6 7
KETERANGAN KETERANGAN
2012 GROWTH
GROWTH
2011 2010
2010 2011
2012
DESCRIPTION DESCRIPTION
10,645,313 9,769,272
7,631,994 1,119,130
- 8,980,036
1,468,456 3,809,267
3,702,313 2,185,658
1,187,219
936,406
291,056 645,350
318,607 1,259,537
673,954 137,744
101,892
8,466,887 7,826,113
5,310,292 764,628
- 6,756,261
894,565 2,616,377
3,245,319 1,301,983
1,076,677 6,394,924
6,017,251 3,558,485
1,534,918 -
5,131,610 538,690
1,980,627 2,612,293
825,370 1,051,450
417,661
140,106 277,555
30,252 307.807
165.085 36.734
36.512 784,144
252,413 531,731
222,911 754.642
382.793 89,256
66,354
Revenue from Fund Management as Mudharib
Third Parties’ Share On Return Of Temporary Syirkah Funds
Bank’s Share in Profit Sharing Other Operating Income
Income from Operation Operating Expenses
Income Before Tax Nett Income
25.73 24.83
43.72 46.36
- 32.91
64.15 45.59
14.08 67.87
10.27
19.42
15.31 21.37
42.93 66.91
76.06 54.32
53.56
TOTAL ASET TOTAL ASET
PRODUKTIF PEMBIAYAAN YANG
DIBERIKAN PENEMPATAN SURAT
BERHARGA PENYERTAAN
DANA PIHAK KETIGA GIRO
TABUNGAN DEPOSITO
TOTAL KEWAJIBAN TOTAL EKUITAS
TOTAL ASSET TOTAL EARNING
ASSET FINANCING
SECURITIES PLACEMENT
PARTICIPATION THIRD PARTY FUND
CURRENT ACCOUNT SAVING
TIME DEPOSIT TOTAL LIABILITY
TOTAL EqUITY
PENDAPATAN PENGELOLAAN DANA
OLEH BANK SEBAGAI MUDHARIB
HAK PIHAK KETIGA ATAS BAGI HASIL DANA
SYIRKAH TEMPORER HAK BAGI HASIL MILIK
BANK PENDAPATAN USAHA
LAINNYA PENDAPATAN
OPERASIONAL BEBAN OPERASIONAL
LABA SEBELUM PAJAK LABA BERSIH
NERACA
IKHTISAR
KEUANGAN
LABA RUGI
PENDAPATAN PENGELOLAAN DANA OLEH BANK SEBAGAI MUDHARIB
LABA BERSIH
INCOME FUND MANAGEMENT BY BANK AS MUDHARIB
NETT INCOME
DALAM JUTAAN RUPIAH IN MILLION RUPIAH DALAM JUTAAN RUPIAH IN MILLION RUPIAH
DALAM MILIAR RUPIAH BALANCE SHEET IN MILLION RUPIAH
FINANCIAL HIGHLIGHTS
INCOME STATEMENT IN MILLION RUPIAH DALAM JUTAAN RUPIAH
936,406
784,144 417, 661
101,892 66,354
36,512
950,000 900,000
850,000 800,000
750,000 700,000
120,000 100,000
80,000 60,000
40,000 20,000
8 9
KETERANGAN DESCRIPTIONS
RASIO KECUKUPAN MODAL DENGAN MEMPERHITUNGKAN RISIKO KREDIT
CAPITAL ADEQUACY RATIO CAR TO FINANCING RISK RASIO KECUKUPAN MODAL DENGAN
MEMPERHITUNGKAN RISIKO KREDITPENYALURAN DANA DAN RISIKO PASAR
CAPITAL ADEQUACY RATIO CAR TO FINANCING AND MARKET RISK
ASET TETAP TERHADAP MODAL FIX ASSET TO CAPITAL
ASET PRODUKTIF BERMASALAH NON PERFORMINGS EARNING ASSETS
PPA PRODUKTIF TERHADAP ASET PRODUKTIF
ALLOWANCE FOR POSSIBLE LOSSES ON EARNING ASSETS
PEMENUHAN PPA PRODUKTIF ALLOWANCE FOR POSSIBLE LOSSES
TINGKAT PENGEMBALIAN ASET RETURN ON ASSETS ROA
TINGKAT PENGEMBALIAN EKUITAS RETURN ON EQUITY ROE
MARGIN PENDAPATAN BERSIH NETT YIELD MARGIN NYM
RASIO AKTIVA LANCAR TERHADAP KEWAJIBAN LANCAR QUICK RATIO
BEBAN OPERASIONAL TERHADAP PENDAPATAN OPERASIONAL BOPO
OPERATING EXPENSES TO OPERATING REVENUES
ANTAR BANK PASSIVA SIMA TERHADAP DPK INTERBANK LIABILITIES TO DEPOSIT
RASIO DEPOSAN INTI TERHADAP DPK CORE DEPOSITORS TO DEPOSIT RATIO
RASIO PEMBIAYAAN TERHADAP DANA PIHAK KETIGA FINANCING TO DEPOSITS RATIO FDR
PEMBIAYAAN BERMASALAH KOTOR NPF GROSS
PEMBIAYAAN BERMASALAH BERSIH NPF NETT
PERUBAHAN CHANGE
2011 2012
14.22 20.75
-6.53 -31.47
14.10 20.67
-6.57 -31.79
12.79 8.03
4.76 59.28
1.58 2.72
-1.14 -41.91
2.02 3.62
-1.60 -44.20
1.42 2.42
-1.00 -41.32
1.33 1.68
-0.35 -20.83
100.46 100.03
0.43 0.43
1.48 1.29
0.19 14.73
10.18 6.63
3.55 53.54
7.31 8.07
-0.76 -9.42
85.39 87.86
-2.47 -2.81
146.28 291.04
-144.76 -49.74
2.56 0.74
1.82 245.95
17.70 25.57
-7.87 -30.78
84.99 78.60
6.39 8.13
RASIO KEUANGAN PENTING
KEY FINANCIAL RATIOS
TOTAL ASET DANA PIHAK KETIGA
TOTAL EKUITAS
TOTAL ASSET THIRD PARTY FUND
TOTAL EQUITY
DALAM JUTAAN RUPIAH IN MILLION RUPIAH DALAM JUTAAN RUPIAH IN MILLION RUPIAH
DALAM JUTAAN RUPIAH IN MILLION RUPIAH
10,645,313 8,980,036
1,187,219 8,466,887
6,756,261
1,076,677 6,394,924
5,131,610
1,051,450
12,000,000 10,000,000
8,000,000 6,000,000
4,000,000 2,000,000
12,000,000 10,000,000
8,000,000 6,000,000
4,000,000 2,000,000
1,200,000 1,000,000
800,000 600,000
400,000 200,000
10 11
SEJARAH SINGKAT
MILESTONE
PT Bank Negara Indonesia Persero Tbk
membentuk Unit Usaha Syariah UUS untuk
merespon kebutuhan masyarakat terhadap
sistem perbankan yang lebih tahan terhadap
krisis ekonomi. Dimulai dengan lima
kantor cabang yakni di Yogyakarta, Malang,
Pekalongan, Jepara, dan Banjarmasin.
PT Bank Negara Indonesia Persero Tbk
established a Sharia Business Unit SBU as
a respond to growing demand for banking
system that could withstand economic crisis.
This establishment was marked by the opening
of ive branch ofices in Yogyakarta, Malang,
Pekalongan, Jepara, and Banjarmasin.
UUS BNI menghasilkan laba pertama sebesar
Rp7,189 miliar dengan dukungan tujuh cabang.
BNI SBU booked proit for the irst time amounted
to Rp7,189 billion with the support of seven branch
ofices.
Berturut-turut UUS BNI mendapatkan
penghargaan the most profitable bank di antara
dua BUS dan delapan UUS.
BNI SBU awarded most proitable bank award
for two consecutive times, among two sharia
commercial banks and eight SBU.
Pembentukan Tim Implementasi Bank
Umum Syariah yang akan mentransformasikan
UUS BNI menjadi PT Bank BNI Syariah sebagai
implementasi dari UU Perbankan Syariah No.
21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah
didukung dengan Peraturan Bank Indonesia
No. 1110PBI2009 tanggal 19 Maret 2009
tentang Pemisahan Unit Usaha Syariah dari Bank
Konvensional.
Establishment of Sharia Commercial Bank
Implementation Team that will transform BNI
SBU into PT Bank BNI Syariah in accordance with
Sharia Banking Law No. 212008 on Sharia Banking
and Bank Indonesia’s Regulation No. 1110
PBI2009 dated March 19th, 2009, regarding
The Separation of Sharia Business Unit from
Conventional Bank.
Berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Bank Indonesia No. 1241
KEP.GBI2010, PT Bank BNI Syariah resmi beroperasi sebagai Bank
Umum Syariah pada tanggal 19 Juni 2010 dengan 27 kantor cabang
dan 31 kantor cabang pembantu. Pada akhir Desember 2010 berhasil
membukukan aset Rp6,4 triliun, naik 21 dari Juni 2010.
Based on Bank Indonesia Governor’s Decree No. 1241KEP.GBI2010, PT
Bank BNI Syariah started to operate as Sharia Commercial Bank on June
19th, 2010, with 27 branch ofices and 31 supporting branch ofices. As
the end of December 2010, the Bank successfully recorded Rp6,4 trillion in
assets, a 21 increase compared to June 2010.
PT Bank BNI Syariah membukukan laba Rp66 miliar dengan
dukungan 38 cabang, 54 kantor cabang pembantu, 4 kantor kas,
serta lebih dari 1.000 Syariah Channelling Outlet BNI SCO BNI
Dengan total aset Rp8,4 triliun pada akhir Desember 2011.
PT Bank BNI Syariah booked proit amounting to Rp66 billion supported
by 38 branch ofices, 54 supporting branch ofices, 4 cash ofices,
and more than 1,000 BNI Sharia Channeling Outlets SCO BNI with
a total assets amounted to Rp8,4 trillion as the end of December 2011.
1. Pencapaian aset 10 triliun pada
10 November 2012.
2. Outlet Mikro mulai beroperasi,
penambahan outlet regular 10 cabang.
3. BNI Syariah memperoleh award
sebanyak 16 penghargaan selama tahun 2012.
4. Logo BNI Syariah di semua
outlet BNI dan ATM BNI sebagai bentuk sinergi dengan induk.
5. Perbaikan dan eisensi sistem
internal.
6. Casa terbaik 2012 di antara
seluruh perbankan syariah.
1. Asset realization amounted to
Rp10 trillion at November 10th, 2012.
2. Micro outlet operational activity
was sterted with additional 10 brances on regular outlets.
3. Succeeded in obtaining 16
awards in 2012 4.
BNI Syariah’s logo was placed on every BNI outlets as well as
BNI ATM machines as the form of synergy with Parent Company.
5. Performed internal system
improvement and eficiency 6.
Best Casa 2012 among all Sharia Banks. BNI Syariah also.
29 APRIL 2000
APRIL 29TH, 2000
2002 2003-2004
2009 2010
2011 2012
12 13
visi
misi visi
misi
VISION
MISSION
MENJADI BANK SYARIAH PILIHAN MASYARAKAT YANG UNGGUL DALAM
LAYANAN DAN KINERJA
To become the people’s choice in Sharia Banking, which is provenly leading in service and performance
MEMBERIKAN KONTRIBUSI POSITIF KEPADA MASYARAKAT DAN PEDULI PADA
KELESTARIAN LINGKUNGAN.
BNI Syariah mendasarkan kegiatan usaha dan operasionalnya berdasarkan prinsip syariah,
hukum positif serta regulasi yang berlaku di Indonesia. Selain pedoman tersebut, seluruh insan
BNI Syariah juga memiliki tata nilai yang menjadi panduan dalam setiap perilakunya,
yaitu Amanah dan Jama’ah.
BNI Syariah grounds its business and operational activity on Sharia principle as well as Positive Law and Regulations
applied in Indonesia. Besides those foundations, every BNI Syariah people is also guided by set of values as the guideline
for carrying their attitude, Amanah and Jama’ah.
• Honest and fulilling promises • Responsible
• Dedicated to deliver best performance • Sincerely working and promoting
worship goodwill • Servicing exceeds the expectation
• Caring and courage in giving as well as taking constructive feedback
• Establishing synergy professionally • Dividing working process
interrelation • Understanding working process
interrelation • Reinforcing effective leadership
MENCIPTAKAN WAHANA TERBAIK SEBAGAI TEMPAT KEBANGGAAN UNTUK
BERKARYA DAN BERPRESTASI BAGI PEGAWAI SEBAGAI PERWUJUDAN IBADAH.
MEMBERIKAN SOLUSI BAGI MASYARAKAT UNTUK KEBUTUHAN
JASA PERBANKAN SYARIAH.
MEMBERIKAN NILAI INVESTASI YANG OPTIMAL BAGI INVESTOR.
MENJADI ACUAN TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG AMANAH.
To make a meaningful contribution to society, while supporting environmental sustainability.
To create a ‘place of pride’ for working and achieving best performances for the staff, as the embodiment of
worship. To provide solutions for the beneit of the community,
through the medium of sharia banking.
To deliver optimum investment value to all investors
To serve as a standard of a trustworty corporate governance.
AMANAH
JAMA’AH
• Jujur dan menepati janji • Bertanggung jawab
• Bersemangat untuk menghasilkan karya terbaik • Bekerja ikhlas dan mengutamakan niat ibadah
• Melayani melebihi harapan
• Peduli dan berani memberi maupun menerima umpan balik yang konstruktif
• Membangun sinergi secara profesional • Membagi pengetahuan yang bermanfaat
• Memahami keterkaitan proses kerja • Memperkuat kepemimpinan yang efektif
tata
NILAI
BUDAYA
CORPORATE CULTURE
kerja
14 15
INFO PEMEGANG SAHAM
PERISTIWA PENTING 2012
Share Ownership
Signiicant Event 2012
PEMEGANG SAHAM
SHARE HOLDERS
SAHAM LEMBAR
SHARES SHEET
NILAI NOMINAL RUPIAH
NOMINAL VALUE RUPIAH
PT Bank Negara Indonesia Persero Tbk
1,000,000 1,000,000,000,000
99.9 1,000
1,000,000,000 0.1
1,001,000 1,001,000,000,000
100 PT BNI Life Insurance
JUMLAH
KOMPOSISI PEMEGANG SAHAM BNI SYARIAH PER 31 DESEMBER 2012, SEBAGAI BERIKUT:
BNI SYARIAH SHAREHOLDES COMPOSITION AS OF DECEMBER 31ST, 2012 AS FOLLOWS:
JANUARI JANUARY
MARET MARCH
APRIL APRIL
MEI MAY
FEBRUARI FEBRUARY
JUNI JUNE
JULI JULY
AGUSTUS AUGUST
BNI Syariah mendapat Penghargaan Most Popular Brand, Islamic Banking Brand dari Markplus.
BNI Syariah received Most Popular Brand, Islamic Banking Brand Awards from Markplus.
BNI Syariah mulai mengoperasikan outlet pembiayaan mikro. BNI Syariah started to operate micro inancing outlet.
BNI Syariah memperluas layanan Hasanah Card untuk membiayai pendidikan berkerja sama dengan institusi dalam
dan luar negeri. BNI Syariah expanded Hasanah Card to inance education fee
in cooperation with doemstic and overseas institution.
Perubahan susunan manajemen. Changes on management composition.
BNI Syariah bekerjasama dengan Universitas Pendidikan Indonesia dalam penyediaan tenaga pengajar perbankan
syariah. BNI Syariah cooperates with Universitas Pendidikan Indonesia
through lecturer in sharia banking aspect provision supports. Milad BNI Syariah ke-2.
2nd Anniversay of BNI Syariah.
BNI Syariah luncurkan tabungan iB Tunas Hasanah. BNI Syariah Launched iB Tunas Hasanah Savings.
Pemberian hadiah Honda Freed kepada pemenang program Cahaya Rezeki Hasanah.
Honda Freed Prize handed over to Cahaya Rezeki Hasanah program winner.
16 17
PENGHARGAAN SERTIFIKASI
AWARDS AND CERTIFICATIONS 2012
• Gold Brand Champion of Most Popular Brand dari
Markplus Insight Indonesia di acara Brand Champion 2012 tanggal 28 November 2012.
• Program CSR Peduli Pendidikan Kategori Perusahaan
BUMN dari Menteri Pendidikan di acara Anugerah Peduli Pendidikan pada tanggal 22 November 2012.
• Bank Berpredikat Keuangan Sangat Bagus dari Majalah
Infobank di acara Infobank Award ke – 17 tanggal •
4 Oktober 2012. •
The Favorite Mortgage Sharia Bank dari Majalah Housing Estate tanggal 19 Desember 2012.
• 1st The Best Sharia Bank dari Majalah Business Review
di acara Anugerah Perbankan Indonesia 2012 pada tanggal 13 Desember 2012 kategori :
• The 1st CEO,
• The 1st Financial Aspect,
• The 1st Marketing,
• The 1st Good Corporate Governance,
• The 1st Risk Management,
• The 1st Corporate Communications,
• Indonesia Brand Champion 2012 “Gold Brand Champion
of Most Popular Brand Outside Jakarta” Islamic Banking dari Markplus Insight, 28 November 2012.
• Customer Loyality Award 2012 The Net Promoter Score
NPS Good Sharia Banking dari Swa Hachiko pada tanggal 10 Desember 2012.
• Digital Brand of The Year 2012 Peringkat III dari Infobank
pada tanggal 29 Januari 2013, untuk kategori: 1.
Corporate Digital Brand 2.
Product Digital Brand •
Deposito Bank Umum Syariah Deposito iB Hasanah
• KPR Syariah Griya iB Hasanah Sharia
Banking •
Balikpapan Service Excellence Award 2012 dengan peringkat The Best of Balikpapan Service Excellence
Champion kategori Sharia Banking dari Markplus Insight pada tanggal 23 Oktober 2012.
• Surabaya Service Excellence Award 2012 predikat
The Best of Surabaya Service Excellence Champion untuk kategori Sharia Banking dari Markplus Insight,
Desember 2012.
• Enterprise Risk Management Award IERMA
2012 dengan predikat Perusahaan Terbaik yang Memiliki Manajemen Risiko Operasional untuk
pertanggungjawaban risk owner kategori Sharia Banking dari Business Review tanggal 27 April 2012.
• Gold Brand Champion of Most Popular Brand from
Markplus Insight Indonesia at Brand Champion 2012 event on November 28th, 2012.
• Education Care CSR Program for SOE Category from
Minister of Education at Anugerah Peduli Pendidikan 2012 Event on November 22nd, 2012
• Bank with Very Good Financial Predicate from InfoBank
magazine at 17th InfoBank Award event on October 4th, 2012.
• The Favorite Mortgage Sharia Bank from Housing Estate
Magazine on December 19th, 2012. •
1st The Best Sharia Bank from Business Review magazine at Indonesian Banking Award 2012 awarded at
December 13th, 2012, for categories: •
The 1st CEO, •
The 1st Financial Aspect, •
The 1st Marketing, •
The 1st Good Corporate Governance, •
The 1st Risk Management, •
The 1st Corporate Communications, •
Indonesia Brand Champion 2012 “Gold Brand Champion of Most Popular Brand Outside Jakarta” Islamic Banking
from Markplus Insight, November 28th, 2012. •
Customer Loyality Award 2012 on The Net Promoter Score NPS Good Sharia Banking category from Swa
Hachiko on December 10th, 2012. •
3rd rank on Digital Brand of The Year 2012 from InfoBank magazine on January 29th, 2013, for categories:
1. Corporate Digital Brand
2. Product Digital Brand
• Deposito Bank Umum Syariah Deposito iB
Hasanah •
KPR Syariah Griya iB Hasanah Sharia Banking
• Balikpapan Service Excellence Award 2012 with The
Best of Balikpapan Service Excellence Champion rank on Sharia Banking category from Markplus Insight
magazine on October 23rd, 2012.
• Surabaya Service Excellence Award 2012 with The Best
of Surabaya Service Excellence Champion for Sharia Banking category from Markplus Insight awarded on
December 2012.
• Enterprise Risk Management Award IERMA 2012 with
Best Company in Operational Risk Management for Risk Owner Responsibility on Sharia Banking Category from
Business Review, awarded on April 27th, 2012.
SEPTEMBER SEPTEMBER
OKTOBER OCTOBER
NOVEMBER NOVEMBER
DESEMBER DECEMBER
BNI Syariah memperkenalkan produk Anjak Piutang. BNI Syariah launched Anjak Piutang product.
Gandeng Panorama Group, BNI syariah dukung franchise Tour Travel.
Invited Panorama group, BNI syariah supports Tour Travel Franchise.
Penandatanganan nota kesepahaman BNI Syariah dengan PT AJS Amanah Jiwa Giri Artha dalam kerja sama cash
management menggunakan produk Virtual Account. Memorandum of Understanding signing between BNI Syariah
and PT AJS Amanah Jiwa Giri Artha in cash management cooperation using Virtual Account product.
