Annual Report BNI Syariah 2010

(1)

www.bnisyariah.co.id

Laporan Tahunan

A Decade of Dedication

2010

Annual Report

Satu Dekade Berdedikasi

Laporan Tahunan

2010

Annual Report

KANTOR PUSAT BNI SYARIAH Jl. Jend Sudirman Kav. 1 Lt. 22 Jakarta 10220

Telp. : (021) 572 8773 Fax. : (021) 251 1153

www.bnisyariah.co.id

A Decade of Dedica

tion

Satu D

ek

ade B

er

dedik

asi

an

Tahunan 2010

Annual R

epor

t

PT Bank BNI S

yar


(2)

KINeRJA 2010

2010 Performance

Ikhtisar Keuangan

Financial Highlights for the Year

Penghargaan dan Peristiwa Penting 2010

Achievements and Signiicant events in 2010

PROFIL PeRUSAHAAN

Company Proile

Visi dan Misi

Vision and Mission

Sejarah Singkat BNI Syariah

A Brief History of BNI Syariah

Komposisi Pemegang Saham

Shareholders’ Composition

Susunan Dewan Komisaris, Direksi, dan Dewan Pengawas Syariah

The Composition of Board of Commissioners, Board of Directors and Sharia Supervisory Board

Struktur Organisasi

Organizational Structure

Kode etik

Code of Conduct

LAPORAN MANAJeMeN

Reports from Management

Laporan Dewan Komisaris

Report of the Board of Commissioners

Laporan Direksi

Report of the Board of Directors

Laporan Dewan Pengawas Syariah

Report of the Syariah Supervisory Board

ANALISIS DAN PeMBAHASAN MANAJeMeN

Management Discussion and Analysis

Tinjauan Operasional

Operational Review

Tinjauan Keuangan

Financial Review

Prospek Bisnis dan Rencana Jangka Panjang

Business Prospect and Long-Term PlanningT

Manajemen Risiko

Risk Management

Teknologi Informasi

Information Technology

PeNgeMBANgAN SUMBeR DAYA MANUSIA

Human Resources Development

Proil Sumber Daya Manusia

Human Resources’ Proile

Pelatihan & Pengembangan

Training & Development

Sistem Remunerasi

Remuneration System

20.

22.

26.

27.

28.

29.

33.

37.

43.

46.

60.

68.

56.

62.

70.

65.

72.

10.

12.

Daftar Isi

Table of Content

19.

31.

45.

67.

09.


(3)

76.

78.

113.

Corporate governance

Tata Kelola Perusahaan yang Baik

good Corporate governance

Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan

Implementation of good Corporate governance

- Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Dewan Komisaris

- Implementation of Duties and Responsibilities of the Board of Commissioners

- Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Direksi

- Implementation of Duties and Responsibilities of the Board of Directors

- Kelengkapan dan PelaksanaanTugas Komite

- Completeness and Implementation of Task Committees

- Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Dewan Pengawas Syariah

- Implementation of Duties and Responsibilities of the Sharia Supervisory Board

- Pelaksanaan Prinsip Syariah dalam Kegiatan Penghimpunan Dana

dan Penyaluran Dana Serta Pelayanan Jasa

- Sharia implementation in Fund Raising, Distribution of Fund and Disbursement Services

- Penanganan Benturan Kepentingan

- Handling Conlict of Interest

- Penerapan Fungsi Kepatuhan

- Implementation of the Compliance Function

- Penerapan Fungsi Audit Intern

- Implementation of Internal Audit Function

- Penerapan Fungsi Audit ekstern

- Implementation of external Audit Function

- Batas Maksimum Penyaluran Dana

- Financing limit

- Transparansi Kondisi Keuangan dan Non Keuangan

- Transparency of Financial and Non Financial Condition

hasil Penilaian Self Assessment

Self Assessment Results

TANGGuNG JAwAB SoSIAl PeRuSAhAAN

Corporate Social Responsibility

INFoRMASI PeRuSAhAAN

Corporate Information

Produk dan layanan Kami

our Products and Services

Testimoni Pelanggan

Customers’ Testimonials

Proil Dewan Komisaris

Board of Commissioners’ Proile

Proil Direksi

Board of Directors’ Proile

Proil Dewan Pengawas Syariah

Syariah Supervisory Board’s Proile

Pejabat Senior

Senior executives

Jaringan Kantor

oice Networks

lAPoRAN KeuANGAN

Financial Statements

122.

132.

140.

130.

136.

142.

148.

121.

75.

153.

115.


(4)

‘Satu Dekade Berdedikasi’

‘A Decade of Dedication’

PT Bank BNI Syariah (BNI Syariah) didirikan pada tanggal 19 Juni 2010 sebagai anak perusahaan dari PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI). Sebelum beroperasi sebagai Bank umum Syariah (BuS) yang berdiri secara independen, BNI Syariah telah beroperasi sebagai unit bisnis BNI selama 10 tahun dengan menawarkan berbagai produk perbankan syariah.

BNI Syariah saat ini melayani nasabah melalui 59 kantor cabang di seluruh Indonesia yang didukung oleh jaringan dan teknologi BNI berupa layanan cabang, ATM, internet banking, dan call center. lebih dari 750 cabang BNI sebagai Delivery Channel Perbankan Syariah terhubung melalui jaringan teknologi canggih di seluruh nusantara.

Dalam kesempatan ini kami ingin menyampaikan laporan Tahunan 2010 yang merupakan laporan tahunan pertama kami sebagai entitas independen kepada seluruh mitra bisnis, pejabat Pemerintah Indonesia, media dan masyarakat luas mengenai kegiatan, operasi dan hasil yang dicapai oleh Bank.

Kami mengangkat tema “Satu Dekade Berdedikasi” sebagai wujud ekspresi langsung dari doa dan aspirasi kami untuk kemajuan dan kesejahteraan BNI Syariah sebagai lembaga keuangan yang bertanggung jawab kepada Tuhan Yang Maha esa, para pemegang saham, para pemangku kepentingan, masyarakat, dan Pemerintah Indonesia.

PT Bank BNI Syariah (BNI Syariah) was established on June 19, 2010 as a subsidiary of PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI). Before operating as an independent Sharia Bank, BNI Syariah has operated as a business unit of BNI for over 10 years ofering a full range of Islamic-friendly banking products to customers.

