Award 2012 on The Net Promoter Score NPS Good Sharia Banking category from Swa Hachiko on December 10th, 2012. • 3rd rank on Digital Brand of The Year 2012 from InfoBank magazine on January 29th, 2013, for categories: 1. Corporate Digital Brand 2. Product Digital Brand • Deposito Bank Umum Syariah Deposito iB Hasanah • KPR Syariah Griya iB Hasanah Sharia Banking • Balikpapan Service Excellence Award 2012 with The Best of Balikpapan Service Excellence Champion rank on Sharia Banking category from Markplus Insight magazine on October 23rd, 2012. • Surabaya Service Excellence Award 2012 with The Best of Surabaya Service Excellence Champion for Sharia Banking category from Markplus Insight awarded on December 2012. • Enterprise Risk Management Award IERMA 2012 with Best Company in Operational Risk Management for Risk Owner Responsibility on Sharia Banking Category from Business Review, awarded on April 27th, 2012. SEPTEMBER SEPTEMBER OKTOBER OCTOBER NOVEMBER NOVEMBER DESEMBER DECEMBER BNI Syariah memperkenalkan produk Anjak Piutang. BNI Syariah launched Anjak Piutang product. Gandeng Panorama Group, BNI syariah dukung franchise Tour Travel. Invited Panorama group, BNI syariah supports Tour Travel Franchise. Penandatanganan nota kesepahaman BNI Syariah dengan PT AJS Amanah Jiwa Giri Artha dalam kerja sama cash management menggunakan produk Virtual Account. Memorandum of Understanding signing between BNI Syariah and PT AJS Amanah Jiwa Giri Artha in cash management cooperation using Virtual Account product. BNI Syariah secara serempak memotong 2012 hewan kurban di seluruh cabang Indonesia. BNI Syariah simultaneously slaughtered Qurban animals in all branches all over Indonesia. BNI Syariah raih target aset Rp10 triliun. BNI Syariah achieved targeted asset Rp10 trillion. BNI Syariah mencapai target laba 2012 dengan peningkatan laba bersih sebesar 53.6. BNI Syariah achieved target proit 2012 with 53.6 nett Income growth. 18 19 BISNIS KOMERSIAL COMMERCIAL BUSINESS 1 BNI Syariah memberikan layanan bagi nasabah yang memiliki usaha produktif pada segmen menengahkomersial yang dikelola oleh Divisi Usaha Menengah. Layanan kepada nasabah komersial dengan memberikan solusi pembiayaan, berupa pembiayaan investasi dan modal kerja, dan fasilitas perbankan lain yang diperlukan, seperti bank garansi dan Standby Letter of Credit. Segmen ini merupakan salah satu elemen penting yang mendukung performa BNI Syariah secara keseluruhan. Pada tahun 2012, BNI Syariah melakukan pembenahan struktur organisasi Divisi Usaha Menengah dengan cara melakukan penyesuaian pekerjaan dan alur proses pembiayaan. Perbaikan tersebut menitikberatkan pada aspek manajemen risiko sehingga penyaluran pembiayaan kepada nasabah bersifat lebih prudent dan risiko kredit pembiayaan dapat termitigasi dengan lebih baik. Koordinasi antardivisi yang terkait dengan pembiayaan terus ditingkatkan sehingga meningkatkan kualitas pelayanan kepada nasabah dan calon nasabah. Pembenahan yang dilakukan juga meliputi peningkatan kualitas portofolio pembiayaan. Selama tahun 2012, Divisi Usaha Menengah mulai memfokuskan untuk menyalurkan pembiayaan ke sektor multifinance. Kebijakan ini bertujuan untuk mendapatkan proitabilitas yang lebih tinggi dan implementasi manajemen risiko yang lebih baik. Langkah- langkah yang telah diambil di tahun 2012 tersebut membuahkan hasil yang menggembirakan. Baki debet sebesar Rp1,03 triliun dan kualitas pembiayaan lancar mencapai 100, dengan rincian kol 1 97 dan kol 2 3. Jumlah pendapatan mencapai Rp 113 milyar. Komposisi penyaluran pembiayaan ke multifinance juga meningkat menjadi 25 dari total portfolio usaha menengah. Pencapaian yang telah didapat selama tahun 2012 memberikan dorongan yang besar bagi Divisi Usaha Menengah untuk terus meningkatkan kinerja di tahun 2013. Beberapa langkah strategis yang telah dipersiapkan antara lain: • Perbaikan struktur organisasi Divisi Usaha Menengah. • Organisasi Usaha Menengah telah mengalami perubahan di mana konsep yang diterapkan adalah penugasan seorang account manager untuk melakukan akuisisi dan maintain nasabah. Dengan sistem tersebut diharapkan seorang account manager dapat memahami bisnis nasabah dengan lebih komprehensif sehingga nasabah bisa mendapatkan solusi yang lebih baik atas kebutuhannya. • Perbaikan alur proses pembiayaan. BNI Syariah provides service dedicated to the customers that own productive business in middlecommercial segment mnaged by the Middle Business Division. The service for commercial customers is by providing inancing solution in form of investment and working capital inancing and other necessary banking facilities, such as Guarantee Bank and Standby Letter of Credit. The segment becomes one of the key aspects that support entire BNI Syariah’s performance. In 2012, BNI Syariah performed Middle Business Division reorganization by adjusting working and inancing process scheme. The reorganization was focused on risk management aspect that the inancing disbursement to the customers is more prudent that the credit inancing risk can be appropriately mitigated. Inter-division coordination related to inancing is continuously enhanced that will be able to enhance service quality to the existing and prospective customers. The reorganization carried was also including inancing portfolio quality improvement. Throughout 2012, the Middle Business Division started to focus inancing to multiinance sector. The policy is aimed to obtain higher proitability as well as implementing better risk management. Several steps taken in 2012 delivered delighting result. The Outstanding amounted to Rp1,03 trillion and current inancing quality reached 100, with detail of kol 1 category pass was 97 and kol 2 category under special mention was 3. Total income reached Rp113 billion. The inancing disbursement to mulitiinance composition was also increase to 25 from total Middle Business portfolio. Achievement recorded throughout 2012 provided signiicant support for Middle Business Division to continuously improve its performance in 2013. Several strategic plan that has been prepared, as follows: • Middle Business Division Organizational Structure Improvement. • The Middle Business Organization has transformed where the concept that is recently implemented is an Account Manager delegation to perform customers acquisition and maintenance. Within the system, Account Manager is expected to understand customers’ business more comprehensively that the customers will provide better solution regarding their necessity. • Financing scheme improvement. SEGMENTASI DAN KEGIATAN USAHA SEGMENTATION AND BUSINESS ACTIVITIES BUSINESS COMMERCIAL RETAIL CONSUMER TREASURY INTERNATIONAL TRESURI INTERNASIONAL BISNIS RITEL BISNIS KOMERSIL SERVICES HASANAH CARD SMALL BUSINESS KARTU HASANAH BISNIS MIKRO 20 21 Unit Pengembangan Sales Konsumer Ritel menjalankan fungsi sebagai pendukung pendorong kantor cabang untuk mencapai target bisnis dan pemantauan kinerja segenap kantor cabang, melakukan prospecting kepada lembaga institusi yang operasionalnya akan dilakukan oleh cabang, serta melaksanakan supervisi dan inisiasi pengembangan kerjasama dalam mendukung pencapaian target bisnis cabang. Unit Strategi Pemasaran di Divisi Bisnis Ritel BNI Syariah bertanggung jawab atas perencanaan dan koordinasi implementasi program-program pemasaran produk pembiayaan dan pendanaan ritel. Unit ini juga menjalankan komunikasi program baik Above The Line ATL maupun Below The Line BTL. Aktivitas pemasaran meliputi komunikasi produk melalui pemasangan iklan di media cetak dan elektronik serta melakukan penetrasi akuisisi yang dijalankan bersama kantor cabang melalui penjualan langsung maupun sponsorship. BNI Syariah juga terus memperkuat kapabilitasnya di bidang electronic banking untuk mendukung positioning sebagai bank transaksional, mengoptimalkan perputaran dana nasabah di BNI Syariah, serta meningkatkan potensi pendapatan imbal jasa fee based. Pemasaran dan Penjualan produk layanan BNI Syariah dilakukan secara direct sales oleh tenaga-tenaga penjual baik di cabang maupun yang bersifat mobile. Para tenaga penjual tersebut dilengkapi pengetahuan produk maupun materi promosi penunjang yang diperlukan untuk dapat melakukan aktivitas pemasaran dan penjualan yang efektif di setiap lokasi pemasaran. Untuk mengoptimalkan potensi berbagai segmen nasabah yang ada, BNI Syariah meluncurkan produk tabungan baru di tahun 2012 yaitu tabungan iB Tunas Hasanah yang menambah varian tabungan yang telah ada sebelumnya di BNI Syariah. Tabungan iB Tunas Hasanah adalah tabungan untuk anak-anak yang berusia di bawah 17 tahun dengan diberikan buku tabungan beserta kartu ATM atas nama anak. Consumer Retail Sales Development Unit performs supporting function to the branch ofice to achieve business target as well as their performance supervision, performing prospecting to several institutions that the operational activity held by Branch Ofice, and conducting coopreation supervision and initiation in supporting Branch Ofice’s business target achievement. Marketing Strategy Unit in Retail Business Division of BNI Syariah is responsible on inancing and retail product marketing program implementation planning and coordination. The unit also conducts program communication both above or below the line. The marketing activity is including product communication through advertising publicaiton in printed or electronic media as well as performing penetration acquisition collectively implemented with the branch ofice through direct sales or sponsorship program. BNI Syariah also continuously enhances its capability on electronic banking aspect to support its positioning as transactional bank, optimizing cutomers’ fund circulation in BNI Syariah as well as increasing fee-based income. The marketing and sales of BNI Syariah’s product and service are performed through direct sales by sales oficer either at the branch or through mobile sales. The sales oficer is equipped with adequate product knowledge and supporting promotional material to execute effective sales and marketing activity in every marketing location. To optimize the potential on existing customers segment, BNI Syariah launched new Savings product in 2012, that was Tabungan iB Tunas Hasanah that extended Savings product variety in BNI Syariah. Tabungan iB Tunas Hasanah is saving product dedicated for children under 17 years old completed with account book and ATM card under the child name. BISNIS RITEL KONSUMER RETAIL AND CONSUMER BUSINESS 2 • Proses pembiayaan akan melibatkan beberapa unit divisi, yaitu Satuan Kerja Kepatuhan, Divisi Business Risk, Divisi Operasional, dan Kantor Cabang BNI Syariah. UnitDivisi tersebut akan memberikan bantuan kepada Divisi Usaha Menengah untuk menyusun struktur pembiayaan yang lebih lengkap, pemantauan pembiayaan yang lebih baik, dan maintain nasabah yang lebih bersahabat dengan tetap berkomitmen untuk memberikan service level yang memuaskan nasabah. • Peningkatan fokus penyaluran pembiayaan ke sektor multifinance. • Divisi Usaha Menengah membentuk satu unit kerja yang dipimpin oleh seorang manajer koordinator linkage yang membawahi beberapa account manager. Unit tersebut akan berperan mengembangkan bisnis Usaha Menengah dalam sektor multifinance dan linkage lainnya, seperti koperasi karyawan dan baitul mal wat tamwil. Bisnis tersebut diproyeksikan untuk dapat meningkatkan pendapatan dan kualitas portfolio pembiayaan usaha menengah. Segmen bisnis ritel di BNI Syariah melayani nasabah di segmen Usaha Kecil Menengah UKM segmen konsumer, dengan menyediakan produk pembiayaan, produk simpanan, dan layanan perbankan lainnya bagi kebutuhan masing- masing nasabah. Pengembangan segmen bisnis ritel, baik dalam hal penyaluran pembiayaan maupun penghimpunan dana pihak ketiga, merupakan prioritas pengembangan bisnis BNI Syariah di tahun 2012. Pengembangan bisnis ritel di tahun 2012 didukung melalui penambahan layanan kantor cabang BNI Syariah sebanyak 12 Kantor Cabang Utama KCU, sehingga jaringan ritel bisnis BNI Syariah semakin bertambah di tahun 2012 dari 37 KCU menjadi 49 KCU. Untuk menambah pelayanan secara langsung BNI Syariah menambah mobil BNI Syariah Layanan Gerak sebanyak 20 buah. Kinerja segmen bisnis ritel dalam 2-3 tahun terakhir ini menunjukkan peningkatan yang pesat. Untuk mempertahankan dan mengakselerasi pertumbuhan tersebut, BNI Syariah pada tahun 2012 melakukan penataan ulang struktur organisasi di bawah divisi bisnis ritel. Saat ini divisi bisnis ritel terdiri dari 3 unit bisnis inti, di antaranya adalah Unit Pengembangan Sales Institusi Sharia Channeling Office SCO, Unit Pengembangan Sales Konsumer Ritel, serta Unit Strategi Pemasaran. Tiap unit tersebut telah disatukan penanganan seluruh fungsi dan aktivitas yang terkait, mulai dari pengembangan bisnis, penjualan, dan distribusi kepada nasabah maupun calon nasabah, serta program promosi dan komunikasi produk. Unit Pengembangan Sales Institusi Sharia Channeling Office SCO merupakan unit baru yang terdapat di Divisi Bisnis Ritel, yang pada fungsi sebelumnya ditangani oleh divisi tresuri, dana dan investasi. Dengan masuknya Unit Pengembangan Sales Institusi SCO, diharapkan koordinasi dan optimalisasi penjualan produk-produk BNI Syariah dapat lebih meningkatkan volume bisnis yang ada pada divisi bisnis ritel. • The inancing process will involve several units division, such as: Compliance Unit, Risk Business Unit, Operational Division and BNI Syariah Branch Ofices. The respected unitsdivisions will provide assisstance to the Middle Business Division to prepare more comprehensive inancing structure, better inancing monitoring as well as more friendly customer maintenance by still committing to provide satisfactory service level to the customers. • Financing disbursement focus enhancement to multiinance sector. • The Middle Business Division established a working unit headed by linkage coordinator manager that supervises several account managers. The unit will take role in developing Middle Business in multiinance and other linkage sectors, such as employees cooperatives and baitul mal wat tamwil. The business is projected to inrese income as well as Middle Business Financing portfolio quality. Retail and Consumer Business DBR Division Retail business segment in BNI Syariah serves customers in Small – Medium Enterprise segment, consumer segment, by providing inancing, saving and other banking products and services for each customer necessity. The retail business segment development, both in inancing or third party collection, became BNI Syariah business development priority in 2012. Retail business development in 2012 was also supported by BNI Syariah Branch Ofice expansion amounted to 12 Primary Branch Oices, that BNI Syariah business retail network was growing in 2012 from 37 KCU to 49 KCU. To directly append its service, BNI Syariah added 20 units BNI Syariah Layanan Gerak cars mobile service unit. Business retail segment performance in the last 2 – 3 years indicating massive growth. To maintain and accelerate the growth, BNI Syariah in 2012 performed organizational structure rearrangement for organization under the Retail Business Division. Currently, Retail Business Division consists of 3 units core business, namely Institution Sales Sharia Channeling Ofice SCO Development Unit, Consumer Retail Sales Development Unit and Marketing Strategy Unit. In each unit, every related function and activity has been merged, starting from business development, sales distribution to the customers or prospective customers as well as product promotion and communication program. Institution Sales Sharia Channeling Ofice SCO Development Unit is new unit in the Retail Business Division, that preceededly handled by Treasury, Fund and Investment Division. Within the establishment of Institution Sales SCO Development Unit it is expected that the coordination and optimization on BNI Syariah’s product sales will increase existing business volume in Retail business Division. 22 23 BISNIS TRESURI INTERNASIONAL TREASURY AND INTERNATIONAL BUSINESS 3 Bank BNI Syariah sebagai Bank Devisa dan Peserta Lelang Sukuk Negara secara berkesinambungan melakukan pengembangan bisnis Tresuri dan Internasional baik infrastruktur maupun sumber daya manusia. Pengelolaan bisnis tresuri dalam rangka yield enhancement dilaksanakan secara prudent dan dimaksudkan untuk optimalisasi ekses likuiditas dan mendukung aktivitas bank sehari-hari dengan instrument Fasilitas Bank Indonesia Syariah Fasbis dan Sertiikat Bank Indonesia Syariah SBIS. Selanjutnya Bank BNI Syariah berusaha turut mengaktifkan Pasar Uang Antar Bank Syariah PUAS dengan Sertiikat Investasi Mudharobah Antar Bank SIMA dan akan bertransaksi melalui Sertiikat Perdagangan Komoditi berdasarkan Prinsip Syariah Antarbank SIKA serta aktif melakukan transaksi sukuk baik melalui lelang yang dilakukan oleh Pemerintah sebagai salah satu bank syariah peserta lelang maupun di pasar sekunder. Pengembangan transaksi internasional baik remittance maupun trade finance dilakukan melalui kerjasama dengan PT. Bank Negara Indonesia Persero Tbk. dan Remittance Service Provider RSP di kantung-kantung Tenaga Kerja Indonesia TKI di Hongkong, Singapore, Malaysia dan Timur Tengah. Sementara untuk trade finance, di samping melakukan transaksi sebagaimana lazimnya dalam trade finance LC import dan LC export, Standby LC, SKBDN dll. dengan akad syariah, BNI Syariah juga menawarkan produk trade finance Wakalah bil Ujroh dan Kafalah bil Ujroh yang merupakan hasil pengembangan produk trade finance dengan akad syariah. BNI Syariah as Foreign Exhchange Bank and Government Sukuk Auction Participant continuously develops Treasury and International business both from infrastructure or human resources aspects. Treasury business management as yield enhancement is performed in prudent manner and aimed to optimize liquidity excess and support Bank’s daily activity within the Bank Indonesia Sharia Facitlities and Bank Indonesia Sharia Certiicate instruments. Later, BNI Syariah also efforts to participate in Inter Sharia Bank Money Market activation with Inter Bank Mudharobah Investment Certiicate and will perform transaction through Interbank Commodity Trading Certiicate based on Sharia Principle as well as actively perform sukuk transaction both through the aution held by the Government as one of sharia bank participants or in the secondary market. International transaction development, both remittance or trade inance are performed through cooperation with PT. Bank Negara Indonesia Persero Tbk. and Remittance Service Provider RSP in Indonesian Migran Workers bags in Hongkong, Singapore, Malaysia and Middle East. While for trade inance, besides conducting transaction as usual in trade inance LC import and LC export, standby LC, SKBDN, etc. under sharia agreement, BNI Syariah also offers Wakalah bil Ujroh and Kafalah bil Ujro trade inance products that become result of sharia agreement trade inance product development. Kinerja Tahun 2012 Segmen Bisnis Ritel mencatat kinerja yang menggembirakan di tahun 2012 dengan membukukan pertumbuhan sebesar 42.77 menjadi Rp5,923 miliar. Dari jumlah ini, sebanyak 77.02, atau sebesar Rp4,562 miliar, adalah pembiayaan konsumer, sedangkan selebihnya adalah produk pembiayaan produktif. Dari sisi kualitas pembiayaan, tingkat pembiayaan bermasalah Non-Performing FinancingNPF di segmen Bisnis Ritel menunjukkan hal yang membaik, ditunjukkan dengan persentase 1.21 di akhir tahun 2011 dan menjadi 1.49 di akhir tahun 2012. Sementara itu, penghimpunan dana pihak ketiga meningkat sebesar Rp2,186 triliun menjadi Rp8,980 triliun 32.91 di akhir tahun 2012. Pada tahun 2012, jumlah pembiayaan konsumer tercatat meningkat sebesar 38.47 dibandingkan tahun 2011. Produk unggulan di segmen pembiayaan konsumer adalah produk Griya iB Hasanah yang tercatat tumbuh 53.82 di akhir tahun 2012, atau sekitar 72.38 dari total pembiayaan konsumer. Bank BNI Syariah terus mendorong peningkatan penghimpunan dana pihak ketiga dari segmen ritel sebagai salah satu sumber pendanaan murah. Pada tahun 2012, dana simpanan nasabah pada rekening giro dan rekening tabungan Current Account Saving Account CASA tercatat meningkat sebesar 49.36. menjadi Rp5,243 triliun, atau 58.63 dari total dana pihak ketiga di segmen ritel. Program Kerja 2013 Untuk tahun 2013, segmen Bisnis Ritel fokus pada bisnis berikut ini: 1. Mendorong pertumbuhan dana murah melalui program aktivitas rekening tabungan khususnya untuk transaksi electronic banking dan kartu debit. 2. Mendorong pertumbuhan dana murah melalui Tabungan Perencanaan Tapenas Griya Hasanah. 3. Meningkatkan pemasaran pembiayaan dan dana melalui kerja sama komunitas seperti komunitas property, Hijabersmom Community, dan komunitas - komunitas lainnya. 4. Melakukan pemasaran melalui unit Sharia Channeling Office SCO yang berada di kantor - kantor cabang PT. Bank Negara Indonesia Persero,Tbk. sebagai induk perusahaan untuk penghimpunan DPK. 5. Meningkatkan layanan demi tercapainya optimalisasi kepuasan nasabah dalam mengakses e-Banking BNI Syariah melalui perbaikan layanan ATM BNI Syariah, Internet Banking, SMS Banking dan Mobil BNI Syariah Layanan Gerak. 6. Mengikuti kegiatan pemasaran dan sosialisasi perbankan syariah yang diadakan oleh working group komunikasi pemasaran industry perbankan syariah bersama-sama Bank Indonesia Direktorat Perbankan Syariah. Performance in 2012 Retail Business Segment recorded delighting performance in 2012 by booking 42.77 growth to Rp5,923 billion. From the amount, 77.02 or Rp4,562 billion contributed from consumer inancing while the rest was contributed from productive inancing facilities. From the inancing quality side, Non-Performing Financing NPF on retail business segmen indicated positive trend, relected from 1.21 level at the end of 2011 to 1.49 at the end of 2012. While, third party fund deposits increased amounted to Rp2,186 trillion to Rp8,980 trillion 32.91 at the end of 2012. In 2012, amount of consumer inancing was recorded at 38.47 compared to 2011. Excellent products in consumer inancing segment is Griya iB Hasanah product that was recorded 53.82 growth at the end of 2012, or 72.38 contribution from total consumer inancing. Bank BNI Syariah continuously encourages third party fund deposit increase from retail segment as one of low- cost fund sources. In 2012, customers’ deposit on Current Account Saving Account CASA was recorded 49.36 to Rp5,243 trillion or 58.63 from total third party fund on retail segment. Working Program 2013 For 2013, Retail Business segment will focus on several business, as follows: 1. Encouraging low-cost fund growth through saving deposit account activity especially on electronic banking and debt card transactions. 