BNI Syariah secara serempak memotong 2012 hewan kurban di seluruh cabang Indonesia.
BNI Syariah simultaneously slaughtered Qurban animals in all branches all over Indonesia.
BNI Syariah raih target aset Rp10 triliun. BNI Syariah achieved targeted asset Rp10 trillion.
BNI Syariah mencapai target laba 2012 dengan peningkatan laba bersih sebesar 53.6.
BNI Syariah achieved target proit 2012 with 53.6 nett Income growth.
18 19
BISNIS KOMERSIAL COMMERCIAL BUSINESS
1
BNI Syariah memberikan layanan bagi nasabah yang memiliki usaha produktif pada segmen menengahkomersial yang
dikelola oleh Divisi Usaha Menengah. Layanan kepada nasabah komersial dengan memberikan solusi pembiayaan,
berupa pembiayaan investasi dan modal kerja, dan fasilitas perbankan lain yang diperlukan, seperti bank garansi dan
Standby Letter of Credit. Segmen ini merupakan salah satu elemen penting yang mendukung performa BNI Syariah
secara keseluruhan.
Pada tahun 2012, BNI Syariah melakukan pembenahan struktur organisasi Divisi Usaha Menengah dengan cara
melakukan penyesuaian pekerjaan dan alur proses pembiayaan. Perbaikan tersebut menitikberatkan pada aspek
manajemen risiko sehingga penyaluran pembiayaan kepada nasabah bersifat lebih prudent dan risiko kredit pembiayaan
dapat termitigasi dengan lebih baik. Koordinasi antardivisi yang terkait dengan pembiayaan terus ditingkatkan sehingga
meningkatkan kualitas pelayanan kepada nasabah dan calon nasabah.
Pembenahan yang dilakukan juga meliputi peningkatan kualitas portofolio pembiayaan. Selama tahun 2012, Divisi
Usaha Menengah mulai memfokuskan untuk menyalurkan pembiayaan ke sektor multifinance. Kebijakan ini bertujuan
untuk mendapatkan proitabilitas yang lebih tinggi dan implementasi manajemen risiko yang lebih baik. Langkah-
langkah yang telah diambil di tahun 2012 tersebut membuahkan hasil yang menggembirakan. Baki debet
sebesar Rp1,03 triliun dan kualitas pembiayaan lancar mencapai 100, dengan rincian kol 1 97 dan kol 2 3.
Jumlah pendapatan mencapai Rp 113 milyar. Komposisi penyaluran pembiayaan ke multifinance juga meningkat
menjadi 25 dari total portfolio usaha menengah.
Pencapaian yang telah didapat selama tahun 2012 memberikan dorongan yang besar bagi Divisi Usaha
Menengah untuk terus meningkatkan kinerja di tahun 2013. Beberapa langkah strategis yang telah dipersiapkan antara
lain:
• Perbaikan struktur organisasi Divisi Usaha Menengah.
• Organisasi Usaha Menengah telah mengalami
perubahan di mana konsep yang diterapkan adalah penugasan seorang account manager untuk melakukan
akuisisi dan maintain nasabah. Dengan sistem tersebut diharapkan seorang account manager dapat memahami
bisnis nasabah dengan lebih komprehensif sehingga nasabah bisa mendapatkan solusi yang lebih baik atas
kebutuhannya.
• Perbaikan alur proses pembiayaan.
BNI Syariah provides service dedicated to the customers that own productive business in middlecommercial segment
mnaged by the Middle Business Division. The service for commercial customers is by providing inancing solution in
form of investment and working capital inancing and other necessary banking facilities, such as Guarantee Bank and
Standby Letter of Credit. The segment becomes one of the key aspects that support entire BNI Syariah’s performance.
In 2012, BNI Syariah performed Middle Business Division reorganization by adjusting working and inancing process
scheme. The reorganization was focused on risk management aspect that the inancing disbursement to the customers
is more prudent that the credit inancing risk can be appropriately mitigated. Inter-division coordination related
to inancing is continuously enhanced that will be able to enhance service quality to the existing and prospective
customers.
The reorganization carried was also including inancing portfolio quality improvement. Throughout 2012, the Middle
Business Division started to focus inancing to multiinance sector. The policy is aimed to obtain higher proitability as
well as implementing better risk management. Several steps taken in 2012 delivered delighting result. The Outstanding
amounted to Rp1,03 trillion and current inancing quality reached 100, with detail of kol 1 category pass was 97
and kol 2 category under special mention was 3. Total income reached Rp113 billion. The inancing disbursement to
mulitiinance composition was also increase to 25 from total Middle Business portfolio.
Achievement recorded throughout 2012 provided signiicant support for Middle Business Division to continuously improve
its performance in 2013. Several strategic plan that has been prepared, as follows:
• Middle Business Division Organizational Structure
Improvement. •
The Middle Business Organization has transformed where the concept that is recently implemented is an
Account Manager delegation to perform customers acquisition and maintenance. Within the system,
Account Manager is expected to understand customers’ business more comprehensively that the customers will
provide better solution regarding their necessity.
• Financing scheme improvement.
SEGMENTASI
DAN KEGIATAN USAHA
SEGMENTATION AND BUSINESS ACTIVITIES
BUSINESS COMMERCIAL
RETAIL CONSUMER
TREASURY INTERNATIONAL
TRESURI INTERNASIONAL
BISNIS RITEL
BISNIS KOMERSIL
SERVICES
HASANAH CARD
SMALL BUSINESS
KARTU HASANAH
BISNIS MIKRO
20 21
Unit Pengembangan Sales Konsumer Ritel menjalankan fungsi sebagai pendukung pendorong kantor cabang untuk
mencapai target bisnis dan pemantauan kinerja segenap kantor cabang, melakukan prospecting kepada lembaga
institusi yang operasionalnya akan dilakukan oleh cabang, serta melaksanakan supervisi dan inisiasi pengembangan
kerjasama dalam mendukung pencapaian target bisnis cabang.
Unit Strategi Pemasaran di Divisi Bisnis Ritel BNI Syariah bertanggung jawab atas perencanaan dan koordinasi
implementasi program-program pemasaran produk pembiayaan dan pendanaan ritel. Unit ini juga menjalankan
komunikasi program baik Above The Line ATL maupun Below The Line BTL.
Aktivitas pemasaran meliputi komunikasi produk melalui pemasangan iklan di media cetak dan elektronik serta
melakukan penetrasi akuisisi yang dijalankan bersama kantor cabang melalui penjualan langsung maupun
sponsorship.
BNI Syariah juga terus memperkuat kapabilitasnya di bidang electronic banking untuk mendukung positioning sebagai bank
transaksional, mengoptimalkan perputaran dana nasabah di BNI Syariah, serta meningkatkan potensi pendapatan imbal
jasa fee based.
Pemasaran dan Penjualan produk layanan BNI Syariah dilakukan secara direct sales oleh tenaga-tenaga penjual baik
di cabang maupun yang bersifat mobile. Para tenaga penjual tersebut dilengkapi pengetahuan produk maupun materi
promosi penunjang yang diperlukan untuk dapat melakukan aktivitas pemasaran dan penjualan yang efektif di setiap
lokasi pemasaran.
Untuk mengoptimalkan potensi berbagai segmen nasabah yang ada, BNI Syariah meluncurkan produk tabungan
baru di tahun 2012 yaitu tabungan iB Tunas Hasanah yang menambah varian tabungan yang telah ada sebelumnya di
BNI Syariah. Tabungan iB Tunas Hasanah adalah tabungan untuk anak-anak yang berusia di bawah 17 tahun dengan
diberikan buku tabungan beserta kartu ATM atas nama anak. Consumer Retail Sales Development Unit performs
supporting function to the branch ofice to achieve business target as well as their performance supervision, performing
prospecting to several institutions that the operational activity held by Branch Ofice, and conducting coopreation supervision
and initiation in supporting Branch Ofice’s business target achievement.
Marketing Strategy Unit in Retail Business Division of BNI Syariah is responsible on inancing and retail
product marketing program implementation planning and coordination. The unit also conducts program communication
both above or below the line.
The marketing activity is including product communication through advertising publicaiton in printed or electronic media
as well as performing penetration acquisition collectively implemented with the branch ofice through direct sales or
sponsorship program.
BNI Syariah also continuously enhances its capability on electronic banking aspect to support its positioning as
transactional bank, optimizing cutomers’ fund circulation in BNI Syariah as well as increasing fee-based income.
The marketing and sales of BNI Syariah’s product and service are performed through direct sales by sales oficer either
at the branch or through mobile sales. The sales oficer is equipped with adequate product knowledge and supporting
promotional material to execute effective sales and marketing activity in every marketing location.
To optimize the potential on existing customers segment, BNI Syariah launched new Savings product in 2012, that was
Tabungan iB Tunas Hasanah that extended Savings product variety in BNI Syariah. Tabungan iB Tunas Hasanah is saving
product dedicated for children under 17 years old completed with account book and ATM card under the child name.
BISNIS RITEL KONSUMER RETAIL AND CONSUMER BUSINESS
2
• Proses pembiayaan akan melibatkan beberapa unit
divisi, yaitu Satuan Kerja Kepatuhan, Divisi Business Risk, Divisi Operasional, dan Kantor Cabang BNI
Syariah. UnitDivisi tersebut akan memberikan bantuan kepada Divisi Usaha Menengah untuk menyusun
struktur pembiayaan yang lebih lengkap, pemantauan pembiayaan yang lebih baik, dan maintain nasabah yang
lebih bersahabat dengan tetap berkomitmen untuk memberikan service level yang memuaskan nasabah.
• Peningkatan fokus penyaluran pembiayaan ke sektor
multifinance. •
Divisi Usaha Menengah membentuk satu unit kerja yang dipimpin oleh seorang manajer koordinator linkage yang
membawahi beberapa account manager. Unit tersebut akan berperan mengembangkan bisnis Usaha Menengah
dalam sektor multifinance dan linkage lainnya, seperti koperasi karyawan dan baitul mal wat tamwil. Bisnis
tersebut diproyeksikan untuk dapat meningkatkan pendapatan dan kualitas portfolio pembiayaan usaha
menengah.
Segmen bisnis ritel di BNI Syariah melayani nasabah di segmen Usaha Kecil Menengah UKM segmen konsumer,
dengan menyediakan produk pembiayaan, produk simpanan, dan layanan perbankan lainnya bagi kebutuhan masing-
masing nasabah. Pengembangan segmen bisnis ritel, baik dalam hal penyaluran pembiayaan maupun penghimpunan
dana pihak ketiga, merupakan prioritas pengembangan bisnis BNI Syariah di tahun 2012. Pengembangan bisnis ritel
di tahun 2012 didukung melalui penambahan layanan kantor cabang BNI Syariah sebanyak 12 Kantor Cabang Utama KCU,
sehingga jaringan ritel bisnis BNI Syariah semakin bertambah di tahun 2012 dari 37 KCU menjadi 49 KCU. Untuk menambah
pelayanan secara langsung BNI Syariah menambah mobil BNI Syariah Layanan Gerak sebanyak 20 buah.
Kinerja segmen bisnis ritel dalam 2-3 tahun terakhir ini menunjukkan peningkatan yang pesat. Untuk
mempertahankan dan mengakselerasi pertumbuhan tersebut, BNI Syariah pada tahun 2012 melakukan penataan
ulang struktur organisasi di bawah divisi bisnis ritel. Saat ini divisi bisnis ritel terdiri dari 3 unit bisnis inti, di antaranya
adalah Unit Pengembangan Sales Institusi Sharia Channeling Office SCO, Unit Pengembangan Sales Konsumer
Ritel, serta Unit Strategi Pemasaran. Tiap unit tersebut telah disatukan penanganan seluruh fungsi dan aktivitas
yang terkait, mulai dari pengembangan bisnis, penjualan, dan distribusi kepada nasabah maupun calon nasabah, serta
program promosi dan komunikasi produk.
Unit Pengembangan Sales Institusi Sharia Channeling Office SCO merupakan unit baru yang terdapat di Divisi
Bisnis Ritel, yang pada fungsi sebelumnya ditangani oleh divisi tresuri, dana dan investasi. Dengan masuknya Unit
Pengembangan Sales Institusi SCO, diharapkan koordinasi dan optimalisasi penjualan produk-produk BNI Syariah dapat
lebih meningkatkan volume bisnis yang ada pada divisi bisnis ritel.
• The inancing process will involve several units
division, such as: Compliance Unit, Risk Business Unit, Operational Division and BNI Syariah Branch
Ofices. The respected unitsdivisions will provide assisstance to the Middle Business Division to prepare
more comprehensive inancing structure, better inancing monitoring as well as more friendly customer
maintenance by still committing to provide satisfactory service level to the customers.
• Financing disbursement focus enhancement to
multiinance sector. •
The Middle Business Division established a working unit headed by linkage coordinator manager that supervises
several account managers. The unit will take role in developing Middle Business in multiinance and other
linkage sectors, such as employees cooperatives and baitul mal wat tamwil. The business is projected to
inrese income as well as Middle Business Financing portfolio quality.
Retail and Consumer Business DBR Division Retail business segment in BNI Syariah serves customers in
Small – Medium Enterprise segment, consumer segment, by providing inancing, saving and other banking products
and services for each customer necessity. The retail business segment development, both in inancing or third
party collection, became BNI Syariah business development priority in 2012. Retail business development in 2012 was also
supported by BNI Syariah Branch Ofice expansion amounted to 12 Primary Branch Oices, that BNI Syariah business retail
network was growing in 2012 from 37 KCU to 49 KCU. To directly append its service, BNI Syariah added 20 units BNI
Syariah Layanan Gerak cars mobile service unit.
Business retail segment performance in the last 2 – 3 years indicating massive growth. To maintain and accelerate
the growth, BNI Syariah in 2012 performed organizational structure rearrangement for organization under the Retail
Business Division. Currently, Retail Business Division consists of 3 units core business, namely Institution Sales Sharia
Channeling Ofice SCO Development Unit, Consumer Retail Sales Development Unit and Marketing Strategy
Unit. In each unit, every related function and activity has been merged, starting from business development, sales
distribution to the customers or prospective customers as well as product promotion and communication program.
Institution Sales Sharia Channeling Ofice SCO Development Unit is new unit in the Retail Business Division,
that preceededly handled by Treasury, Fund and Investment Division. Within the establishment of Institution Sales SCO
Development Unit it is expected that the coordination and optimization on BNI Syariah’s product sales will increase
existing business volume in Retail business Division.
22 23
BISNIS TRESURI INTERNASIONAL TREASURY AND INTERNATIONAL BUSINESS
3
Bank BNI Syariah sebagai Bank Devisa dan Peserta Lelang Sukuk Negara secara berkesinambungan melakukan
pengembangan bisnis Tresuri dan Internasional baik infrastruktur maupun sumber daya manusia.
Pengelolaan bisnis tresuri dalam rangka yield enhancement dilaksanakan secara prudent dan dimaksudkan untuk
optimalisasi ekses likuiditas dan mendukung aktivitas bank sehari-hari dengan instrument Fasilitas Bank Indonesia
Syariah Fasbis dan Sertiikat Bank Indonesia Syariah SBIS.
Selanjutnya Bank BNI Syariah berusaha turut mengaktifkan Pasar Uang Antar Bank Syariah PUAS dengan Sertiikat
Investasi Mudharobah Antar Bank SIMA dan akan bertransaksi melalui Sertiikat Perdagangan Komoditi
berdasarkan Prinsip Syariah Antarbank SIKA serta aktif melakukan transaksi sukuk baik melalui lelang yang
dilakukan oleh Pemerintah sebagai salah satu bank syariah peserta lelang maupun di pasar sekunder.
Pengembangan transaksi internasional baik remittance maupun trade finance dilakukan melalui kerjasama dengan
PT. Bank Negara Indonesia Persero Tbk. dan Remittance Service Provider RSP di kantung-kantung Tenaga Kerja
Indonesia TKI di Hongkong, Singapore, Malaysia dan Timur Tengah.
Sementara untuk trade finance, di samping melakukan transaksi sebagaimana lazimnya dalam trade finance LC
import dan LC export, Standby LC, SKBDN dll. dengan akad syariah, BNI Syariah juga menawarkan produk trade finance
Wakalah bil Ujroh dan Kafalah bil Ujroh yang merupakan hasil pengembangan produk trade finance dengan akad syariah.
BNI Syariah as Foreign Exhchange Bank and Government Sukuk Auction Participant continuously develops Treasury
and International business both from infrastructure or human resources aspects.
Treasury business management as yield enhancement is performed in prudent manner and aimed to optimize
liquidity excess and support Bank’s daily activity within the Bank Indonesia Sharia Facitlities and Bank Indonesia Sharia
Certiicate instruments.
Later, BNI Syariah also efforts to participate in Inter Sharia Bank Money Market activation with Inter Bank Mudharobah
Investment Certiicate and will perform transaction through Interbank Commodity Trading Certiicate based on Sharia
Principle as well as actively perform sukuk transaction both through the aution held by the Government as one of sharia
bank participants or in the secondary market.
International transaction development, both remittance or trade inance are performed through cooperation with
PT. Bank Negara Indonesia Persero Tbk. and Remittance Service Provider RSP in Indonesian Migran Workers bags in
Hongkong, Singapore, Malaysia and Middle East.
While for trade inance, besides conducting transaction as usual in trade inance LC import and LC export, standby LC,
SKBDN, etc. under sharia agreement, BNI Syariah also offers Wakalah bil Ujroh and Kafalah bil Ujro trade inance products
that become result of sharia agreement trade inance product development.
Kinerja Tahun 2012
Segmen Bisnis Ritel mencatat kinerja yang menggembirakan di tahun 2012 dengan membukukan pertumbuhan sebesar
42.77 menjadi Rp5,923 miliar. Dari jumlah ini, sebanyak 77.02, atau sebesar Rp4,562 miliar, adalah pembiayaan
konsumer, sedangkan selebihnya adalah produk pembiayaan produktif. Dari sisi kualitas pembiayaan, tingkat pembiayaan
bermasalah Non-Performing FinancingNPF di segmen Bisnis Ritel menunjukkan hal yang membaik, ditunjukkan
dengan persentase 1.21 di akhir tahun 2011 dan menjadi 1.49 di akhir tahun 2012.
Sementara itu, penghimpunan dana pihak ketiga meningkat sebesar Rp2,186 triliun menjadi Rp8,980 triliun 32.91 di
akhir tahun 2012. Pada tahun 2012, jumlah pembiayaan konsumer tercatat
meningkat sebesar 38.47 dibandingkan tahun 2011. Produk unggulan di segmen pembiayaan konsumer adalah produk
Griya iB Hasanah yang tercatat tumbuh 53.82 di akhir tahun 2012, atau sekitar 72.38 dari total pembiayaan konsumer.
Bank BNI Syariah terus mendorong peningkatan penghimpunan dana pihak ketiga dari segmen ritel sebagai
salah satu sumber pendanaan murah. Pada tahun 2012, dana simpanan nasabah pada rekening giro dan rekening tabungan
Current Account Saving Account CASA tercatat meningkat sebesar 49.36. menjadi Rp5,243 triliun, atau 58.63 dari
total dana pihak ketiga di segmen ritel.
Program Kerja 2013
Untuk tahun 2013, segmen Bisnis Ritel fokus pada bisnis berikut ini:
1. Mendorong pertumbuhan dana murah melalui program
aktivitas rekening tabungan khususnya untuk transaksi electronic banking dan kartu debit.
2. Mendorong pertumbuhan dana murah melalui Tabungan
Perencanaan Tapenas Griya Hasanah. 3.
Meningkatkan pemasaran pembiayaan dan dana melalui kerja sama komunitas seperti komunitas property,
Hijabersmom Community, dan komunitas - komunitas lainnya.
4. Melakukan pemasaran melalui unit Sharia Channeling
Office SCO yang berada di kantor - kantor cabang PT. Bank Negara Indonesia Persero,Tbk. sebagai induk
perusahaan untuk penghimpunan DPK. 5.
Meningkatkan layanan demi tercapainya optimalisasi kepuasan nasabah dalam mengakses e-Banking BNI
Syariah melalui perbaikan layanan ATM BNI Syariah, Internet Banking, SMS Banking dan Mobil BNI Syariah
Layanan Gerak.
6. Mengikuti kegiatan pemasaran dan sosialisasi
perbankan syariah yang diadakan oleh working group komunikasi pemasaran industry perbankan syariah
bersama-sama Bank Indonesia Direktorat Perbankan Syariah.
Performance in 2012
Retail Business Segment recorded delighting performance in 2012 by booking 42.77 growth to Rp5,923 billion. From
the amount, 77.02 or Rp4,562 billion contributed from consumer inancing while the rest was contributed from
productive inancing facilities. From the inancing quality side, Non-Performing Financing NPF on retail business segmen
indicated positive trend, relected from 1.21 level at the end of 2011 to 1.49 at the end of 2012.
While, third party fund deposits increased amounted to Rp2,186 trillion to Rp8,980 trillion 32.91 at the end of 2012.