BNI Syariah today serves its customer base through 59 branch oices across Indonesia, supported by BNI network and technology such as branch services, ATMs, internet banking and call center. More than 750 BNI Syariah Bank Delivery Channel are connected through advanced-technology networks throughout the Indonesian archipelago.

For this 2010 Annual Report, our irst as an independent entity, we respectfully convey to all business partners, Government of Indonesia oicials, media and the public at large the Bank’s activities, operations and results.

we have settled upon the theme ‘A Decade of Dedication’ the intent of which is to directly express our most sincere prayers and aspirations for the advancement and prosperity of BNI Syariah, as a inancial institution responsible to Almighty God, the shareholders, all stakeholders, society and the Government of Indonesia.


(5)

Tanggung Jawab

Laporan Keuangan 2010

Responsibility for the 2010 Financial Report

laporan Tahunan 2010 ini dipersiapkan oleh PT Bank BNI Syariah termasuk laporan keuangan tahunan, laporan tata kelola perusahaan, dan informasi lain yang terkait di dalamnya. Seluruh anggota Direksi dan Dewan Komisaris PT Bank BNI Syariah masing-masing membubuhkan tanda tangan di bawah ini sebagai bentuk pertanggungjawaban atas kebenaran isi laporan Tahunan 2010.

This 2010 Annual Report, including the annual inancial statements, good corporate governance report and other information related to the contents thereof, is prepared by PT Bank BNI Syariah. All members of the Board of Directors and Board of Commissioners of PT Bank BNI Syariah have aixed their respective signatures hereunder as a form of responsibility for the content of the Annual Report 2010.

Achjar Iljas

Komisaris utama (Independen) President Commissioner (Independent)

Rizqullah

Direktur utama President Director

Sofyan Syafri Harahap

Komisaris Independen Independent Commissioner

Bambang Widjanarko

Direktur Bisnis Business Director

Acep Riana Jayaprawira

Komisaris

Commissioner

Imam Teguh Saptono

Direktur Kepatuhan dan Penunjang Risk, legal and Compliance Director

Dewan Komisaris

Board of Commissioners

Direksi


(6)

(7)

(8)

(9)

(10)

(11)

09

Kinerja 2010

Alhamdulillah, dalam kurun waktu 6 (enam)

bulan setelah spin of (19 Juni 2010-Desember

2010), BNI Syariah berhasil membukukan laba

bersih sebesar Rp36,5 miliar dari target laba

sebesar Rp7,181 miliar. laba bersih tersebut

antara lain dicapai karena BNI Syariah berhasil

mengelola dengan tepat antara dana pihak

ketiga dan aktiva produktif.

Alhamdulillah, within 6 (six) months after the spin-of (June

19, 2010-December 2010), BNI Syariah managed to record a

nett proit of Rp36, 5 billion from the target Rp7,181 billion. It

was achieved because BNI Syariah successfully managed third

party funds and earning assets appropriately.


(12)

Ikhtisar Keuangan

Financial Highlights

Aktiva

Aktiva Produktif

Investasi

Pembiayaan yang diberikan

Dana Pihak Ketiga

Giro

Tabungan

Deposito

5,306,564

5,016,285

1,857,705

3,134,532

4,253,227

438,128

1,661,503

2,153,596

6,394,924

6,017,251

2,419,918

3,558,485

5,162,728

538,690

1,980,627

2,643,411

4,799,247

4,666,382

1,360,957

3,265,445

4,173,245

416,975

1,613,981

2,142,289

4,017,502

3,844,828

697,617

3,132,553

3,041,984

358,139

1,202,191

1,481,654

2,546,844

2,427,118

622,404

1,800,996

1,799,247

210,548

833,492

755,207

1,598,921

1,514,889

379,066

1,132,559

1,124,363

221,752

513,362

389,249

Des 2006

Des 2007

Des 2008

Des 2009

Juni 2010*

Des 2010**

Uraian

Description

Sebelum

Before spin of

spin of

Sesudah

After spin of

spin of

Assets Earning Assets Investments Financing Third Party Funds Current Accounts Savings Time Deposits

Neraca

Balance Sheet

Dalam jutaan RupiahIn million Rupiahs

* Periode 19 Juni - 30 Juni Period of June 19 - June 30

** Periode 19 Juni - 31 Desember Period of June 19 - December 31

Des 2006

Des 2007

Des 2008

Uraian

Description

Sebelum

Before spin of

spin of

Sesudah

After spin of

spin of

Pendapatan Margin & Bagi Hasil

Beban Bagi Hasil

Pendapatan Margin & Bagi

Hasil Bersih

Pendapatan Usaha Lainnya

Pendapatan Operasional

Beban Operasional

Laba sebelum Pajak

Laba bersih

142,924

44,244

98,680

16,307

114,987

88,605

15,217

15,217

180,781

69,741

111,040

22,155

133,195

101,965

19,237

19,237

336,576

141,715

194,861

40,316

235,177

119,341

34,439

34,439

450,260

231,269

218,991

87,427

306,418

114,160

-186,509

-186,509

39,283

16,203

23,080

2,884

25,964

7,100

-53,156

-53,156

417,661

140,106

277,555

30,252

307,807

165,085

36,734

36,512

Margin Revenue & Revenue Sharing Proit Sharing Expenses

Nett Margin Revenue & Revenue Sharing Other Operating Income

Operating Income Operating Expenses Earnings before tax Nett Proit

laba Rugi

Proit loss

Dalam jutaan RupiahIn million Rupiahs

* Periode 19 Juni - 30 Juni Period of June 19 - June 30

** Periode 19 Juni - 31 Desember Period of June 19 - December 31

Juni 2010*

Des 2010**

Des 2009


(13)

Rasio-rasio

Ratios

Rasio Kecukupan Modal

Penyisihan Penghapusan Aktiva

Produktif terhadap Aktiva Produktif

Gross Non Performing Financing

Nett Non Performing Financing

Return on Assets (ROA)

Return on Equity (ROE)

Beban Operational terhadap

Pendapatan Operasional (BOPO)

Cost to Income Ratio (CIR)

Nett Core Operational

Margin (NCOM)

Financing to Deposits Ratio (FDR)