2. Encouraging low-cost fund growth through Tabungan Perencanaan Tapenas Griya Hasanah. 3. Enhancing inancing and fund marketing through property community, Hijabersmom Community as well as other communities. 4. Performing marketing through Sharia Channeling Ofice SCO located at PT Bank Negara Indonesia Persero Tbk’s branch ofice as the parent company in collecting third party fund. 5. Enhancing services to achieve customers’ satisfaction optimization in accessing BNI Syariah e-banking through service improvement ATM BNI Syariah, Internet Banking, SMS Banking and BNI Syariah Layanan Gerak car. 6. Participating sharia banking socialization and marketing activity held by sharia banking industry marketing communication working group altogether with Sharia Banking Directorate of Bank Indonesia. 24 25 BISNIS KARTU HASANAH CARD BISNIS MIKRO MICRO BUSINESS HASANAH CARD BUSINESS 5 4 IB Hasanah Card merupakan kartu pembiayaan yang berfungsi sebagai kartu kredit berdasarkan prinsip syariah, yaitu dengan sistem perhitungan biaya bersifat tetap, adil, transparan, dan kompetitif tanpa perhitungan bunga. Produk ini diluncurkan sejak tahun 2010 dan telah tercatat mampu mengakuisisi 167,000 kartu hingga akhir Maret 2013, pada tahun 2012 BNI Syariah mampu mencatatkan pertumbuhan kartu baru sebanyak 110,000. Pada tahun 2012, kartu Hasanah Card diharapkan secara bertahap mampu menjangkau pangsa pasar yang lebih luas, dengan berbagai program mulai dari program belanja, ibadah Umroh, hingga program baru yaitu homestay mancanegara yang diluncurkan pada Juli 2012 dengan menjadikan Inggris sebagai pilot project. Hal ini bertujuan untuk membuka pintu penetrasi pasar yang lebih luas dan pilihan yang lebih beragam bagi semua komunitas dan kebutuhannya. Meskipun di tahun 2012 diposisikan pada tahap evolusi, beragam inovasi yang dijalankan pada tahun 2012 tersebut, mampu meningkatkan persentase pertumbuhan outstanding yang dicatatkan sebesar 157.2 pada posisi akhir Desember 2012, dengan peningkatan outstanding yang signiikan dari Rp144,2 Milyar pada Desember 2011 meningkat menjadi Rp371 Milyar pada akhir Desember 2012, peningkatan tersebut disebabkan oleh peningkatan transaksi penggunaan Kartu Hasanah Card dari Rp523 milyar pada Desember 2011 tumbuh menjadi 1.075 milyar selama tahun 2012, hal ini tentunya memberikan pengaruh yang signiikan pada pendapatan dengan peningkatan pendapatan sebesar 78.57 dibandingkan dengan tahun 2011. Beberapa langkah strategis telah ditetapkan oleh PT Bank BNI Syariah untuk mencapai target di tahun 2013 di antaranya peningkatan jumlah kartu dan transaksi, serta melakukan penetrasi dengan jangkaun pasar yang lebih luas dan inovasi berkelanjutan dalam membuat beragam program menarik yang ditawarkan kepada konsumen. PT. Bank BNI Syariah berdiri sejak tahun 2010 melalui proses spin off dari induk perusahaan yaitu PT. Bank Bank Negara Indonesia Persero Tbk. Hingga akhir tahun 2012, BNI Syariah telah berhasil membukukan aset di atas Rp 10 T dengan total jumlah jaringan 216 outlet dengan perincian 61 KC termasuk 12 KC Mikro, 144 KCP termasuk 49 KCP Mikro, dan 11 KK. BNI Syariah juga telah mengembangkan cakupan pasar ke sektor usaha mikro melalui pendirian 61 unit layanan mikro di seluruh Indonesia pada tahun 2012. Pengembangan jaringan layanan mikro merupakan wujud komitmen BNI Syariah, untuk membantu mengembangkan usaha para pengusaha kecil di berbagai daerah dalam bentuk pemberian fasilitas pembiayaan mikro yang dikelola secara syariah. Dengan demikian tujuan utama BNI Syariah dalam mengembangkan ekspansi pembiayaan mikro adalah 1. Membantu masyarakatpengusaha kecil yang saat ini kesulitan melakukan akses ke lembaga perbankan karena dinilai unbankable. 2. Membebaskan masyarakatpengusaha kecil dari jeratan bunga riba lembaga keuangan non formal maqasid syariah. 3. Meningkatkan kualitas dan standar kehidupan masyarakatpengusaha kecil berpenghasilan rendah lower midle income 4. Memperluas layanan volume usaha BNI Syariah melalui ekspansi pembiayaan mikro syariah mengoptimalkan potensi pasar mikro yang sangat besar. Standardisasi proses pembiayaan mikro BNI Syariah relatif sangat cepat, simpel, leksibel, dan nyaman. Jenis produk pembiayaan mikro BNI Syariah yang saat ini sudah di launching di masyarakat sangat variatif dengan beberapa opsi pilihan sesuai dengan kebutuhan masyarakat dalam menjalankan aktivitas usahanya, seperti kebutuhan modal kerja, investasi produktif, kepemilikan rumah, kepemilikan kendaraan bermotor, dan kebutuhan pembelian barang lainya. Plafon pembiayaan mikro yang disediakan oleh BNI Syariah juga beragam mulai dari Rp5 juta sampai dengan Rp500 juta, dengan teknis angsuran leksible dan jangka waktu hingga 60 bulan. Ekspansi pembiayaan mikro BNI Syariah melalui unit-unit layanan mikro di berbagai daerah, sudah efektif berjalan pada Semester II 2012 secara bertahap. Hingga akhir bulan Desember 2012 total outstanding pembiayaan mikro BNI Syariah telah mencapai Rp265 Milyar dengan jumlah rekening 5.338. Rata-rata ticket size pembiayaan adalah Rp.50 juta. Pada tahun 2013 total outstanding pembiayaan mikro BNI Syariah diharapkan dapat mencapai kurang lebih Rp1 triliun. Untuk mencapai target tersebut strategi yang dilakukan diantaranya melalui pembukaan 20 outlet baru mikro di tahun 2013. Dalam hal ini BNI Syariah tetap melakukan ekspansi secara prudent dengan memperhatikan keseimbangan antara NOA Volume melalui strategi ekspansi secara proporsional balancing ratio. iB Hasanah Card is inancing card functioned as credit card basd on sharia principle within fee calculation system in ixed, fair, transparent and competitive methods without interest calculation. The product was launched in 2012 and recorded has acquired 167,000 card that as end of March 2013, in 2012 BNI Syariah succeeded in recording new card growth amounted to 110,000 cards. In 2012, Hasanah Card was expected will gradually reach broader market offering several programs starting from shopping, Umroh pilgrimage to new programs that is overseas homestay launched in July 2012 by placing Inggris as the pilot project, these aimed to open wider market penetration opportunity and more vary choices for every community as well as its necessity. Though in 2012 was placedd on the evolution stage, several innovation implemented in 2012 able to increase Outstanding growth percentage that was recorded at 157.2 as end of December 2012 position, with signiicant outstanding increase from Rp144,2 billion in December 2011 to Rp371 billion at the end of December 2012, the increase was due to increase on Hasanah Card utilization from Rp523 billion in December 2011 to Rp1,075 billion in 2012, this will provide signiicant impact on the income with 78.57 growth compared to 2011. Several strategies implemented by PT Bank BNI Syariah to reach target in 2013, namely raising amount of card and transaction, as well as performing penetration with broader market coverage and continuous innovation in developing various attractive programs offered to the customers. PT Bank BNI Syariah was established in 2012 through spin off process from the parent company, PT Bank BNI Persero Tbk. As end of 2012, BNI Syariah succeeded in booking above Rp10 trillion asset with 216 outlets as total networks, namely 61 KC including Micro 12 KC, 144 KCP including Micro 49 KCP, dan 11 KK. BNI Syariah also developed market coverage to micro business segment through 61 micro service units establishment all over Indonesia in 2012. Micro service network development also became the realization of BNI Syariah’s commitment to support small enterpreneur business development in several region in form of micro inancing facility provision managed under sharia principle. Therefore, the main objective from BNI Syariah in developing micro inancing expansion are as follows: 1. Assissting small enterpreneurssociety that face burden in accessing banking institutions considered unbankable. 2. Relieving small enterpreneurssociety from interest riba burden imposed by non-formal inancial institution maqasid sharia. 3. Enhancing living standard and quality of lower middle income societyenterpreneurs. 4. Expanding BNI Syariah’s business service volume through sharia micro inancing expansion optimizing enormous micro market potential. BNI syariah inancing process’ standardization is relatively very fast, simple, lexible and comfrotable. Type of BNI Syariah’s micro inancing products that is currently had been launched in the society very vary with several alternatives referring to society’s needs in operating their business activities, such as working capital, productive investment, house ownership, motor vehicle ownership as well as other purchase needs. The micro inancing plafond offered by BNI Syariah is also vary starting from Rp5 million to Rp500 million, with lexible installment scheme with maturity period to 60 months. BNI Syariah’s micro inancing expansion through micro service units in several region, has been effectively implemented since second semester of 2012 gradually. As end of December 2012, total BNI Syariah’s micro inancing outstanding reached Rp265 billion with number of account amounted to 5.338 accounts. Average inancing ticket size is Rp50 million. In 2013, total BNI Syariah’s micro inancing outstanding is expected to reach + Rp1 trillion. To realize the target, strategy required such as by opening 20 new micro outlets in 2013. Regarding this aspect, BNI Syariah continuously performs expansion in prudent manner by considering the balance between NOA Volume through proportional expansion strategy balance ratio. 26 27 DEWAN KOMISARIS CHIEF OPERATING FINANCIAL OFFICER DIREKTUR UTAMA DIREKTUR BISNIS DIVISI BISNIS KARTU DIVISI BISNIS MIKRO SATUAN PENGAWAS INTERN DIVISI SUMBER DAYA MANUSIA DIVISI USAHA MENENGAH DIVISI PENYELAMATAN PENYELESAIAN KREDIT DIVISI PERENCANAAN STRATEGIS CABANG MIKRO DIVISI TRESURI INTERNASIONAL DIREKTUR RISIKO KEPATUHAN DEWAN PENGAWAS SYARIAH DIVISI PENGENDALIAN KEUANGAN DIVISI KOMUNIKASI JARINGAN LOGISTIK DIVISI TEKNOLOGI INFORMASI DIVISI OPERASIONAL DIVISI RISIKO BISNIS DIVISI MANAJEMEN RISIKO BANK DIVISI MANAJEMEN PRODUK DIVISI HUKUM, KEPATUHAN KESEKRETARIATAN SATUAN KERJA KEPATUHAN DIVISI BISNIS RITEL CABANG BOARD OF COMMISIONERS PRESIDENT DIRECTOR BUSINESS DIRECTOR CARD BUSINESS DIVISION SMALL ENTERPRISE DIVISION INTERNAL AUDIT HUMAN CAPITAL DIVISION BUSINESS COMMERCIAL DIVISION RECOVERY REMEDIAL DIVISION STRATEGIC PLANNING DIVISION MICRO BRANCHES TREASURY INTERNATIONAL DIVISION RISK COMPLIANCE DIRECTOR SHARIA SUPERVISORY BOARD FINANCIAL CONTROLLING DIVISION COMMUNICATION, NETWORK GENERAL AFFAIRS DIVISION INFORMATION TECHNOLOGY DIVISION OPERATIONAL DIVISION BUSINESS RISK DIVISION ENTERPRISE RISK MANAGEMENT DIVISION PRODUCT MANAGEMENT DIVISION LEGAL, COMPLIANCE SECRETARY DIVISION COMPLIANCE UNIT RETAIL BUSINESS DIVISION BRANCHES STRUKTUR organisasi organiZationaL STRUCTURE KoMITE DI BAwAH DEwAN KoMISARIS CoMMITTEES UNDER BoARD oF CoMMISIoNERS CoMMITTEES UNDER BoARD oF DIRECToRS KoMITE DI BAwAH DIREKSI • Komite Audit • Komite Remunerasi Nominasi • Komite Pemantau Risiko • Audit Committee • Remuneration Nomination Committee • Risk Monitoring Committee • Risk Policy Committee • Human Resources Committee • Asset, Liabilities, Management Committee • Capital, Investment Technology Committee • Komite Kebijakan Risiko • Komite Sumber Daya Manusia • Komite Asset, Liability, Management • Komite Modal, Investasi Teknologi A B Berdasarkan Surat Persetujuan Dewan Komisaris Nomor KOM43 tanggal 23 Oktober 2012 dan Surat Keputusan Direksi Nomor KP030DIRR tanggal 29 Oktober 2012, maka struktur organisasi BNI Syariah adalah sebagai berikut: Pursuant to Board of Commissioners Decree No. KOM43 dated October 23th, 2012 and Board of Directors Decree No. KP030DIRR dated October 29th, 2012, BNI Syariah organizational structure is as follows: 28 29 Untuk memberikan performa kinerja terbaik, BNI Syariah didukung oleh aspek operasional kualitas prima, baik dalam aspek Sumber Daya Manusia maupun Teknologi Informasi To deliver best performance, BNI Syariah is supported by excellence operational aspects both in term of Human Resources or Information Technology aspects. LAPORAN MANAJEMEN BNI SYARIAH BNI SYARIAH MANAGEMENT REPORT 30 31 LAPORAN DEWAN PENGAWAS SYARIAH SHARIA SUPERVISORY BOARD REPORT K.H. MA’RUf AMIN KETUA CHAIRMAN Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Bismillaahirrahmaanirrahiim Segala puji bagi Allah SWT Yang Maha Mencukupi. Shalawat dan Salam semoga senantiasa melimpah atas Rasul-Nya Muhammad SAW. Mudah-mudahan tauiq dan hidayah Allah SWT tercurah bagi kita semua. Sesuai tugas dan tanggung jawabnya, sepanjang tahun 2012 Dewan Pengawas Syariah DPS BNI Syariah telah melakukan pengawasan untuk memastikan bahwa operasional BNI Syariah sejalan dengan ketentuan syariah berdasarkan Fatwa Dewan Syariah Nasional–Majelis Ulama Indonesia DSNMUI dan ketentuan syariah lainnya. Dalam melakukan pengawasan, DPS melakukan uji petik, baik yang dilakukan di kantor Pusat maupun kantor Cabang BNI Syariah. Pengawasan tersebut meliputi seluruh pedoman produk pendanaan, pembiayaan, dan operasional BNI Syariah, yang antara lain meliputi: 1. Mengawasi dan memberikan masukan bahwa produk dan layanan BNI Syariah telah sesuai dengan fatwa yang dikeluarkan DSN. 2. Menyerahkan laporan pengawasan syariah kepada Bank Indonesia, Direksi, dan DSN MUI setiap semester. Laporan tersebut antara lain memuat : Berdasarkan hasil pengawasan DPS selama tahun 2012, dengan ini DPS menyatakan bahwa secara umum operasional BNI Syariah telah memenuhi ketentuan syariah berdasarkan Fatwa DSN-MUI dan opini DPS. Namun demikian, DPS tetap menyarankan agar proses penyempurnaan harus terus dilakukan agar visi BNI Syariah untuk menghadirkan layanan perbankan syariah terdepan di Indonesia dapat tercapai. DPS juga mengharapkan agar BNI Syariah terus membangun akhlak yang mulia sebagai value Perusahaan sesuai dengan prinsip Good Corporate Governance GCG yang juga menjadi jiwa BNI Syariah. Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Bismillaahirrahmaanirrahiim Praise to God Almighty, Shalawat and Salutation may always enormously deliver to the Prophet Muhammad SAW, may the Guidance and Blessings from God Almighty Poured to us all. Referring to its duties and responsibilities, throughout 2012, the Sharia Supervisory Board has performed supervision to ensure that the BNI Syariah’s operational practice has complied to sharia principle based on National Sharia Council – Indonesian Ulama Council fatwa as well as other sharia regulations. In carrying supervision, the DPS conducted sampling both at the Head Ofice or Branch Ofice of BNI Syariah. The supervision was including every funding product, inancing and other operational aspects guideline applied in BNI Syariah, including: 1. Supervising and providing opinion that the products and services of BNI Syariah have complied with fatwa issued by the DSN. 2. Delivering sharia supervisory report to Bank Indonesia, Board of Directors and DSN – MUI in every semester. The report discloses several aspects, as follows: Referring to DPS supervisory result throughout 2012, herewith the DPS stated that generally BNI Syariah operation has complied with sharia principle based on DSN – MUI fatwa as well as DPS opinion. Thus, the DPS would still like to remind that the reinement process has to continuously perform to realize BNI Syariah’s vision in providing leading sharia banking service in Indonesia. DPS also expects that BNI Syariah will continuosly develop noble attitude as the corporate value complying to Good Corporate Governance GCG principles that simultaneously also the spirit of BNI Syariah. Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh • Hasil pengawasan terhadap proses pengembangan produk baru BNI Syariah yang meliputi tujuan, karakteristik, dan akad sesuai dengan Fatwa DSN-MUI. • Hasil pengawasan terhadap kegiatan operasional BNI Syariah yang meliputi penghimpunan dana, penyaluran dana, serta pelayanan jasa bank. • Hasil pengawasan terhadap kegiatan bank yang meliputi analisis laporan hasil audit intern, penetapan dan pemeriksaan jumlah uji petik transaksi, dan review terhadap SOP terkait aspek syariah. • Supervisory result on BNI Syariah’s new products development process including objective, characteristic and agreement that has to comply with DSN – MUI fatwa. • Supervisory result on BNI Syariah’s operational activity including fund collection, disbursement and bank’s other services. • Supervisory result on bank’s activities including internal audit result report analysis, transaction sampling assessment and determination, review on several SOP related to sharia aspects. K.H. MA’RUF AMIN Dewan Pengawas Syariah Sharia Supervisory Chairman 32 33 Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Para Pemangku Kepentingan dan Pemegang Saham Yang Terhormat, Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT atas segala berkah dan ridha-Nya, sehingga PT Bank BNI Syariah dapat melalui tahun 2012 dengan pencapaian kinerja yang sangat baik. Selanjutnya, izinkan kami untuk menyampaikan Laporan Pengawasan Dewan Komisaris terhadap operasional BNI Syariah periode Januari 2012 sampai dengan Desember 2012. Penilaian Kinerja Direksi Kondisi perekonomian global tahun 2012 masih digelayuti awan gelap. Secara umum, pertumbuhan perekonomian global mengalami pelemahan jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Hal ini juga berdampak pada kondisi perekonomian di Indonesia yang pertumbuhannya sedikit mengalami pelemahan dibandingkan tahun 2011. Namun, dalam kondisi yang kurang menguntungkan tersebut, Alhamdulillah BNI Syariah masih dapat mencatat kinerja yang positif dan cenderung meningkat jika dibandingkan dengan pencapaian kinerja tahun 2011. Laba bersih BNI Syariah tahun 2012 tumbuh 53,56 dibanding tahun sebelumnya, yaitu dari Rp66,354 juta menjadi Rp101,892 juta. Keberhasilan peningkatan laba bersih tersebut, terutama didukung oleh pendapatan dari ijarah bersih yang meningkat sebesar 216, 17 menjadi Rp 48,501 juta dari Rp 15,340 juta pada tahun sebelumnya. Kepercayaan masyarakat terhadap BNI Syariah juga semakin meningkat. Ini bisa dilihat dari peningkatan jumlah Dana Pihak Ketiga sebesar 32.91 dibanding tahun sebelumnya. Hingga akhir Desember 2012, DPK BNI Syariah mencapai Rp 8,98 triliun. Total aset perusahaan juga mengalami peningkatan sebesar 25,73 dibanding tahun sebelumnya menjadi Rp 10,65 Triliun. Dengan total aset tersebut, BNI Syariah menempati urutan ke empat dari 35 UUS dan BUS yang ada di Indonesia. Dewan Komisaris menilai kinerja manajemen tahun 2012 cukup memuaskan meskipun masih ada beberapa aspek yang perlu mendapatkan perhatian, khususnya mengenai peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia, peningkatan mutu layanan dan peningkatan kualitas operasional. Dewan Komisaris menyampaikan apresiasi yang tinggi atas pencapaian tersebut dan mengharapkan agar hasil yang positif tersebut dapat dijadikan sebagai titik tolak untuk peningkatan kinerja ke depan, sejalan dengan Visi BNI Syariah untuk menjadi bank syariah pilihan masyarakat yang unggul dalam kinerja, memberikan kontribusi yang lebih besar bagi masyarakat serta dapat memberikan layanan yang lebih berkualitas dan bersahabat kepada masyarakat luas. Prospek Tahun 2013 Dewan Komisaris berpandangan bahwa tahun 2013 merupakan tahun yang penuh tantangan, namum sekaligus juga peluang bagi perseroan. Karena itu, diperlukan upaya yang lebih keras dari manajemen untuk mencapai kinerja yang lebih baik lagi. Terkait dengan hal tersebut, maka peningkatan fokus bisnis pembiayaan di segmen ritel dan Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Dear Honored Shareholders and Stakeholders, Praise and Gratitued addressed to God Almighty for his grace and blessings that BNI Syariah successfully passed 2012 with excellence perrformance achievement. Aftaerwards, please kindly allow us to deliver Board of Commissioners Supervisory towards BNI Syariah Operational for January 2012 to December 2012 Period Report. Board of Directors Performance Assessment Global economic condition in 2012 was still shadowed by less favorable condition. Generally, global economic growth experienced weakness if compared to previous year. This also affected to Indonesian economic condition that the growth experienced slight decrease compaered to 2011. Thus, in the less favorable condition, Alhamdulillah, BNI Syariah still able to record positive and relatively growing performance if compared to performance achievement in 2011. BNI Syariah’s nett Income grew 53.56 in 2012, compared to previous year that was amounted to Rp66,354 million to Rp101,892 million. The achievement in increasing the nett income was mainly supported nett Income from ijarah net that grew 216.7 to Rp48,501 million from Rp15,340 million in previous year. Public’s trust towards BNI Syariah was also raised, this can be indicated from Deposits that grew 32.91 compared to previous year. That as of December 31st, 2012, BNI Syariah reached Rp8,98 trillion. Total Asset of the Company also experienced 25.73 growth compared to previous year with Rp10.65 trillion. Within the toal asset, BNI Syarian placed fourth place from other 35 Sharia Busienss Unit and Sharia Commercial Banks all over Indonesia. The Board of Commissioners assessed mangement’s performance in 2012 was quiate satisafactory though several aspects that need to be considered, such as Human Resources Quality Development, Service and Operational Quality The Board of Commissioners expresses highes appreciation for the achievement and expected that the positive result will be placed as turning point for performance improvement in the future, complying with BNI Syariah’s vision to become the people’s choice in sharia banking. Which is provenly