In 2012, amount of consumer inancing was recorded at 38.47 compared to 2011. Excellent products in consumer
inancing segment is Griya iB Hasanah product that was recorded 53.82 growth at the end of 2012, or 72.38
contribution from total consumer inancing.
Bank BNI Syariah continuously encourages third party fund deposit increase from retail segment as one of low-
cost fund sources. In 2012, customers’ deposit on Current Account Saving Account CASA was recorded 49.36 to
Rp5,243 trillion or 58.63 from total third party fund on retail segment.
Working Program 2013
For 2013, Retail Business segment will focus on several business, as follows:
1. Encouraging low-cost fund growth through saving
deposit account activity especially on electronic banking and debt card transactions.
2. Encouraging low-cost fund growth through Tabungan
Perencanaan Tapenas Griya Hasanah. 3.
Enhancing inancing and fund marketing through property community, Hijabersmom Community as well
as other communities. 4.
Performing marketing through Sharia Channeling Ofice SCO located at PT Bank Negara Indonesia Persero
Tbk’s branch ofice as the parent company in collecting third party fund.
5. Enhancing services to achieve customers’ satisfaction
optimization in accessing BNI Syariah e-banking through service improvement ATM BNI Syariah, Internet
Banking, SMS Banking and BNI Syariah Layanan Gerak car.
6. Participating sharia banking socialization and marketing
activity held by sharia banking industry marketing communication working group altogether with Sharia
Banking Directorate of Bank Indonesia.
24 25
BISNIS KARTU HASANAH CARD BISNIS MIKRO
MICRO BUSINESS
HASANAH CARD BUSINESS
5 4
IB Hasanah Card merupakan kartu pembiayaan yang berfungsi sebagai kartu kredit berdasarkan prinsip syariah,
yaitu dengan sistem perhitungan biaya bersifat tetap, adil, transparan, dan kompetitif tanpa perhitungan bunga.
Produk ini diluncurkan sejak tahun 2010 dan telah tercatat mampu mengakuisisi 167,000 kartu hingga akhir Maret
2013, pada tahun 2012 BNI Syariah mampu mencatatkan pertumbuhan kartu baru sebanyak 110,000.
Pada tahun 2012, kartu Hasanah Card diharapkan secara bertahap mampu menjangkau pangsa pasar yang lebih luas,
dengan berbagai program mulai dari program belanja, ibadah Umroh, hingga program baru yaitu homestay mancanegara
yang diluncurkan pada Juli 2012 dengan menjadikan Inggris sebagai pilot project. Hal ini bertujuan untuk membuka
pintu penetrasi pasar yang lebih luas dan pilihan yang lebih beragam bagi semua komunitas dan kebutuhannya.
Meskipun di tahun 2012 diposisikan pada tahap evolusi, beragam inovasi yang dijalankan pada tahun 2012 tersebut,
mampu meningkatkan persentase pertumbuhan outstanding yang dicatatkan sebesar 157.2 pada posisi akhir Desember
2012, dengan peningkatan outstanding yang signiikan dari Rp144,2 Milyar pada Desember 2011 meningkat menjadi
Rp371 Milyar pada akhir Desember 2012, peningkatan tersebut disebabkan oleh peningkatan transaksi penggunaan
Kartu Hasanah Card dari Rp523 milyar pada Desember 2011 tumbuh menjadi 1.075 milyar selama tahun 2012, hal
ini tentunya memberikan pengaruh yang signiikan pada pendapatan dengan peningkatan pendapatan sebesar 78.57
dibandingkan dengan tahun 2011.
Beberapa langkah strategis telah ditetapkan oleh PT Bank BNI Syariah untuk mencapai target di tahun 2013 di antaranya
peningkatan jumlah kartu dan transaksi, serta melakukan penetrasi dengan jangkaun pasar yang lebih luas dan inovasi
berkelanjutan dalam membuat beragam program menarik yang ditawarkan kepada konsumen.
PT. Bank BNI Syariah berdiri sejak tahun 2010 melalui proses spin off dari induk perusahaan yaitu PT. Bank Bank
Negara Indonesia Persero Tbk. Hingga akhir tahun 2012, BNI Syariah telah berhasil membukukan aset di atas Rp 10
T dengan total jumlah jaringan 216 outlet dengan perincian 61 KC termasuk 12 KC Mikro, 144 KCP termasuk 49 KCP
Mikro, dan 11 KK. BNI Syariah juga telah mengembangkan cakupan pasar ke sektor usaha mikro melalui pendirian 61
unit layanan mikro di seluruh Indonesia pada tahun 2012.
Pengembangan jaringan layanan mikro merupakan wujud komitmen BNI Syariah, untuk membantu mengembangkan
usaha para pengusaha kecil di berbagai daerah dalam bentuk pemberian fasilitas pembiayaan mikro yang dikelola secara
syariah. Dengan demikian tujuan utama BNI Syariah dalam mengembangkan ekspansi pembiayaan mikro adalah
1. Membantu masyarakatpengusaha kecil yang saat ini
kesulitan melakukan akses ke lembaga perbankan karena dinilai unbankable.
2. Membebaskan masyarakatpengusaha kecil dari jeratan
bunga riba lembaga keuangan non formal maqasid syariah.
3. Meningkatkan kualitas dan standar kehidupan
masyarakatpengusaha kecil berpenghasilan rendah lower midle income
4. Memperluas layanan volume usaha BNI Syariah
melalui ekspansi pembiayaan mikro syariah mengoptimalkan potensi pasar mikro yang sangat
besar.
Standardisasi proses pembiayaan mikro BNI Syariah relatif sangat cepat, simpel, leksibel, dan nyaman. Jenis produk
pembiayaan mikro BNI Syariah yang saat ini sudah di launching di masyarakat sangat variatif dengan beberapa
opsi pilihan sesuai dengan kebutuhan masyarakat dalam menjalankan aktivitas usahanya, seperti kebutuhan modal
kerja, investasi produktif, kepemilikan rumah, kepemilikan kendaraan bermotor, dan kebutuhan pembelian barang lainya.
Plafon pembiayaan mikro yang disediakan oleh BNI Syariah juga beragam mulai dari Rp5 juta sampai dengan Rp500 juta,
dengan teknis angsuran leksible dan jangka waktu hingga 60 bulan.
Ekspansi pembiayaan mikro BNI Syariah melalui unit-unit layanan mikro di berbagai daerah, sudah efektif berjalan
pada Semester II 2012 secara bertahap. Hingga akhir bulan Desember 2012 total outstanding pembiayaan mikro BNI
Syariah telah mencapai Rp265 Milyar dengan jumlah rekening 5.338. Rata-rata ticket size pembiayaan adalah Rp.50 juta.
Pada tahun 2013 total outstanding pembiayaan mikro BNI Syariah diharapkan dapat mencapai kurang lebih Rp1 triliun.
Untuk mencapai target tersebut strategi yang dilakukan diantaranya melalui pembukaan 20 outlet baru mikro di tahun
2013. Dalam hal ini BNI Syariah tetap melakukan ekspansi secara prudent dengan memperhatikan keseimbangan antara
NOA Volume melalui strategi ekspansi secara proporsional balancing ratio.
iB Hasanah Card is inancing card functioned as credit card basd on sharia principle within fee calculation system in ixed,
fair, transparent and competitive methods without interest calculation.
The product was launched in 2012 and recorded has acquired 167,000 card that as end of March 2013, in 2012 BNI Syariah
succeeded in recording new card growth amounted to 110,000 cards.
In 2012, Hasanah Card was expected will gradually reach broader market offering several programs starting from
shopping, Umroh pilgrimage to new programs that is overseas homestay launched in July 2012 by placing Inggris
as the pilot project, these aimed to open wider market penetration opportunity and more vary choices for every
community as well as its necessity.
Though in 2012 was placedd on the evolution stage, several innovation implemented in 2012 able to increase Outstanding
growth percentage that was recorded at 157.2 as end of December 2012 position, with signiicant outstanding increase
from Rp144,2 billion in December 2011 to Rp371 billion at the end of December 2012, the increase was due to increase on
Hasanah Card utilization from Rp523 billion in December 2011 to Rp1,075 billion in 2012, this will provide signiicant impact
on the income with 78.57 growth compared to 2011.
Several strategies implemented by PT Bank BNI Syariah to reach target in 2013, namely raising amount of card and
transaction, as well as performing penetration with broader market coverage and continuous innovation in developing
various attractive programs offered to the customers. PT Bank BNI Syariah was established in 2012 through spin
off process from the parent company, PT Bank BNI Persero Tbk. As end of 2012, BNI Syariah succeeded in booking above
Rp10 trillion asset with 216 outlets as total networks, namely 61 KC including Micro 12 KC, 144 KCP including Micro 49
KCP, dan 11 KK. BNI Syariah also developed market coverage to micro business segment through 61 micro service units
establishment all over Indonesia in 2012.
Micro service network development also became the realization of BNI Syariah’s commitment to support small
enterpreneur business development in several region in form of micro inancing facility provision managed under sharia
principle. Therefore, the main objective from BNI Syariah in developing micro inancing expansion are as follows:
1. Assissting small enterpreneurssociety that face
burden in accessing banking institutions considered unbankable.
2. Relieving small enterpreneurssociety from interest
riba burden imposed by non-formal inancial institution maqasid sharia.
3. Enhancing living standard and quality of lower middle
income societyenterpreneurs. 4.
Expanding BNI Syariah’s business service volume through sharia micro inancing expansion optimizing
enormous micro market potential.
BNI syariah inancing process’ standardization is relatively very fast, simple, lexible and comfrotable. Type of BNI
Syariah’s micro inancing products that is currently had been launched in the society very vary with several alternatives
referring to society’s needs in operating their business activities, such as working capital, productive investment,
house ownership, motor vehicle ownership as well as other purchase needs. The micro inancing plafond offered by
BNI Syariah is also vary starting from Rp5 million to Rp500 million, with lexible installment scheme with maturity period
to 60 months.
BNI Syariah’s micro inancing expansion through micro service units in several region, has been effectively
implemented since second semester of 2012 gradually. As end of December 2012, total BNI Syariah’s micro inancing
outstanding reached Rp265 billion with number of account amounted to 5.338 accounts. Average inancing ticket size
is Rp50 million. In 2013, total BNI Syariah’s micro inancing outstanding is expected to reach + Rp1 trillion. To realize
the target, strategy required such as by opening 20 new micro outlets in 2013. Regarding this aspect, BNI Syariah
continuously performs expansion in prudent manner by considering the balance between NOA Volume through
proportional expansion strategy balance ratio.
26 27
DEWAN KOMISARIS
CHIEF OPERATING FINANCIAL OFFICER
DIREKTUR UTAMA
DIREKTUR BISNIS
DIVISI BISNIS KARTU
DIVISI BISNIS MIKRO
SATUAN PENGAWAS INTERN
DIVISI SUMBER DAYA MANUSIA
DIVISI USAHA MENENGAH
DIVISI PENYELAMATAN PENYELESAIAN
KREDIT DIVISI PERENCANAAN
STRATEGIS
CABANG MIKRO DIVISI TRESURI
INTERNASIONAL DIREKTUR RISIKO
KEPATUHAN
DEWAN PENGAWAS SYARIAH
DIVISI PENGENDALIAN KEUANGAN
DIVISI KOMUNIKASI JARINGAN LOGISTIK
DIVISI TEKNOLOGI INFORMASI
DIVISI OPERASIONAL DIVISI RISIKO BISNIS
DIVISI MANAJEMEN RISIKO BANK
DIVISI MANAJEMEN PRODUK
DIVISI HUKUM, KEPATUHAN KESEKRETARIATAN
SATUAN KERJA KEPATUHAN
DIVISI BISNIS RITEL
CABANG
BOARD OF COMMISIONERS
PRESIDENT DIRECTOR
BUSINESS DIRECTOR
CARD BUSINESS DIVISION
SMALL ENTERPRISE DIVISION INTERNAL AUDIT
HUMAN CAPITAL DIVISION
BUSINESS COMMERCIAL DIVISION
RECOVERY REMEDIAL DIVISION STRATEGIC PLANNING
DIVISION
MICRO BRANCHES
TREASURY INTERNATIONAL DIVISION
RISK COMPLIANCE DIRECTOR SHARIA SUPERVISORY BOARD
FINANCIAL CONTROLLING DIVISION
COMMUNICATION, NETWORK GENERAL AFFAIRS DIVISION
INFORMATION TECHNOLOGY DIVISION
OPERATIONAL DIVISION BUSINESS RISK DIVISION
ENTERPRISE RISK MANAGEMENT DIVISION
PRODUCT MANAGEMENT DIVISION
LEGAL, COMPLIANCE SECRETARY DIVISION
COMPLIANCE UNIT RETAIL BUSINESS DIVISION
BRANCHES
STRUKTUR
organisasi
organiZationaL
STRUCTURE
KoMITE DI BAwAH DEwAN KoMISARIS
CoMMITTEES UNDER BoARD oF CoMMISIoNERS
CoMMITTEES UNDER BoARD oF DIRECToRS
KoMITE DI BAwAH DIREKSI
• Komite Audit • Komite Remunerasi
Nominasi • Komite Pemantau
Risiko • Audit Committee
• Remuneration Nomination Committee
• Risk Monitoring Committee
• Risk Policy Committee
• Human Resources Committee
• Asset, Liabilities, Management
Committee • Capital, Investment
Technology Committee • Komite Kebijakan
Risiko • Komite Sumber Daya
Manusia
• Komite Asset, Liability,
Management • Komite Modal,
Investasi Teknologi
A
B
Berdasarkan Surat Persetujuan Dewan Komisaris Nomor KOM43 tanggal 23 Oktober 2012 dan Surat Keputusan Direksi
Nomor KP030DIRR tanggal 29 Oktober 2012, maka struktur organisasi BNI Syariah adalah sebagai berikut:
Pursuant to Board of Commissioners Decree No. KOM43 dated October 23th, 2012 and Board of Directors Decree
No. KP030DIRR dated October 29th, 2012, BNI Syariah organizational structure is as follows:
28 29
Untuk memberikan performa kinerja terbaik, BNI Syariah didukung oleh aspek operasional kualitas prima, baik dalam
aspek Sumber Daya Manusia maupun Teknologi Informasi To deliver best performance, BNI Syariah is supported
by excellence operational aspects both in term of Human Resources or Information Technology aspects.
LAPORAN MANAJEMEN BNI SYARIAH
BNI SYARIAH MANAGEMENT REPORT
30 31
LAPORAN
DEWAN PENGAWAS SYARIAH
SHARIA SUPERVISORY BOARD REPORT
K.H. MA’RUf AMIN
KETUA CHAIRMAN
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Bismillaahirrahmaanirrahiim
Segala puji bagi Allah SWT Yang Maha Mencukupi. Shalawat dan Salam semoga senantiasa melimpah atas
Rasul-Nya Muhammad SAW. Mudah-mudahan tauiq dan hidayah Allah SWT tercurah bagi kita semua.
Sesuai tugas dan tanggung jawabnya, sepanjang tahun 2012 Dewan Pengawas Syariah DPS BNI Syariah telah
melakukan pengawasan untuk memastikan bahwa operasional BNI Syariah sejalan dengan ketentuan syariah
berdasarkan Fatwa Dewan Syariah Nasional–Majelis Ulama Indonesia DSNMUI dan ketentuan syariah lainnya.
Dalam melakukan pengawasan, DPS melakukan uji petik, baik yang dilakukan di kantor Pusat maupun kantor
Cabang BNI Syariah. Pengawasan tersebut meliputi seluruh pedoman produk pendanaan, pembiayaan, dan
operasional BNI Syariah, yang antara lain meliputi:
1. Mengawasi dan memberikan masukan bahwa produk
dan layanan BNI Syariah telah sesuai dengan fatwa yang dikeluarkan DSN.
2. Menyerahkan laporan pengawasan syariah kepada
Bank Indonesia, Direksi, dan DSN MUI setiap semester. Laporan tersebut antara lain memuat :
Berdasarkan hasil pengawasan DPS selama tahun 2012, dengan ini DPS menyatakan bahwa secara umum
operasional BNI Syariah telah memenuhi ketentuan syariah berdasarkan Fatwa DSN-MUI dan opini DPS.
Namun demikian, DPS tetap menyarankan agar proses penyempurnaan harus terus dilakukan agar visi BNI
Syariah untuk menghadirkan layanan perbankan syariah terdepan di Indonesia dapat tercapai.
DPS juga mengharapkan agar BNI Syariah terus membangun akhlak yang mulia sebagai value Perusahaan
sesuai dengan prinsip Good Corporate Governance GCG yang juga menjadi jiwa BNI Syariah.
Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Bismillaahirrahmaanirrahiim Praise to God Almighty, Shalawat and Salutation may
always enormously deliver to the Prophet Muhammad SAW, may the Guidance and Blessings from God Almighty
Poured to us all.
Referring to its duties and responsibilities, throughout 2012, the Sharia Supervisory Board has performed
supervision to ensure that the BNI Syariah’s operational practice has complied to sharia principle based on
National Sharia Council – Indonesian Ulama Council fatwa as well as other sharia regulations.
In carrying supervision, the DPS conducted sampling both at the Head Ofice or Branch Ofice of BNI Syariah. The
supervision was including every funding product, inancing and other operational aspects guideline applied in BNI
Syariah, including:
1. Supervising and providing opinion that the products
and services of BNI Syariah have complied with fatwa issued by the DSN.
2. Delivering sharia supervisory report to Bank
Indonesia, Board of Directors and DSN – MUI in every semester. The report discloses several aspects, as
follows:
Referring to DPS supervisory result throughout 2012, herewith the DPS stated that generally BNI Syariah
operation has complied with sharia principle based on DSN – MUI fatwa as well as DPS opinion. Thus, the DPS
would still like to remind that the reinement process has to continuously perform to realize BNI Syariah’s vision in
providing leading sharia banking service in Indonesia.
DPS also expects that BNI Syariah will continuosly develop noble attitude as the corporate value complying
to Good Corporate Governance GCG principles that simultaneously also the spirit of BNI Syariah.
Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh •
Hasil pengawasan terhadap proses pengembangan produk baru BNI Syariah
yang meliputi tujuan, karakteristik, dan akad sesuai dengan Fatwa DSN-MUI.
• Hasil pengawasan terhadap kegiatan
operasional BNI Syariah yang meliputi penghimpunan dana, penyaluran dana,
serta pelayanan jasa bank. •
Hasil pengawasan terhadap kegiatan bank yang meliputi analisis laporan hasil audit
intern, penetapan dan pemeriksaan jumlah uji petik transaksi, dan review terhadap
SOP terkait aspek syariah. •
Supervisory result on BNI Syariah’s new products development process including
objective, characteristic and agreement that has to comply with DSN – MUI fatwa.
• Supervisory result on BNI Syariah’s
operational activity including fund collection, disbursement and bank’s other
services. •
Supervisory result on bank’s activities including internal audit result report
analysis, transaction sampling assessment and determination, review on several SOP
related to sharia aspects.
K.H. MA’RUF AMIN Dewan Pengawas Syariah
Sharia Supervisory Chairman
32 33
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Para Pemangku Kepentingan dan Pemegang Saham Yang Terhormat,
Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT atas segala berkah dan ridha-Nya, sehingga PT Bank BNI Syariah dapat
melalui tahun 2012 dengan pencapaian kinerja yang sangat baik. Selanjutnya, izinkan kami untuk menyampaikan Laporan
Pengawasan Dewan Komisaris terhadap operasional BNI Syariah periode Januari 2012 sampai dengan Desember 2012.
Penilaian Kinerja Direksi
Kondisi perekonomian global tahun 2012 masih digelayuti awan gelap. Secara umum, pertumbuhan perekonomian
global mengalami pelemahan jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Hal ini juga berdampak pada kondisi
perekonomian di Indonesia yang pertumbuhannya sedikit mengalami pelemahan dibandingkan tahun 2011.
Namun, dalam kondisi yang kurang menguntungkan tersebut, Alhamdulillah BNI Syariah masih dapat mencatat kinerja yang
positif dan cenderung meningkat jika dibandingkan dengan pencapaian kinerja tahun 2011. Laba bersih BNI Syariah
tahun 2012 tumbuh 53,56 dibanding tahun sebelumnya, yaitu dari Rp66,354 juta menjadi Rp101,892 juta. Keberhasilan
peningkatan laba bersih tersebut, terutama didukung oleh pendapatan dari ijarah bersih yang meningkat sebesar 216,
17 menjadi Rp 48,501 juta dari Rp 15,340 juta pada tahun sebelumnya.
Kepercayaan masyarakat terhadap BNI Syariah juga semakin meningkat. Ini bisa dilihat dari peningkatan jumlah Dana
Pihak Ketiga sebesar 32.91 dibanding tahun sebelumnya. Hingga akhir Desember 2012, DPK BNI Syariah mencapai Rp
8,98 triliun.
Total aset perusahaan juga mengalami peningkatan sebesar 25,73 dibanding tahun sebelumnya menjadi Rp 10,65 Triliun.
Dengan total aset tersebut, BNI Syariah menempati urutan ke empat dari 35 UUS dan BUS yang ada di Indonesia.