25.46%

2.36%

12.43%

9.40%

1.10%

5.10%

91.50%

79.70%

6.40%

100.73%

20.91%

1.54%

6.07%

3.79%

0.80%

6.40%

90.40%

78.10%

4.50%

100.10%

9.40%

1.73%

2.59%

0.57%

0.90%

11.30%

90.70%

51.60%

5.00%

102.98%

28.80%

2.62%

2.35%

0.39%

-3.60%

-18.60%

135.10%

47.90%

5.60%

78.25%

28.80%

2.15%

4.17%

2.55%

-12.02%

-63.72%

304.60%

24.39%

6.11%

73.70%

27.68%

2.02%

3.59%

1.95%

0.61%

3.65%

88.05%

55.79%

5.07%

68.92%

Capital Adequacy Ratio (CAR)

Provision to Earning Assets Gross NPF

Nett NPF ROA ROE

Operational Eiciency Ratio (OER) CIR

NCOM FDR

Des 2006

Des 2007

Des 2008

Des 2009

Juni 2010*

Des 2010**

Uraian

Description

Sebelum

Before spin of

spin of

Sesudah

After spin of

spin of

* Periode 19 Juni - 30 Juni Period of June 19 - June 30


(14)

Penghargaan dan Peristiwa Penting

2010

Achievements and Signiicant Events in 2010

June 18

Soft Launching BNI Syariah

Soft launching BNI Syariah, dihadiri oleh Direktur utama BNI Gatot M. Suwondo dan Direktur Direktorat Perbankan Syariah Bank Indonesia Dr. Mulya e. Siregar. Setelah beroperasi selama 10 tahun sebagai unit usaha Syariah, BNI Syariah resmi beroperasi dengan status baru sebagai Bank umum Syariah mulai 19 Juni 2010.

BNI Syariah soft launching, attended by the President Director of BNI Gatot M. Suwondo and Director of Islamic Banking Directorate of Bank Indonesia Dr. Mulya e. Siregar. After operating for 10 years as Syariah Business unit, BNI Syariah oicially operates with a new status as an independent legal entity starting from June 19, 2010.

August 6

Kerjasama Penerimaan Pembayaran Tagihan

Listrik

BNI Syariah menandatangani Perjanjian Kerjasama dengan PT Arindo Pratama dalam rangka penerimaan pembayaran tagihan listrik pelanggan PlN untuk wilayah luar pulau Jawa. BNI Syariah signed an agreement with PT Arindo Pratama on reception of electric billing payment for PlN customers outside Java.

August 6-8

Halal Expo

BNI Syariah turut berpartisipasi dalam acara Indonesia halal expo di Balai Kartini tanggal 6 - 8 Agustus 2010. Pada hari terakhir BNI Syariah memberikan santunan kepada kaum dhuafa yang disampaikan oleh Direktur utama BNI Syariah, Rizqullah. Kegiatan ini terselenggara berkat kerjasama dengan Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS). Dengan semangat Amanah dan Jamaah, BNI Syariah terus berusaha untuk membantu kaum Dhuafa dengan bekerjasama dengan institusi terpercaya seperti BAZNAS.

BNI Syariah participates in Indonesia halal expo at Balai Kartini on 6 to 8 August 2010. on the last day BNI Syariah provided assistence for the Dhuafa delivered by the President Director of BNI Syariah, Rizqullah. This event was held in cooperation with BAZNAS. In the spirit of Amanah and Jamaah, BNI Syariah keeps trying to help the Dhuafa by cooperating with a trusted institution such as BAZNAS.

June 10 - July 11

Pekan Raya Jakarta (PRJ) 2010

BNI Syariah bergabung bersama BNI mengikuti PRJ 2010 di Arena PRJ Kemayoran, Jakarta.

BNI Syariah joined with BNI participates in PRJ 2010 at the Arena PRJ Kemayoran, Jakarta.

July 29 - August 1

Indonesia International Motor Show

BNI Syariah mengikuti Indonesia International Motor Show dengan bergabung di bawah iB Pavillion Bank Indonesia. BNI Syariah participates in the Indonesia International Motor Show under iB Pavilion Bank Indonesia.


(15)

September 3

Bazar Sembako Murah Ramadhan

Bazar Sembako Murah Ramadhan diselenggarakan bekerjasama dengan unit Pengelola Zakat (uPZ) BNI Syariah. Sembako murah tersebut khusus dijual kepada para kaum dhuafa yang mempunyai keterbatasan ekonomi untuk membeli kebutuhan pokok mereka.

Ramadhan Cheap Sembako Bazaar was held in collaboration with Zakat Management unit of BNI Syariah. The cheap sembako were speciically sold to the Dhuafa who have inancial limitations to purchase their basic needs.

September 21

Mahkamah Agung RI

Penandatanganan Perjanjian Kerjasama antara BNI Syariah dengan Mahkamah Agung RI mengenai penggunaan produk dan jasa BNI Syariah.

The signing of agreement between BNI Syariah and Mahkamah Agung RI about the use of BNI Syariah’s products and services

September 29

World Zakat Forum

BNI Syariah menandatangani kerjasama dengan institusi zakat pada konferensi internasional tentang zakat yang diselenggarakan oleh Forum organisasi Zakat, Indonesia Magniicent Zakat dan Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS). BNI Syariah signed an agreement with zakat institutions within an international conference on charity organized by Forum organisasi Zakat, Indonesia Magniicent Zakat and Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS).

October 1

Kerjasama Pembiayaan Kepemilikan Rumah

BNI Syariah menandatangani perjanjian kerjasama dengan PT Karya Bangun Mandiri untuk pembiayaan pemilikan rumah Pesona Telaga Cibinong.

BNI Syariah signed an agreement with PT Karya Bangun Mandiri for home ownership inancing of Pesona Telaga Cibinong.


(16)

October 12

Halal Bihalal dengan Media

BNI Syariah mengadakan acara halal Bihalal dengan pemimpin media ternama di Jakarta dalam rangka mempererat silaturahim dengan para pemimpin media. BNI Syariah held a ceremony of halal Bihalal, along with the heads of prominent media in Jakarta in order to strengthen friendship with the leaders of the media.