leading in service and performance, providing bigger contribution to the society as well as more qualiied services to the general public. Prospect in 2013 The Board of Directors is percieved that 2013 will be highly challenging year, but also offers opportunity to the Company as well. Therefore, harder work and effort from the management to achieve better performance is required. Related to the prospect, focus in the inancing business at retail and consumer segments need to be thoroghly, LAPORAN DEWAN KOMISARIS BOARD Of COMMISIONERS REPORT ACHJAR ILJAS KOMISARIS UTAMA PRESIDENT COMMISSIONER 34 35 konsumer perlu untuk dilaksanakan dengan seksama, sistematis dan konsisten, antara lain dengan revitalisasi dan optimalisasi jaringan dan layanan kantor cabang, termasuk kantor cabang pembantu, serta dengan mempersiapkan sumber daya manusia yang sesuai dengan kebutuhan. Rencana pengembangan bisnis mikro sebagai salah satu pilar BNI Syariah di masa depan, juga perlu dilaksanakan secara lebih prudent melalui pemilihan lokasi yang strategis dan pengisian SDM yang berkualitas. Peningkatan penghimpunan dana, khususnya Giro Wadiah dan Tabungan Mudharabah dapat dilakukan antara lain melalui perluasan customer base, inovasi produk serta peningkatan aktivitas dan efektivitas marketing. Bisnis kartu pembiayaan sebagai salah satu champion product perseroan diharapkan dapat terus ditingkatkan kontribusinya bagi perseroan melalui cross selling dengan unit bisnis lain. Perluasan program cash management dan kegiatan trade finance dan remiitance diharapkan dapat berkontribusi dalam meningkatkan fee based income. Dewan Komisaris juga menekankan perlunya peningkatan kualitas layanan kepada nasabah, mengingat layanan yang baik dan tulus tidak hanya sangat menunjang kinerja bisnis, tetapi lebih dari itu dari sisi syariah hal tersebut merupakan alam perbuatan yang terpuji dan sangat dianjurkan. Peningkatan sistem pengendalian internal yang terpercaya merupakan aspek utama untuk memberikan pelayanan prima kepada nasabah. Praktik Tata Kelola Perusahaan Dewan Komisaris telah berupaya untuk menjalankan fungsi pengawasan terhadap jalannya usaha perseroan dengan sebaik-baiknya agar target-target yang telah ditetapkan dalam RBB dapat tercapai. Pengendalian risiko dan penerapan Good Corporate Governance GCG selalu menjadi perhatian Dewan Komisaris dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya, agar jalannya usaha perseroan sesuai dengan prinsip-prinsip GCG dan risiko bisnis yang terjadi dapat dikendalikan pada tingkat yang dapat diterima. Komite-komite di bawah Dewan Komisaris, seperti Komite Pemantau Risiko, Komite Nominasi dan Remunerasi, serta Komite Audit juga telah menjalankan tugasnya dengan baik sesuai dengan peran dan kewenangannya masing- masing, sehingga sangat membantu tugas-tugas yang harus dijalankan oleh Dewan Komisaris dalam mengawasi jalannya usaha perseroan dengan sebaik-baiknya. Perubahan Susunan Dewan Komisaris Berdasarkan hasil Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa yang dilaksanakan pada tanggal 02 April 2012, diputuskan bahwa menyetujui pengangkatan Saudara Harisman untuk mengisi jabatan anggota komisaris yang lowong sebagai Komisaris Independen dengan ketentuan sisa masa jabatan adalah sisa masa jabatan anggota Dewan Komisaris yang lowong tersebut, yaitu sampai dengan ditutupnya Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan untuk tahun buku 2015. Dengan demikian, susunan Dewan Komisaris BNI Syariah menjadi : 1. Komisaris Utama Achjar Iljas 2. Komisaris Independen Harisman 3. Komisaris Acep Riana Jayaprawira Penutup Dewan Komisaris mengharapkan agar setiap elemen Perseroan selalu menjaga ketaatan terhadap kaidah-kaidah syariah sharia compliance tidak saja yang menyangkut proses bisnis dan produk bank syariah, tetapi juga yang menyangkut perbuatan dan perilaku yang jujur dan amanah. Penerapan prinsip syariah dalam perbuatan sehari-hari ini akan sangat membantu efektivitas pengendalian internal internal control, penerapan manajemen risiko risk management maupun pelaksanaan tata kelola perusahaan yang baik good corporate governance di PT Bank BNI Syariah. Kami menyampaikan apresiasi yang sebesar-besarnya atas dukungan dan komitmen yang diberikan para pemegang saham dan pemangku kepentingan. Sekaligus kami mengharapkan dukungan yang lebih besar di masa-masa yang akan datang, mengingat tingkat persaingan industri perbankan di Indonesia akan semakin ketat. Kami juga ingin menyampaikan terima kasih yang sebesar- besarnya kepada para nasabah dan masyarakat yang telah loyal dan menaruh kepercayaan kepada BNI Syariah. Semoga, dukungan dan kepercayaan ini akan semakin memicu kami untuk dapat memberikan layanan transaksi perbankan yang semakin baik. Akhirnya, dengan selalu mengharapkan petunjuk dan hidayah dari Allah SWT, Dewan Komisaris mengharapkan semoga kontribusi yang telah diberikan oleh perseroan dapat memberikan manfaat dan maslahat bagi seluruh pemangku kepentingan Perseroan. Amin. Wabillahi tauik wal hidayah Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. systematically and consistently, such as by revitalization and optimization of branch ofice optimizing the branch ofice, including supporting branch ofice, as well as by preparing appropriate Human Resource referring to the necessity. The micro business development plan as one of BNI Syariah’s pillar, also need to be implemented more prudently through strategic location as well as qualiied HR recruitment. On the other hand, fund collection, especially Giro wadiah and Mudharabah Account can be performed through customer base expansion, products innovation as well as marketing activity and effectiveness improvement. Financing card business as one of Company’s champion products is also expected to contiously deliver higher contribution to the Company through other business unit. The Cash Management program and trade inance as well as remittance are expected to provide contribution in raising fee-based income. The Board of Commissioners also focus on the Customers’ service quality improvement signiicancy, considering good and sincere services does not only signiicantly support business performance but, moreover, from the sharia side, this becomes the honorable and highly proposed attitude. Internal controlling system improvement also becomes key aspect to provide prime service to the customers Good Corporate Governance Practice The Board of Commissioners has attempted to perform supervisory function on Company’s management in best efforts that the targets implemented in the RBB can be realized. The risk management and Good Corporate Governance GCG implementation will always being the Board of Commissioners’ concern in carrying its duties and responsibilities, that the Company’s business always complies to GCG principles and every business risk occur can be mitigated on acceptable level. The Committees under the Board of Commissioners, such as Risk Monitoring Committee, Nomination and Remuneration Committee and Audit Committee also have implemented their roles and responsibilities, that also provided signiicant assisstance in supporting the Board of Commissioners duties in supervising the Company’s business practice properly.. Changes on Board of Commissioners Composition Pursuant to Extraordinary General Meetings of Shareholders Decision held on April 2nd, 2012, decided to approve the appointment of Harisman to serve in vacant position as member of the BOC, particularly as Independent Commissioner under the terms that the tenure of ofice refers to the previously vacant position at the Board of Commissioners, that is until the closing of Annual General Meetings of Shareholders for iscal year 2015. Therefore, the composition of BNI Syariah’s Board of Commissioners is : 1. President Commissioner Achjar Iljas 2. Independent Commissioner Harisman 3. Commissioner Acep Riana Jaya Prawira Closing The Board of Commissioners is expected that every Company’s element to sustainly maintain their sharia compliance,not only related to sharia banks’ business and products but also related to hones and trusted attitude and behavior. The sharia principle implementation in daily activity will positively support internal control effectiveness, risk management implementation as well as Good Corporate Governance implementation in PT Bank BNI Syariah. We address highest appreciation for the commitment and supports delivered by all of Shareholders and Stakeholders. Also, we’d like to favor broader supports in next future years, considering tighter competition level in Indonesian banking industry. We’d also like to express our highest gratitude to the customers and society that has been loyal and delivered trust to the BNI Syariah. May, every support and trust will encourage us to provide better banking transaction service. Finally, by always wishing for guidance and grace from God Almighty, the Board of Commissioners expects the contributions that have been delivered by the Company will be able to give beneit and advantages to all of Company’s stakeholders. Amen. Wabillahi tauik wal hidayah Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. ACHJAR ILJAS Komisaris Utama Independen President Commissioner Independent 36 37 Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Puji dan syukur dipanjatkan kehadirat Allah SWT atas segala nikmat, rahmat ,dan karuniaNya yang telah dilimpahkan kepada kita semua. Selawat dan salam semoga terlimpah kepada Nabi Muhammad SAW beserta keluarga, kerabat, dan pengikutnya. Perkembangan kondisi perbankan di tahun 2012 menghadirkan iklim yang lebih kondusif bagi perkembangan kinerja BNI Syariah. Di sisi lain, komitmen segenap Manajemen BNI Syariah dalam pengelolaan Perusahaan selama tahun 2012 juga terbukti berhasil membawa perusahaan untuk mencatat rangkaian capaian kinerja usaha dan operasional yang cukup menggembirakan. Melalui penerapan strategi bisnis yang efektif serta dengan kerja sama yang solid dari jajaran Manajemen dan Karyawan BNI Syariah dan dukungan dari seluruh pemegang saham dan pemangku kepentingan, Perusahaan berhasil menuntaskan beberapa isu yang menjadi tantangan utama BNI Syariah pada tahun 2012. Keberhasilan Perusahaan dalam menyelesaikan tantangan tersebut terutama didorong oleh meningkatnya proitabilitas, terjaganya kualitas pembiayaan, optimalisasi jaringan Cabang dan kerjasama keagenan, serta recovery rate dari pembiayaan. Total aset BNI Syariah telah meningkat dari Rp8,47 triliun pada tahun 2011 menjadi Rp10,65 triliun pada akhir tahun 2012, atau sekitar 25.73 dari pencapaian tahun sebelumnya. Dalam periode yang sama, Dana Pihak Ketiga DPK meningkat dari Rp6,76 triliun menjadi Rp8,98 triliun pada akhir tahun 2012, atau 32.91 dari pencapaian tahun sebelumnya. Peningkatan penyaluran pembiayaan ini juga disertai dengan perbaikan dalam kualitas pembiayaan yang tercermin dari angka Pembiayaan Bermasalah Bruto NPFNon Performing Financing Gross yang menurun menjadi 2,02 pada akhir tahun 2012, dari 3,62 pada tahun 2011. Dari sisi proitabilitas, perseroan berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp 101,89 Miliar meningkat sekitar 53,56 dari laba bersih tahun sebelumnya sebesar Rp66,35 miliar. ROA dan ROE mencapai masing-masing sebesar 1,48 dan 10,18 sementara NYM terjaga pada posisi sekitar 7,31. Pencapaian kinerja tersebut merupakan hasil dari penerapan kebijakan strategis BNI Syariah secara efektif dan eisien sehingga perusahaan dapat menghasilkan kinerja optimal dalam merealisasikan target-target utama Tata Kelola Perusahaan Kesadaran sebagai bagian dalam industri perbankan syariah Indonesia senantiasa mendorong BNI Syariah untuk menerapkan prinsip Tata Kelola Perusahaan yang Baik dengan prinsip kehati-hatian dan kepatuhan terhadap seluruh perangkat peraturan perundang-undangan yang berlaku. Pelaksanaan kegiatan usaha dan operasional BNI Syariah didasarkan pada ketentuan dan peraturan terkait yaitu, UU No.40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, UU No. 21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah, PBI No. 113PBI2009 Tentang Bank Umum Syariah, PBI No.1133PBI2009 tanggal 7 Desember 2009 dan SEBI No.1213DPbS tanggal 30 April 2010 tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance bagi Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Praise and Gratitued addressed to God Almighty for his grace and blessings given to us. Shalawat and salutation may always be delivered to Prophet Muhammad SAW altogether with his families, relatives and pilgrims. Banking condition development in 2012 encouraged more conducive climate for BNI Syariah’s performance growth. At the other hand, BNI Syariah management’s commitment in managing the Company in 2012 also proved succeed in bringing the Company to book series of delighting business and operational performance achievement. Through the implementation of effective business strategy and solid teamwork from BNI Syariah’s employees and management as well as support from the shareholders and stakeholders, the Company successfully settled several issued that became BNI Syariah’s notable concern in 2012. Company’s accomplishment in overcoming those issues was mainly supported by increasing proitability, maintained ianncing quality, Branch Network and distributor partnership optimation as well as recovery rate from the inancing. Total Asset of BNI Syariah has increased from Rp8.47 trillion in 2011 to Rp10.65 trillion at the end of 2012, or about 25.7 compared to previous year achievement. In the same periode, Third Party Fund increased from Rp6.76 trillion to Rp8.98 trillion at the end of 2012, or 32.91 compared to previous year achievement. The inancing disbursement was also accompanied by improvement on inancing quality relected from Non-Performing Financing NPF gross that decreased to 2.02 at the end of 2012, from 3.62 in 2011. From the proitability side, the Company succeeded in booking nett Income amounted to Rp101.89 billion or 53.56 compared to nett Income obtained in previous year that was only Rp66.35 billion. The ROA and ROE each reached 1.48 and 10.18 while the NYM was controlled at 11.03 The performance achievement became part of BNI Syariah’s effective and eficient strategic policy implementation that the Company was able to perform optimum performance in realizaing the main target. Good Corporate Governance Awareness as part of Indonesian sharia banking industry encourages BNI Syariah to implement Good Corporate Governance prudent and compliance principles towards every applicable laws and regulations. BNI Syariah’s business and operational activity implementation is referring to related regulations such as Law No. 40 of 2007 regarding Limited Company, Law No. 21 of 2008 regarding Sharia Banking, PBI No. 113PBI2009 regarding Sharia Commercial Bank, PBI No. 1113PBI2009 dated December 7th, 2009 and SEBI No. 1213DPbS dated April 30th, 2010 regarding Good Corporate Governance implementation for BUS and SBU, PBI No. 132 PBI2011 dated January 12th, 2011 regarding Compliance LAPORAN DIREKSI BOARD Of DIRECTORS REPORT DINNO INDIANO DIREKTUR UTAMA PRESIDENT DIRECTOR 38 39 Akhirnya, dengan selalu mengharapkan petunjuk dan hidayah dari Allah SWT, segenap Direksi BNI Syariah menyampaikan apresiasi dan penghargaan setinggi-tingginya atas semangat, kerja keras, dan dedikasi seluruh jajaran Manajemen dan Karyawan BNI Syariah dalam memberikan kinerja terbaik untuk mencapai pertumbuhan perusahaan. Direksi juga menyampaikan terima kasih atas kepercayaan yang diberikan oleh seluruh pemengang saham, mitra usaha, dan pemangku kepentingan lainnya sehingga BNI Syariah mampu menjadi salah satu bank syariah terdepan di Indonesia. Semoga BNI Syariah dapat terus memperbaiki pelayanan kepada seluruh nasabah dan memberikan manfaat serta maslahat bagi seluruh pihak. Amiin Wabillahi tauik wal hidayah Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Finally, by always wishing for guidance and bless from Allah SWT, BNI Syariah Board of Directors express highest appreciation and honor on spirit, hard work and dedication delivered by all of BNI Syariah’s management and employees in providing best performance to achieve Company’s growth. The Board of Directors also addressed gratitude to the shareholders, business partners and other stakeholders for their trust given that BNI Syariah si able to be one of leading sharia banks in Indonesia. May BNI Syariah will always be able to improve service to the customers and provide beneit for every party. Amen. Wabillahi tauik wal hidayah Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. BUS dan UUS, PBI No.132PBI2011 tanggal 12 Januari 2011 tentang Pelaksanaan Fungsi Kepatuhan Bank Umum. Dalam aspek pengendalian risiko Perusahaan, BNI Syariah telah menerapkan manajemen risiko secara efektif untuk melakukan mitigasi risiko terhadap 8 delapan jenis risiko meliputi risiko kredit, risiko pasar, risiko likuiditas, risiko operasional, risiko hukum, risiko reputasi, risiko stratejik, dan risiko kepatuhan. Di samping proses mitigasi terhadap 8 delapan risiko utama perusahaan, selama tahun 2012, BNI Syariah juga telah melakukan mitigasi terhadap risiko imbal hasil rate of return risk dan risiko investasi equity investment risk. Seiring dengan perjalanan BNI Syariah, perusahaan menyampaikan apresiasi khusus kepada jajaran Direksi periode Juni 2010 – Mei 2012 yang telah berhasil membawa BNI Syariah melalui proses spin-off sekaligus melaksanakan berbagai rencana strategis bank sebagai fondasi penting dalam perkembangan bank di masa yang akan datang. Tidak hanya kinerja usaha dan operasional, BNI Syariah juga senantiasa mengedepankan pentingnya peningkatan kualitas hidup dan perwujudan kehidupan yang lebih baik bagi seluruh pemangku kepentingan yang berada di sekitar wilayah operasional Perusahaan. Wujud dari komitmen BNI Syariah dalam aspek keberlanjutan tersebut diwujudkan melalui pelaksanaan kegiatan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility CSR. Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Pelaksanaan kegiatan CSR BNI Syariah diwujudkan melalui program Manajemen Syukur dan Unit Pelayanan Zakat UPZ BNI Syariah. Kegiatan yang dilaksanakan dalam kedua program tersebut mencakup kegiatan CSR di bidang pendidikan, kesehatan, sosial kemasyarakatan, ekonomi, serta bidang bencana alam. Untuk periode 2012, BNI Syariah telah menyalurkan dana CSR mencapai Rp6.26 miliar. Function Implementation for Commercial Bank. Regarding Company’s risk management aspect, BNI Syariah has implemented effective risk management by performing risk mitigation towards 8 eight risks including credit risk, market risk, liquidity risk, operational risk, legal risk, reputation risk, strategic risk and compliance risk. Besides mitigation process towards those 8 eight risks, in 2012 BNI Syariah also performed mitigation on rate of return risk and equity investment risk. In accordance with BNI Syariah’s journey, the Company addressed special appreciation for June 2010 – May 2012 Board of Directors that successfully brough the Company through spin-off process as well as executing several Bank’s stratgic plans as signiicant foundations on Bank’s future development. Not only on its operational and business performance, BNI Syariah also promotes the importance of living standard improvement as well as better life realization for every stakeholder at Company’s operational area. BNI Syariah’s commitment on the sustainable aspect was realized through Corporate Social Repsonsibility CSR activity implementation. Corporate Social Responsibility Implementation of BNI Syariah activity is realized through Manajemen Syukur and BNI Syariah UPZ program. The activities carried through those programs were including CSR on education, health, social community and natural disaster relief aspects. For 2012 period, BNI Syariah allocated CSR budget amounted to Rp6.26 billion. DINNO INDIANO Direktur Utama President Director 40 41 Untuk memberikan performa kinerja terbaik, BNI Syariah didukung oleh aspek operasional kualitas prima, baik dalam aspek Sumber Daya Manusia maupun Teknologi Informasi To deliver best performance, BNI Syariah is supported by excellence operational aspects both in term of Human Resources or Information Technology aspects. TINJAUAN USAHA DAN OPERASIONAL BUSINESS OPERATIONAL REVIEW 42 43 PROSPEK STRATEGI PEMASARAN FOKUS MANAJEMEN MANAGEMENT FOCUS AND MARKETING STRATEGY dan BISNIS 2012 BUSINESS PROSPECT 2012 Semakin berkembangnya perbankan syariah juga tidak lepas dari kerja keras industri perbankan syariah sendiri yang terus berupaya melakukan edukasi kepada masyarakat dan terus melakukan inovasi produk dan peningkatan jaringan guna memudahkan akses masyarakat terhadap pemenuhan kebutuhannya. Indonesian sharia banking sustainly indicated positive growth to the end of 2012 relected from growth exceeding national banking industry both considered from asset, inancing or third party fund aspects. This was also supported by other factors such as relatively stable domestic economy growth, more favorable regulation and raise of public understanding about sharia banking and economy. Another supporting factor was the support from Bank Indonesia that was speciically directed to enhance sharia banking intermediary function towards national economy as well as banking system resilience improvement. Dengan proyeksi kondisi perekonomian Indonesia tahun 2013 yang lebih baik, di mana diperkirakan akan tumbuh lebih dari 6,3, maka diharapkan perkembangan perbankan syariah akan lebih baik lagi dibandingkan tahun 2012. Higher growth of sharia banking was also not separated from sharia banking’s hard work that is always committed to provide education to the society and perform product innovation as well as network development to simplify public’s access on its necessity fulillment. Within better Indonesian economy condition projection in 2013, where the economy is predicted to grow more than 6,3 that the sharia banking growth is expected to be better compared to 2012. Dalam rangka merealisasikan visi dan melaksanakan misi BNI Syariah, maka fokus kegiatan bisnis untuk jangka pendek dan jangka menengah adalah ritel-konsumer dan mikro. Pertimbangan faktor eksternal dan asumsi kondisi ekonomi dalam pemilihan fokus bisnis ini adalah sebagai berikut :