Dewan Komisaris menilai kinerja manajemen tahun 2012 cukup memuaskan meskipun masih ada beberapa aspek
yang perlu mendapatkan perhatian, khususnya mengenai peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia, peningkatan
mutu layanan dan peningkatan kualitas operasional. Dewan Komisaris menyampaikan apresiasi yang tinggi atas
pencapaian tersebut dan mengharapkan agar hasil yang positif tersebut dapat dijadikan sebagai titik tolak untuk
peningkatan kinerja ke depan, sejalan dengan Visi BNI Syariah untuk menjadi bank syariah pilihan masyarakat yang
unggul dalam kinerja, memberikan kontribusi yang lebih besar bagi masyarakat serta dapat memberikan layanan yang
lebih berkualitas dan bersahabat kepada masyarakat luas.
Prospek Tahun 2013
Dewan Komisaris berpandangan bahwa tahun 2013 merupakan tahun yang penuh tantangan, namum sekaligus
juga peluang bagi perseroan. Karena itu, diperlukan upaya yang lebih keras dari manajemen untuk mencapai kinerja
yang lebih baik lagi. Terkait dengan hal tersebut, maka peningkatan fokus bisnis pembiayaan di segmen ritel dan
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Dear Honored Shareholders and Stakeholders,
Praise and Gratitued addressed to God Almighty for his grace and blessings that BNI Syariah successfully passed 2012
with excellence perrformance achievement. Aftaerwards, please kindly allow us to deliver Board of Commissioners
Supervisory towards BNI Syariah Operational for January 2012 to December 2012 Period Report.
Board of Directors Performance Assessment
Global economic condition in 2012 was still shadowed by less favorable condition. Generally, global economic growth
experienced weakness if compared to previous year. This also affected to Indonesian economic condition that the growth
experienced slight decrease compaered to 2011.
Thus, in the less favorable condition, Alhamdulillah, BNI Syariah still able to record positive and relatively growing
performance if compared to performance achievement in 2011. BNI Syariah’s nett Income grew 53.56 in 2012,
compared to previous year that was amounted to Rp66,354 million to Rp101,892 million. The achievement in increasing
the nett income was mainly supported nett Income from ijarah net that grew 216.7 to Rp48,501 million from Rp15,340
million in previous year.
Public’s trust towards BNI Syariah was also raised, this can be indicated from Deposits that grew 32.91 compared to
previous year. That as of December 31st, 2012, BNI Syariah reached Rp8,98 trillion.
Total Asset of the Company also experienced 25.73 growth compared to previous year with Rp10.65 trillion. Within
the toal asset, BNI Syarian placed fourth place from other 35 Sharia Busienss Unit and Sharia Commercial Banks
all over Indonesia. The Board of Commissioners assessed mangement’s performance in 2012 was quiate satisafactory
though several aspects that need to be considered, such as Human Resources Quality Development, Service and
Operational Quality The Board of Commissioners expresses highes appreciation for the achievement and expected that the
positive result will be placed as turning point for performance improvement in the future, complying with BNI Syariah’s
vision to become the people’s choice in sharia banking. Which is provenly leading in service and performance, providing
bigger contribution to the society as well as more qualiied services to the general public.
Prospect in 2013
The Board of Directors is percieved that 2013 will be highly challenging year, but also offers opportunity to the
Company as well. Therefore, harder work and effort from the management to achieve better performance is required.
Related to the prospect, focus in the inancing business at retail and consumer segments need to be thoroghly,
LAPORAN
DEWAN KOMISARIS
BOARD Of COMMISIONERS
REPORT
ACHJAR ILJAS
KOMISARIS UTAMA PRESIDENT COMMISSIONER
34 35
konsumer perlu untuk dilaksanakan dengan seksama, sistematis dan konsisten, antara lain dengan revitalisasi dan
optimalisasi jaringan dan layanan kantor cabang, termasuk kantor cabang pembantu, serta dengan mempersiapkan
sumber daya manusia yang sesuai dengan kebutuhan. Rencana pengembangan bisnis mikro sebagai salah satu pilar
BNI Syariah di masa depan, juga perlu dilaksanakan secara lebih prudent melalui pemilihan lokasi yang strategis dan
pengisian SDM yang berkualitas.
Peningkatan penghimpunan dana, khususnya Giro Wadiah dan Tabungan Mudharabah dapat dilakukan antara lain
melalui perluasan customer base, inovasi produk serta peningkatan aktivitas dan efektivitas marketing. Bisnis kartu
pembiayaan sebagai salah satu champion product perseroan diharapkan dapat terus ditingkatkan kontribusinya bagi
perseroan melalui cross selling dengan unit bisnis lain. Perluasan program cash management dan kegiatan trade
finance dan remiitance diharapkan dapat berkontribusi dalam meningkatkan fee based income.
Dewan Komisaris juga menekankan perlunya peningkatan kualitas layanan kepada nasabah, mengingat layanan yang
baik dan tulus tidak hanya sangat menunjang kinerja bisnis, tetapi lebih dari itu dari sisi syariah hal tersebut merupakan
alam perbuatan yang terpuji dan sangat dianjurkan. Peningkatan sistem pengendalian internal yang terpercaya
merupakan aspek utama untuk memberikan pelayanan prima kepada nasabah.
Praktik Tata Kelola Perusahaan
Dewan Komisaris telah berupaya untuk menjalankan fungsi pengawasan terhadap jalannya usaha perseroan dengan
sebaik-baiknya agar target-target yang telah ditetapkan dalam RBB dapat tercapai. Pengendalian risiko dan
penerapan Good Corporate Governance GCG selalu menjadi perhatian Dewan Komisaris dalam menjalankan tugas dan
tanggung jawabnya, agar jalannya usaha perseroan sesuai dengan prinsip-prinsip GCG dan risiko bisnis yang terjadi
dapat dikendalikan pada tingkat yang dapat diterima. Komite-komite di bawah Dewan Komisaris, seperti Komite
Pemantau Risiko, Komite Nominasi dan Remunerasi, serta Komite Audit juga telah menjalankan tugasnya dengan
baik sesuai dengan peran dan kewenangannya masing- masing, sehingga sangat membantu tugas-tugas yang harus
dijalankan oleh Dewan Komisaris dalam mengawasi jalannya usaha perseroan dengan sebaik-baiknya.
Perubahan Susunan Dewan Komisaris
Berdasarkan hasil Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa yang dilaksanakan pada tanggal 02 April 2012,
diputuskan bahwa menyetujui pengangkatan Saudara Harisman untuk mengisi jabatan anggota komisaris yang
lowong sebagai Komisaris Independen dengan ketentuan sisa masa jabatan adalah sisa masa jabatan anggota Dewan
Komisaris yang lowong tersebut, yaitu sampai dengan ditutupnya Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan untuk
tahun buku 2015. Dengan demikian, susunan Dewan Komisaris BNI Syariah
menjadi : 1. Komisaris Utama
Achjar Iljas 2. Komisaris Independen
Harisman 3. Komisaris
Acep Riana Jayaprawira
Penutup
Dewan Komisaris mengharapkan agar setiap elemen Perseroan selalu menjaga ketaatan terhadap kaidah-kaidah
syariah sharia compliance tidak saja yang menyangkut proses bisnis dan produk bank syariah, tetapi juga yang
menyangkut perbuatan dan perilaku yang jujur dan amanah. Penerapan prinsip syariah dalam perbuatan sehari-hari ini
akan sangat membantu efektivitas pengendalian internal internal control, penerapan manajemen risiko risk
management maupun pelaksanaan tata kelola perusahaan yang baik good corporate governance di PT Bank BNI Syariah.
Kami menyampaikan apresiasi yang sebesar-besarnya atas dukungan dan komitmen yang diberikan para pemegang
saham dan pemangku kepentingan. Sekaligus kami mengharapkan dukungan yang lebih besar di masa-masa
yang akan datang, mengingat tingkat persaingan industri perbankan di Indonesia akan semakin ketat.
Kami juga ingin menyampaikan terima kasih yang sebesar- besarnya kepada para nasabah dan masyarakat yang telah
loyal dan menaruh kepercayaan kepada BNI Syariah. Semoga, dukungan dan kepercayaan ini akan semakin memicu kami
untuk dapat memberikan layanan transaksi perbankan yang semakin baik.
Akhirnya, dengan selalu mengharapkan petunjuk dan hidayah dari Allah SWT, Dewan Komisaris mengharapkan
semoga kontribusi yang telah diberikan oleh perseroan dapat memberikan manfaat dan maslahat bagi seluruh pemangku
kepentingan Perseroan. Amin.
Wabillahi tauik wal hidayah Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
systematically and consistently, such as by revitalization and optimization of branch ofice optimizing the branch ofice,
including supporting branch ofice, as well as by preparing appropriate Human Resource referring to the necessity. The
micro business development plan as one of BNI Syariah’s pillar, also need to be implemented more prudently through
strategic location as well as qualiied HR recruitment.
On the other hand, fund collection, especially Giro wadiah and Mudharabah Account can be performed through customer
base expansion, products innovation as well as marketing activity and effectiveness improvement. Financing card
business as one of Company’s champion products is also expected to contiously deliver higher contribution to the
Company through other business unit. The Cash Management program and trade inance as well as remittance are expected
to provide contribution in raising fee-based income.
The Board of Commissioners also focus on the Customers’ service quality improvement signiicancy, considering good
and sincere services does not only signiicantly support business performance but, moreover, from the sharia side,
this becomes the honorable and highly proposed attitude. Internal controlling system improvement also becomes key
aspect to provide prime service to the customers
Good Corporate Governance Practice
The Board of Commissioners has attempted to perform supervisory function on Company’s management in best
efforts that the targets implemented in the RBB can be realized. The risk management and Good Corporate
Governance GCG implementation will always being the Board of Commissioners’ concern in carrying its duties and
responsibilities, that the Company’s business always complies to GCG principles and every business risk occur can be
mitigated on acceptable level.
The Committees under the Board of Commissioners, such as Risk Monitoring Committee, Nomination and Remuneration
Committee and Audit Committee also have implemented their roles and responsibilities, that also provided signiicant
assisstance in supporting the Board of Commissioners duties in supervising the Company’s business practice properly..
Changes on Board of Commissioners Composition
Pursuant to Extraordinary General Meetings of Shareholders Decision held on April 2nd, 2012, decided to approve the
appointment of Harisman to serve in vacant position as member of the BOC, particularly as Independent
Commissioner under the terms that the tenure of ofice refers to the previously vacant position at the Board of
Commissioners, that is until the closing of Annual General Meetings of Shareholders for iscal year 2015.
Therefore, the composition of BNI Syariah’s Board of Commissioners is :
1. President Commissioner Achjar Iljas
2. Independent Commissioner Harisman 3. Commissioner
Acep Riana Jaya Prawira
Closing
The Board of Commissioners is expected that every Company’s element to sustainly maintain their sharia
compliance,not only related to sharia banks’ business and products but also related to hones and trusted attitude and
behavior. The sharia principle implementation in daily activity will positively support internal control effectiveness, risk
management implementation as well as Good Corporate Governance implementation in PT Bank BNI Syariah.
We address highest appreciation for the commitment and supports delivered by all of Shareholders and Stakeholders.
Also, we’d like to favor broader supports in next future years, considering tighter competition level in Indonesian banking
industry.
We’d also like to express our highest gratitude to the customers and society that has been loyal and delivered
trust to the BNI Syariah. May, every support and trust will encourage us to provide better banking transaction service.
Finally, by always wishing for guidance and grace from God Almighty, the Board of Commissioners expects the
contributions that have been delivered by the Company will be able to give beneit and advantages to all of Company’s
stakeholders. Amen.
Wabillahi tauik wal hidayah Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
ACHJAR ILJAS Komisaris Utama Independen
President Commissioner Independent
36 37
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Puji dan syukur dipanjatkan kehadirat Allah SWT atas segala
nikmat, rahmat ,dan karuniaNya yang telah dilimpahkan kepada kita semua. Selawat dan salam semoga terlimpah
kepada Nabi Muhammad SAW beserta keluarga, kerabat, dan pengikutnya.
Perkembangan kondisi perbankan di tahun 2012 menghadirkan iklim yang lebih kondusif bagi perkembangan kinerja BNI
Syariah. Di sisi lain, komitmen segenap Manajemen BNI Syariah dalam pengelolaan Perusahaan selama tahun 2012
juga terbukti berhasil membawa perusahaan untuk mencatat rangkaian capaian kinerja usaha dan operasional yang cukup
menggembirakan.
Melalui penerapan strategi bisnis yang efektif serta dengan kerja sama yang solid dari jajaran Manajemen dan Karyawan
BNI Syariah dan dukungan dari seluruh pemegang saham dan pemangku kepentingan, Perusahaan berhasil menuntaskan
beberapa isu yang menjadi tantangan utama BNI Syariah pada tahun 2012. Keberhasilan Perusahaan dalam menyelesaikan
tantangan tersebut terutama didorong oleh meningkatnya proitabilitas, terjaganya kualitas pembiayaan, optimalisasi
jaringan Cabang dan kerjasama keagenan, serta recovery rate dari pembiayaan.
Total aset BNI Syariah telah meningkat dari Rp8,47 triliun pada tahun 2011 menjadi Rp10,65 triliun pada akhir tahun
2012, atau sekitar 25.73 dari pencapaian tahun sebelumnya. Dalam periode yang sama, Dana Pihak Ketiga DPK meningkat
dari Rp6,76 triliun menjadi Rp8,98 triliun pada akhir tahun 2012, atau 32.91 dari pencapaian tahun sebelumnya.
Peningkatan penyaluran pembiayaan ini juga disertai dengan perbaikan dalam kualitas pembiayaan yang tercermin dari
angka Pembiayaan Bermasalah Bruto NPFNon Performing Financing Gross yang menurun menjadi 2,02 pada akhir
tahun 2012, dari 3,62 pada tahun 2011. Dari sisi proitabilitas, perseroan berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp
101,89 Miliar meningkat sekitar 53,56 dari laba bersih tahun sebelumnya sebesar Rp66,35 miliar. ROA dan ROE mencapai
masing-masing sebesar 1,48 dan 10,18 sementara NYM terjaga pada posisi sekitar 7,31.
Pencapaian kinerja tersebut merupakan hasil dari penerapan kebijakan strategis BNI Syariah secara efektif dan eisien
sehingga perusahaan dapat menghasilkan kinerja optimal dalam merealisasikan target-target utama
Tata Kelola Perusahaan
Kesadaran sebagai bagian dalam industri perbankan syariah Indonesia senantiasa mendorong BNI Syariah untuk
menerapkan prinsip Tata Kelola Perusahaan yang Baik dengan prinsip kehati-hatian dan kepatuhan terhadap seluruh
perangkat peraturan perundang-undangan yang berlaku. Pelaksanaan kegiatan usaha dan operasional BNI Syariah
didasarkan pada ketentuan dan peraturan terkait yaitu, UU No.40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, UU No. 21
Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah, PBI No. 113PBI2009 Tentang Bank Umum Syariah, PBI No.1133PBI2009 tanggal
7 Desember 2009 dan SEBI No.1213DPbS tanggal 30 April 2010 tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance bagi
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Praise and Gratitued addressed to God Almighty for his grace
and blessings given to us. Shalawat and salutation may always be delivered to Prophet Muhammad SAW altogether with his
families, relatives and pilgrims.
Banking condition development in 2012 encouraged more conducive climate for BNI Syariah’s performance growth.
At the other hand, BNI Syariah management’s commitment in managing the Company in 2012 also proved succeed in
bringing the Company to book series of delighting business and operational performance achievement.
Through the implementation of effective business strategy and solid teamwork from BNI Syariah’s employees and
management as well as support from the shareholders and stakeholders, the Company successfully settled several
issued that became BNI Syariah’s notable concern in 2012. Company’s accomplishment in overcoming those issues
was mainly supported by increasing proitability, maintained ianncing quality, Branch Network and distributor partnership
optimation as well as recovery rate from the inancing.
Total Asset of BNI Syariah has increased from Rp8.47 trillion in 2011 to Rp10.65 trillion at the end of 2012, or about 25.7
compared to previous year achievement. In the same periode, Third Party Fund increased from Rp6.76 trillion to Rp8.98
trillion at the end of 2012, or 32.91 compared to previous year achievement. The inancing disbursement was also
accompanied by improvement on inancing quality relected from Non-Performing Financing NPF gross that decreased
to 2.02 at the end of 2012, from 3.62 in 2011. From the proitability side, the Company succeeded in booking nett
Income amounted to Rp101.89 billion or 53.56 compared to nett Income obtained in previous year that was only Rp66.35
billion. The ROA and ROE each reached 1.48 and 10.18 while the NYM was controlled at 11.03
The performance achievement became part of BNI Syariah’s effective and eficient strategic policy implementation that
the Company was able to perform optimum performance in realizaing the main target.
Good Corporate Governance
Awareness as part of Indonesian sharia banking industry encourages BNI Syariah to implement Good Corporate
Governance prudent and compliance principles towards every applicable laws and regulations. BNI Syariah’s business and
operational activity implementation is referring to related regulations such as Law No. 40 of 2007 regarding Limited
Company, Law No. 21 of 2008 regarding Sharia Banking, PBI No. 113PBI2009 regarding Sharia Commercial Bank, PBI
No. 1113PBI2009 dated December 7th, 2009 and SEBI No. 1213DPbS dated April 30th, 2010 regarding Good Corporate
Governance implementation for BUS and SBU, PBI No. 132 PBI2011 dated January 12th, 2011 regarding Compliance
LAPORAN
DIREKSI
BOARD Of DIRECTORS
REPORT
DINNO INDIANO
DIREKTUR UTAMA PRESIDENT DIRECTOR
38 39
Akhirnya, dengan selalu mengharapkan petunjuk dan hidayah dari Allah SWT, segenap Direksi BNI Syariah menyampaikan
apresiasi dan penghargaan setinggi-tingginya atas semangat, kerja keras, dan dedikasi seluruh jajaran Manajemen dan
Karyawan BNI Syariah dalam memberikan kinerja terbaik untuk mencapai pertumbuhan perusahaan. Direksi juga
menyampaikan terima kasih atas kepercayaan yang diberikan oleh seluruh pemengang saham, mitra usaha, dan pemangku
kepentingan lainnya sehingga BNI Syariah mampu menjadi salah satu bank syariah terdepan di Indonesia. Semoga BNI
Syariah dapat terus memperbaiki pelayanan kepada seluruh nasabah dan memberikan manfaat serta maslahat bagi
seluruh pihak. Amiin
Wabillahi tauik wal hidayah Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Finally, by always wishing for guidance and bless from Allah SWT, BNI Syariah Board of Directors express highest
appreciation and honor on spirit, hard work and dedication delivered by all of BNI Syariah’s management and employees
in providing best performance to achieve Company’s growth. The Board of Directors also addressed gratitude to the
shareholders, business partners and other stakeholders for their trust given that BNI Syariah si able to be one of leading
sharia banks in Indonesia. May BNI Syariah will always be able to improve service to the customers and provide beneit for
every party. Amen.
Wabillahi tauik wal hidayah Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
BUS dan UUS, PBI No.132PBI2011 tanggal 12 Januari 2011 tentang Pelaksanaan Fungsi Kepatuhan Bank Umum.
Dalam aspek pengendalian risiko Perusahaan, BNI Syariah telah menerapkan manajemen risiko secara efektif untuk
melakukan mitigasi risiko terhadap 8 delapan jenis risiko meliputi risiko kredit, risiko pasar, risiko likuiditas, risiko
operasional, risiko hukum, risiko reputasi, risiko stratejik, dan risiko kepatuhan. Di samping proses mitigasi terhadap 8
delapan risiko utama perusahaan, selama tahun 2012, BNI Syariah juga telah melakukan mitigasi terhadap risiko imbal
hasil rate of return risk dan risiko investasi equity investment risk.
Seiring dengan perjalanan BNI Syariah, perusahaan menyampaikan apresiasi khusus kepada jajaran Direksi
periode Juni 2010 – Mei 2012 yang telah berhasil membawa BNI Syariah melalui proses spin-off sekaligus melaksanakan
berbagai rencana strategis bank sebagai fondasi penting dalam perkembangan bank di masa yang akan datang.
Tidak hanya kinerja usaha dan operasional, BNI Syariah juga senantiasa mengedepankan pentingnya peningkatan kualitas
hidup dan perwujudan kehidupan yang lebih baik bagi seluruh pemangku kepentingan yang berada di sekitar wilayah
operasional Perusahaan. Wujud dari komitmen BNI Syariah dalam aspek keberlanjutan tersebut diwujudkan melalui
pelaksanaan kegiatan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility CSR.
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Pelaksanaan kegiatan CSR BNI Syariah diwujudkan melalui program Manajemen Syukur dan Unit Pelayanan Zakat
UPZ BNI Syariah. Kegiatan yang dilaksanakan dalam kedua program tersebut mencakup kegiatan CSR di bidang
pendidikan, kesehatan, sosial kemasyarakatan, ekonomi, serta bidang bencana alam. Untuk periode 2012, BNI Syariah
telah menyalurkan dana CSR mencapai Rp6.26 miliar. Function Implementation for Commercial Bank.