October 25

Kerjasama Kemenpera

BNI Syariah menandatangani Perjanjian Kerjasama dengan Kementerian Perumahan Rakyat Republik Indonesia tentang penyaluran bantuan pembiayaan perumahan dalam bentuk fasilitas subsidi perumahan melalui kredit atau pembiayaan pemilikan rumah.

BNI Syariah signed an agrement with the ministry of Public housing of the Republic of Indonesia, in terms of the subsidized mortgage disbursement through house inancing. Penghargaan dan Peristiwa Penting 2010 Achievements and Signiicant events in 2010

October 23-31

REI Expo

BNI Syariah bergabung di bawah iB Pavilion Bank Indonesia berpartisipasi dalam pameran properti ReI expo di Jakarta. BNI Syariah participates in ReI expo, joined under iB Pavilion, Bank Indonesia, Jakarta.

October 4

ICSA 2010

BNI Syariah meraih penghargaan Indonesian Customer Satisfaction Award 2010 dari Majalah SwA dan Frontier Consulting Group dengan predikat Terbaik dalam Memenuhi Kepuasan Pelanggan untuk kategori Tabungan Syariah. BNI Syariah received the Indonesian Customer Satisfaction Award 2010 from SwA Magazine and Frontier Consulting Group as The Best in Achieving Total Customer Satisfaction for Sharia Savings Account category.

October 2

Penandatanganan MoU dengan STEI SEBI

BNI Syariah melakukan penandatanganan Mou dengan Sekolah Tinggi ekonomi Islam SeBI. Penandatanganan Mou ini dilakukan oleh Direktur Kepatuhan dan Penunjang, Imam Teguh Saptono dengan Ketua STeI SeBI Sigit Pramono. Melalui penandatanganan Mou ini, kedua belah pihak akan meningkatkan kerjasama di bidang SDM.

BNI Syariah signed Mou with STeI SeBI. The signing of the Mou was undertaken by the Risk, legal and Compliance Director, Imam Teguh Saptono with the Chairman of STeI SeBI Sigit Pramono. Through the signing of this Mou, both sides will enhance cooperation in the area of human resources.


(17)

November 3

Kerjasama Pembiayaan Pemilikan Rumah

BNI Syariah menandatangani perjanjian kerjasama dengan PT Ciputra Resident untuk pembiayaan pemilikan rumah Perumahan Citra Raya.

BNI Syariah signed an agreement with PT Ciputra Resident for home ownership inancing of Citra Raya Residence.

November 5-6

Lokakarya Wartawan Perbankan Syariah

BNI Syariah mengadakan kegiatan lokakarya wartawan Perbankan Syariah selama 2 hari di Ciawi – Bogor, Jawa Barat. BNI Syariah held a workshop for Sharia Banking Journalists for 2 days in Ciawi - Bogor, west Java

November 3-7

Indocomtech

BNI Syariah bergabung di bawah iB Pavillion Bank Indonesia mengikuti Indocomtech yang merupakan pameran komputer terbesar di Indonesia. Target pasar pada pameran ini adalah masyarakat pengguna kartu pembiayaan.

BNI Syariah joined the iB Pavillion Bank Indonesia in Indonesia’s largest computer exhibition, Indocomtech. The target market at the exhibition was credit cards users. Penghargaan dan Peristiwa Penting 2010 Achievements and Signiicant events in 2010

October 23-31

BNI Gelegar Expo

BNI Syariah mengikuti BNI Gelegar expo di Pondok Indah Mall I dan II.

BNI Syariah joined BNI Gelegar expo in Pondok Indah Mall I and II.

October 31

Family Gathering

Family Gathering BNI Syariah se-Jabodetabek. Pada kesempatan ini juga diberikan bantuan melalui Dompet Dhuafa & BAZNAS untuk korban bencana Merapi, Mentawai, dan wasior.

The Family Gathering of BNI Syariah for the Jabodetabek area. In this occasion, Dompet Dhuafa & BAZNAS also distributed assistance for disaster victims in Merapi, Mentawai and wasior.


(18)

December 1

Property Expo

BNI Syariah berpartisipasi dalam Property expo, Bandung. BNI Syariah participated in the Property expo, Bandung.

December 20

Kerjasama Pembiayaan Pemilikan Rumah

BNI Syariah menandatangani perjanjian kerjasama dengan PT Subentra land untuk pembiayaan pemilikan rumah Perumahan Cibubur Villa 3.

BNI Syariah signed an agreement with PT Subentra land for the home ownership inancing of Cibubur Villa 3 Residence.

December 21

IMZ Award 2010

BNI Syariah meraih IMZ Award 2010 dari Indonesia Magniicence Zakat sebagai Bank Syariah Terbaik dalam Keunggulan layanan Zakat.

BNI Syariah won IMZ Award 2010 from Indonesia Magniicence Zakat as the Best Sharia Banking in Zakat Service excellence.

November 8

Penandatanganan Kerjasama dengan UIN

SUSKA

BNI Syariah menandatangani Perjanjian Kerjasama dengan universitas Islam Negeri Sultan Syarief Kasim Pekanbaru dalam hal pembayaran dana pendidikan mahasiswa baru melalui Student Payment Centre.

BNI Syariah signed an agreement with universitas Islam Negeri Sultan Syarief Kasim, Pekanbaru, for freshmen fee payment, through the Student Payment Centre.

November 12-13

Franchise and License Expo Indonesia (FLEI)

BNI Syariah mengikuti Franchise and license expo Indonesia yang berlangsung di Jakarta Convention Center.

BNI Syariah joined Indonesia Franchise and license expo held at the Jakarta Convention Center.

November 24

Peserta Lelang SBSN

BNI Syariah ditunjuk oleh Menteri Keuangan Republik Indonesia sebagai peserta lelang Surat Berharga Syariah Negara (SBSN)

BNI Syariah was appointed by the Minister of Finance of the Republic of Indonesia to participate in the auction of Surat Berharga Syariah Negara (SBSN)


(19)

December 28

Peresmian Kantor Cabang Jakarta Barat

BNI Syariah meresmikan Kantor Cabang Jakarta Barat yang merupakan kantor cabang ke-28 sehingga saat ini BNI Syariah memiliki total 59 Kantor Cabang dan Kantor Cabang Pembantu Syariah. Peresmian ini dilakukan oleh walikota Jakarta Barat, Drs. h. Burhanuddin, MM, didampingi oleh Direktur Kepatuhan dan Penunjang, Imam Teguh Saptono. BNI Syariah inaugurated a branch oice in west Jakarta which is the 28th, currently having a total of 59 BNI Syariah Branch oices. The event was inaugurated by the mayor of west Jakarta, Drs. h. Burhanuddin, MM, accompanied by Risk, legal and Compliance Director, Imam Teguh Saptono.