1. Pembiayaan konsumer relatif tidak terpengaruh

dampak krisis global.

2. Pertumbuhan ekonomi Indonesia masih didorong oleh

pasar domestik dan spending keluarga sebagai driver pertumbuhan.

3. Tingkat pertumbuhan pembiayaan konsumer nasional

cenderung meningkat sementara pembiayaan produktif menurun. Demikian juga pada industri perbankan syariah yang menunjukkan kecenderungan sama.

4. NPF pembiayaan produktif lebih tinggi daripada

pembiayaan konsumer. Industri perbankan syariah juga menunjukkan kecenderungan yang sama To realize BNI Syariah’s vision and carry its mission, focuses of short and middle term business activity are consumer- retail and micro. External factor consideration in selecting the business focus is as follows:

1. Consumer inancing was relatively persistent towards

global crisis impact.

2. Indonesian economy growth was still encouraged

by domestic market and household spending as the growth drivers.

3. National consumer inancing growth rate was

relatively increase while productive inancing was relatively decrease. Simultaneously , sharia banking industry also indicated similiar condition.

4. NPF on productive inancing was higher compared to

inancing consumer. Sharia banking industry was also indicating similiar condition. Pertimbangan faktor internal dalam pemilihan fokus bisnis ini adalah sebagai berikut :

1. Kapabilitas organisasi dan kompetensi staf

pembiayaan lebih siap untuk mengelola pembiayaan ritel konsumer dibandingkan dengan produktif.

2. Fokus ritel-konsumer adalah suatu siasat jangka

pendek-menengah dengan menimbang kondisi yang ada, tanpa menghilangkan idealisme jangka panjang untuk mengarahkan pada sektor riil yang multiplier efeknya lebih besar. Internal factor considerations in selecting the business focus are as follows:

1. Organizational capabilities and inancing staff

competency was more prepared to manage consumer ritail inancing compared to productive inancing.

2. Retail-consumer focus remained short-middle term

strategy by considering existing condition, without neglecting long-term idealism to direct on real sector that holds bigger multiplier effect. PERBANKAN SYARIAH INDONESIA SAMPAI DENGAN AKHIR TAHUN 2012 TERUS MENUNJUKKAN PERKEMBANGAN YANG POSITIF YANG TERCERMIN DARI PERTUMBUHAN DI ATAS INDUSTRI PERBANKAN NASIONAL BAIK DARI ASSET, PEMBIAYAAN MAUPUN DPK. HAL INI DIDORONG OLEH BEBERAPA FAKTOR SEPERTI PERTUMBUHAN EKONOMI DALAM NEGERI YANG RELATIF STABIL, REGULASI YANG LEBIH KONDUSIF DAN MENINGKATNYA PEMAHAMAN MASYARAKAT TENTANG EKONOMI DAN PERBANKAN SYARIAH. FAKTOR PENDORONG LAIN ADALAH DUKUNGAN BANK INDONESIA YANG SECARA SPESIFIK DIARAHKAN UNTUK MENINGKATKAN PERAN DAN FUNGSI INTERMEDIASI PERBANKAN SYARIAH TERHADAP PEREKONOMIAN SECARA NASIONAL DAN PENINGKATAN KETAHANAN SISTEM PERBANKAN. 44 45 1 2 LANGKAH-LANGKAH STRATEGIS YANG AKAN DITEMPUH LANGKAH-LANGKAH STRATEGIS YANG AKAN DILAKUKAN PADA TAHUN 2012 UNTUK MENDUKUNG PENCAPAIAN VISI DAN MISI PERUSAHAAN SERTA TARGET TAHUN 2012 ANTARA LAIN SEBAGAI BERIKUT : KRISTALISASI BUDAYA KERJA AMANAH DAN JAMAAH SEHINGGA LARUT MENJADI PERILAKU. HAL-HAL YANG AKAN DILAKUKAN SEBAGAI IMPLEMENTASI LANGKAH-LANGKAH STRATEGIS UNTUK MENCAPAI TUJUAN USAHA PADA TAHUN 2012, ANTARA LAIN: SEVERAL THINGS HAS TO BE IMPLEMENTED AS STRATEGIC STEPS IMPLEMENTATION TO ACHIEVE BUSINESS OBJECTIVES IN 2012, AS FOLLOWS : Strategi penghimpunan dana individu dilakukan dengan cara mengoptimalkan jaringan cabang dan kerja sama keagenan, melaksanakan program loyalty, pemberian hadiah langsung, program marketing communication dan sebagainya. Sedangkan penghimpunan dana institusi dilakukan dengan cara kerjasama dengan perguruan tinggi, menjaga hubungan dengan nasabah institusi yang dominan serta pengembangan fitur produk dan layanan. Individual fund collection strategy performed by optimizing branch network and distributor partnership, loyalty program implementation, direct prize provision, marketing communication program and other activities. While, institutional fund collection performed by establishing cooperation with universities, maintaining relationship with major institutional customers as well as product and service features development. Peningkatan fee based income antara lain melalui optimalisasi bisnis rahn, kartu Hasanah, pengembangan remittance dan trade finance serta transactional banking. Raised fee based income by performing rahn business optimization, Hasanah Card, remittance and trade inance as well as transactional banking expansion. IMPLEMENTASI PROGRAM KERJA PERUSAHAAN YANG TELAH TERTUANG DALAM CORPORATE PLAN 5 TAHUN. PEMENUHAN JUMLAH PEGAWAI, PENGEMBANGAN SUCCESSION PLAN DAN TALENT POOL SERTA PENGUATAN KOMPETENSI SUMBER DAYA MANUSIA. MEMPERKUAT KAPABILITAS TENAGA PENJUAL SALES TEAM KHUSUSNYA UNTUK PRODUK-PRODUK KONSUMER. PELUNCURAN PRODUK BARU DALAM RANGKA MENDUKUNG PENINGKATAN DANA, PEMBIAYAAN DAN FEE BASED INCOME. MEMPERKUAT SISTEM IT DENGAN MEMBANGUN KAPABILITAS SDM DIVISI TEKNOLOGI BNI SYARIAH DENGAN CO-WORKING BERSAMA DIVISI TEKNOLOGI BNI. MEMPERKOKOH JARINGAN PEMASARAN DAN LAYANAN DENGAN MENGOPTIMALKAN KERJA SAMA KEAGENAN, PEMBUKAAN 23 KANTOR CABANG, 85 KANTOR CABANG PEMBANTU, 9 KANTOR KAS, DAN 20 UNIT MOBIL LAYANAN GERAK. MENGEMBANGKAN PEMBIAYAAN SEGMEN MIKRO UNTUK MENAMBAH LINI BISNIS YANG SUDAH ADA. 1 2 3 4 5 6 7 8 Several strategic steps that willl be performed in 2012 to support Company’s vision, mission and target accomplishment are as follows: 1. Amanah and jamaah working culture cristalization to be integrated with the attitude. 2. Corporate culture program implementation stated on the ive year Corporate Plan. 3. Employees number fulillment, succession plan and talent pool development as well as human resources competence enforcement. 4. Strengthening sales team capability especially for consumer products. 5. New products launching to support fund, inancing and fee based income growth. 6. IT system enforcement by developing HR capability of BNI Syariah Technology Division with co-working altogether with BNI’s Technology Division. 7. Strengthening marketing and service networks by optimizing distributor partnership, opeing of 23 branch ofices, 85 supporting branch ofices, 9 cash ofices as well as provision of 20 moving service units. 8. Developing micro segment inancing to expand existing business line. STRATEGIC MEASURES TO BE TAKEN 46 47 3 4 Strategi pengembangan pembiayaan difokuskan pada lini bisnis konsumer, komersial, kartu pembiayaan, dan bisnis mikro. Strategi bisnis pembiayaan konsumer dilakukan melalui kerja sama dengan lebih dari seratus developer di Jabodetabek, peningkatan kompetensi staf veriikasi, taksasi dan mempercepat proses. Sedangkan strategi pembiayaan komersial dilakukan melalui ekspansi secara selektif dengan mengutamakan sindikasi dan linkage program, club dealsindikasikonsorsium dengan perbankan bank umum syariah lainnya. Strategi bisnis kartu pembiayaan dilakukan dengan program promo pendidikan melalui Hasanah Card Go Internasional, pembentukan unit Hasanah Card di cabang, penambahan tenaga untuk collection dan pengembangan produk dan itur produk. Financing expansion strategy focused on consumer business, commercial, inancing card and micro business segments. Consumer inancing business strategy performed throughout partnership with more than one hundred developers in Jabodetabek, veriication staff competency improvement, taxation and process acceleration. While, commercial inancing strategy performed through selective expansion by prioritizing syndication and linkage program, bankingother sharia banks club dealsyndication consortium. Financing card business strategy performed throughout educational program promotion through Hasanah Card Go International, Hasanah Card unit establishment at Branch Ofice, supporting staff for collection as well as product and product features development. Financing quality improvement strategy performed through inancing advice simpliication, inancing supercision and monitoring quality improvement, non-retail inancing business focus management, collection unit optimization as well as collection and remedial training. Strategi peningkatan kualitas pembiayaan dilakukan melalui penyederhanaan advis pembiayaan, peningkatan pemantauan dan kualitas monitoring pembiayaan, penataan fokus bisnis pembiayaaan non ritel, optimalisasi unit collection dan remedial serta pelatihan collection dan remedial. 5 6 STRATEGI ORGANISASI DAN SDM ORGANIzATION AND HR STRATEGY STRATEGI TEKNOLOGI INFORMASI INFORMATION TECHNOLOGY STRATEGY 1. Pelaksanaan analisa jabatan job analysis yang dituangkan pada uraian jabatan Kantor Pusat dan Kantor Cabang.