Regarding Company’s risk management aspect, BNI Syariah has implemented effective risk management by performing
risk mitigation towards 8 eight risks including credit risk, market risk, liquidity risk, operational risk, legal risk,
reputation risk, strategic risk and compliance risk. Besides mitigation process towards those 8 eight risks, in 2012 BNI
Syariah also performed mitigation on rate of return risk and equity investment risk.
In accordance with BNI Syariah’s journey, the Company addressed special appreciation for June 2010 – May 2012 Board
of Directors that successfully brough the Company through spin-off process as well as executing several Bank’s stratgic
plans as signiicant foundations on Bank’s future development.
Not only on its operational and business performance, BNI Syariah also promotes the importance of living standard
improvement as well as better life realization for every stakeholder at Company’s operational area. BNI Syariah’s
commitment on the sustainable aspect was realized through Corporate Social Repsonsibility CSR activity implementation.
Corporate Social Responsibility
Implementation of BNI Syariah activity is realized through Manajemen Syukur and BNI Syariah UPZ program. The
activities carried through those programs were including CSR on education, health, social community and natural disaster
relief aspects. For 2012 period, BNI Syariah allocated CSR budget amounted to Rp6.26 billion.
DINNO INDIANO Direktur Utama
President Director
40 41
Untuk memberikan performa kinerja terbaik, BNI Syariah didukung oleh aspek operasional kualitas prima, baik dalam
aspek Sumber Daya Manusia maupun Teknologi Informasi To deliver best performance, BNI Syariah is supported
by excellence operational aspects both in term of Human Resources or Information Technology aspects.
TINJAUAN USAHA DAN OPERASIONAL
BUSINESS OPERATIONAL REVIEW
42 43
PROSPEK
STRATEGI
PEMASARAN
FOKUS
MANAJEMEN
MANAGEMENT FOCUS AND MARKETING STRATEGY
dan
BISNIS
2012
BUSINESS PROSPECT 2012
Semakin berkembangnya perbankan syariah juga tidak lepas dari kerja keras industri perbankan syariah sendiri yang
terus berupaya melakukan edukasi kepada masyarakat dan terus melakukan inovasi produk dan peningkatan jaringan
guna memudahkan akses masyarakat terhadap pemenuhan kebutuhannya.
Indonesian sharia banking sustainly indicated positive growth to the end of 2012 relected from growth exceeding national
banking industry both considered from asset, inancing or third party fund aspects. This was also supported by other
factors such as relatively stable domestic economy growth, more favorable regulation and raise of public understanding
about sharia banking and economy.
Another supporting factor was the support from Bank Indonesia that was speciically directed to enhance sharia
banking intermediary function towards national economy as well as banking system resilience improvement.
Dengan proyeksi kondisi perekonomian Indonesia tahun 2013 yang lebih baik, di mana diperkirakan akan tumbuh lebih dari
6,3, maka diharapkan perkembangan perbankan syariah akan lebih baik lagi dibandingkan tahun 2012.
Higher growth of sharia banking was also not separated from sharia banking’s hard work that is always committed
to provide education to the society and perform product innovation as well as network development to simplify
public’s access on its necessity fulillment.
Within better Indonesian economy condition projection in 2013, where the economy is predicted to grow more than
6,3 that the sharia banking growth is expected to be better compared to 2012.
Dalam rangka merealisasikan visi dan melaksanakan misi BNI Syariah, maka fokus kegiatan bisnis untuk jangka
pendek dan jangka menengah adalah ritel-konsumer dan mikro. Pertimbangan faktor eksternal dan asumsi kondisi
ekonomi dalam pemilihan fokus bisnis ini adalah sebagai berikut :
1. Pembiayaan konsumer relatif tidak terpengaruh
dampak krisis global.
2. Pertumbuhan ekonomi Indonesia masih didorong oleh
pasar domestik dan spending keluarga sebagai driver pertumbuhan.
3. Tingkat pertumbuhan pembiayaan konsumer nasional
cenderung meningkat sementara pembiayaan produktif menurun. Demikian juga pada industri
perbankan syariah yang menunjukkan kecenderungan sama.
4. NPF pembiayaan produktif lebih tinggi daripada
pembiayaan konsumer. Industri perbankan syariah juga menunjukkan kecenderungan yang sama
To realize BNI Syariah’s vision and carry its mission, focuses of short and middle term business activity are consumer-
retail and micro. External factor consideration in selecting the business focus is as follows:
1. Consumer inancing was relatively persistent towards
global crisis impact.
2. Indonesian economy growth was still encouraged
by domestic market and household spending as the growth drivers.
3. National consumer inancing growth rate was
relatively increase while productive inancing was relatively decrease. Simultaneously , sharia banking
industry also indicated similiar condition.
4. NPF on productive inancing was higher compared to
inancing consumer. Sharia banking industry was also indicating similiar condition.
Pertimbangan faktor internal dalam pemilihan fokus bisnis ini adalah sebagai berikut :
1. Kapabilitas organisasi dan kompetensi staf
pembiayaan lebih siap untuk mengelola pembiayaan ritel konsumer dibandingkan dengan produktif.
2. Fokus ritel-konsumer adalah suatu siasat jangka
pendek-menengah dengan menimbang kondisi yang ada, tanpa menghilangkan idealisme jangka panjang
untuk mengarahkan pada sektor riil yang multiplier efeknya lebih besar.
Internal factor considerations in selecting the business focus are as follows:
1. Organizational capabilities and inancing staff
competency was more prepared to manage consumer ritail inancing compared to productive inancing.
2. Retail-consumer focus remained short-middle term
strategy by considering existing condition, without neglecting long-term idealism to direct on real sector
that holds bigger multiplier effect.
PERBANKAN SYARIAH INDONESIA SAMPAI DENGAN AKHIR TAHUN 2012 TERUS MENUNJUKKAN PERKEMBANGAN YANG POSITIF YANG TERCERMIN DARI
PERTUMBUHAN DI ATAS INDUSTRI PERBANKAN NASIONAL BAIK DARI ASSET, PEMBIAYAAN MAUPUN DPK. HAL INI DIDORONG OLEH BEBERAPA FAKTOR SEPERTI
PERTUMBUHAN EKONOMI DALAM NEGERI YANG RELATIF STABIL, REGULASI YANG LEBIH KONDUSIF DAN MENINGKATNYA PEMAHAMAN MASYARAKAT TENTANG
EKONOMI DAN PERBANKAN SYARIAH. FAKTOR PENDORONG LAIN ADALAH DUKUNGAN BANK INDONESIA YANG SECARA SPESIFIK DIARAHKAN UNTUK MENINGKATKAN
PERAN DAN FUNGSI INTERMEDIASI PERBANKAN SYARIAH TERHADAP PEREKONOMIAN SECARA NASIONAL DAN PENINGKATAN KETAHANAN SISTEM
PERBANKAN.
44 45
1
2
LANGKAH-LANGKAH
STRATEGIS
YANG AKAN DITEMPUH
LANGKAH-LANGKAH STRATEGIS YANG AKAN DILAKUKAN PADA TAHUN 2012 UNTUK MENDUKUNG PENCAPAIAN VISI DAN MISI PERUSAHAAN SERTA TARGET TAHUN 2012 ANTARA LAIN SEBAGAI BERIKUT :
KRISTALISASI BUDAYA KERJA AMANAH DAN JAMAAH SEHINGGA LARUT MENJADI PERILAKU.
HAL-HAL YANG AKAN DILAKUKAN SEBAGAI IMPLEMENTASI LANGKAH-LANGKAH STRATEGIS UNTUK MENCAPAI TUJUAN USAHA PADA TAHUN 2012, ANTARA LAIN:
SEVERAL THINGS HAS TO BE IMPLEMENTED AS STRATEGIC STEPS IMPLEMENTATION TO ACHIEVE BUSINESS OBJECTIVES IN 2012, AS FOLLOWS :
Strategi penghimpunan dana individu dilakukan dengan cara mengoptimalkan jaringan cabang dan kerja sama keagenan,
melaksanakan program loyalty, pemberian hadiah langsung, program marketing communication dan sebagainya. Sedangkan
penghimpunan dana institusi dilakukan dengan cara kerjasama dengan perguruan tinggi, menjaga hubungan dengan nasabah
institusi yang dominan serta pengembangan fitur produk dan layanan.
Individual fund collection strategy performed by optimizing branch network and distributor partnership, loyalty program implementation, direct prize
provision, marketing communication program and other activities. While, institutional fund collection performed by establishing cooperation with
universities, maintaining relationship with major institutional customers as well as product and service features development.
Peningkatan fee based income antara lain melalui optimalisasi bisnis rahn, kartu Hasanah, pengembangan remittance dan trade finance
serta transactional banking.
Raised fee based income by performing rahn business optimization, Hasanah Card, remittance and trade inance as well as transactional
banking expansion.
IMPLEMENTASI PROGRAM KERJA PERUSAHAAN YANG TELAH TERTUANG DALAM CORPORATE PLAN 5 TAHUN.
PEMENUHAN JUMLAH PEGAWAI, PENGEMBANGAN SUCCESSION PLAN DAN TALENT POOL SERTA PENGUATAN KOMPETENSI SUMBER DAYA MANUSIA.
MEMPERKUAT KAPABILITAS TENAGA PENJUAL SALES TEAM KHUSUSNYA UNTUK PRODUK-PRODUK KONSUMER.
PELUNCURAN PRODUK BARU DALAM RANGKA MENDUKUNG PENINGKATAN DANA, PEMBIAYAAN DAN FEE BASED INCOME.
MEMPERKUAT SISTEM IT DENGAN MEMBANGUN KAPABILITAS SDM DIVISI TEKNOLOGI BNI SYARIAH DENGAN CO-WORKING BERSAMA DIVISI TEKNOLOGI BNI.
MEMPERKOKOH JARINGAN PEMASARAN DAN LAYANAN DENGAN MENGOPTIMALKAN KERJA SAMA KEAGENAN, PEMBUKAAN 23 KANTOR CABANG, 85
KANTOR CABANG PEMBANTU, 9 KANTOR KAS, DAN 20 UNIT MOBIL LAYANAN GERAK.
MENGEMBANGKAN PEMBIAYAAN SEGMEN MIKRO UNTUK MENAMBAH LINI BISNIS YANG SUDAH ADA.
1 2
3 4
5
6
7
8
Several strategic steps that willl be performed in 2012 to support Company’s vision, mission and target
accomplishment are as follows:
1. Amanah and jamaah working culture cristalization to be
integrated with the attitude. 2.
Corporate culture program implementation stated on the ive year Corporate Plan.
3. Employees number fulillment, succession plan and
talent pool development as well as human resources competence enforcement.
4. Strengthening sales team capability especially for
consumer products. 5.
New products launching to support fund, inancing and fee based income growth.
6. IT system enforcement by developing HR capability
of BNI Syariah Technology Division with co-working altogether with BNI’s Technology Division.
7. Strengthening marketing and service networks by
optimizing distributor partnership, opeing of 23 branch ofices, 85 supporting branch ofices, 9 cash ofices as
well as provision of 20 moving service units.
8. Developing micro segment inancing to expand existing
business line.
STRATEGIC MEASURES TO BE TAKEN
46 47
3
4
Strategi pengembangan pembiayaan difokuskan pada lini bisnis konsumer, komersial, kartu pembiayaan, dan bisnis mikro. Strategi bisnis pembiayaan
konsumer dilakukan melalui kerja sama dengan lebih dari seratus developer di Jabodetabek, peningkatan kompetensi staf veriikasi, taksasi
dan mempercepat proses. Sedangkan strategi pembiayaan komersial dilakukan melalui ekspansi secara selektif dengan mengutamakan sindikasi
dan linkage program, club dealsindikasikonsorsium dengan perbankan bank umum syariah lainnya. Strategi bisnis kartu pembiayaan dilakukan
dengan program promo pendidikan melalui Hasanah Card Go Internasional, pembentukan unit Hasanah Card di cabang, penambahan tenaga untuk
collection dan pengembangan produk dan itur produk.
Financing expansion strategy focused on consumer business, commercial, inancing card and micro business segments. Consumer inancing business strategy performed
throughout partnership with more than one hundred developers in Jabodetabek, veriication staff competency improvement, taxation and process acceleration. While,
commercial inancing strategy performed through selective expansion by prioritizing syndication and linkage program, bankingother sharia banks club dealsyndication
consortium. Financing card business strategy performed throughout educational program promotion through Hasanah Card Go International, Hasanah Card unit
establishment at Branch Ofice, supporting staff for collection as well as product and product features development.
Financing quality improvement strategy performed through inancing advice simpliication, inancing supercision and monitoring quality improvement, non-retail
inancing business focus management, collection unit optimization as well as collection and remedial training.
Strategi peningkatan kualitas pembiayaan dilakukan melalui penyederhanaan advis pembiayaan, peningkatan pemantauan dan kualitas
monitoring pembiayaan, penataan fokus bisnis pembiayaaan non ritel, optimalisasi unit collection dan remedial serta pelatihan collection dan
remedial.
5
6
STRATEGI ORGANISASI DAN SDM ORGANIzATION AND HR STRATEGY
STRATEGI TEKNOLOGI INFORMASI INFORMATION TECHNOLOGY STRATEGY
1. Pelaksanaan analisa jabatan job analysis yang dituangkan pada uraian jabatan Kantor Pusat dan Kantor Cabang.
2. Kerja sama dengan universitasinstitusi pendidikan lainnya dalam pemenuhan kebutuhan SDM.
3. Pengembangan dan peningkatan kompetensi SDM untuk memenuhi kebutuhan kuantitas dan kualitas dalam rangka pengembangan bisnis.
4. Pengembangan HRIS Human Resources Information Syariah yang berbasis kompetensi.
1. Job analysis implementation stated on Head Ofice and Branch Ofice job description.
2. Cooperation with universitiesother education institutions in fulilling HR necessity.
3. HR competency enhancement and development to fulill quality and quantity necessity regarding business development program.
4. Competency-based HRIS Sharia Human Resources Information development.
1. Membangun pondasi teknologi yang handal pada masa transisi menuju masa transformasi.
2. Memberikan dukungan teknologi yang dibutuhkan oleh unit bisnis dengan lebih baik dan lebih cepat.
3. Membangun Management Information System guna menghasilkan sistem pelaporan informasi yang cepat dan akurat untuk menunjang manajemen
dalam pengambilan keputusan.
4. Mengamankan aset teknologi untuk menjamin kesinambungan operasional perusahaan.
1. Establishing reliable technology foundation in transition phase towards transformation era.
2. Providing technology support required by business unit in appropriate and fastly manners.
3. Establishing Management Information System to produce quick and accurate information disclosure system to support the management in the decision-
making proces.
4. Securing technology asset to ensure Company’s operational sustainability.
48 49
Pengembangan Sumber Daya Manusia SDM BNI Syariah didasarkan pada konsep sistem SDM berbasis kompetensi yang bertujuan untuk mencapai misi SDM BNI
Syariah 2013 yaitu “All Out Performance”. Sebagai salah satu bank yang tengah berkembang dalam industri perbankan syariah di Indonesia, BNI Syariah menyadari
pentingnya penerapan dan pengembangan sistem Sumber Daya Manusia yang berkelanjutan.
SUMBER DAYA
MANUSIA
PENGEMBANGAN SUMBER DAyA MANUSIA SDM BNI SyARIAH DIDASARKAN PADA KoNSEP SISTEM SDM BERBASIS KoMPETENSI DENGAN GAMBARAN SEBAGAI BERIKUT:
Implementasi sistem SDM berbasis kompetensi BNI Syariah meliputi penyusunan dan pengembangan perangkat-perangkat kompetensi secara berkesinambungan, misalnya perangkat panduan
wawancara, perangkat evaluasi kerja, penataan modul dan sistem kompetensi.
BNI SYARIAH HUMAN RESOURCES HR DEVELOPMENT IS REFERRING TO COMPETENCY-BASED HUMAN RESOURCES SYSTEM AS DESCRIBED ON FOLLOWING SCHEME:
BNI Syariah competency-based HR system implementation include competency instruments formulation and development in sustainable manners, such as ; interview guideline instruments, working evaluation
instrument, competency modul and system reinement.
BNI Syariah Human Resources HR Development is referring to competency-based HR system aiming to achieve BNI Syariah 2013 HR mission which is “All Out Performance”. As one of growing banks
in Indonesian Sharia Banking industry, BNI Syariah awares the importance of sustainable Human Resources development and implementation.
HUMAN RESoURCES
REKRUTMEN
RECRUITMENT
KoMPETENSI
COMPETENCIES
REMUNERASI DAN HUBUNGAN INDUSTRI
REMUNERATION AND INDUSTRIAL RELATIONS
PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN
TRAINING AND DEVELOPMENT
50 51
SECARA LEBIH TERPERINCI, SISTEM KOMPETENSI SDM
YANG DITERAPKAN OLEH PERUSAHAAN,
SEBAGAI BERIKUT:
COMPREHENSIVELY, HUMAN RECOURCES COMPETENCY SYSTEM IMPLEMENTED BY THE
COMPANY IS AS FOLLOWS:
Sesuai dengan konsep penerapan SDM berbasis kompetensi, proses seleksi dan rekrutmen pegawai baru baik yang
berpengalaman dan fresh graduate akan menggunakan panduan wawancara untuk menggali tingkat kompetensi
setiap calon pegawai. Setiap pegawai unit rekrutmen dibekali dengan kemampuan dan pengalaman melakukan wawancara
berbasis kompetensi. Apabila wawancara dilakukan oleh pihak lain, maka pihak tersebut akan dibekali dengan
panduan melakukan wawancara berbasis kompetensi yang telah disiapkan.
Pada tahun 2012, telah dilakukan pemetaan kompetensi pegawai pada level Analis dan Manajer kantor pusat serta
level Penyelia kantor cabang. Adapun hasil dari pemetaan pegawai menunjukkan bahwa pegawai BNI Syariah pada level
Analis khususnya di Kantor Pusat memiliki penguasaan kompetensi yang memadai untuk melakukan pekerjaannya.
Hal tersebut menunjukkan bahwa BNI Syariah memiliki asset pegawai potensial yang memadai, yang dapat dikembangkan
lebih lanjut sesuai dengan kebutuhan organisasi.
Melalui pengembangan yang sifatnya berkesinambungan, proses pembelajaran yang sistematis serta diperkuat
oleh budaya Amanah Jamaah, diharapkan para pegawai yang potensial ini dapat menjalankan peran dan tugas
yang sifatnya lebih strategis pada 2-5 tahun mendatang. Kompetensi yang difokuskan untuk dikembangkan pada
pegawai level Analis adalah kompetensi Membangun Kerjasama. Adapun untuk level manajer, kompetensi
yang difokuskan untuk dikembangkan adalah kompetensi berorientasi pada kualitas.
Berdasarkan hasil taksiran Divisi Human Capital BNI Syariah diperoleh informasi bahwa kompetensi yang perlu
dikembangkan adalah kompetensi Pengembangan Bawahan dan Mengelola Bawahan. Oleh karena itu, salah satu fokus
pengembangan Divisi HCT adalah upgrading dua kompetensi dimaksud dengan tetap memperhatikan kompetensi lainnya.
Selain itu, terkait dengan pengembangan kompetensi teknis, Divisi Human Capital BNI Syariah pada tahun 2012, lebih
menitikberatkan pada peningkatan kemampuan menjual. Hal ini dilatarbelakangi oleh tuntutan bisnis 2013 BNI Syariah
dengan misi “All Out Performance”.
BNI Syariah dalam usahanya untuk menerapkan sistem SDM berbasis kompetensi akan mulai menerapkan penilaian
kinerja dengan mempertimbangkan prosedur remunerasi dan mekanisme hubungan industri dalam kegiatan atau
program pengembangan kompetensi pegawai.
According to Competency-based HR implementation concept, new employees recruitment and selection process
both experienced or fresh graduate will utilize interview guideline to explore every employees’ competency level. Every
employee on recruitment unit is provided by competency based interview capability and experience. If the interview is
performed by other parties, the interviewer will be provided by competency based interview guideline that has been
prepared. In 2012, employee competency mapping had been performed
on Analyst and Manager level Head Ofice as well as Supervisor level Branch Ofice. Result of the employee
mapping indicates that BNI Sharia employees on staff level especially at the Head Ofice holds appropriate competency
expertise to carry hisher duties. This indicates that BNI Syariah is supported by potential employees to be furtherly
developed referring to organization’s needs.
Throughout sustainable development, systematic transfer knowledge process and also encouraged by Amanah Jamaah
culture, it is expected that every potential employee will be able to carry more strategic duties and responsibilities
in the next 2 – 5 years. Competency focused on developing Analyst level employee is to build teamwork competency. For
Manager Level, competency focused on developing Quality- oriented competency.
Referring to BNI Syariah Human Capital Division’s assessment, it was obtained the information that competency
needs to be developed is Staff Development and Staff Management competencies. Therefore, one of HCT Division
focuses is upgrading two mentioned competencies by considering other competencies.