December 28

Kerjasama Penerimaan dan Pembayaran BPIH

BNI Syariah yang diwakili oleh Direktur Bisnis, Bambang widjanarko dan Kementrian Agama Republik Indonesia telah menandatangani perjanjian kerjasama tentang Penerimaan dan Pembayaran Biaya Penyelenggaraan Ibadah haji. BNI Syariah, represented by the Director of Business, Bambang widjanarko, signed an agreement on Penerimaan dan Pembayaran Biaya Penyelenggaraan Ibadah haji.


(20)

(21)

Proil Perusahaan

Company Proile

Sebagai lembaga keuangan yang mencoba

untuk membentuk dan membangun

hubungan baik dengan berbagai lapisan

masyarakat Indonesia, BNI Syariah bangga bila

upayanya dalam membantu perkembangan

dan pemberdayaan masyarakat menjadikan

BNI Syariah sebagai bank pilihan masyarakat.

As a high-proile institution that strives to establish and

build positive relationships with every Indonesians, BNI

Syariah is proud when its eforts to support the community

improvement and development makes it’s becoming the

sharia bank of choice.


(22)

Visi dan Misi

Vision and Mission

Visi BNI Syariah adalah “Menjadi bank syariah pilihan

masyarakat yang unggul dalam layanan dan kinerja”

The Vision of BNI Syariah is to become the people’s choice in Sharia

Banking, which is provenly leading in service and performance.

Misi BNI Syariah

• Memberikan kontribusi positif kepada masyarakat

dan peduli pada kelestarian lingkungan.

• Memberikan solusi bagi masyarakat untuk

kebutuhan jasa perbankan syariah.

• Memberikan nilai investasi yang optimal bagi

investor.

• Menciptakan wahana terbaik sebagai tempat

kebanggaan untuk berkarya dan berprestasi bagi

pegawai sebagai perwujudan ibadah.

• Menjadi acuan tata kelola perusahaan yang

amanah.

The mission of BNI Syariah is

• To make a meaningful contribution to society, while supporting

environmental sustainability.

• To provide solutions for the beneit of the community, through the

medium of Sharia banking.

• To deliver optimum investment value to all investors

• To create a ‘place of pride’ for working and achieving best performances

for the staf, as the embodiment of worship.


(23)

Tata Nilai dan Budaya Kerja

BNI Syariah

Dalam menjalankan kewajibannya yang berpedoman pada dasar hukum Syariah yaitu Al Quran dan hadits, seluruh insan BNI Syariah juga memiliki tata nilai yang menjadi panduan dalam setiap perilakunya. Tata nilai ini dirumuskan dalam budaya kerja BNI Syariah yaitu Amanah dan Jamaah.

Amanah adalah salah satu sifat wajib Rasulullah SAw yang secara hariah berarti “dapat dipercaya”. Dalam budaya kerja BNI Syariah, amanah dideinisikan sebagai “Menjalankan tugas dan kewajiban dengan penuh tanggung jawab untuk memperoleh hasil yang optimal”.

Nilai Amanah ini tercermin dalam perilaku utama insan BNI Syariah:

• Profesional dalam menjalankan tugas • Memegang teguh komitmen dan bertanggung

jawab

• Jujur, adil, dan dapat dipercaya

• Menjadi teladan yang baik bagi lingkungan Jamaah adalah perilaku kebersamaan umat Islam dalam menjalankan segala sesuatu yang sifatnya ibadah dengan mengutamakan kebersamaan dalam satu naungan kepemimpinan. Dalam budaya kerja BNI Syariah, Jamaah dideinisikan sebagai “Bersinergi dalam menjalankan tugas dan kewajiban”. Budaya ini dijabarkan dalam perilaku utama:

• Bekerja sama secara rasional dan sistematis • Saling mengingatkan dengan santun

• Bekerja sama dalam kepemimpinan yang efektif

BNI Syariah Corporate Culture

As BNI Syariah people carry sharia principles, which refer to Al Quran and hadith, BNI Syariah has a set of values which gives conduct to its action. The values are formulated in the work culture of BNI Syariah: Amanah and Jamaah.

Amanah is one of the Prophet’s behaviors, which literally means “trustworthiness”. In the corporate culture of BNI Syariah, Amanah refers to “Responsibly doing the duties to obtain optimum results”

The Amanah value is relected in the core behavior of BNI Syariah people:

• Professional in performing duties

• Upholding strong commitment and responsibility • Honest, fair, and trustworthy

• A role model for the society

Jamaah is based on the concept of collectivity in Islam in doing worship by prioritizing togetherness and the importance of collective work under one supervision. In this corporate culture, Jamaah refers to “A synergy in implementing duties and responsibilities”. This culture is performed in the core behavior:

• Cooperate systematically and rationaly • Humbly reminding each other


(24)

Sejarah Singkat BNI Syariah

A Brief History of BNI Syariah

Pada tahun 2003 dilakukan penyusunan

corporate plan

BNI Syariah yang

di dalamnya termasuk rencana independensi pada tahun 2009-2010.

Proses independensi BNI Syariah diperkuat dengan kebijakan otonomi

khusus yang diberikan oleh BNI kepada uuS BNI pada tahun 2005. Pada

Tahun 2009, BNI membentuk Tim Implementasi Pembentukan Bank

umum Syariah, sehingga terbentuk PT Bank BNI Syariah yang efektif

beroperasi sejak tanggal 19 Juni 2010.

in 2003 a corporate plan was arranged including the plan for BNI Syariah establishment as an

independent entity in 2009-2010. In 2005, the process of independence was strengthened by special

autonomy policy issued by BNI for uuS BNI. In 2009, uuS BNI formulated Implementation Team for

establishment of Sharia Bank, therefore PT Bank BNI Syariah was established and efectivelly operated

since June 19, 2010.