2. Kerja sama dengan universitasinstitusi pendidikan lainnya dalam pemenuhan kebutuhan SDM.

3. Pengembangan dan peningkatan kompetensi SDM untuk memenuhi kebutuhan kuantitas dan kualitas dalam rangka pengembangan bisnis.

4. Pengembangan HRIS Human Resources Information Syariah yang berbasis kompetensi.

1. Job analysis implementation stated on Head Ofice and Branch Ofice job description.

2. Cooperation with universitiesother education institutions in fulilling HR necessity.

3. HR competency enhancement and development to fulill quality and quantity necessity regarding business development program.

4. Competency-based HRIS Sharia Human Resources Information development.

1. Membangun pondasi teknologi yang handal pada masa transisi menuju masa transformasi.

2. Memberikan dukungan teknologi yang dibutuhkan oleh unit bisnis dengan lebih baik dan lebih cepat. 3. Membangun Management Information System guna menghasilkan sistem pelaporan informasi yang cepat dan akurat untuk menunjang manajemen dalam pengambilan keputusan.

4. Mengamankan aset teknologi untuk menjamin kesinambungan operasional perusahaan.

1. Establishing reliable technology foundation in transition phase towards transformation era.

2. Providing technology support required by business unit in appropriate and fastly manners.

3. Establishing Management Information System to produce quick and accurate information disclosure system to support the management in the decision- making proces.

4. Securing technology asset to ensure Company’s operational sustainability.

48 49 Pengembangan Sumber Daya Manusia SDM BNI Syariah didasarkan pada konsep sistem SDM berbasis kompetensi yang bertujuan untuk mencapai misi SDM BNI Syariah 2013 yaitu “All Out Performance”. Sebagai salah satu bank yang tengah berkembang dalam industri perbankan syariah di Indonesia, BNI Syariah menyadari pentingnya penerapan dan pengembangan sistem Sumber Daya Manusia yang berkelanjutan. SUMBER DAYA MANUSIA PENGEMBANGAN SUMBER DAyA MANUSIA SDM BNI SyARIAH DIDASARKAN PADA KoNSEP SISTEM SDM BERBASIS KoMPETENSI DENGAN GAMBARAN SEBAGAI BERIKUT: Implementasi sistem SDM berbasis kompetensi BNI Syariah meliputi penyusunan dan pengembangan perangkat-perangkat kompetensi secara berkesinambungan, misalnya perangkat panduan wawancara, perangkat evaluasi kerja, penataan modul dan sistem kompetensi. BNI SYARIAH HUMAN RESOURCES HR DEVELOPMENT IS REFERRING TO COMPETENCY-BASED HUMAN RESOURCES SYSTEM AS DESCRIBED ON FOLLOWING SCHEME: BNI Syariah competency-based HR system implementation include competency instruments formulation and development in sustainable manners, such as ; interview guideline instruments, working evaluation instrument, competency modul and system reinement. BNI Syariah Human Resources HR Development is referring to competency-based HR system aiming to achieve BNI Syariah 2013 HR mission which is “All Out Performance”. As one of growing banks in Indonesian Sharia Banking industry, BNI Syariah awares the importance of sustainable Human Resources development and implementation. HUMAN RESoURCES REKRUTMEN RECRUITMENT KoMPETENSI COMPETENCIES REMUNERASI DAN HUBUNGAN INDUSTRI REMUNERATION AND INDUSTRIAL RELATIONS PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN TRAINING AND DEVELOPMENT 50 51 SECARA LEBIH TERPERINCI, SISTEM KOMPETENSI SDM YANG DITERAPKAN OLEH PERUSAHAAN, SEBAGAI BERIKUT: COMPREHENSIVELY, HUMAN RECOURCES COMPETENCY SYSTEM IMPLEMENTED BY THE COMPANY IS AS FOLLOWS: Sesuai dengan konsep penerapan SDM berbasis kompetensi, proses seleksi dan rekrutmen pegawai baru baik yang berpengalaman dan fresh graduate akan menggunakan panduan wawancara untuk menggali tingkat kompetensi setiap calon pegawai. Setiap pegawai unit rekrutmen dibekali dengan kemampuan dan pengalaman melakukan wawancara berbasis kompetensi. Apabila wawancara dilakukan oleh pihak lain, maka pihak tersebut akan dibekali dengan panduan melakukan wawancara berbasis kompetensi yang telah disiapkan. Pada tahun 2012, telah dilakukan pemetaan kompetensi pegawai pada level Analis dan Manajer kantor pusat serta level Penyelia kantor cabang. Adapun hasil dari pemetaan pegawai menunjukkan bahwa pegawai BNI Syariah pada level Analis khususnya di Kantor Pusat memiliki penguasaan kompetensi yang memadai untuk melakukan pekerjaannya. Hal tersebut menunjukkan bahwa BNI Syariah memiliki asset pegawai potensial yang memadai, yang dapat dikembangkan lebih lanjut sesuai dengan kebutuhan organisasi. Melalui pengembangan yang sifatnya berkesinambungan, proses pembelajaran yang sistematis serta diperkuat oleh budaya Amanah Jamaah, diharapkan para pegawai yang potensial ini dapat menjalankan peran dan tugas yang sifatnya lebih strategis pada 2-5 tahun mendatang. Kompetensi yang difokuskan untuk dikembangkan pada pegawai level Analis adalah kompetensi Membangun Kerjasama. Adapun untuk level manajer, kompetensi yang difokuskan untuk dikembangkan adalah kompetensi berorientasi pada kualitas. Berdasarkan hasil taksiran Divisi Human Capital BNI Syariah diperoleh informasi bahwa kompetensi yang perlu dikembangkan adalah kompetensi Pengembangan Bawahan dan Mengelola Bawahan. Oleh karena itu, salah satu fokus pengembangan Divisi HCT adalah upgrading dua kompetensi dimaksud dengan tetap memperhatikan kompetensi lainnya. Selain itu, terkait dengan pengembangan kompetensi teknis, Divisi Human Capital BNI Syariah pada tahun 2012, lebih menitikberatkan pada peningkatan kemampuan menjual. Hal ini dilatarbelakangi oleh tuntutan bisnis 2013 BNI Syariah dengan misi “All Out Performance”. BNI Syariah dalam usahanya untuk menerapkan sistem SDM berbasis kompetensi akan mulai menerapkan penilaian kinerja dengan mempertimbangkan prosedur remunerasi dan mekanisme hubungan industri dalam kegiatan atau program pengembangan kompetensi pegawai. According to Competency-based HR implementation concept, new employees recruitment and selection process both experienced or fresh graduate will utilize interview guideline to explore every employees’ competency level. Every employee on recruitment unit is provided by competency based interview capability and experience. If the interview is performed by other parties, the interviewer will be provided by competency based interview guideline that has been prepared. In 2012, employee competency mapping had been performed on Analyst and Manager level Head Ofice as well as Supervisor level Branch Ofice. Result of the employee mapping indicates that BNI Sharia employees on staff level especially at the Head Ofice holds appropriate competency expertise to carry hisher duties. This indicates that BNI Syariah is supported by potential employees to be furtherly developed referring to organization’s needs. Throughout sustainable development, systematic transfer knowledge process and also encouraged by Amanah Jamaah culture, it is expected that every potential employee will be able to carry more strategic duties and responsibilities in the next 2 – 5 years. Competency focused on developing Analyst level employee is to build teamwork competency. For Manager Level, competency focused on developing Quality- oriented competency. Referring to BNI Syariah Human Capital Division’s assessment, it was obtained the information that competency needs to be developed is Staff Development and Staff Management competencies. Therefore, one of HCT Division focuses is upgrading two mentioned competencies by considering other competencies. Besides, related to technical competency development, BNI Syariah Human Capital Division in 2012 was more focused on improvement. This was referring to BNI Syariah 2013 business demand with “All Out Performance” mission. BNI Syariah on its business is implementing competency- based HR system and will implement performance assessment by considering remuneration procedure and industrial relation mechanism on employees competency development program or activity. REKRUTMEN RECRUITMENT PEMETAAN PEGAWAI PELATIHAN PENGEMBANGAN REMUNERASI HUBUNGAN INDUSTRI MAPPING EMPLOYEE TRAINING AND DEVELOPMENT REMUNERATION AND INDUSTRIAL RELATIONS 1 2 3 4 52 53 PROFIL PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN KARYAWAN SDM STRATEGIC MEASURES TO BE TAKEN TRAINING AND HUMAN RESOURCES DEVELOPMENT JUMLAH KARYAWAN BERDASARKAN TINGKAT PENDIDIKAN JUMLAH KARYAWAN BERDASARKAN JABATAN JUMLAH KARYAWAN BERDASARKAN RANGE USIA EMPLoyEES PRoFILE BASED oN EDUCATIoN EMPLoyEES PRoFILE BASED oN PoSITIoN EMPLoyEES PRoFILE BASED oN AGE HINGGA 31 DESEMBER 2012, PROFIL KARYAWAN BNI SYARIAH, SEBAGAI BERIKUT : Dalam rangka mengembangkan kompetensi karyawan BNI Syariah, selama tahun 2012 perusahaan menyelenggarakan dan mengikutsertakan karyawan dalam berbagai program pelatihan dan pengembangan SDM, sebagai berikut: AS OF DECEMBER 31ST, 2012 BNI SYARIAH EMPLOYEES PROFILE, AS FOLLOWS To enhance BNI Sharia Human Resources competency, in 2012 the Company participated employess on several HR development and training programs, as follows: TINGKAT PENDIDIKAN EDUCATION LEVEL KONTRIBUSI PERCENTAGE KONTRIBUSI PERCENTAGE KONTRIBUSI PERCENTAGE NAMA PELATIHAN TRAINING TOPICS USIA AGE JABATAN POSITION SLTA High School MANAJEMEN RISIKo BSMR RISK MANAGEMENT BSMR SELLING SKILL SoSIALISASI SISTEM HRIS FASE 1 Go LIvE 1 HRIS SYSTEM SOCIALIZATION 1 GO LIVE 1 PHASE SoSIALISASI SISTEM HRIS FASE 1 Go LIvE 2 HRIS SYSTEM SOCIALIZATION 1 GO LIVE 2 PHASE LBU PERPAJAKAN LBU TAXATION SoSIALISASI PINPAD CABANG BRANCH OFFICE PINPAD SOCIALIZATION SoSIALISASI SISTEM ICoNS DAN SID ICONS AND SID SYSTEM SOCIALIZATION LEADERSHIP SERvICE ExCELLENT REFRESHMENT KNow yoUR CUSToMER REFRESHMENT APU PPT FoR FRoNTLINERS GRooMING TRAINING EKSEKUTIF USHUL FIqH KEUANGAN SyARIAH KoNTEMPoRER USHUL FIQH CONTEMPORER SHARIA FINANCE EXECUTIVE REFRESHMENT APPRAISAL TAKSASI woRKSHoP LETTER oF CREDIT FINANCIAL MoDELLING FoR CoRPoRATE BUDGETING REFRESHMENT AKUNTANSI PRACTICAL ExCEL REFRESHMENT ASISTEN PRoCESSING wEALTH MANAGEMENT ASSET LEvEL 3 BREvET A, B, C THE PowER oF CoACHING: MAKE THE IMPoSSIBLE PoSSIBLE TRAINING INDUSTRy STUDy ANALySIS BISNIS MICRo FINANCE DAN PRoPERTI TRAINING INDUSTRY STUDY MICRO BUSINESS ANALYSIS FINANCE AND PROPERTY BIMBINGAN UJIAN SERTIFIKASI CFE CFE CERTIFICATION TEST COUNSELLING 19-39 Diploma D3 ASISTEN MANAjER ASSISTANT MANAgER 40-59 Diploma D4 MANAjER MANAgER 60-atas S1 Bachelor Degree S2 Postgraduate Degree Master S3 Postgraduate Degree Ph.D AvP ASSISTANT vIcE PRESIDENT vP vIcE PRESIDENT ASISTEN ASSISTANT OFFIcER 6.72 62 30 6 1 91 58.31 9 0.24