Besides, related to technical competency development, BNI Syariah Human Capital Division in 2012 was more focused
on improvement. This was referring to BNI Syariah 2013 business demand with “All Out Performance” mission.
BNI Syariah on its business is implementing competency- based HR system and will implement performance
assessment by considering remuneration procedure and industrial relation mechanism on employees competency
development program or activity.
REKRUTMEN
RECRUITMENT
PEMETAAN PEGAWAI
PELATIHAN PENGEMBANGAN
REMUNERASI HUBUNGAN INDUSTRI
MAPPING EMPLOYEE TRAINING AND DEVELOPMENT
REMUNERATION AND INDUSTRIAL RELATIONS
1 2
3
4
52 53
PROFIL
PELATIHAN
DAN PENGEMBANGAN
KARYAWAN
SDM
STRATEGIC MEASURES TO BE TAKEN
TRAINING AND HUMAN RESOURCES DEVELOPMENT
JUMLAH KARYAWAN BERDASARKAN TINGKAT PENDIDIKAN
JUMLAH KARYAWAN BERDASARKAN JABATAN JUMLAH KARYAWAN BERDASARKAN RANGE USIA
EMPLoyEES PRoFILE BASED oN EDUCATIoN
EMPLoyEES PRoFILE BASED oN PoSITIoN EMPLoyEES PRoFILE BASED oN AGE
HINGGA 31 DESEMBER 2012, PROFIL KARYAWAN BNI SYARIAH, SEBAGAI
BERIKUT :
Dalam rangka mengembangkan kompetensi karyawan BNI Syariah, selama tahun 2012 perusahaan
menyelenggarakan dan mengikutsertakan karyawan dalam berbagai program pelatihan dan pengembangan
SDM, sebagai berikut:
AS OF DECEMBER 31ST, 2012 BNI SYARIAH EMPLOYEES PROFILE, AS
FOLLOWS
To enhance BNI Sharia Human Resources competency, in 2012 the Company participated employess on
several HR development and training programs, as follows:
TINGKAT PENDIDIKAN
EDUCATION LEVEL
KONTRIBUSI
PERCENTAGE
KONTRIBUSI
PERCENTAGE
KONTRIBUSI
PERCENTAGE
NAMA PELATIHAN
TRAINING TOPICS
USIA AGE
JABATAN POSITION
SLTA High School
MANAJEMEN RISIKo BSMR
RISK MANAGEMENT BSMR
SELLING SKILL SoSIALISASI SISTEM HRIS FASE 1 Go LIvE 1
HRIS SYSTEM SOCIALIZATION 1 GO LIVE 1 PHASE
SoSIALISASI SISTEM HRIS FASE 1 Go LIvE 2
HRIS SYSTEM SOCIALIZATION 1 GO LIVE 2 PHASE
LBU PERPAJAKAN
LBU TAXATION
SoSIALISASI PINPAD CABANG
BRANCH OFFICE PINPAD SOCIALIZATION
SoSIALISASI SISTEM ICoNS DAN SID
ICONS AND SID SYSTEM SOCIALIZATION
LEADERSHIP SERvICE ExCELLENT
REFRESHMENT KNow yoUR CUSToMER REFRESHMENT APU PPT FoR
FRoNTLINERS GRooMING
TRAINING EKSEKUTIF USHUL FIqH KEUANGAN SyARIAH KoNTEMPoRER
USHUL FIQH CONTEMPORER SHARIA FINANCE EXECUTIVE
REFRESHMENT APPRAISAL TAKSASI woRKSHoP LETTER oF CREDIT
FINANCIAL MoDELLING FoR CoRPoRATE BUDGETING
REFRESHMENT AKUNTANSI PRACTICAL ExCEL
REFRESHMENT ASISTEN PRoCESSING wEALTH MANAGEMENT ASSET LEvEL 3
BREvET A, B, C THE PowER oF CoACHING: MAKE THE
IMPoSSIBLE PoSSIBLE TRAINING INDUSTRy STUDy ANALySIS BISNIS
MICRo FINANCE DAN PRoPERTI
TRAINING INDUSTRY STUDY MICRO BUSINESS ANALYSIS FINANCE AND PROPERTY
BIMBINGAN UJIAN SERTIFIKASI CFE
CFE CERTIFICATION TEST COUNSELLING 19-39
Diploma D3
ASISTEN MANAjER ASSISTANT MANAgER 40-59
Diploma D4
MANAjER MANAgER 60-atas
S1 Bachelor Degree S2 Postgraduate Degree Master
S3 Postgraduate Degree Ph.D
AvP ASSISTANT vIcE PRESIDENT vP vIcE PRESIDENT
ASISTEN ASSISTANT OFFIcER
6.72
62 30
6 1
91 58.31
9 0.24
37.39 4
0.20
1 13
2 14
3 15
4 16
5 17
18 19
20 21
21 22
23 6
7 8
9 10
11 12
54 55
PENGHARGAAN MASA KERJA
JOB DEDICATION AWARD
Sepanjang 2012 BNI Syariah memberikan Penghargaan Masa Kerja PMB sebagai bentuk apresiasi dari dedikasi
dan komitmen para karyawan. Rincian penghargaan masa kerja yang diberikan selama tahun 2012, sebagai berikut:
In 2012 BNI Syariah awarded Job Dedication Award as form of appreciation for employees’ dedication and commitment.
Detail of job dedication award in 2012, as follows:
NAMA PEGAWAI
NAME OF EMPLOYEE
LOKASI
LOCATION
PENGHARGAAN KERJA TAHUN
JOB DEDICATION AWARD YEARS
Ahmad Rizini Cabang Branch Office
Palangkaraya
30
Cabang Branch Office Medan
30
Cabang Branch Office Bukittinggi
20
Kantor Besar Headquarter Sudirman
20
Zubhar Eko Widiyanto
Tavip Budhy Prihanto
RENCANA PENGEMBANGAN DAN ANGGARAN SDM 2013
HUMAN RESOURCE DEVELOPMENT PLAN AND BUDGET 2013
Secara umum pengembangan SDM BNI Syariah tahun 2013, akan diimplementasikan dengan dukungan
HRIS yang berbasis kompetensi, melalui beberapa kegiatan, sebagai berikut:
Generally, BNI Syariah HR Development in 2013 will be implemented with competency-based HRIS
support throughout several activities, such as:
1. Program pengembangan pegawai dalam rangka proses kristalisasi budaya kerja Amanah dan Jama’ah ke dalam lingkungan kerja sehari-hari.
2. Pengembangan program dan mentoring yang sistematis. 3. Penyusunan program dan pelaksanaan pelatihan berdasarkan competency gap untuk posisi-posisi
strategis. 4. Standardisasi kurikulum pelatihan sesuai dengan kebutuhan masing-masing.
1. Employee development program regarding Amanah and Jama’ah working culture internalization on daily working environment.
2. Systematic mentoring and program development. 3. Program formulation and training implementation based on competency gap for strategic position.
4. Training curriculum standardization referring to each necessity. How To DESIGN yoUR TRAINING PRoGRAM
HUMAN RESoURCES MANAGEMENT CoMPANy STRATEGIC PLANNING
EFFECTIvE LEADERSHIP oN PPM SISTEM PENGGAJIAN BERDASARKAN
KoMPETENSI
COMPETENCY-BASED REMUNERATION SYSTEM
PENULISAN LAPoRAN AUDIT INTERNAL yANG MENDoRoNG TINDAKAN DAN HASIL
INTERNAL AUDIT REPORT FORMULATION THAT SUPPORTS ACTION AND RESULT
THE 6TH JAKARTA RISK MANAGEMENT CoNvENTIoN
REFRESHMENT ANALISA PEMBIAyAAN
FINANCING ANALYSIS REFRESHMENT
SoSIALISASI LAyANAN NASABAH
CUSTOMERS SERVICE SOCIALIZATION
PoRToFoLIo BoND INvESTMENT
BOND INVESTMENT PORTOFOLIO
CoRPoRATE CULTURE PELATIHAN PSAK
SFAS TRAINING
MEASURING LIqUIDITy RISK AND INTEREST RATE RISK
CHARTERED FINANCIAL ANALyST wINDowS SERvER 2008 FULL PACKAGE
CERTIFIED JoB MANAGEMENT SPECIALIST IN DESIGNING JoB GRADING SALARy
STRUCTURE
IMPLEMENTASI IT GovERNANCE MANAGEMENT
MASTERING IT I.L FOUNDATION EXAM PREPARATION
MASTERING IT I.L FoUNDATIoN ExAM PREPARATIoN
MASTERING IT PRoBLEM MANAGEMENT PRoGRAMING IN JAvA
APPLIED IT SECURITy MANAGEMENT ESSA EA 101 SoA
SERvICE TRAINING TRAINING SToRAGE SySTEM
SoSIALISASI APU PPT CABANG-CABANG LUAR JABoDETABEK
APU PPT SOCIALIZATION FOR NON- JABODETABEK BRANCH OFFICES
SENTRALISASI SID DAN LBUS CABANG MIKRo
SID AND LBUS CENTRALIZATION AT MICRO BRANCHES
REFRESHMENT PRoCESSING DAN PEMBIAyAAN CABANG JABoDETABEK
PROCESSING AND FINANCING REFRESHMENT JABODETABEK BRANCH OFFICES
PELATIHAN DASAR PERBANKAN SyARIAH
SHARIA BANKING BASIC TRAINING
EFFECTIvE LEADERSHIP PRoCESSING APPRAISAL
DEvELoPING oTHERS qUANTUM ToUCH
REFRESHING AUDIToR SoSIALISASI RTGS DAN DHN
PELATIHAN CASH MANAGEMENT
CASH MANAGEMENT TRAINING
oFFICER DEvELoPMENT PRoGRAM ASSISTEN DEvELoPMENT PRoGRAM
24 41
25 26
27 28
43 44
45 42
29
30 46
31 47
32 48
33 34
49 35
36 50
37 55
38 56
39 57
40 58
59 60
61 62
Biaya yang telah dikeluarkan oleh perusahaan dalam rangka program dan kegiatan pelatihan
dan pengembangan SDM BNI Syariah 2012 adalah sebesar Rp28.993.409.729.
Budget allocated by the Company on BNI Syariah HR Development and Training
program and activity in 2012 was amounting to Rp28,993,409,729.
56 57
PENGELOLAAN
HUBUNGAN INDUSTRIAL
INDUSTRIAL RELATION MANAGEMENT
Tujuan dasar hubungan industrial yaitu terwujudnya tingginya produktivitas kerja dalam lingkungan kerja yang aman dan
sehat. Untuk itu, diperlukan adanya perjanjian kerja bersama antara pengusaha dan serikat pekerja yang memuat syarat-
syarat kerja, hak dan kewajiban para pihak yang dituangkan dalam bentuk perjanjian kerja bersama.
Perundingan perjanjian kerja bersama PKB antara manajemen dan serikat pekerja sukses diselenggarakan
pada tanggal 20-21 April 2012. Adapun kemudian PKB BNI Syariah dimaksud telah didaftarkan dengan Direktur Jendral
Pembinaan Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja dengan No. Keputusan 152PHIJSK-PKKADPKB
IX2012 pada tanggal 26 September 2012.
Hubungan baik antara manajemen serta serikat pekerja juga terlihat dari penyelesaian beberapa masalah kepegawaian.
Apabila dibutuhkan, maka para pihak dapat duduk bersama untuk mencari solusi terbaik bagi kepentingan bersama.
Primary objective of Industrial Relation is to achieve high productivities on secure and healthy working environment.
Therefore, Joint Working Agreement is needed between the Enterpreneur and Working Union discloses working
requirements as well as rights and obligations of related Parties stated on the Joint Working Agreement.
Joint Working Agreement discussion between the Management and Working Union successfully held in April
20th – 21th, 2012. The BNI Syariah PKB was later registered to Industrial Relation Maintenance and Labor Force Social
Insurance General Directorate No. Keputusan152PHIJSK PKKADPKBIX2012 dated September 26th, 2012.
Harmonious relationship between the Management and Working Union is also relected from employment issues
settlement. If considered necessary, the related parties may discuss to achieve best solution for common interest.
Rencana anggaran yang akan dialokasikan untuk kegiatan pendidikan dan pengembangan SDM BNI Syariah tahun 2013
mencapai
Rp 30.000.000.000 , meliputi penyelenggaraan berbagai
program, yaitu:
Budget plan that will be allocated to realize BNI Syariah HR education and training in 2013 reaches Rp 30,000,000,000, including several program
implementation, as follow:
1. Pembiayaan ODP 2. Refreshing Pembiayaan menengah;
3. Refreshing Pembiayaan produktif; 4. Refreshing Auditor;
5. Refreshing Product Knowledge Dana; 6. Refreshing Collection;
7. Media Handling Refreshment; 8. Pelatihan SOP Pengadaan;
9. Pelatihan Manajemen Proyek; 10. Pelatihan APU, PPT, dan Know Your Customer
KYC; 11. Pelatihan Pendidikan Dasar Perbankan Syariah;
12. Pelatihan Gadairahn; 13. Pelatihan Risiko PasarOperasionalPembiayaan;
14. Pelatihan Transaksi Luar Negeri LN; 15. Pengembangan leadership, motivasi, dan
kompetensi pegawai; 16. Program pemasaran dan processing konsumtif;
1. Financing ODP 2. Middle Financing Refreshment;
3. Productinve Financing Refreshment; 4. Auditor Refreshment;
5. Fund Product Knowledge Refreshment; 6. Collection Refreshment;
7. Media Handling Refreshment; 8. Procurement SOP Training;
9. Project Management Training 10. APU, PPT and Know Your Customer KYC Training
11. Sharia Banking Basic Knowledge Training 12. Fiduciaryrahn Training
13. MarketOperationalFinancing Risks Training 14. Overseas TransactionTraining
15. Employees Leadership, Motivationa and
competency development.
17. Program sertiikasi manajemen risiko BSMR; 18. Pelatihan Administrasi dan Hukum Pembiayaan;
19. Pelatihan LBU, SID, Perpajakan, SKNBI, dan
Akuntansi; 20. Pelatihan Teknologi Sosialisasi Icons;
21. Pelatihan Mikro Banking. 22. Program pengembangan pegawai dalam rangka
proses kristalisasi budaya kerja Amanah dan Jamaah;
23. Program coaching dan mentoring yang sistematis; 24. Penyusunan dan pelaksanaan program pelatihan
berdasarkan competency gap.
16. Consumer marketing and processing program 17. Risk Management Certiication Program BSMR.
18. Financing Adminsitration and Legal Training. 19. LBU, SID, Taxation, SKNBI and Accounting
Training. 20. Technology Icons Socialization Training;
21. Micro Banking Training 22. Employee development program on Amanah and
Jamaah working culture internalization; 23. Systematic coaching and mentoring program;
24. Training program formulation and implementation based on competency gap;
58 59
TEKNOLOgI
INFORMASI
INFORMATION TEcHNOLOgY
Optimalisasi informasi teknologi untuk mendukung pertumbuhan bisnis
optimalization Technology Information to support business growth
Fokus operasional Teknologi Informasi tahun 2012 adalah mengoptimalkan
pemanfaatan Core Banking System Bank Induk melalui pengembangan
produk-produk dan jasa-jasa perbankan syariah untuk kebutuhan
bisnis BNI Syariah.
SECARA UMUM PROGRAM-PROGRAM TEKNOLOGI INFORMASI PADA TAHUN 2012 BERJALAN SESUAI DENGAN TARGET DARI BERBAGAI AKTIVITAS
KERJA TEKNOLOGI INFORMASI SEBAGAI BERIKUT ;
PENGEMBANGAN CORE BANKING SYSTEM SECARA CO-WORKING DILAKSANAKAN UNTUK MEMENUHI KEBUTUHAN BISNIS:
GENERALLY, INFORMATION TECHNOLOGY IN 2012 HAS BEEN IMPLEMENTED APPROPRIATELY ACCORDING TO THE TARGET ON
INFORMATION TECHNOLOGY , AS FOLLOW ;
CO-WORKING CORE BANKING SYSTEM DEVELOPMENT PERFORMED TO FULFILL BUSINESS NECESSITY:
Information Technology operational focus 2012 was to optimize Main
Bank Core Banking System through sharia banking products and services
development to support BNI Syariah business necessity.
Implementasi kebijakan, program dan kegiatan Teknologi Informasi BNI Syariah merupakan bagian dari tugas dan
tanggung jawab Divisi Teknologi yang berada di bawah Direktur Risiko dan Kepatuhan. Dalam melaksanakan tugas
dan tanggung jawabnya, Divisi Teknologi didukung oleh staf yang kompeten di bidang Teknologi Informasi.
BNI Syariah mengembangkan struktur organisasi Satuan Kerja Teknologi Informasi dan menambah jumlah pegawai
dalam rangka meningkatkan kapabilitas sumber daya Sistem Informasi untuk mengimbangi pertumbuhan bisnis BNI
Syariah yang semakin tinggi kebutuhannya dalam aspek ketersediaan dan kehandalan sistem teknologi informasi.
Struktur organisasi disusun sesuai dengan prinsip segregation of duties yang ditetapkan oleh Bank Indonesia dalam Pedoman
Penerapan Manajemen Risiko dalam Penggunaan Teknologi Informasi oleh Bank Umum.
Perpaduan antara pengembangan struktur organisasi, penambahan jumlah pegawai satuan kerja teknologi informasi
dan sinergi co-working bersama Bank Induk terbukti dapat meningkatkan dukungan dan kapabilitas Teknologi Informasi.
Sepanjang tahun 2012, BNI Syariah melakukan serangkaian program kerja di bidang teknologi informasi untuk mencapai
sasaran-sasaran yang telah ditetapkan, antara lain untuk meningkatkan dukungan teknologi informasi terhadap
pertumbuhan bisnis BNI Syariah, proses pengambilan keputusan melalui pemanfaatan sistem informasi manajemen
dan memastikan kepatuhan terhadap regulasi-regulasi mengenai pemanfaatan teknologi informasi.
Penggunaan IT Platform - Core Banking System BNI Syariah yang sama dengan Bank BNI, dilaksanakan berdasarkan
Keputusan Direksi Bank BNI sebagai bank induk, pemegang saham mayoritas. Pemanfaatan dan kerjasama tersebut
dilandasi Technical Service Agreement yang telah disepakati bersama. Adapun pengembangan Core Banking System Bank
BNI untuk kebutuhan bisnis BNI Syariah dilaksanakan dengan co-working antara Teknologi Informasi BNI Syariah bersama
Teknologi Informasi Bank BNI sehingga dapat bersinergi dalam lingkup BNI Incorporated.
Electronic Financing Origination EFO System Micro Banking telah dibangun secara insourcing untuk memenuhi
kebutuhan otomasi pemrosesan pembiayaan mikro banking yang digunakan secara on-line oleh 12 area yang tersebar
di berbagai kota di wilayah Indonesia Bagian Barat dan Tengah. Penggunaan sistem EFO Micro Banking terbukti
dapat mempercepat proses sekaligus melakukan mitigasi risiko dalam proses pemberian pembiayaan mikro.
Tabungan iB Tunas Hasanah, yaitu produk simpanan dalam mata uang Rupiah berdasarkan akad wadiah untuk
anak-anak dan pelajar yang berusia di bawah 17 tahun. •
iB Hasanah Hajj Credit, consumer inancing facility for customers to fulill Hajj Pilgrimage Budget initial
payment regulated by Ministry of Religion, to obtain hajj portion seat number.
Talangan Haji iB Hasanah, yaitu fasilitas pembiayaan konsumtif bagi nasabah dalam rangka memenuhi
kebutuhan setoran awal Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji BPIH yang ditentukan oleh Departemen Agama,
untuk mendapatkan nomor seat porsi haji.
• Hasanah Business iB Saving, transactional saving
for the enterpreneurs with debt and credit mutation detail on account book to simplify the customers in
monitoring business transaction. Tabungan iB Bisnis Hasanah, yaitu simpanan
transaksional untuk para pengusaha dengan detail mutasi debit dan kredit pada buku tabungan sehingga
memudahkan nasabah dalam memantau transaksi bisnis. •
iB Tunah Hasanah Saving, Rupiah currency saving product based on wadiah agreement dedicated for
children and student under 17 years. BNI Syariah Information Technology program and activity as
well as policy implementation become part of Technology Division’s duties and responsibilities that is located under
Risk and Compliance Director. In carrying its duties and responsibilities, Technology Division is supported by staffs that
hold Information Technology competency.
BNI Syariah developed Infomation Technology Working Unit Organizational structure and added number of employees
to enhance Information System resource capability to adjust BNI Syariah business growth that requires higher demand on
information technology system availability and reliability. The organization structure was formulated referring to segregation
of duties principle implemented by Bank Indonesia on Risk Management Implementation Guideline regarding Information
Technology Implementation by General Bank.
The merge between organizational structure, number of employees adition and co-working synergy with the Parent
Bank was proven succeed in improving Information Technology capability and support.