(25)

1. Berdirinya Unit Usaha Syariah BNI

Tempaan krisis moneter tahun 1997 membuktikan ketangguhan sistem perbankan syariah. Prinsip syariah dengan 3 (tiga) pilarnya yaitu adil, transparan dan maslahat mampu menjawab kebutuhan masyarakat terhadap sistem perbankan yang lebih adil.

Pada tahun 1999 dibentuk Tim Proyek Cabang Syariah dengan tujuan untuk mempersiapkan pengelolaan bisnis perbankan syariah BNI yang beroperasi pada tanggal 29 April 2000 sebagai unit usaha Syariah (uuS) BNI. Pada awal berdirinya, uuS BNI terdiri atas 5 kantor cabang yakni di Yogyakarta, Malang, Pekalongan, Jepara, dan Banjarmasin. Pada tahun 2002, BNI Syariah mulai menghasilkan laba dan pada tahun 2003 dilakukan penyusunan corporate plan yang di dalamnya termasuk rencana independensi BNI Syariah pada tahun 2009-2010. Pada tahun 2005 proses independensi BNI Syariah diperkuat dengan kebijakan otonomi khusus yang diberikan oleh BNI kepada uuS BNI. Pada Tahun 2009, BNI membentuk Tim Implementasi Pembentukan Bank umum Syariah. Selanjutnya uuS BNI terus berkembang hingga pada pertengahan tahun 2010 telah memiliki 27 kantor cabang dan 31 Kantor cabang pembantu.

Di samping itu, uuS BNI senantiasa mendapatkan dukungan teknologi informasi dan penggunaan jaringan saluran distribusi yang meliputi kantor cabang BNI, jaringan ATM BNI, ATM link serta ATM Bersama, 24 jam layanan BNI Call dan juga internet banking.

2. Pemisahan (Spin Of) Unit Usaha Syariah BNI

Proses spin of dilakukan dengan beberapa tahapan, sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku termasuk ketentuan Bank Indonesia.

Bank Indonesia memberikan persetujuan prinsip untuk pendirian BNI Syariah, dengan surat nomor 12/2/ DPG/DPbS tanggal 8 Februari 2010 perihal Izin Prinsip Pendirian PT Bank BNI Syariah.

Pada tanggal 22 Maret 2010 telah ditandatangani Akta Nomor 159, Akta Pemisahan unit usaha Syariah PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk ke dalam PT Bank BNI Syariah dan Akta Nomor 160, Akta Pendirian PT Bank BNI Syariah, yang keduanya dibuat di hadapan Aulia Taufani, sebagai penganti dari Sutjipto, Notaris di Jakarta. Selanjutnya Akta pendirian tersebut telah memperoleh pengesahaan melalui Keputusan Menteri hukum dan hak Asasi Manusia Republik Indonesia nomor Ahu-15574. Ah.01.01, Tanggal 25 Maret 2010.

Izin usaha diterbitkan oleh Bank Indonesia pada tanggal 21 Mei 2010, melalui Keputusan Gubernur Bank Indonesia Nomor 12/41/KeP.GBI/2010 tentang Pemberian Izin usaha PT Bank BNI Syariah. Selanjutnya BNI Syariah efektif beroperasi pada tanggal 19 Juni 2010.

1. The establishment of Syariah Business Unit of BNI The strike of the 1997 inancial crisis has proven the resilience of Islamic banking system. The Islamic banking principles with 3 (three) pillars, which are fair, transparent and shared beneit are able to answer people’s needs of a more equitable banking system.

In 1999 Syariah Branch Project Team was formed to prepare the management of sharia banking business of BNI which has been operated as Sharia Business unit (uuS) since April 29, 2000. In the beginning of its establishment, uuS BNI has 5 branch oices namely in Yogyakarta, Malang, Pekalongan, Jepara, and Banjarmasin. In 2002, uuS BNI started to result on revenues, and in 2003 a corporate plan was arranged including the plan for BNI Syariah independence in 2009-2010. In 2005, the process of independence was strengthened by special autonomy policy issued by BNI for uuS BNI. In 2009, uuS BNI formulated Implementation Team for establishment of Sharia Bank. Further, uuS BNI kept growing until in the middle of 2010, it already has 27 regional oices and 31 branch oices.

In addition, uuS BNI was supported by information technology and the use of distribution channel networks including BNI branch oices, BNI ATM, ATM link as well as ATM Bersama, 24 hours BNI Call service and internet banking.

2. Spin Of Process of Sharia Business Unit of BNI The spin of process was conducted in several stages in accordance with regulations applied including regulations from Bank Indonesia.

Bank Indonesia has agreed on the establishment of BNI Syariah with decree number 12/2/DPG/DPbS dated February 8, 2010 about Principle establishment license of PT Bank BNI Syariah.

on March 22, 2010, Decree number 159, Spin of Decree of Sharia Business unit of PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk to be PT Bank BNI Syariah and Decree number 160, establishment Decree of PT Bank BNI Syariah Tbk, made before Aulia Taufani, as substitute of Stutjipto, Notary in Jakarta. The Decrees was legalize by Decree of Ministry of legal and human Right number Ahu-155574. Ah.01.01, dated March 25, 2010.

Business licenses issued by Bank Indonesia on May 21, 2010, through the Governor of Bank Indonesia Decree number 12/41/kep.gbi/2010 on the Granting of Business license to PT Bank BNI Syariah. Next BNI Syariah efectively operates on June 19, 2010.


(26)

Terdapat 2 (dua) hal pendorong bagi BNI untuk melakukan spin of uuS BNI pada tahun 2010 tersebut, yakni sebagai berikut:

a. Aspek eksternal

Pertimbangan utama dari aspek eksternal adalah regulasi, pertumbuhan bisnis, dan kesadaran konsumen yang kian meningkat.

Regulasi untuk industri Perbankan Syariah kian kondusif dengan dikeluarkannya undang-undang Nomor 21 Tahun 2008 tanggal 16 Juli 2008 tentang Perbankan Syariah, undang-undang nomor 19 Tahun 2008 tanggal 7 Mei 2008 mengenai Surat Berharga Syariah Negara, Peraturan Bank Indonesia Nomor 11/10/2009 tentang unit usaha Syariah, Peraturan Bank Indonesia nomor 11/3/2009 tentang Bank umum Syariah dan penyempurnaan ketentuan pajak termasuk pengenaan pajak pertambahan nilai (PPN) terhadap produk yang berdasarkan prinsip jual beli. hal tersebut merupakan langkah strategis bagi perkembangan industri perbankan syariah di masa depan.