37.39 4

0.20 1 13 2 14 3 15 4 16 5 17 18 19 20 21 21 22 23 6 7 8 9 10 11 12 54 55 PENGHARGAAN MASA KERJA JOB DEDICATION AWARD Sepanjang 2012 BNI Syariah memberikan Penghargaan Masa Kerja PMB sebagai bentuk apresiasi dari dedikasi dan komitmen para karyawan. Rincian penghargaan masa kerja yang diberikan selama tahun 2012, sebagai berikut: In 2012 BNI Syariah awarded Job Dedication Award as form of appreciation for employees’ dedication and commitment. Detail of job dedication award in 2012, as follows: NAMA PEGAWAI NAME OF EMPLOYEE LOKASI LOCATION PENGHARGAAN KERJA TAHUN JOB DEDICATION AWARD YEARS Ahmad Rizini Cabang Branch Office Palangkaraya 30 Cabang Branch Office Medan 30 Cabang Branch Office Bukittinggi 20 Kantor Besar Headquarter Sudirman 20 Zubhar Eko Widiyanto Tavip Budhy Prihanto RENCANA PENGEMBANGAN DAN ANGGARAN SDM 2013 HUMAN RESOURCE DEVELOPMENT PLAN AND BUDGET 2013 Secara umum pengembangan SDM BNI Syariah tahun 2013, akan diimplementasikan dengan dukungan HRIS yang berbasis kompetensi, melalui beberapa kegiatan, sebagai berikut: Generally, BNI Syariah HR Development in 2013 will be implemented with competency-based HRIS support throughout several activities, such as: 1. Program pengembangan pegawai dalam rangka proses kristalisasi budaya kerja Amanah dan Jama’ah ke dalam lingkungan kerja sehari-hari. 2. Pengembangan program dan mentoring yang sistematis. 3. Penyusunan program dan pelaksanaan pelatihan berdasarkan competency gap untuk posisi-posisi strategis. 4. Standardisasi kurikulum pelatihan sesuai dengan kebutuhan masing-masing. 1. Employee development program regarding Amanah and Jama’ah working culture internalization on daily working environment. 2. Systematic mentoring and program development. 3. Program formulation and training implementation based on competency gap for strategic position. 4. Training curriculum standardization referring to each necessity. How To DESIGN yoUR TRAINING PRoGRAM HUMAN RESoURCES MANAGEMENT CoMPANy STRATEGIC PLANNING EFFECTIvE LEADERSHIP oN PPM SISTEM PENGGAJIAN BERDASARKAN KoMPETENSI COMPETENCY-BASED REMUNERATION SYSTEM PENULISAN LAPoRAN AUDIT INTERNAL yANG MENDoRoNG TINDAKAN DAN HASIL INTERNAL AUDIT REPORT FORMULATION THAT SUPPORTS ACTION AND RESULT THE 6TH JAKARTA RISK MANAGEMENT CoNvENTIoN REFRESHMENT ANALISA PEMBIAyAAN FINANCING ANALYSIS REFRESHMENT SoSIALISASI LAyANAN NASABAH CUSTOMERS SERVICE SOCIALIZATION PoRToFoLIo BoND INvESTMENT BOND INVESTMENT PORTOFOLIO CoRPoRATE CULTURE PELATIHAN PSAK SFAS TRAINING MEASURING LIqUIDITy RISK AND INTEREST RATE RISK CHARTERED FINANCIAL ANALyST wINDowS SERvER 2008 FULL PACKAGE CERTIFIED JoB MANAGEMENT SPECIALIST IN DESIGNING JoB GRADING SALARy STRUCTURE IMPLEMENTASI IT GovERNANCE MANAGEMENT MASTERING IT I.L FOUNDATION EXAM PREPARATION MASTERING IT I.L FoUNDATIoN ExAM PREPARATIoN MASTERING IT PRoBLEM MANAGEMENT PRoGRAMING IN JAvA APPLIED IT SECURITy MANAGEMENT ESSA EA 101 SoA SERvICE TRAINING TRAINING SToRAGE SySTEM SoSIALISASI APU PPT CABANG-CABANG LUAR JABoDETABEK APU PPT SOCIALIZATION FOR NON- JABODETABEK BRANCH OFFICES SENTRALISASI SID DAN LBUS CABANG MIKRo SID AND LBUS CENTRALIZATION AT MICRO BRANCHES REFRESHMENT PRoCESSING DAN PEMBIAyAAN CABANG JABoDETABEK PROCESSING AND FINANCING REFRESHMENT JABODETABEK BRANCH OFFICES PELATIHAN DASAR PERBANKAN SyARIAH SHARIA BANKING BASIC TRAINING EFFECTIvE LEADERSHIP PRoCESSING APPRAISAL DEvELoPING oTHERS qUANTUM ToUCH REFRESHING AUDIToR SoSIALISASI RTGS DAN DHN PELATIHAN CASH MANAGEMENT CASH MANAGEMENT TRAINING oFFICER DEvELoPMENT PRoGRAM ASSISTEN DEvELoPMENT PRoGRAM 24 41 25 26 27 28 43 44 45 42 29 30 46 31 47 32 48 33 34 49 35 36 50 37 55 38 56 39 57 40 58 59 60 61 62 Biaya yang telah dikeluarkan oleh perusahaan dalam rangka program dan kegiatan pelatihan dan pengembangan SDM BNI Syariah 2012 adalah sebesar Rp28.993.409.729. Budget allocated by the Company on BNI Syariah HR Development and Training program and activity in 2012 was amounting to Rp28,993,409,729. 56 57 PENGELOLAAN HUBUNGAN INDUSTRIAL INDUSTRIAL RELATION MANAGEMENT Tujuan dasar hubungan industrial yaitu terwujudnya tingginya produktivitas kerja dalam lingkungan kerja yang aman dan sehat. Untuk itu, diperlukan adanya perjanjian kerja bersama antara pengusaha dan serikat pekerja yang memuat syarat- syarat kerja, hak dan kewajiban para pihak yang dituangkan dalam bentuk perjanjian kerja bersama. Perundingan perjanjian kerja bersama PKB antara manajemen dan serikat pekerja sukses diselenggarakan pada tanggal 20-21 April 2012. Adapun kemudian PKB BNI Syariah dimaksud telah didaftarkan dengan Direktur Jendral Pembinaan Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja dengan No. Keputusan 152PHIJSK-PKKADPKB IX2012 pada tanggal 26 September 2012. Hubungan baik antara manajemen serta serikat pekerja juga terlihat dari penyelesaian beberapa masalah kepegawaian. Apabila dibutuhkan, maka para pihak dapat duduk bersama untuk mencari solusi terbaik bagi kepentingan bersama. Primary objective of Industrial Relation is to achieve high productivities on secure and healthy working environment. Therefore, Joint Working Agreement is needed between the Enterpreneur and Working Union discloses working requirements as well as rights and obligations of related Parties stated on the Joint Working Agreement. Joint Working Agreement discussion between the Management and Working Union successfully held in April 20th – 21th, 2012. The BNI Syariah PKB was later registered to Industrial Relation Maintenance and Labor Force Social Insurance General Directorate No. Keputusan152PHIJSK PKKADPKBIX2012 dated September 26th, 2012. Harmonious relationship between the Management and Working Union is also relected from employment issues settlement. If considered necessary, the related parties may discuss to achieve best solution for common interest. Rencana anggaran yang akan dialokasikan untuk kegiatan pendidikan dan pengembangan SDM BNI Syariah tahun 2013 mencapai Rp 30.000.000.000 , meliputi penyelenggaraan berbagai program, yaitu: Budget plan that will be allocated to realize BNI Syariah HR education and training in 2013 reaches Rp 30,000,000,000, including several program implementation, as follow:

1. Pembiayaan ODP 2. Refreshing Pembiayaan menengah;

3. Refreshing Pembiayaan produktif; 4. Refreshing Auditor; 5. Refreshing Product Knowledge Dana; 6. Refreshing Collection; 7. Media Handling Refreshment; 8. Pelatihan SOP Pengadaan; 9. Pelatihan Manajemen Proyek; 10. Pelatihan APU, PPT, dan Know Your Customer KYC; 11. Pelatihan Pendidikan Dasar Perbankan Syariah; 12. Pelatihan Gadairahn; 13. Pelatihan Risiko PasarOperasionalPembiayaan; 14. Pelatihan Transaksi Luar Negeri LN; 15. Pengembangan leadership, motivasi, dan kompetensi pegawai; 16. Program pemasaran dan processing konsumtif; 1. Financing ODP 2. Middle Financing Refreshment; 3. Productinve Financing Refreshment; 4. Auditor Refreshment; 5. Fund Product Knowledge Refreshment; 6. Collection Refreshment; 7. Media Handling Refreshment; 8. Procurement SOP Training; 9. Project Management Training 10. APU, PPT and Know Your Customer KYC Training 11. Sharia Banking Basic Knowledge Training 12. Fiduciaryrahn Training 13. MarketOperationalFinancing Risks Training 14. Overseas TransactionTraining 15. Employees Leadership, Motivationa and competency development.