In 2012, BNI Syariah performed several working programs on Information Technology aspect to achieve implemented
objectives, such as to enhance Information Technology support towards BNI Syariah business growth, decision-
making process through management information system and ensuring compliance to the regulations regarding Information
Technology Utilization.
BNI Syariah IT Platform – Core Banking System implementation that using same system with Bank BNI, was
implemented referring to Bank BNI Directors Decision as the Parent Bank, shareholders and majority. The cooperation
and utilization was based on Technical Service Agreeement agreed by both parties. The Bank BNI Core Banking System
development for BNI Syariah business necessity was implemented through BNI Syariah Information Technology co-
working with Bank BNI Information Technology that are able to establish synergy on BNI Incorporated scope.
Electronic Financing origination EPo Micro Banking System had been established through insourcing to fulill
micro banking inancing process online automation at 12 area spread in several cities in western and Middle
Indonesia. Micro Banking EFo system implementation was proven succeed in accelerating process as well as risk
mitigation on micro inancing disbursement process.
SATUAN KERJA TEKNOLOGI INFORMASI PROGRAM TI
AKTIVITAS KERJA TI 2012
INFORMATION TECHNOLOGY WORKING UNIT IT PROGRAM
IT WORKING ACTIVITY 2012
DUKUNGAN TEKNOLOGI INFORMASI UNTUK PENGEMBANGAN PRODUK DAN LAYANAN
INFORMATION TECHNOLOGY SUPPORT FOR PRODUCT AND SERVICE DEVELOPMENT
1 2
3
A
• •
•
60 61
Tabungan Perencanaan Syariah Tapenas Griya, yaitu simpanan anggota Property Plus Indonesia PPI dengan
akad mudharabah dalam rangka kerjasama dengan BNI Syariah untuk pelatihan bisnis developer properti.
• Sharia Griya Planning Saving, Property Plus Indonesia
PPI member saving with mudharabah agreement as part of BNI Syariah cooperation for property developer
business training.
Kafalah Bil Ujroh, yaitu pemberian kemudahan
pembayaran listrik PLN kepada 500 pelanggan besar big biller dari sektor industri di Batam dengan memberi
talangan pembiayaan setiap tanggal 20 di setiap bulannya dengan konirmasi dari big biller.
BNI Syariah juga membangun middleware system untuk kebutuhan transaksional BNI Syariah yang berkaitan
dengan kerjasama dengan pihak ketiga dengan tujuan untuk peningkatan fee based income. Sharia Link Sharlink
sebagai middleware system yang dibangun secara insourcing menjadi enabler bagi layanan bisnis transaksional BNI
Syariah. Sharlink telah siap digunakan untuk layanan transaksional seperti layanan Student Payment Center dan
Virtual Account. Ke depan, pemanfaatan Sharlink akan diperluas untuk layanan transaksional lainnya.
Pemanfaatan Teknologi Informasi untuk layanan BNI Syariah lebih luas lagi, terutama potensi di berbagai
daerah yang belum terlayani atau untuk kegiatan-kegiatan penting, dilaksanakan melalui pengadaan BNI Syariah
Layanan Gerak BLG sebagai mobile services, sebanyak 20 unit kendaraan roda empat yang dilengkapi mesin ATM
dan disertai layanan teller untuk pembukaan rekening, penyetoran tunai, penarikan, atau transfer dana. Fitur-itur
ATM dapat digunakan untuk informasi saldo, penarikan uang, transfer antarrekening atau antarbank, pembayaran
PLNTelponPDAM, pembelian pulsa handphone, pembayaran kartu kredit, pembelian tiket pesawat,
pembayaran Zakat Infaq Shadaqah, Pajak PBB, pembayaran TV berlangganan, dan lain-lain.
Pada tahun ini dalam rangka pemenuhan kewajiban kepada pihak regulator, BNI Syariah telah melaksanakan pelaporan
Sistem Informasi Debitur SID versi 6 automasi. Sedangkan untuk pemenuhan kebutuhan internal, BNI
Syariah telah melakukan migrasi database system untuk meningkatkan kapabilitas data warehouse, melakukan
percepatan proses extract data untuk penyediaan data, dan memenuhi kebutuhan-kebutuhan unit bisnis terkait sistem
informasi manajemen, baik berupa laporan rekapitulasi yang dibutuhkan oleh manajer ke atas pada aplikasi
Business Intelligence System BIS atau laporan rincian pada aplikasi Report Delivery Channel RDC yang dibutuhkan di
tingkat pelaksana.
Salah satu aspek penting dalam penggunaan teknologi informasi adalah dilakukannya pengamanan sistem
informasi. Sebagai upaya pencegahan tindakan penipuan maka setiap penarikan transfer dengan nilai di atas
Rp5 juta wajib dilakukan veriikasi menggunakan mesin PINPAD dengan penggunaan PIN 6 digit di seluruh outlet.
Instalasi mesin PINPAD di seluruh outlet telah dilaksanakan seluruhnya pada tahun 2012.
Di samping itu untuk memudahkan nasabah Internet Banking dalam memperoleh BNI Syariah e-secure
token maka pada tahun ini, token dapat diperoleh pada saat nasabah melakukan registrasi internet banking di
customer services. Token instant tersebut digunakan untuk pengamanan sistem internet banking berlapis berupa
angka-angka password yang selalu berganti setiap kali nasabah melakukan transaksi keuangan melalui Internet
banking.
Pemanfaatan teknologi Informasi dilakukan juga dalam aktivitas manajemen risiko. Aplikasi Perangkat Risiko
Operasional PERISKOP merupakan alat yang digunakan dalam pengelolaan risiko operasional termasuk dengan
melakukan pencatatan kejadian kerugian yang terjadi, menyusun tindak lanjut serta melakukan mitigasinya.
Implementasi penggunaan PERISKOP memberi manfaat untuk kemudahan melakukan antisipasi potensi risiko
operasional dan tindak lanjut pengurangan besarnya kerugian yang terjadi di kantor cabang atau kantor pusat.
Selain itu juga untuk kemudahan pemantauan kondisi risiko operasional pada unit-unit yang diawasi.
BNI Syariah also developed middleware system for BNI Syariah transactional necessity related to third party
cooperation aiming to increase fee-based income. Sharia Link Sharlink as the middleware system was developed
insourcingly to be the enabler of BNI Syarian transactional busines service. Sharlink has been ready to be used for
transactional service, such as Student Payment Center and Virtual Account services. In the future, Sharlink utilization
will be expanded for other transactional services.
Information Technology utilization for wider BNI Syariah services, especially several potential area that has not
been served or for signiicant events, were implemented through BNI Syariah Layanan Gerak BLG as mobile service
procurement, amounting to 20 four-wheeled vehicles equipped with ATM machine as well as Teller service for
account opening, cash deposit, withdrawal or fund transfer. ATM features can be utilized on balance information, money
withdrawal, inter-account or inter-bank transfers, PLN TelephonePDAM bill payment, handphone balance voucher
purchase, credit card bill payment, light ticket purchase, Zakat Infaq Shadaqah payment, Land and Building Tax,
Registered TV bill payment and other features. In this year, to comply obligation to the regulator, BNI
Syariah had disclosed Debitor Information System reporting 6 automation version.
While, regarding internal necessity fulillment, BNI Syariah performed database system migration to improve data
warehouse capability, performing data extract process acceleration and fulilling the necessity of business unit
related to management information system, both on the recapitulation report required by the manager or higher
level position at Business Intelligence System BIS application or detail report on Report Delivery Channel
RDC required at oficer level.
One of important aspect on Information Technology utilization is information system security implementation.
To prevent fraud activity, every withdrawaltransfer above Five Million Rupiah has to be veriied through PINPAD
machine by using 6 digits PIN code at every outlet. PINPAD machine installation at all outlets had been completely
performed in 2012.
Thus, to simplify Internet Banking customers in obtaining BNI Syariah e-secure token, in this year, the token could
be obtained at the time the customers performed internet banking registration at customer services. Instant Token
was utilized for Internet Banking system layered security in form of password numbers that automatically change
everytime the customers perform inancial transaction at Internet Banking.
Information Technology utilization was also carried on risk management activity. Operational Risk Instrument
Application PERISKOP becomes the instrument utilized on operational risk management including by administrating
loss event occured, formulating follow-up and performing the mitigation.
PERISKOP implementation brought beneit for operational risk potential anticipation and follow-up on loss decreasing
effort at Branch Ofice or Head Ofice. Besides, to assisst operational risk condition monitoring at supervised units.
• Kafalah Bil Ujroh, provision for PLN electricity bill
payment to 500 big biller from industry sector at Batam by providing payment bailout at 20th every month under
the conirmation of big biller.
•
•
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
PENGAMANAN SISTEM INFORMASI
MANAJEMEN RISIKO
MANAGEMENT INFORMATION SYSTEM
INFORMATION SYSTEM SECURITY
RISK MANAGEMENT
B
C
D
62 63
Penggunaan aplikasi untuk manajemen risiko lainnya adalah Internal Rating System IRS dalam rangka implementasi
Basell II khususnya untuk rating pembiayaan segmen kecil yang terdiri dari Customer Risk Rating CRR dan Customer
Credit Rating CCR sebagai bagian dari pengelolaan risiko pembiayaan.
Selain itu BNI Syariah telah membangun Risk Management Information System RMIS sebagai bagian dari pelaporan
proil risiko online kepada Bank Indonesia. Fase pertama RMIS telah selesai dibangun dan diimplementasikan,
sedangkan fase kedua dan ketiga akan dilaksanakan pada tahun 2013. Penggunaan RMIS dapat memberikan gambaran
mengenai kerugian di masa datang, meningkatkan metode dan proses pengambilan keputusan yang sistematis yang
didasarkan atas ketersediaan informasi, sebagai dasar pengukuran yang lebih akurat mengenai kinerja perusahaan,
serta untuk menilai risiko yang melekat pada kegiatan usaha BNI Syariah.
Pembangunan Whistle Blowing System WBS secara insourcing dilaksanakan sebagai bagian dari pelaksanaan
good corporate governance dan kebijakan Strategi Anti Fraud untuk pengendalian lingkungan internal BNI Syariah. Aplikasi
ini sebagai sarana pelaporan yang dilakukan oleh pihak internal maupun eksternal perusahaan jika terjadi indikasi
pelanggaran atau indikasi fraud di lingkungan BNI Syariah, dengan jaminan perlindungan dan kerahasiaan identitas
pelapor. Tata Kelola Teknologi Informasi IT Governance sebagai
bagian dari good corporate governance telah mulai dilaksanakan oleh BNI Syariah dengan penyusunan dan
penetapan Kebijakan Penggunaan dan Pengelolaan Teknologi Informasi KPPTI sesuai dengan regulasi yang berlaku.
KPPTI menjadi ketentuan internal sebagai acuan dalam penerapan Tata Kelola TI. Selanjutnya secara bertahap BNI
Syariah akan menerapkan program Tata Kelola TI sesuai dengan kondisi dan tujuan perusahaan.
Audit Teknologi Informasi BNI Syariah telah dilaksanakan dalam rangka evaluasi dan perbaikan efektivitas proses-
proses manajemen risiko, kontrol dan good corporate governance, sehingga diharapkan penggunaan teknologi
informasi dapat memberikan hasil terbaik bagi BNI Syariah serta menyerap investasi secara tepat guna dan berdaya
guna.
Sejalan dengan pesatnya pertumbuhan jumlah pegawai BNI Syariah, maka pemanfaatan sistem yang sesuai dengan
kebutuhan diperlukan untuk melaksanakan manajemen sumber daya manusia secara memadai. Human Resources
Information System HRIS sebagai pengganti sistem yang lama, dibangun dan diimplementasikan dalam tiga fase.
Fase pertama yaitu Organization Management dan Personel Administration, telah dibangun dan diimplementasikan pada
pertengahan tahun 2012. Sedangkan fase kedua dan fase ketiga akan dibangun dan diimplementasikan tahun 2013.
Other applicaiton utilization for risk management was Internal Rating System IRS regarding Basel II implementation
especially small segment inancing rating that consists of Customer Risk Rating CRR and Customer Credit Rating CCR
as part of inancing risk management.
Moreover, BNI Syariah also established Risk Management Information System RMIS as part of online risk proile
reporting to Bank Indonesia. RMIS irst phase was completely developed and implemented, while second and third phases
will be implemented in 2013. The RMIS utilization will provide description on future loss, enhance systematic decision-
making process and method based on information availability, as more accurate basic measurement regarding Company’s
performance as well as to asses several risks attached to BNI Syariah business activity.
Whistle Blowing System establishment insourcingly was implemented as part of Good Corporate Governance and
Anti-Fraud Strategy implementation to manage BNI Syariah’s internal environment. The applications becomes reporting
channel performed by Company’s internal and external parties if there is any violation or fraud indications at BNI Syariah
environment, with the reporter security and conidentiality protection.
Information Technology Governance IT Governance as part of good corporate governance has been startly impelemented
by BNI Syariah within the formulation and implementation of Information Technology Management and Utilization
KPPIT Policy referring to applicable regulation. KPPIT became internal procedure as the guideline in implementing
IT Governance. Afterwards, BNI Syariah will periodically impelement IT Governance program referring to Company’s
condition and objectives.
BNI Syariah Information Technology Audit had been carried in order to evaluate and improve risk management process
effectiveness, control and good corporate governance that it is expected Information Technology utilization will provide
maximum result for BNI Syariah as well as absorb investment in effective and eficient manners.
In line with BNI Syariah employees number rapid growth, suitable system utilization referring to appropriate human
resources management necessity. Human Resources Information System HRIS as old system susbtitution was
established and implemented on three phases.
First phase is Organization, Management and Personnel Administration, had been established and implemented at mid-
2012. While second and third phases will be established and implemented in 2013.
MANAJEMEN SUMBERDAYA MANUSIA
HUMAN RESOURCES MANAGEMENT
E
TATA KELOLA DAN AUDIT TI
IT GOVERNANCE AUDIT
4
64 65
ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA
PERUSAHAAN
TOP MANAGEMENT’S DISCUSSION AND ANALYSIS OF COMPANY PERFORMANCE
66 67
Perkembangan perbankan nasional menunjukkan tetap mengalami pertumbuhan meskipun pertumbuhannya lebih
kecil dibandingkan periode sebelumnya. Aset perbankan nasional pada tahun 2012 sebesar Rp4,263 triliun, tumbuh
sebesar Rp610 triliun atau 16.69 terhadap posisi tahun 2011 sebesar Rp3.653 triliun. Pertumbuhan aset ini lebih kecil dari
tahun 2011 yang sebesar 21,40.
DPK tahun 2012 sebesar Rp3,225 triliun, meningkat sebesar Rp440 triliun atau 15.81 dari periode sebelumnya sebesar
Rp2,785 triliun. Meskipun DPK tumbuh, tetapi mengalami penurunan dibandingkan pertumbuhan tahun 2011 yang
mencapai sebesar 19.07.
Pembiayaan yang disalurkan selama tahun 2012 sebesar Rp2,708 triliun, tumbuh sebesar Rp508 triliun atau 23.08
dari posisi tahun sebelumnya sebesar Rp2,200 triliun. Pertumbuhan pembiayaan tersebut juga mengalami sedikit
penurunan dibandingkan tahun lalu pada periode yang sama yang tumbuh sebesar 24.59.
National Banking development still indicated growth although smaller compared to previous year. National banking asset in
2012 amounted to Rp4,263 trillion, or Rp610 trillion or 16.69 highre compared to position in 2011 that was Rp 3.653 trillion.
The asset frowth is smaller compared to 2011 that recorded 21.40 growth.
Third Party Fund in 2012 amounted to Rp 3,225 trillion, Rp440 trillion or 15.81 higher compared to previous period that
was Rp2,785 trillion. Thought the Third Party Fund is growing, it still experienced slight correction compared to previous
year growth that reached 19.07.
Loan disbursed in 2012 amounted to Rp2,708 trilion, Rp508 trillion or 23.08 growth compared to previous year position
that was Rp2,200 trillion. The loan growth also experienced slight correction compared to same period at previous year
that grew 24.59.
PERBANKAN NASIONAL
NATIONAL BANKING
A
Jumlah bank yang melakukan kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah sebanyak 193 bank terdiri dari 11 BUS, 24
UUS, dan 158 BPRS. Jumlah kantor dari ketiga jenis bank tersebut pada tahun 2012 sebanyak 2,663 kantor, meningkat
sebesar 26.75 atau selama satu tahun bertambah 562 kantor.
Aset perbankan syariah pada tahun 2012 meningkat sebesar Rp49,55 triliun atau tumbuh sebesar 34.06 dari Rp145,47
triliun di tahun 2011 menjadi Rp195,02 triliun di tahun 2012. Dengan adanya pertumbuhan tersebut maka pangsa pasar
aset perbankan syariah meningkat menjadi 4,58 di tahun 2012 dari 3.98 di tahun 2011.
DPK perbankan syariah tahun 2012 sebesar Rp 147,51 triliun, meningkat sebesar Rp32,10 triliun atau 27,81
dari tahun 2011 sebesar Rp115,42 triliun. Pangsa pasar perbankan syariah terhadap perbankan nasional tahun 2012
sebesar 4.57, sedikit mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya sebesar 4.14.
Sementara itu dari sisi penyaluran dana, pembiayaan di perbankan syariah tahun 2012 sebesar Rp147,51 triliun
meningkat sebesar Rp44,84 triliun atau 43.68 dibandingkan periode sebelumnya sebesar Rp102,67 triliun. Pangsa pasar
pembiayaan perbankan syariah terhadap perbankan nasional menyumbang 5.45, meningkat jika dibandingkan tahun
2011 sebesar 4.67. Dilihat dari kualitasnya, ternyata Non Performing Financing NPF pembiayaan perbankan syariah
tahun 2012 semakin membaik menjadi 2.22 dari semula 2.52 di tahun 2011.
Number of banks performed sharia-based business activity was 193 banks consists of 11 SBU, 24 UUS and 158 BPRS.
Total ofice owned by those banks in 2012 amounting to 2,663 ofices, 26.75 higher or 562 ofices in one year.
Sharia banking asset in 2012 experienced Rp 49.55 trillion or 34.06 increase from Rp145,47 trillion in 2011 to Rp195.02
trillion in 2012. Within the growth, sharia banking market segment also rose into 4.58 in 2012 from 3.98 in 2011.
Sharia Third Party Fund in 2012 amounted to Rp 147.51 trillion, Rp 32.10 trillion or 27.81 higher compared to 2011
that was Rp 115.42 trillion. Sharia banking market segment towards national banking in 2011 was 4.57, slightly higher
compared to previous year that was recorder at 4.14 level.
From inancing disbursement side, sharia banking incaning in 2012 amounted to Rp147,51 trillion, Rp44,84 trillion or
43.68 higher compared to previous year. Sharia banking inancing market segment towards national banking
contributed 5.45, considered increase compared to 2011 that was 4.67. Considering from its quality, Non-Performing
FInancing NPF on sharia banking inancing in 2012 was improved to 2.22 from 2.52 in 2011.
PERBANKAN SYARIAH
SHARIA BANKING
B
Pada tahun 2012, kinerja Bank BNI Syariah semakin meningkat ditunjukkan dengan pertumbuhan aset sebesar
25.73 atau Rp2,18 triliun dari Rp8,47 triliun di tahun 2011 menjadi Rp10,64 triliun di tahun 2012. Pembiayaan meningkat
sebesar 43.72 atau Rp2,3 triliun, semula Rp5,31 triliun di tahun 2011 menjadi Rp7,63 triliun di tahun 2012. Dana Pihak
Ketiga meningkat sebesar 32.91 atau Rp2,22 triliun dari Rp6,76 triliun di tahun 2011 menjadi Rp8,98 triliun di tahun
2012. BNI Syariah berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp101,89 miliar pada tahun 2012, dengan pertumbuhan
53.56 atau Rp35,54 miliar dibandingkan periode sebelumnya, sebesar Rp66,35 miliar. Dengan kondisi tersebut
menunjukkan bahwa kinerja BNI Syariah tahun 2012 semakin membaik dan meningkat secara konsisten.
Pertumbuhan ekonomi global pada tahun 2012 lebih rendah dari tahun sebelumnya disebabkan oleh ekonomi Eropa yang
masih mengalami kontraksi akibat krisis utang, ekonomi Amerika Serikat AS yang masih rentan dan dibayangi isu
keterbatasan stimulus iskal dan pertumbuhan ekonomi di negara-negara berkembang mulai melambat, khususnya
Cina dan India.
Sementara itu perekonomian Indonesia pada 2012 tumbuh cukup tinggi sebesar 6.2 dan diprakirakan akan meningkat
pada 2013 dan 2014. Daya tahan perekonomian selama ini didukung oleh stabilitas makro dan sistem keuangan yang
terjaga.