Di sisi pertumbuhan industri, dalam 5 (lima) tahun terakhir perbankan syariah menunjukkan angka pertumbuhan yang sangat signiikan di mana total pembiayaan, dana dan aset bertumbuh sebesar 34% per tahun (CAGR 2004-2008). hal ini jauh melampaui pertumbuhan angka perbankan konvensional sebesar 19% dan 25% masing-masing untuk dana dan kredit pada periode yang sama. Namun demikian jika dibandingkan dengan potensi pasar yang ada, maka peluang pengembangan syariah masih sangat terbuka luas.

Aspek eksternal berikutnya adalah dari sisi kesadaran konsumen yang kian meningkat. Dari hasil survey

yang dilakukan di tahun 2000–2001 di beberapa propinsi di Jawa dan Sumatera bahwa nasabah masih meragukan kemurnian prinsip syariah terhadap bank syariah yang dioperasikan secara Dual Banking System (uuS). untuk menghindari keragu-raguan dan persepsi masyarakat tersebut, maka ke depannya pengelolaan usaha syariah oleh uuS seyogyanya dikonversi menjadi Bank umum Syariah.

b. Aspek Internal

Dari aspek internal uuS BNI, sebagaimana telah ditetapkan dalam Corporate Plan tahun 2003 bahwa status uuS bersifat sementara, maka secara bertahap telah dilakukan persiapan untuk proses pemisahan. oleh karenanya dalam pengembangan bisnisnya uuS BNI telah memiliki infrastruktur dalam bentuk sistem, prosedur dan mekanisme pengambilan keputusan yang independen.

Sejarah Singkat BNI Syariah A Brief history of BNI Syariah

There are 2 (two) things that drive BNI to do spin of uuS BNI in 2010, they are:

a. External Aspects

The main consideration of the external aspect is the regulation, business growth, and increasing consumer awareness.

Regulations for Islamic Banking industry increasingly conducive to the issuance of Islamic Banking Act number 21 of 2008 dated July 16, 2008, law number 19 of 2008 dated May 7, 2008 regarding the State Sharia Securities, Bank Indonesia Regulation number 11/10/2009 regarding Syariah Business unit, Bank Indonesia Regulation number 3/11/2009 regarding Islamic Banks and improvement tax provisions including the imposition of value added tax (VAT) on products based on the principle of buying and selling. This is a strategic step for the development of Islamic banking industry in the future.

In regard to industrial growth, within 5 (ive) years of Islamic banking showed a very signiicant growth rates where the total inancing, funds and assets grew by 34% per annum (CAGR 2004-2008). This far exceeded the growth rate of conventional banking by 19% and 25% respectively for the funds and credits in the same period. however, when compared with the existing market potential, then the chances of developing sharia is still wide open.

The next is the external aspect of the increasing consumer awareness. From the results of a survey conducted in 2000-2001 in several provinces in Java and Sumatera that customers still doubt about the purity of Islamic principles of sharia banks operated in Dual Banking System (uuS). For the avoidance of doubt and public perception, the future of business management by Islamic Sharia should be converted to independent Islamic Banks.

b. Internal Aspects

From the internal aspect uuS BNI, as stipulated in the Corporate Plan in 2003 that the status of uuS is temporary, it has gradually made the preparation for the spin of process. Therefore, in developing its business uuS BNI has had the infrastructure in the form of independent systems, procedures and decision-making mechanisms.


(27)

Di sisi lain uuS BNI juga telah memiliki sumber daya dalam bentuk jaringan, dukungan teknologi informasi, serta sumber daya manusia yang memadai dan kompeten sehingga mampu menjadi sebuah entitas bisnis yang independen.

Selain itu terdapat alasan yang lebih spesiik untuk dilakukannya spin of, yakni:

• Memanfaatkan keunggulan sebagai salah satu yang pertama dalam industri perbankan syariah. • Menciptakan proil di pasar untuk menjaring

investor potensial baik domestik maupun global. • Mengelola usaha yang lebih bersifat independen

dan strategis.

• Semakin mudah berkompetisi, kian ulet, dan leksibel dalam mengambil keputusan-keputusan bisnis ke depannya.

• Pemisahan (spin of ) akan mendorong berjalannya praktik-praktik terbaik (market best practice) dan tata kelola perusahaan yang baik dalam pengelolaan bisnis BNI Syariah sehingga pada gilirannya akan menciptakan eisiensi dan produktiitas bisnis yang lebih baik.

Dari aspek strategis dengan dilakukannya spin of

diharapkan akan memberi sejumlah manfaat bagi seluruh pemangku kepentingan, antara lain sebagai berikut:

• Akselerasi pengembangan usaha syariah yang lebih mudah

• Meningkatkan kualitas kepercayaan dan citra • Meningkatkan produktiitas dan eisiensi • Meningkatkan struktur permodalan • Memberikan manfaat bagi pemegang saham • Mendukung rencana percepatan pertumbuhan

perbankan syariah

• Mempertajam kompetensi insan perbankan syariah

Sejarah Singkat BNI Syariah A Brief history of BNI Syariah

on the other hand uuS BNI also have resources in the form of network, information technology support, as well as competent human resources so as to become an independent business entity.

In addition there is a more speciic reason to do the spin of, namely:

• To utilize the irst mover advantages in the Islamic

banking industry.

• To create a proile in the market to attract

potential investors, both domestic and global.

• To manage a more independent and strategic

business.

• The easier it is to compete; more resilient and

lexible it is in making business decisions in the future.

• Spin of will encourage best practices (market best

practice) and good corporate governance in BNI Syariah business management so that in turn will create eiciency and better business productivity.