17. Program sertiikasi manajemen risiko BSMR; 18. Pelatihan Administrasi dan Hukum Pembiayaan;

19. Pelatihan LBU, SID, Perpajakan, SKNBI, dan Akuntansi; 20. Pelatihan Teknologi Sosialisasi Icons; 21. Pelatihan Mikro Banking. 22. Program pengembangan pegawai dalam rangka proses kristalisasi budaya kerja Amanah dan Jamaah; 23. Program coaching dan mentoring yang sistematis; 24. Penyusunan dan pelaksanaan program pelatihan berdasarkan competency gap. 16. Consumer marketing and processing program 17. Risk Management Certiication Program BSMR. 18. Financing Adminsitration and Legal Training. 19. LBU, SID, Taxation, SKNBI and Accounting Training. 20. Technology Icons Socialization Training; 21. Micro Banking Training 22. Employee development program on Amanah and Jamaah working culture internalization; 23. Systematic coaching and mentoring program; 24. Training program formulation and implementation based on competency gap; 58 59 TEKNOLOgI INFORMASI INFORMATION TEcHNOLOgY Optimalisasi informasi teknologi untuk mendukung pertumbuhan bisnis optimalization Technology Information to support business growth Fokus operasional Teknologi Informasi tahun 2012 adalah mengoptimalkan pemanfaatan Core Banking System Bank Induk melalui pengembangan produk-produk dan jasa-jasa perbankan syariah untuk kebutuhan bisnis BNI Syariah. SECARA UMUM PROGRAM-PROGRAM TEKNOLOGI INFORMASI PADA TAHUN 2012 BERJALAN SESUAI DENGAN TARGET DARI BERBAGAI AKTIVITAS KERJA TEKNOLOGI INFORMASI SEBAGAI BERIKUT ; PENGEMBANGAN CORE BANKING SYSTEM SECARA CO-WORKING DILAKSANAKAN UNTUK MEMENUHI KEBUTUHAN BISNIS: GENERALLY, INFORMATION TECHNOLOGY IN 2012 HAS BEEN IMPLEMENTED APPROPRIATELY ACCORDING TO THE TARGET ON INFORMATION TECHNOLOGY , AS FOLLOW ; CO-WORKING CORE BANKING SYSTEM DEVELOPMENT PERFORMED TO FULFILL BUSINESS NECESSITY: Information Technology operational focus 2012 was to optimize Main Bank Core Banking System through sharia banking products and services development to support BNI Syariah business necessity. Implementasi kebijakan, program dan kegiatan Teknologi Informasi BNI Syariah merupakan bagian dari tugas dan tanggung jawab Divisi Teknologi yang berada di bawah Direktur Risiko dan Kepatuhan. Dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya, Divisi Teknologi didukung oleh staf yang kompeten di bidang Teknologi Informasi. BNI Syariah mengembangkan struktur organisasi Satuan Kerja Teknologi Informasi dan menambah jumlah pegawai dalam rangka meningkatkan kapabilitas sumber daya Sistem Informasi untuk mengimbangi pertumbuhan bisnis BNI Syariah yang semakin tinggi kebutuhannya dalam aspek ketersediaan dan kehandalan sistem teknologi informasi. Struktur organisasi disusun sesuai dengan prinsip segregation of duties yang ditetapkan oleh Bank Indonesia dalam Pedoman Penerapan Manajemen Risiko dalam Penggunaan Teknologi Informasi oleh Bank Umum. Perpaduan antara pengembangan struktur organisasi, penambahan jumlah pegawai satuan kerja teknologi informasi dan sinergi co-working bersama Bank Induk terbukti dapat meningkatkan dukungan dan kapabilitas Teknologi Informasi. Sepanjang tahun 2012, BNI Syariah melakukan serangkaian program kerja di bidang teknologi informasi untuk mencapai sasaran-sasaran yang telah ditetapkan, antara lain untuk meningkatkan dukungan teknologi informasi terhadap pertumbuhan bisnis BNI Syariah, proses pengambilan keputusan melalui pemanfaatan sistem informasi manajemen dan memastikan kepatuhan terhadap regulasi-regulasi mengenai pemanfaatan teknologi informasi. Penggunaan IT Platform - Core Banking System BNI Syariah yang sama dengan Bank BNI, dilaksanakan berdasarkan Keputusan Direksi Bank BNI sebagai bank induk, pemegang saham mayoritas. Pemanfaatan dan kerjasama tersebut dilandasi Technical Service Agreement yang telah disepakati bersama. Adapun pengembangan Core Banking System Bank BNI untuk kebutuhan bisnis BNI Syariah dilaksanakan dengan co-working antara Teknologi Informasi BNI Syariah bersama Teknologi Informasi Bank BNI sehingga dapat bersinergi dalam lingkup BNI Incorporated. Electronic Financing Origination EFO System Micro Banking telah dibangun secara insourcing untuk memenuhi kebutuhan otomasi pemrosesan pembiayaan mikro banking yang digunakan secara on-line oleh 12 area yang tersebar di berbagai kota di wilayah Indonesia Bagian Barat dan Tengah. Penggunaan sistem EFO Micro Banking terbukti dapat mempercepat proses sekaligus melakukan mitigasi risiko dalam proses pemberian pembiayaan mikro. Tabungan iB Tunas Hasanah, yaitu produk simpanan dalam mata uang Rupiah berdasarkan akad wadiah untuk anak-anak dan pelajar yang berusia di bawah 17 tahun. • iB Hasanah Hajj Credit, consumer inancing facility for customers to fulill Hajj Pilgrimage Budget initial payment regulated by Ministry of Religion, to obtain hajj portion seat number. Talangan Haji iB Hasanah, yaitu fasilitas pembiayaan konsumtif bagi nasabah dalam rangka memenuhi kebutuhan setoran awal Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji BPIH yang ditentukan oleh Departemen Agama, untuk mendapatkan nomor seat porsi haji. • Hasanah Business iB Saving, transactional saving for the enterpreneurs with debt and credit mutation detail on account book to simplify the customers in monitoring business transaction. Tabungan iB Bisnis Hasanah, yaitu simpanan transaksional untuk para pengusaha dengan detail mutasi debit dan kredit pada buku tabungan sehingga memudahkan nasabah dalam memantau transaksi bisnis. • iB Tunah Hasanah Saving, Rupiah currency saving product based on wadiah agreement dedicated for children and student under 17 years. BNI Syariah Information Technology program and activity as well as policy implementation become part of Technology Division’s duties and responsibilities that is located under Risk and Compliance Director. In carrying its duties and responsibilities, Technology Division is supported by staffs that hold Information Technology competency. BNI Syariah developed Infomation Technology Working Unit Organizational structure and added number of employees to enhance Information System resource capability to adjust BNI Syariah business growth that requires higher demand on information technology system availability and reliability. The organization structure was formulated referring to segregation of duties principle implemented by Bank Indonesia on Risk Management Implementation Guideline regarding Information Technology Implementation by General Bank. The merge between organizational structure, number of employees adition and co-working synergy with the Parent Bank was proven succeed in improving Information Technology capability and support. In 2012, BNI Syariah performed several working programs on Information Technology aspect to achieve implemented objectives, such as to enhance Information Technology support towards BNI Syariah business growth, decision- making process through management information system and ensuring compliance to the regulations regarding Information Technology Utilization. BNI Syariah IT Platform – Core Banking System implementation that using same system with Bank BNI, was implemented referring to Bank BNI Directors Decision as the Parent Bank, shareholders and majority. The cooperation and utilization was based on Technical Service Agreeement agreed by both parties. The Bank BNI Core Banking System development for BNI Syariah business necessity was implemented through BNI Syariah Information Technology co- working with Bank BNI Information Technology that are able to establish synergy on BNI Incorporated scope. Electronic Financing origination EPo Micro Banking System had been established through insourcing to fulill micro banking inancing process online automation at 12 area spread in several cities in western and Middle Indonesia. Micro Banking EFo system implementation was proven succeed in accelerating process as well as risk mitigation on micro inancing disbursement process. SATUAN KERJA TEKNOLOGI INFORMASI PROGRAM TI AKTIVITAS KERJA TI 2012 INFORMATION TECHNOLOGY WORKING UNIT IT PROGRAM IT WORKING ACTIVITY 2012 DUKUNGAN TEKNOLOGI INFORMASI UNTUK PENGEMBANGAN PRODUK DAN LAYANAN INFORMATION TECHNOLOGY SUPPORT FOR PRODUCT AND SERVICE DEVELOPMENT 1 2 3 A • • • 60 61 Tabungan Perencanaan Syariah Tapenas Griya, yaitu simpanan anggota Property Plus Indonesia PPI dengan akad mudharabah dalam rangka kerjasama dengan BNI Syariah untuk pelatihan bisnis developer properti. • Sharia Griya Planning Saving, Property Plus Indonesia PPI member saving with mudharabah agreement as part of BNI Syariah cooperation for property developer business training. Kafalah Bil Ujroh, yaitu pemberian kemudahan pembayaran listrik PLN kepada 500 pelanggan besar big biller dari sektor industri di Batam dengan memberi talangan pembiayaan setiap tanggal 20 di setiap bulannya dengan konirmasi dari big biller. BNI Syariah juga membangun middleware system untuk kebutuhan transaksional BNI Syariah yang berkaitan dengan kerjasama dengan pihak ketiga dengan tujuan untuk peningkatan fee based income. Sharia Link Sharlink sebagai middleware system yang dibangun secara insourcing menjadi enabler bagi layanan bisnis transaksional BNI Syariah. Sharlink telah siap digunakan untuk layanan transaksional seperti layanan Student Payment Center dan Virtual Account. Ke depan, pemanfaatan Sharlink akan diperluas untuk layanan transaksional lainnya. Pemanfaatan Teknologi Informasi untuk layanan BNI Syariah lebih luas lagi, terutama potensi di berbagai daerah yang belum terlayani atau untuk kegiatan-kegiatan penting, dilaksanakan melalui pengadaan BNI Syariah Layanan Gerak BLG sebagai mobile services, sebanyak 20 unit kendaraan roda empat yang dilengkapi mesin ATM dan disertai layanan teller untuk pembukaan rekening, penyetoran tunai, penarikan, atau transfer dana. Fitur-itur ATM dapat digunakan untuk informasi saldo, penarikan uang, transfer antarrekening atau antarbank, pembayaran PLNTelponPDAM, pembelian pulsa handphone, pembayaran kartu kredit, pembelian tiket pesawat, pembayaran Zakat Infaq Shadaqah, Pajak PBB, pembayaran TV berlangganan, dan lain-lain. Pada tahun ini dalam rangka pemenuhan kewajiban kepada pihak regulator, BNI Syariah telah melaksanakan pelaporan Sistem Informasi Debitur SID versi 6 automasi. Sedangkan untuk pemenuhan kebutuhan internal, BNI Syariah telah melakukan migrasi database system untuk meningkatkan kapabilitas data warehouse, melakukan percepatan proses extract data untuk penyediaan data, dan memenuhi kebutuhan-kebutuhan unit bisnis terkait sistem informasi manajemen, baik berupa laporan rekapitulasi yang dibutuhkan oleh manajer ke atas pada aplikasi Business Intelligence System BIS atau laporan rincian pada aplikasi Report Delivery Channel RDC yang dibutuhkan di tingkat pelaksana. Salah satu aspek penting dalam penggunaan teknologi informasi adalah dilakukannya pengamanan sistem informasi. Sebagai upaya pencegahan tindakan penipuan maka setiap penarikan transfer dengan nilai di atas Rp5 juta wajib dilakukan veriikasi menggunakan mesin PINPAD dengan penggunaan PIN 6 digit di seluruh outlet. Instalasi mesin PINPAD di seluruh outlet telah dilaksanakan seluruhnya pada tahun 2012. Di samping itu untuk memudahkan nasabah Internet Banking dalam memperoleh BNI Syariah e-secure token maka pada tahun ini, token dapat diperoleh pada saat nasabah melakukan registrasi internet banking di customer services. Token instant tersebut digunakan untuk pengamanan sistem internet banking berlapis berupa angka-angka password yang selalu berganti setiap kali nasabah melakukan transaksi keuangan melalui Internet banking. Pemanfaatan teknologi Informasi dilakukan juga dalam aktivitas manajemen risiko. Aplikasi Perangkat Risiko Operasional PERISKOP merupakan alat yang digunakan dalam pengelolaan risiko operasional termasuk dengan melakukan pencatatan kejadian kerugian yang terjadi, menyusun tindak lanjut serta melakukan mitigasinya. Implementasi penggunaan PERISKOP memberi manfaat untuk kemudahan melakukan antisipasi potensi risiko operasional dan tindak lanjut pengurangan besarnya kerugian yang terjadi di kantor cabang atau kantor pusat. Selain itu juga untuk kemudahan pemantauan kondisi risiko operasional pada unit-unit yang diawasi. BNI Syariah also developed middleware system for BNI Syariah transactional necessity related to third party cooperation aiming to increase fee-based income. Sharia Link Sharlink as the middleware system was developed insourcingly to be the enabler of BNI Syarian transactional busines service. Sharlink has been ready to be used for transactional service, such as Student Payment Center and Virtual Account services. In the future, Sharlink utilization will be expanded for other transactional services. Information Technology utilization for wider BNI Syariah services, especially several potential area that has not been served or for signiicant events, were implemented through BNI Syariah Layanan Gerak BLG as mobile service procurement, amounting to 20 four-wheeled vehicles equipped with ATM machine as well as Teller service for account opening, cash deposit, withdrawal or fund transfer. ATM features can be utilized on balance information, money withdrawal, inter-account or inter-bank transfers, PLN TelephonePDAM bill payment, handphone balance voucher purchase, credit card bill payment, light ticket purchase, Zakat Infaq Shadaqah payment, Land and Building Tax, Registered TV bill payment and other features. In this year, to comply obligation to the regulator, BNI Syariah had disclosed Debitor Information System reporting 6 automation version. While, regarding internal necessity fulillment, BNI Syariah performed database system migration to improve data warehouse capability, performing data extract process acceleration and fulilling the necessity of business unit related to management information system, both on the recapitulation report required by the manager or higher level position at Business Intelligence System BIS application or detail report on Report Delivery Channel RDC required at oficer level. One of important aspect on Information Technology utilization is information system security implementation. To prevent fraud activity, every withdrawaltransfer above Five Million Rupiah has to be veriied through PINPAD machine by using 6 digits PIN code at every outlet. PINPAD machine installation at all outlets had been completely performed in 2012. Thus, to simplify Internet Banking customers in obtaining BNI Syariah e-secure token, in this year, the token could be obtained at the time the customers performed internet banking registration at customer services. Instant Token was utilized for Internet Banking system layered security in form of password numbers that automatically change everytime the customers perform inancial transaction at Internet Banking. Information Technology utilization was also carried on risk management activity. Operational Risk Instrument Application PERISKOP becomes the instrument utilized on operational risk management including by administrating loss event occured, formulating follow-up and performing the mitigation. PERISKOP implementation brought beneit for operational risk potential anticipation and follow-up on loss decreasing effort at Branch Ofice or Head Ofice. Besides, to assisst operational risk condition monitoring at supervised units. • Kafalah Bil Ujroh, provision for PLN electricity bill payment to 500 big biller from industry sector at Batam by providing payment bailout at 20th every month under the conirmation of big biller. • • SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PENGAMANAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN RISIKO MANAGEMENT INFORMATION SYSTEM INFORMATION SYSTEM SECURITY RISK MANAGEMENT B C D 62 63 Penggunaan aplikasi untuk manajemen risiko lainnya adalah Internal Rating System IRS dalam rangka implementasi Basell II khususnya untuk rating pembiayaan segmen kecil yang terdiri dari Customer Risk Rating CRR dan Customer Credit Rating CCR sebagai bagian dari pengelolaan risiko pembiayaan. Selain itu BNI Syariah telah membangun Risk Management Information System RMIS sebagai bagian dari pelaporan proil risiko online kepada Bank Indonesia. Fase pertama RMIS telah selesai dibangun dan diimplementasikan, sedangkan fase kedua dan ketiga akan dilaksanakan pada tahun 2013. Penggunaan RMIS dapat memberikan gambaran mengenai kerugian di masa datang, meningkatkan metode dan proses pengambilan keputusan yang sistematis yang didasarkan atas ketersediaan informasi, sebagai dasar pengukuran yang lebih akurat mengenai kinerja perusahaan, serta untuk menilai risiko yang melekat pada kegiatan usaha BNI Syariah. Pembangunan Whistle Blowing System WBS secara insourcing dilaksanakan sebagai bagian dari pelaksanaan good corporate governance dan kebijakan Strategi Anti Fraud untuk pengendalian lingkungan internal BNI Syariah. Aplikasi ini sebagai sarana pelaporan yang dilakukan oleh pihak internal maupun eksternal perusahaan jika terjadi indikasi pelanggaran atau indikasi fraud di lingkungan BNI Syariah, dengan jaminan perlindungan dan kerahasiaan identitas pelapor. Tata Kelola Teknologi Informasi IT Governance sebagai bagian dari good corporate governance telah mulai dilaksanakan oleh BNI Syariah dengan penyusunan dan penetapan Kebijakan Penggunaan dan Pengelolaan Teknologi Informasi KPPTI sesuai dengan regulasi yang berlaku. KPPTI menjadi ketentuan internal sebagai acuan dalam penerapan Tata Kelola TI. Selanjutnya secara bertahap BNI Syariah akan menerapkan program Tata Kelola TI sesuai dengan kondisi dan tujuan perusahaan. Audit Teknologi Informasi BNI Syariah telah dilaksanakan dalam rangka evaluasi dan perbaikan efektivitas proses- proses manajemen risiko, kontrol dan good corporate governance, sehingga diharapkan penggunaan teknologi informasi dapat memberikan hasil terbaik bagi BNI Syariah serta menyerap investasi secara tepat guna dan berdaya guna. Sejalan dengan pesatnya pertumbuhan jumlah pegawai BNI Syariah, maka pemanfaatan sistem yang sesuai dengan kebutuhan diperlukan untuk melaksanakan manajemen sumber daya manusia secara memadai. Human Resources Information System HRIS sebagai pengganti sistem yang lama, dibangun dan diimplementasikan dalam tiga fase. Fase pertama yaitu Organization Management dan Personel Administration, telah dibangun dan diimplementasikan pada pertengahan tahun 2012. Sedangkan fase kedua dan fase ketiga akan dibangun dan diimplementasikan tahun 2013. Other applicaiton utilization for risk management was Internal Rating System IRS regarding Basel II implementation especially small segment inancing rating that consists of Customer Risk Rating CRR and Customer Credit Rating CCR as part of inancing risk management. Moreover, BNI Syariah also established Risk Management Information System RMIS as part of online risk proile reporting to Bank Indonesia. RMIS irst phase was completely developed and implemented, while second and third phases will be implemented in 2013. The RMIS utilization will provide description on future loss, enhance systematic decision- making process and method based on information availability, as more accurate basic measurement regarding Company’s performance as well as to asses several risks attached to BNI Syariah business activity. Whistle Blowing System establishment insourcingly was implemented as part of Good Corporate Governance and Anti-Fraud Strategy implementation to manage BNI Syariah’s internal environment. The applications becomes reporting channel performed by Company’s internal and external parties if there is any violation or fraud indications at BNI Syariah environment, with the reporter security and conidentiality protection. Information Technology Governance IT Governance as part of good corporate governance has been startly impelemented by BNI Syariah within the formulation and implementation of Information Technology Management and Utilization KPPIT Policy referring to applicable regulation. KPPIT became internal procedure as the guideline in implementing IT Governance. Afterwards, BNI Syariah will periodically impelement IT Governance program referring to Company’s condition and objectives. BNI Syariah Information Technology Audit had been carried in order to evaluate and improve risk management process effectiveness, control and good corporate governance that it is expected Information Technology utilization will provide maximum result for BNI Syariah as well as absorb investment in effective and eficient manners. In line with BNI Syariah employees number rapid growth, suitable system utilization referring to appropriate human resources management necessity. Human Resources Information System HRIS as old system susbtitution was established and implemented on three phases. First phase is Organization, Management and Personnel Administration, had been established and implemented at mid- 2012. While second and third phases will be established and implemented in 2013. MANAJEMEN SUMBERDAYA MANUSIA HUMAN RESOURCES MANAGEMENT E TATA KELOLA DAN AUDIT TI IT GOVERNANCE AUDIT 4 64 65 ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA PERUSAHAAN TOP MANAGEMENT’S DISCUSSION AND ANALYSIS OF COMPANY PERFORMANCE 66 67 Perkembangan perbankan nasional menunjukkan tetap mengalami pertumbuhan meskipun pertumbuhannya lebih kecil dibandingkan periode sebelumnya. Aset perbankan nasional pada tahun 2012 sebesar Rp4,263 triliun, tumbuh sebesar Rp610 triliun atau 16.69 terhadap posisi tahun 2011 sebesar Rp3.653 triliun. Pertumbuhan aset ini lebih kecil dari tahun 2011 yang sebesar 21,40. DPK tahun 2012 sebesar Rp3,225 triliun, meningkat sebesar Rp440 triliun atau 15.81 dari periode sebelumnya sebesar Rp2,785 triliun. Meskipun DPK tumbuh, tetapi mengalami penurunan dibandingkan pertumbuhan tahun 2011 yang mencapai sebesar 19.07. Pembiayaan yang disalurkan selama tahun 2012 sebesar Rp2,708 triliun, tumbuh sebesar Rp508 triliun atau 23.08 dari posisi tahun sebelumnya sebesar Rp2,200 triliun. Pertumbuhan pembiayaan tersebut juga mengalami sedikit penurunan dibandingkan tahun lalu pada periode yang sama yang tumbuh sebesar 24.59. National Banking development still indicated growth although smaller compared to previous year. National banking asset in 2012 amounted to Rp4,263 trillion, or Rp610 trillion or 16.69 highre compared to position in 2011 that was Rp 3.653 trillion. The asset frowth is smaller compared to 2011 that recorded 21.40 growth. Third Party Fund in 2012 amounted to Rp 3,225 trillion, Rp440 trillion or 15.81 higher compared to previous period that was Rp2,785 trillion. Thought the Third Party Fund is growing, it still experienced slight correction compared to previous year growth that reached 19.07. Loan disbursed in 2012 amounted to Rp2,708 trilion, Rp508 trillion or 23.08 growth compared to previous year position that was Rp2,200 trillion. The loan growth also experienced slight correction compared to same period at previous year that grew 24.59. PERBANKAN NASIONAL NATIONAL BANKING A Jumlah bank yang melakukan kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah sebanyak 193 bank terdiri dari 11 BUS, 24 UUS, dan 158 BPRS. Jumlah kantor dari ketiga jenis bank tersebut pada tahun 2012 sebanyak 2,663 kantor, meningkat sebesar 26.75 atau selama satu tahun bertambah 562 kantor. Aset perbankan syariah pada tahun 2012 meningkat sebesar Rp49,55 triliun atau tumbuh sebesar 34.06 dari Rp145,47 triliun di tahun 2011 menjadi Rp195,02 triliun di tahun 2012. Dengan adanya pertumbuhan tersebut maka pangsa pasar aset perbankan syariah meningkat menjadi 4,58 di tahun 2012 dari 3.98 di tahun 2011. DPK perbankan syariah tahun 2012 sebesar Rp 147,51 triliun, meningkat sebesar Rp32,10 triliun atau 27,81 dari tahun 2011 sebesar Rp115,42 triliun. Pangsa pasar perbankan syariah terhadap perbankan nasional tahun 2012 sebesar 4.57, sedikit mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya sebesar 4.14. Sementara itu dari sisi penyaluran dana, pembiayaan di perbankan syariah tahun 2012 sebesar Rp147,51 triliun meningkat sebesar Rp44,84 triliun atau 43.68 dibandingkan periode sebelumnya sebesar Rp102,67 triliun. Pangsa pasar pembiayaan perbankan syariah terhadap perbankan nasional menyumbang 5.45, meningkat jika dibandingkan tahun 2011 sebesar 4.67. Dilihat dari kualitasnya, ternyata Non Performing Financing NPF pembiayaan perbankan syariah tahun 2012 semakin membaik menjadi 2.22 dari semula 2.52 di tahun 2011. Number of banks performed sharia-based business activity was 193 banks consists of 11 SBU, 24 UUS and 158 BPRS. Total ofice owned by those banks in 2012 amounting to 2,663 ofices, 26.75 higher or 562 ofices in one year. Sharia banking asset in 2012 experienced Rp 49.55 trillion or 34.06 increase from Rp145,47 trillion in 2011 to Rp195.02 trillion in 2012. Within the growth, sharia banking market segment also rose into 4.58 in 2012 from 3.98 in 2011. Sharia Third Party Fund in 2012 amounted to Rp 147.51 trillion, Rp 32.10 trillion or 27.81 higher compared to 2011 that was Rp 115.42 trillion. Sharia banking market segment towards national banking in 2011 was 4.57, slightly higher compared to previous year that was recorder at 4.14 level. From inancing disbursement side, sharia banking incaning in 2012 amounted to Rp147,51 trillion, Rp44,84 trillion or 43.68 higher compared to previous year. Sharia banking inancing market segment towards national banking contributed 5.45, considered increase compared to 2011 that was 4.67. Considering from its quality, Non-Performing FInancing NPF on sharia banking inancing in 2012 was improved to 2.22 from 2.52 in 2011. PERBANKAN SYARIAH SHARIA BANKING B Pada tahun 2012, kinerja Bank BNI Syariah semakin meningkat ditunjukkan dengan pertumbuhan aset sebesar 25.73 atau Rp2,18 triliun dari Rp8,47 triliun di tahun 2011 menjadi Rp10,64 triliun di tahun 2012. Pembiayaan meningkat sebesar 43.72 atau Rp2,3 triliun, semula Rp5,31 triliun di tahun 2011 menjadi Rp7,63 triliun di tahun 2012. Dana Pihak Ketiga meningkat sebesar 32.91 atau Rp2,22 triliun dari Rp6,76 triliun di tahun 2011 menjadi Rp8,98 triliun di tahun 2012. BNI Syariah berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp101,89 miliar pada tahun 2012, dengan pertumbuhan 53.56 atau Rp35,54 miliar dibandingkan periode sebelumnya, sebesar Rp66,35 miliar. Dengan kondisi tersebut menunjukkan bahwa kinerja BNI Syariah tahun 2012 semakin membaik dan meningkat secara konsisten. Pertumbuhan ekonomi global pada tahun 2012 lebih rendah dari tahun sebelumnya disebabkan oleh ekonomi Eropa yang masih mengalami kontraksi akibat krisis utang, ekonomi Amerika Serikat AS yang masih rentan dan dibayangi isu keterbatasan stimulus iskal dan pertumbuhan ekonomi di negara-negara berkembang mulai melambat, khususnya Cina dan India. Sementara itu perekonomian Indonesia pada 2012 tumbuh cukup tinggi sebesar 6.2 dan diprakirakan akan meningkat pada 2013 dan 2014. Daya tahan perekonomian selama ini didukung oleh stabilitas makro dan sistem keuangan yang terjaga. Inlasi sepanjang tahun 2012 tetap terkendali pada level yang rendah dan berada pada kisaran sasaran inlasi sebesar 4,5 ±1. Inlasi 2012 mencapai 4,30 yoy terutama didorong oleh inlasi inti yang stabil, inlasi volatile food yang terkendali dan inlasi administered prices yang rendah. Sementara itu nilai tukar rupiah pada 2012 mengalami depresiasi dengan volatilitas yang cukup rendah. Rupiah secara point-to-point melemah 5.91 yoy selama tahun 2012 ke level Rp9.638 per dolar AS. Tekanan depresiasi terutama terjadi terkait dengan memburuknya kondisi perekonomian global, khususnya di kawasan Eropa yang berdampak pada penurunan arus masuk portofolio asing ke Indonesia dan dari sisi domestik berasal dari tingginya permintaan valas untuk keperluan impor di tengah perlambatan kinerja ekspor. Dari sisi stabilitas sistem keuangan dan fungsi intermediasi perbankan tetap terjaga dengan baik selama tahun 2012. Kinerja industri perbankan yang solid tercermin pada tingginya rasio kecukupan modal CARCapital Adequacy Ratio yang mencapai 17.43 dan rendahnya rasio kredit bermasalah NPLNon Performing Loan gross sekitar 1.87 pada Desember 2012. Sementara itu, pertumbuhan kredit hingga akhir Desember 2012 mencapai 23.08 yoy. Sejalan dengan prospek perekonomian mendatang, stabilitas sistem keuangan akan tetap terjaga dengan fungsi intermediasi perbankan yang meningkat. In 2012, Bank BNI Syariah’s performance was higher indicated by 25.73 asset growth or amounted to Rp2,18 trillion from Rp8,47 trillion in 2011 to Rp10,64 trillion in 2012. The inancing was 43,72 higher or Rp2,3 trillion, that was before Rp 5,31 trillion in 2011 to Rp7,63 trillion in 2012. Third Party Fund also 32.91 or Rp2,22 trillion rose from Rp6,76 trillion in 2011 to Rp8,98 trillion in 2012. BNI Syariah succeeded in booking nett Income amounting to Rp 101,89 billion in 2012 with 53.56 or Rp35,54 billion growth compared to previous year that amounted to Rp66,35 billion. This favorable condition indicated that BNI Syariah’s performance in 2012 was better and consistently improved. Global economy growth in 2012 was lower compared to previous year caused by European economy less favorable condition that still experienced debt crisis pressure, US fragile economy as well as shadowed by iscal stimulation limit issue and slowing down of developing countries economy growth, especially China and India. On the other hand, Indonesian economy in 2012 experienced relatively high growth at 6.2 and predicted will improve in 2013 and 2014. Current economy resilience is supported by macro stability and controlled inancial system. Inlation in 2012 was controlled at low level and placed on targeted inlation rate that was 4.5±1. Inlation rate in 2012 reached 4,30 yoy especially supported by stable core inlation and low administered price inlation. While, Rupiah exchange rate in 2012 experienced depreciation with relatively low volatility. Rupiah in point-to-point weakende 5.91 yoy in 2012 to Rp9,638 per US Dollar level. Depreciation pressure was mainly related with worse global economy condition, especially at European region that affected on lower foreign portfolio inlow to Indoensia and from domestic side caused by exchange rate high demand regarding import necessity in the midst of export performance stagnancy. From inancial system stability as well as banking intermediary function side were appropriately controleld in 2012. Banking industry solid performanec relected from high Capital Adequacy Ratio CAR that reached 17.43 and low gross Non-Performing Loan NPL ratio that recorded around 1.87 in December 2012. On the other hand, loan growth as end of December 2012 reached 23.08 yoy. In accordance with future economy prospect, inancial system stability will be maintained with improving banking intermediary function. TINJAUAN BISNIS PERBANKAN BANKING BUSINESS OVERVIEW ANALISIS MAKRO DAN INDUSTRI PERBANKAN SYARIAH MACRO AND SHARIA BANKING INDUSTRY ANALYSIS 68 69 Aset BNI Syariah pada tahun 2012 sebesar Rp 10,64 triliun, meningkat Rp2,17 triliun atau 25.73 dari posisi tahun 2011 sebesar Rp 8,47 triliun. Jika dibandingkan dengan aset perbankan syariah, pada tahun 2012 BNI Syariah menguasai pangsa pasar market share sebesar 5.46. Dari 35 UUS dan BUS di Indonesia, aset BNI Syariah menempati urutan ke 4 empat. Selama tahun 2012, pembiayaan BNI Syariah tumbuh sebesar 43.72 atau Rp2,32 triliun dari posisi tahun 2011 sebesar Rp 5,31 triliun menjadi Rp7,63 di tahun 2012. Pertumbuhan ini lebih besar jika dibandingkan dengan industri perbankan syariah yang tumbuh sebesar 43.68 pada periode yang sama. BNI Syariah’s asset in 2012 amounted to Rp10.64 trillion, Rp2,17 trillion or 25.73 higher compared to position in 2011 that was Rp8,47 trillion. If compared to sharia banking asset, in 2012, BNI Syariah led market share amounted to 5.46. From 35 SUB and BUS in Indonesia, BNI Syariah’s asset was in 4th position. In 2012, BNI Syariah’s inancing grew 43.72 or Rp2,32 trillion compared to position in 2011 that was Rp5.31 trillion to Rp7,63 trillion in 2012. The growth was higher compared to sharia banking industry growth that was recorded at 43.68 level at the same period. MARKET SHARE ASSET MARKET SHARE PEMBIAYAAN ASSET’S MARKET SHARE FINANCING’S MARKET SHARE D F Pada tahun 2012 posisi DPK BNI Syariah sebesar Rp 8,98 triliun meningkat 32.91 atau Rp2,22 triliun dari posisi tahun 2011 sebesar Rp 6,75 triliun. Pada periode yang sama DPK perbankan syariah tumbuh 27.81 dari Rp115,42 triliun di tahun 2011 menjadi Rp147,51 triliun. Pangsa pasar DPK BNI Syariah terhadap perbankan nasional pada 2012 sebesar 6.09, mengalami sedikit penurunan dari periode sebelumnya sebesar 5.85. Dari 45 bank yang melakukan kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah, DPK BNI Syariah menduduki peringkat ke 4 empat. In 2012, BNI Syariah’s DPK position amounted to Rp8,98 trillion or 32.91 or Rp2,22 trillion higher compared to position in 2011 that amounted to Rp6,75 trillion. At the same period, sharia banking DP grew 27.81 from Rp115,42 trillion in 2011 to Rp147.51 trillion. BNI Syariah’s DPK market share towards national banking in 2012 was 6.09 experiencing slight decrease compared to previous year that was 5.85. from 45 banks performing sharia-based business activity, BNI Syariah’s DPK was in the 4th position. MARKET SHARE DPK MARKET SHARE DPK E Jumlah bank yang melakukan kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah pada tahun 2012 sebanyak 193 bank terdiri dari 11 BUS, 24 UUS, dan 158 BPRS. Jumlah kantor dari ketiga jenis bank tersebut pada tahun 2012 sebanyak 2,663 kantor, meningkat sebesar 26.75 atau selama satu tahun bertambah 562 kantor. Jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya dimana terdapat 190 bank yang melakukan kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah, maka pada tahun 2012 ini hanya terdapat penambahan 3 tiga BPRS, tidak ada penambahan UUS dan BUS. Number of banks performed sharia-based business activity was 193 banks consists of 11 SBU, 24 UUS and 158 BPRS. Total ofice owned by those banks in 2012 amounting to 2,663 ofices, 26.75 higher or 562 ofices in one year. If compared to previous year where there were only 190 banks performing sharia-based business activity, that in 2012 there were 3 three additional BPRs, With no addition at SBU and BUS. PELAKU PERBANKAN SYARIAH SHARIA BANKING PLAYERS C 70 71 DANA PIHAK KETIGA THIRD PARTY FUND DPK DPK 2010 2010 2011 2011 NOMINAL NOMINAL PERTUMBUHAN GROWTH 2011 - 2012 PERTUMBUHAN GROWTH 2011 - 2012 JUMLAH REKENING NUMBER OF ACCOUNTS 2012 2012 1,981 539 2,612 5,132 508,218 4,474 17,514 530,206 3,809 1,468 3,702 8,980 749,849 7,619 23,459 780,927 45,59 64,15 14,08 32,91 27,23 25,60 16,07 26,85 2,616 895 3,245 6,756 589,367 6,066 20,211 615,644 1,193 574 457 2,224 160,482 1,553 3,248 165,283 TABUNGAN SAVING GIRO CURRENT ACCOUNT DEPOSITO TIME DEPOSIT TOTAL TABUNGAN SAVING GIRO CURRENT ACCOUNT DEPOSITO TIME DEPOSIT TOTAL SAMPAI DENGAN DESEMBER 2012 TOTAL DPK BNI SYARIAH MENCAPAI RP 8,98 TRILIUN, MENINGKAT SEBESAR RP 2,22 TRILIUN ATAU 32,91 DARI TOTAL DPK TAHUN 2011 SEBESAR RP 6,75 TRILIUN. JUMLAH DPK BNI SYARIAH TERSEBUT DIIKUTI DENGAN PERTUMBUHAN JUMLAH REKENING SEBANYAK 165.283 ATAU TUMBUH 26,85 DARI SEMULA 615.644 REKENING DI TAHUN 2011 MENJADI 780.927 REKENING DI TAHUN 2012. Penghimpunan dana murah yaitu rasio giro dan tabungan dibandingkan total DPK CASA BNI Syariah selama tiga tahun berturut-turut menunjukkan perkembangan yang signiikan. Kondisi tersebut menjadikan BNI Syariah pada tahun 2012 berada pada peringkat pertama dalam penghimpunan dana murah diantara perbankan syariah lainnya. Pencapaian tabungan sampai dengan tahun 2012 sebesar Rp3,81 Triliun komposisi terbesar berasal dari tabungan iB Hasanah Mudharabah sebesar 60.64. Perincian tabungan BNI Syariah secara lengkap adalah sebagai berikut: Tabungan iB Hasanah Mudharabah → 60.64 1. Tabungan iB Bisnis Hasanah → 13.83 2. Tabungan iB Hasanah Wadiah → 10.70 Untuk pencapaian giro sampai dengan tahun 2012 sebesar Rp1,4 Trilliun dengan komposisi terbesar berasal dari giro iB Hasanah Perusahaan sebesar 68.07. Sedangkan untuk pencapaian deposito sampai dengan tahun 2012 sebesar Rp3,70 trilliun dengan komposisi terbesar berasal dari deposito iB Hasanah dengan jangka waktu 12 bulan sebesar 47.39. Savings Deposit realization as of 2012 reached to Rp3,81 trillion with the largest contribution from Tabungan iB Hasanah Mudharabah that contributed 60.64. Detail of comprehensive contribution from BNI Syariah’s Savings Deposit is as follows:

1. Tabungan iB Hasanah Mudharabah → 60.64

2. Tabungan iB Bisnis Hasanah → 13.83

3. Tabungan iB Hasanah Wadiah → 10.70

Regarding current account achievement as of 2012 amounted to Rp1,4 trillion with the largest composition from iB Hasanah corporate current account that was recorded at 68.07. Regarding time deposit achievement as of 2012 amounted to Rp3,88 trillion with the largest composition from iB Hasanah time deposit with 12 months maturity period that was recorded at 47.39. AS OF DECEMBER 2012, TOTAL BNI SYARIAH’S DPK REACHED RP 2,22 TRILLION OR 32,91 FROM TOTAL DPK IN 2011 THAT AMOUNTED TO RP 6,75 TRILLION. TOTAL BNI SYARIAH’S DPK WAS FOLLOWED BY ACCOUNT NUMBER GROWTH AMOUNTED TO 165.393 ACCOUNTS OR 26,87 GREW FROM 615.534 ACCOUNTS IN 2011 TO 780.927 ACCOUNTS IN 2012. Low-cost funding that is current account and saving compared to total BNI Syariah DPK ration for the last three consecutive years indicating signiicant growth. The condition placed BNI Syariah in 2012 at 1st position on low- cost funding colelction among other sharia banks. TABUNGAN SAVING DEPOSITS GIRo DEMAND DEPOSITS DEPoSITo TIME DEPOSITS 58.77 72 73 MARKET SHARE Pangsa pasar tabungan BNI Syariah terhadap tabungan perbankan syariah tumbuh dari 8.03 di tahun 2011 menjadi 8.45 di tahun 2012. Tabungan tersebut tumbuh Rp1,19 triliun atau tumbuh 45.59 dari Rp2,62 triliun pada tahun 2011 menjadi Rp 3,81 triliun pada tahun 2012. Deposito BNI Syariah tumbuh Rp 0,46 triliun dari Rp3,24 triliun pada tahun 2011 menjadi Rp3,70 triliun pada tahun 2012, atau tumbuh sebesar 14.08. Untuk pangsa pasar deposito BNI Syariah sedikit mengalami penurunan dari 4.58 di 2011 menjadi 4.37 di 2012. Giro BNI Syariah tumbuh Rp 574 miliar atau 64.15 dari Rp 895 miliar di tahun 2011 menjadi Rp1,468 miliar di tahun 2012. Kondisi ini juga berpengaruh terhadap pangsa giro BNI Syariah yang meningkat dari 7.45 pada tahun 2011 menjadi 8.29 pada tahun 2012. Pada tahun 2012 pembiayaan BNI Syariah mengalami peningkatan sebesar Rp2,32 triliun dari Rp 5,31 triliun pada tahun 2011 menjadi Rp7,63 triliun pada tahun 2012, atau meningkat sebesar 43.72. Pertumbuhan pembiayaan BNI Syariah tersebut lebih tinggi dari pembiayaan perbankan syariah yang tumbuh sebesar 43.68 dari Rp 102,67 triliun pada 2011 menjadi Rp 147,50 triliun pada 2012. BNI Syariah’s Savings Deposits market share towards sharia banking saving experienced growth from 8.03 in 2011 to 8.45 in 2012. The Savings Deposits was Rp1,19 trillion or 45.59 higher from Rp2,62 trillion in 2011 to Rp3,81 trillion in 2012. BNI Syariah’s Time Deposits experienced Rp0,64 trillion growth from Rp 3,24 trillion in 2011 to Rp3.70 trillion in 2012, or 14.08. Regarding BNI Syariah’s Time Deposits market share was slightly decrease from 4.58 in 2011 to 4.37 in 2012. BNI Syariah’s Current Account experienced Rp574 billion or 64.15 growth from Rp 895 billion in 2011 to Rp1,468 billion in 2012. This condition was also affected BNI Syariah’s Demand Deposits market share that was increase from 7.45 in 2011 to 8.29 in 2012. In 2012 BNI Syariah Financing experienced Rp 2,32 trillion growth from Rp 5,31 trillion in 2011 to Rp7,63 trillion in 2012, or 43.72. BNI Syariah Financing growt was exeeding sharia banking inance that only booked 43.68 growth from Rp 102,67 trillion in 2011 to Rp147,50 trillion in 2012. MARKET SHARE TABUNGAN MARKET SHARE DEPOSITO MARKET SHARE GIRO MARKET SHARE PEMBIAYAAN SAVINGS DEPOSITS MARKET SHARE TIME DEPOSITS MARKET SHARE CURRENT ACCOUNT MARKET SHARE FINANCING MARKET SHARE 1 2 3 4 74 75 Pada tahun 2012, BNI Syariah berhasil membukukan pertumbuhan laba bersih sebesar Rp35.538 juta atau 53.56 menjadi Rp101.892 juta di tahun 2012, dari total nilai laba bersih sebesar Rp66.354 juta di tahun sebelumnya. Keberhasilan peningkatan laba bersih tersebut, terutama didukung oleh pendapatan dari ijarah bersih yang meningkat sebesar 216,17 menjadi Rp48,501 juta dari Rp15,340 juta pada tahun sebelumnya. Berikut adalah pembahasan umum dan analisis manajemen mengenai perkembangan usaha BNI Syariah periode tahun 2012. Pembahasan ini disusun berdasarkan laporan keuangan untuk tahun buku 2012 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Tanudiredja, Wibisana Rekan dengan pendapat wajar tanpa pengecualian, dengan paragraf penjelasan mengenai reklasiikasi akun penerapa beberapa Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan PSAK baru dan revisi yang berlaku efektif sejak 1 Januari 2012. Pertumbuhan dan keuntungan bisnis bank yang berkesinambungan menjadi bagian dari misi BNI Syariah yang terus dipertahankan. Upaya yang dilakukan BNI Syariah adalah dengan mengelola aktiva dan pasiva dengan cermat, prudent, dan optimal. Dengan prinsip tersebut, BNI Syariah mempunyai kemampuan yang cukup untuk memenuhi seluruh kewajiban tepat waktu, menjaga likuiditas, dan memperoleh pendapatan yang memadai pada level risiko yang dapat diterima. In 2012, BNI Syariah successfully booked Nett Income growth amounted to Rp35.538 million or 53.56 to Rp101.892 million in 2012, from previous net incom value amounted to Rp66.354 million in previous year. The accomplishment on nett Income growth was mostly supported by increase on income from ijarah margin that experienced 216,17 increase to Rp 48,501 million from Rp15,340 million in previous year. Below is general management’s general discussion and analysis regarding BNI Syariah’s business progress in 2012. The discussion is prepared referring to Financial Statement for iscal year 2012 audited by Tanudiredja, Wibisana Partners Public Accountant Ofice with unqualiied opinion, with explanatory statements about account reclassiication based on new and reised Statements of Financial Accounting SFAS applied effectively since January 1st, 2012. Sustainable business development and proit become part of BNI Syariah’s vision and mission that is continuously maintained. One of the efforts performed by BNI Syariah is by thoroghly, prudently and optimally managing asset and liability. Within thise principles, BNI Syariah holds adequate capability to settle every obligation in timely manner, controling liquidity as well as collecting adequate income in acceptable risk level. A Aset BNI Syariah terdiri dari aset produktif dan aset non produktif. Aset produktif BNI Syariah meliputi: pembiayaan, surat berharga, SBIS FASBI, penempatan pada bank lain dan rekening administratif. Sedangkan aktiva non produktif meliputi kas, giro pada Bank Indonesia, aktiva tetap dan aktiva lain-lain. BNI Syariah’s Assets consists of earning and non-earning assets. BNI Syariah’s earning assets is including: inancing, securities, Bank Indonesia Sharia Deposit Facilities, Placements with other banks and administrative accounts. While non-earning assets is including cash, Demand Deposits with Bank Indonesia, ixed assets and other assets. Selama kurun waktu tahun 2012-2012, total aset BNI Syariah meningkat semula Rp 8.466.887 juta tahun 2011 menjadi Rp 10.645.313 juta tahun 2012 atau meningkat rata-rata 25.73. During 2010 -2012, total assets of BNI Syariah increased from Rp8.466.887 million in 2011 to Rp10.645.313 million in 2012 or averagely increase 25.73. Nilai Aset tetap BNI Syariah per 31 Desember 2012 sebesar Rp 97.474 juta, tumbuh sebesar Rp 49.754 juta atau 104,26 dari akhir tahun 2011 sebesar Rp 47.720 juta. Pada tahun 2012 terjadi peningkatan investasi tetap sejalan dengan pembukaan jaringan. Hal tersebut terutama sejalan dengan perkembangan jaringan BNI Syariah untuk terus dapat menjangkau daerah- daerah sentra ekonomi di seluruh Indonesia. Fixed Assets value of BNI Syariah as of December 31st, 2012 amounted to Rp97.474 million, increased amounting to Rp49.754 million or 104.26 compared to end of 2011 that was Rp47.720 million. In 2012, there was also increase on investment that remained in line with network expansion. This was mostly due to BNI Syariah’s expansion plan to expand its coverage reaching every economic center area all over Indonesia. 1. ASET TETAP 1. FIXED ASSET ASET PERKEMBANGAN NERACA ASSET BALANCE SHEET INFORMATION 10,645,313 8,466,887 6,394,924 2012 2011 2010 DALAM JUTA RUPIAH IN MILLION RUPIAH TINJAUAN KINERJA KEUANGAN FINANCIAL REVIEW GRAFIK PERKEMBANGAN ASET 2010 - 2012 ASSET GRWOTH GRAPHIC 2010 - 2012 KETERANGAN 2012 GROWTH 2011 2010 DESCRIPTION 10,645,313 9,769,272 7,631,994 1,119,130 - 8,980,036 1,468,456 3,809,267 3,702,313 2,185,658 1,187,219 8,466,887 7,826,113 5,310,292 764,628 - 6,756,261 894,565 2,616,377 3,245,319 1,301,983 1,076,677 6,394,924 6,017,251 3,558,485 1,534,918 - 5,131,610 538,690 1,980,627 2,612,293 825,370 1,051,450 25.73

24.83 43.72

46.36 -

32.91 64.15