Inlasi sepanjang tahun 2012 tetap terkendali pada level yang rendah dan berada pada kisaran sasaran inlasi sebesar
4,5 ±1. Inlasi 2012 mencapai 4,30 yoy terutama didorong oleh inlasi inti yang stabil, inlasi volatile food yang terkendali
dan inlasi administered prices yang rendah. Sementara itu nilai tukar rupiah pada 2012 mengalami
depresiasi dengan volatilitas yang cukup rendah. Rupiah secara point-to-point melemah 5.91 yoy selama tahun 2012
ke level Rp9.638 per dolar AS. Tekanan depresiasi terutama terjadi terkait dengan memburuknya kondisi perekonomian
global, khususnya di kawasan Eropa yang berdampak pada penurunan arus masuk portofolio asing ke Indonesia dan dari
sisi domestik berasal dari tingginya permintaan valas untuk keperluan impor di tengah perlambatan kinerja ekspor.
Dari sisi stabilitas sistem keuangan dan fungsi intermediasi perbankan tetap terjaga dengan baik selama tahun 2012.
Kinerja industri perbankan yang solid tercermin pada tingginya rasio kecukupan modal CARCapital Adequacy
Ratio yang mencapai 17.43 dan rendahnya rasio kredit bermasalah NPLNon Performing Loan gross sekitar 1.87
pada Desember 2012. Sementara itu, pertumbuhan kredit hingga akhir Desember 2012 mencapai 23.08 yoy. Sejalan
dengan prospek perekonomian mendatang, stabilitas sistem keuangan akan tetap terjaga dengan fungsi intermediasi
perbankan yang meningkat. In 2012, Bank BNI Syariah’s performance was higher indicated
by 25.73 asset growth or amounted to Rp2,18 trillion from Rp8,47 trillion in 2011 to Rp10,64 trillion in 2012. The
inancing was 43,72 higher or Rp2,3 trillion, that was before Rp 5,31 trillion in 2011 to Rp7,63 trillion in 2012. Third Party
Fund also 32.91 or Rp2,22 trillion rose from Rp6,76 trillion in 2011 to Rp8,98 trillion in 2012. BNI Syariah succeeded in
booking nett Income amounting to Rp 101,89 billion in 2012 with 53.56 or Rp35,54 billion growth compared to previous
year that amounted to Rp66,35 billion. This favorable condition indicated that BNI Syariah’s performance in 2012 was better
and consistently improved.
Global economy growth in 2012 was lower compared to previous year caused by European economy less favorable
condition that still experienced debt crisis pressure, US fragile economy as well as shadowed by iscal stimulation limit issue
and slowing down of developing countries economy growth, especially China and India.
On the other hand, Indonesian economy in 2012 experienced relatively high growth at 6.2 and predicted will improve in
2013 and 2014. Current economy resilience is supported by macro stability and controlled inancial system.
Inlation in 2012 was controlled at low level and placed on targeted inlation rate that was 4.5±1. Inlation rate in 2012
reached 4,30 yoy especially supported by stable core inlation and low administered price inlation.
While, Rupiah exchange rate in 2012 experienced depreciation with relatively low volatility. Rupiah in point-to-point
weakende 5.91 yoy in 2012 to Rp9,638 per US Dollar level. Depreciation pressure was mainly related with worse
global economy condition, especially at European region that affected on lower foreign portfolio inlow to Indoensia and
from domestic side caused by exchange rate high demand regarding import necessity in the midst of export performance
stagnancy.
From inancial system stability as well as banking intermediary function side were appropriately controleld in
2012. Banking industry solid performanec relected from high Capital Adequacy Ratio CAR that reached 17.43 and low
gross Non-Performing Loan NPL ratio that recorded around 1.87 in December 2012. On the other hand, loan growth as
end of December 2012 reached 23.08 yoy. In accordance with future economy prospect, inancial system stability will
be maintained with improving banking intermediary function.
TINJAUAN BISNIS PERBANKAN BANKING BUSINESS OVERVIEW
ANALISIS MAKRO DAN INDUSTRI PERBANKAN SYARIAH
MACRO AND SHARIA BANKING INDUSTRY ANALYSIS
68 69
Aset BNI Syariah pada tahun 2012 sebesar Rp 10,64 triliun, meningkat Rp2,17 triliun atau 25.73 dari posisi tahun 2011
sebesar Rp 8,47 triliun. Jika dibandingkan dengan aset perbankan syariah, pada tahun 2012 BNI Syariah menguasai
pangsa pasar market share sebesar 5.46. Dari 35 UUS dan BUS di Indonesia, aset BNI Syariah menempati urutan ke 4
empat. Selama tahun 2012, pembiayaan BNI Syariah tumbuh sebesar
43.72 atau Rp2,32 triliun dari posisi tahun 2011 sebesar Rp 5,31 triliun menjadi Rp7,63 di tahun 2012. Pertumbuhan
ini lebih besar jika dibandingkan dengan industri perbankan syariah yang tumbuh sebesar 43.68 pada periode yang
sama. BNI Syariah’s asset in 2012 amounted to Rp10.64 trillion,
Rp2,17 trillion or 25.73 higher compared to position in 2011 that was Rp8,47 trillion. If compared to sharia banking asset,
in 2012, BNI Syariah led market share amounted to 5.46. From 35 SUB and BUS in Indonesia, BNI Syariah’s asset was
in 4th position. In 2012, BNI Syariah’s inancing grew 43.72 or Rp2,32
trillion compared to position in 2011 that was Rp5.31 trillion to Rp7,63 trillion in 2012. The growth was higher compared to
sharia banking industry growth that was recorded at 43.68 level at the same period.
MARKET SHARE ASSET MARKET SHARE PEMBIAYAAN
ASSET’S MARKET SHARE FINANCING’S MARKET SHARE
D F
Pada tahun 2012 posisi DPK BNI Syariah sebesar Rp 8,98 triliun meningkat 32.91 atau Rp2,22 triliun dari posisi
tahun 2011 sebesar Rp 6,75 triliun. Pada periode yang sama DPK perbankan syariah tumbuh 27.81 dari Rp115,42
triliun di tahun 2011 menjadi Rp147,51 triliun. Pangsa pasar DPK BNI Syariah terhadap perbankan nasional pada 2012
sebesar 6.09, mengalami sedikit penurunan dari periode sebelumnya sebesar 5.85. Dari 45 bank yang melakukan
kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah, DPK BNI Syariah menduduki peringkat ke 4 empat.
In 2012, BNI Syariah’s DPK position amounted to Rp8,98 trillion or 32.91 or Rp2,22 trillion higher compared to
position in 2011 that amounted to Rp6,75 trillion. At the same period, sharia banking DP grew 27.81 from Rp115,42 trillion
in 2011 to Rp147.51 trillion. BNI Syariah’s DPK market share towards national banking in 2012 was 6.09 experiencing
slight decrease compared to previous year that was 5.85. from 45 banks performing sharia-based business activity, BNI
Syariah’s DPK was in the 4th position.
MARKET SHARE DPK
MARKET SHARE DPK
E
Jumlah bank yang melakukan kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah pada tahun 2012 sebanyak 193 bank terdiri
dari 11 BUS, 24 UUS, dan 158 BPRS. Jumlah kantor dari ketiga jenis bank tersebut pada tahun 2012 sebanyak 2,663
kantor, meningkat sebesar 26.75 atau selama satu tahun bertambah 562 kantor. Jika dibandingkan dengan tahun
sebelumnya dimana terdapat 190 bank yang melakukan kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah, maka pada tahun
2012 ini hanya terdapat penambahan 3 tiga BPRS, tidak ada penambahan UUS dan BUS.
Number of banks performed sharia-based business activity was 193 banks consists of 11 SBU, 24 UUS and 158 BPRS.
Total ofice owned by those banks in 2012 amounting to 2,663 ofices, 26.75 higher or 562 ofices in one year. If compared
to previous year where there were only 190 banks performing sharia-based business activity, that in 2012 there were 3
three additional BPRs, With no addition at SBU and BUS.
PELAKU PERBANKAN SYARIAH
SHARIA BANKING PLAYERS
C
70 71
DANA PIHAK
KETIGA
THIRD PARTY FUND
DPK
DPK
2010
2010 2011
2011 NOMINAL
NOMINAL PERTUMBUHAN GROWTH 2011 - 2012
PERTUMBUHAN GROWTH 2011 - 2012 JUMLAH REKENING NUMBER OF ACCOUNTS
2012
2012
1,981 539
2,612 5,132
508,218 4,474
17,514 530,206
3,809 1,468
3,702 8,980
749,849 7,619
23,459 780,927
45,59 64,15
14,08 32,91
27,23 25,60
16,07 26,85
2,616 895
3,245 6,756
589,367 6,066
20,211 615,644
1,193 574
457 2,224
160,482 1,553
3,248 165,283
TABUNGAN SAVING GIRO CURRENT ACCOUNT
DEPOSITO TIME DEPOSIT TOTAL
TABUNGAN SAVING GIRO CURRENT ACCOUNT
DEPOSITO TIME DEPOSIT TOTAL
SAMPAI DENGAN DESEMBER 2012 TOTAL DPK BNI SYARIAH MENCAPAI RP 8,98
TRILIUN, MENINGKAT SEBESAR RP 2,22 TRILIUN ATAU 32,91 DARI TOTAL DPK TAHUN 2011 SEBESAR RP 6,75 TRILIUN.
JUMLAH DPK BNI SYARIAH TERSEBUT DIIKUTI DENGAN PERTUMBUHAN JUMLAH REKENING SEBANYAK 165.283 ATAU TUMBUH
26,85 DARI SEMULA 615.644 REKENING DI TAHUN 2011 MENJADI
780.927 REKENING DI TAHUN 2012.
Penghimpunan dana murah yaitu rasio giro dan tabungan dibandingkan total DPK CASA BNI Syariah selama tiga tahun
berturut-turut menunjukkan perkembangan yang signiikan. Kondisi tersebut menjadikan BNI Syariah pada tahun 2012
berada pada peringkat pertama dalam penghimpunan dana murah diantara perbankan syariah lainnya.
Pencapaian tabungan sampai dengan tahun 2012 sebesar Rp3,81 Triliun komposisi terbesar berasal dari tabungan iB
Hasanah Mudharabah sebesar 60.64. Perincian tabungan BNI Syariah secara lengkap adalah sebagai berikut:
Tabungan iB Hasanah Mudharabah → 60.64 1.
Tabungan iB Bisnis Hasanah → 13.83 2.
Tabungan iB Hasanah Wadiah → 10.70
Untuk pencapaian giro sampai dengan tahun 2012 sebesar Rp1,4 Trilliun dengan komposisi terbesar berasal dari giro iB
Hasanah Perusahaan sebesar 68.07.
Sedangkan untuk pencapaian deposito sampai dengan tahun 2012 sebesar Rp3,70 trilliun dengan komposisi terbesar
berasal dari deposito iB Hasanah dengan jangka waktu 12 bulan sebesar 47.39.
Savings Deposit realization as of 2012 reached to Rp3,81 trillion with the largest contribution from Tabungan iB
Hasanah Mudharabah that contributed 60.64. Detail of comprehensive contribution from BNI Syariah’s Savings
Deposit is as follows:
1. Tabungan iB Hasanah Mudharabah → 60.64
2. Tabungan iB Bisnis Hasanah → 13.83
3. Tabungan iB Hasanah Wadiah → 10.70
Regarding current account achievement as of 2012 amounted to Rp1,4 trillion with the largest composition from iB
Hasanah corporate current account that was recorded at 68.07.
Regarding time deposit achievement as of 2012 amounted to Rp3,88 trillion with the largest composition from iB Hasanah
time deposit with 12 months maturity period that was recorded at 47.39.
AS OF DECEMBER 2012, TOTAL BNI SYARIAH’S DPK REACHED RP 2,22 TRILLION OR 32,91 FROM TOTAL DPK IN 2011 THAT AMOUNTED TO RP 6,75 TRILLION.
TOTAL BNI SYARIAH’S DPK WAS FOLLOWED BY ACCOUNT NUMBER GROWTH AMOUNTED TO 165.393 ACCOUNTS OR 26,87 GREW FROM 615.534 ACCOUNTS IN 2011 TO 780.927 ACCOUNTS IN 2012.
Low-cost funding that is current account and saving compared to total BNI Syariah DPK ration for the last
three consecutive years indicating signiicant growth. The condition placed BNI Syariah in 2012 at 1st position on low-
cost funding colelction among other sharia banks.
TABUNGAN SAVING DEPOSITS
GIRo DEMAND DEPOSITS
DEPoSITo TIME DEPOSITS
58.77
72 73
MARKET
SHARE
Pangsa pasar tabungan BNI Syariah terhadap tabungan perbankan syariah tumbuh dari 8.03 di tahun 2011 menjadi
8.45 di tahun 2012. Tabungan tersebut tumbuh Rp1,19 triliun atau tumbuh 45.59 dari Rp2,62 triliun pada tahun
2011 menjadi Rp 3,81 triliun pada tahun 2012.
Deposito BNI Syariah tumbuh Rp 0,46 triliun dari Rp3,24 triliun pada tahun 2011 menjadi Rp3,70 triliun pada tahun
2012, atau tumbuh sebesar 14.08. Untuk pangsa pasar deposito BNI Syariah sedikit mengalami penurunan dari 4.58
di 2011 menjadi 4.37 di 2012.
Giro BNI Syariah tumbuh Rp 574 miliar atau 64.15 dari Rp 895 miliar di tahun 2011 menjadi Rp1,468 miliar di tahun
2012. Kondisi ini juga berpengaruh terhadap pangsa giro BNI Syariah yang meningkat dari 7.45 pada tahun 2011 menjadi
8.29 pada tahun 2012.
Pada tahun 2012 pembiayaan BNI Syariah mengalami peningkatan sebesar Rp2,32 triliun dari Rp 5,31 triliun pada
tahun 2011 menjadi Rp7,63 triliun pada tahun 2012, atau meningkat sebesar 43.72. Pertumbuhan pembiayaan BNI
Syariah tersebut lebih tinggi dari pembiayaan perbankan syariah yang tumbuh sebesar 43.68 dari Rp 102,67 triliun
pada 2011 menjadi Rp 147,50 triliun pada 2012. BNI Syariah’s Savings Deposits market share towards sharia
banking saving experienced growth from 8.03 in 2011 to 8.45 in 2012. The Savings Deposits was Rp1,19 trillion or
45.59 higher from Rp2,62 trillion in 2011 to Rp3,81 trillion in 2012.
BNI Syariah’s Time Deposits experienced Rp0,64 trillion growth from Rp 3,24 trillion in 2011 to Rp3.70 trillion in 2012,
or 14.08. Regarding BNI Syariah’s Time Deposits market share was slightly decrease from 4.58 in 2011 to 4.37 in
2012.
BNI Syariah’s Current Account experienced Rp574 billion or 64.15 growth from Rp 895 billion in 2011 to Rp1,468
billion in 2012. This condition was also affected BNI Syariah’s Demand Deposits market share that was increase from 7.45
in 2011 to 8.29 in 2012.
In 2012 BNI Syariah Financing experienced Rp 2,32 trillion growth from Rp 5,31 trillion in 2011 to Rp7,63 trillion in 2012,
or 43.72. BNI Syariah Financing growt was exeeding sharia banking inance that only booked 43.68 growth from Rp
102,67 trillion in 2011 to Rp147,50 trillion in 2012.
MARKET SHARE TABUNGAN
MARKET SHARE DEPOSITO
MARKET SHARE GIRO
MARKET SHARE PEMBIAYAAN SAVINGS DEPOSITS MARKET SHARE
TIME DEPOSITS MARKET SHARE
CURRENT ACCOUNT MARKET SHARE
FINANCING MARKET SHARE
1
2
3
4
74 75
Pada tahun 2012, BNI Syariah berhasil membukukan pertumbuhan laba bersih sebesar Rp35.538 juta atau
53.56 menjadi Rp101.892 juta di tahun 2012, dari total nilai laba bersih sebesar Rp66.354 juta di tahun sebelumnya.
Keberhasilan peningkatan laba bersih tersebut, terutama didukung oleh pendapatan dari ijarah bersih yang meningkat
sebesar 216,17 menjadi Rp48,501 juta dari Rp15,340 juta pada tahun sebelumnya.
Berikut adalah pembahasan umum dan analisis manajemen mengenai perkembangan usaha BNI Syariah periode tahun
2012. Pembahasan ini disusun berdasarkan laporan keuangan untuk tahun buku 2012 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan
Publik Tanudiredja, Wibisana Rekan dengan pendapat wajar tanpa pengecualian, dengan paragraf penjelasan mengenai
reklasiikasi akun penerapa beberapa Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan PSAK baru dan revisi yang berlaku
efektif sejak 1 Januari 2012.
Pertumbuhan dan keuntungan bisnis bank yang berkesinambungan menjadi bagian dari misi BNI Syariah
yang terus dipertahankan. Upaya yang dilakukan BNI Syariah adalah dengan mengelola aktiva dan pasiva dengan cermat,
prudent, dan optimal. Dengan prinsip tersebut, BNI Syariah mempunyai kemampuan yang cukup untuk memenuhi
seluruh kewajiban tepat waktu, menjaga likuiditas, dan memperoleh pendapatan yang memadai pada level risiko yang
dapat diterima. In 2012, BNI Syariah successfully booked Nett Income growth
amounted to Rp35.538 million or 53.56 to Rp101.892 million in 2012, from previous net incom value amounted to Rp66.354
million in previous year. The accomplishment on nett Income growth was mostly supported by increase on income from
ijarah margin that experienced 216,17 increase to Rp 48,501 million from Rp15,340 million in previous year.
Below is general management’s general discussion and analysis regarding BNI Syariah’s business progress in 2012.
The discussion is prepared referring to Financial Statement for iscal year 2012 audited by Tanudiredja, Wibisana
Partners Public Accountant Ofice with unqualiied opinion, with explanatory statements about account reclassiication
based on new and reised Statements of Financial Accounting SFAS applied effectively since January 1st, 2012.
Sustainable business development and proit become part of BNI Syariah’s vision and mission that is continuously
maintained. One of the efforts performed by BNI Syariah is by thoroghly, prudently and optimally managing asset and
liability. Within thise principles, BNI Syariah holds adequate capability to settle every obligation in timely manner,
controling liquidity as well as collecting adequate income in acceptable risk level.
A
Aset BNI Syariah terdiri dari aset produktif dan aset non produktif. Aset produktif BNI Syariah meliputi: pembiayaan,
surat berharga, SBIS FASBI, penempatan pada bank lain dan rekening administratif. Sedangkan aktiva non produktif
meliputi kas, giro pada Bank Indonesia, aktiva tetap dan aktiva lain-lain.
BNI Syariah’s Assets consists of earning and non-earning assets. BNI Syariah’s earning assets is including: inancing,
securities, Bank Indonesia Sharia Deposit Facilities, Placements with other banks and administrative accounts.
While non-earning assets is including cash, Demand Deposits with Bank Indonesia, ixed assets and other assets.
Selama kurun waktu tahun 2012-2012, total aset BNI Syariah meningkat semula Rp 8.466.887 juta tahun 2011 menjadi Rp
10.645.313 juta tahun 2012 atau meningkat rata-rata 25.73. During 2010 -2012, total assets of BNI Syariah increased from
Rp8.466.887 million in 2011 to Rp10.645.313 million in 2012 or averagely increase 25.73.
Nilai Aset tetap BNI Syariah per 31 Desember 2012 sebesar Rp 97.474 juta, tumbuh sebesar Rp 49.754 juta atau 104,26
dari akhir tahun 2011 sebesar Rp 47.720 juta. Pada tahun 2012 terjadi peningkatan investasi tetap sejalan dengan pembukaan
jaringan. Hal tersebut terutama sejalan dengan perkembangan jaringan BNI Syariah untuk terus dapat menjangkau daerah-
daerah sentra ekonomi di seluruh Indonesia. Fixed Assets value of BNI Syariah as of December 31st,
2012 amounted to Rp97.474 million, increased amounting to Rp49.754 million or 104.26 compared to end of 2011 that
was Rp47.720 million. In 2012, there was also increase on investment that remained in line with network expansion. This
was mostly due to BNI Syariah’s expansion plan to expand its coverage reaching every economic center area all over
Indonesia.
1. ASET TETAP 1. FIXED ASSET
ASET
PERKEMBANGAN NERACA ASSET
BALANCE SHEET INFORMATION
10,645,313 8,466,887
6,394,924
2012 2011
2010
DALAM JUTA RUPIAH
IN MILLION RUPIAH
TINJAUAN KINERJA KEUANGAN
FINANCIAL REVIEW
GRAFIK PERKEMBANGAN ASET 2010 - 2012
ASSET GRWOTH GRAPHIC 2010 - 2012
KETERANGAN 2012
GROWTH 2011
2010 DESCRIPTION
10,645,313 9,769,272
7,631,994 1,119,130
- 8,980,036
1,468,456 3,809,267
3,702,313 2,185,658
1,187,219 8,466,887
7,826,113 5,310,292
764,628 -
6,756,261 894,565
2,616,377 3,245,319
1,301,983 1,076,677
6,394,924 6,017,251
3,558,485 1,534,918
- 5,131,610
538,690 1,980,627
2,612,293 825,370
1,051,450 25.73
24.83 43.72
46.36 -
32.91 64.15