From the strategic aspect by doing the spin of is expected to give a number of beneits for all stakeholders, including the following:

• Accelerating an easier development of sharia

business

• Improving the quality of trust and image • Increasing productivity and eiciency • Improve capital structure

• Providing beneits to shareholders

• Supporting the plan for growth acceleration of

Islamic banking

• Sharpening human competence in Islamic


(28)

Komposisi Pemegang Saham

Shareholders’ Composition

Komposisi pemegang saham BNI Syariah per 31 Desember 2010 adalah sebagai berikut:

*) Catatan: Nilai Nominal per Saham adalah Rp1.000.000 (satu juta Rupiah) *) Note: Nominal Value per Sheet is Rp1,000,000 (one million Rupiahs)

The composition of BNI Syariah’s Shareholders per December 31, 2010 is as follows:

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk

PT BNI Life Insurance

Jumlah

1

2

1.000.000

1.000

1.001.000

99,9

0,1

100

Rp 1.000.000.000.000,00

Rp 1.000.000.000,00

Rp 1.001.000.000.000,00

Pemegang Saham

Saham (lembar)

Nilai Nominal (Rupiah)

%

No

Shareholders Shares (sheet) Nominal Value *

Total

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk

PT BNI life Insurance

99,9%

0,1%


(29)

Susunan Dewan Komisaris, Direksi, dan Dewan Pengawas Syariah BNI Syariah per 31 Desember 2010 adalah sebagai berikut:

Dewan Komisaris

Komisaris utama (Independen): Achjar Iljas

Komisaris Independen : Sofyan Syafri harahap

Komisaris:

Acep Riana Jayaprawira

Direksi

Direktur utama: Rizqullah

Direktur Bisnis: Bambang widjanarko

Direktur Kepatuhan dan Penunjang: Imam Teguh Saptono

Dewan Pengawas Syariah

Ketua: K.h. Ma’ruf Amin

Anggota: hasanudin

The composition of the the Board of Commissioners, Board of Directors and the Sharia Supervisory Board on December 31, 2010 are as follows:

Board of Commissioners

President Commissioner (Independent): Achjar Iljas

Independent Commissioner: Sofyan Syafri harahap Commissioner: Acep Riana Jayaprawira

Board of Directors

President Directors: Rizqullah

Director of Business: Bambang widjanarko

Director of Risk, legal and Compliance: Imam Teguh Saptono

Sharia Supervisory Board

Chairman:

K.h. Ma’ruf Amin Member: hasanudin

Susunan Dewan Komisaris, Direksi, dan

Dewan Pengawas Syariah

The Composition of Board of Commissioners, Board of Directors and

Sharia Supervisory Board


(30)

Struktur Organisasi

Organizational Structure

Berdasarkan Surat Persetujuan Dewan Komisaris nomor KoM/01 tanggal 13 Agustus 2010 dan Surat Keputusan Direksi nomor KP/DIR/26/R tanggal 25 Agustus 2010, maka struktur organisasi BNI Syariah adalah sebagai berikut:

Catatan : Komite di bawah Dewan Komisaris dan Direksi A. Komite di bawah Dewan Komisaris :

- Komite Audit

- Komite Remunerasi & Nominasi - Komite Pemantau Risiko B. Komite di bawah Direksi : - Komite SDM

- Komite Modal, Investasi & Teknologi - Komite Kebijakan & Risiko - Komite AlMA

Note: Committees under Board of Commisioners and Board of Directors A. Committees under Board of Commissioners :

- Audit Committee

- Remuneration & Nomination Committee - Risk Monitoring Committee

B. Committees under Board of Directors: - human Resources Committee

- Capital, invesment and Technology Committee - Risk and Policy Committee

- AlMA Committee

Based on letter of approval from the Board of Commisioner number KoM/01 dated August 31, 2010 and Decree of the Board of Directors KP/DIR/26/R dated August 25, 2010, the organizational structure of BNI Syariah is as follows:

DEWAN KOMISARIS Board of Commisioners DIREKTUR UTAMA President Director Executive Vice President

Divisi Keuangan & Operasional Finance & Operational Division Divisi Audit Internal Internal Audit Division Divisi Produk & Prosedur Pembiayaan Financing Product & Procedure Division Divisi Manajemen Risiko Risk Management Division Divisi Perencanaan & Kinerja Strategis Strategic Planning & Performance Division Divisi Risiko Pembiayaan Financing Risk Division Divisi Sumber Daya Manusia Human Resources Division Divisi Komersial Commercial Division Unit Pembiayaan Khusus Special Financing Unit Divisi Hukum, Kepatuhan & Kesekretariatan Legal, Compliance & Secretary Division Divisi Komunikasi & Umum Communication & General Afairs

Division

Divisi Jaringan & Layanan Cabang

Network & Branch Services Division Divisi Kartu Pembiayaan Card Financing Division Divisi Teknologi Technology Division Kantor Cabang Syariah Sharia Branch Oices Divisi Tresuri, Dana & Internasional Treasury, Funding & International Division DIREKTUR BISNIS Business Director DIREKTUR KEPATUHAN DAN PENUNJANG

Risk, Legal and Compliance Director

DEWAN PENGAWAS SyARIAH

Sharia Supervisory Board


(31)

Kode Etik

Ethical Principles

BNI Syariah telah menetapkan kode etik sebagai pedoman untuk setiap insan BNI Syariah. Segenap insan BNI Syariah, baik frontliner, back oice, pejabat senior, Direksi, Dewan Komisaris, maupun Dewan Pengawas Syariah, diharuskan untuk mematuhi kode etik yang telah ditetapkan.

Kode etik menguraikan secara singkat perilaku yang dapat diterima dan menetapkan standar yang dibutuhkan untuk segenap insan BNI Syariah. Kode etik merupakan salah satu aspek dalam rangka peningkatan praktik tata kelola perusahaan yang baik, untuk hari ini dan di masa depan.

Setiap insan BNI Syariah berkomitmen penuh untuk mematuhi prinsip-prinsip dan nilai-nilai yang berlaku sebagaimana yang terkandung dalam kode etik BNI Syariah, baik di dalam melaksanakan tugas di BNI Syariah maupun dalam kehidupan pribadi dan perannya dalam masyarakat.

Kode Etik BNI Syariah

1. Menjalankan kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah, secara kafah dan istiqomah

2. Menjalankan kegiatan usaha yang dapat memberikan kemaslahatan (maslahah) dan berlaku universal 3. Melakukan pencatatan data dan penyusunan laporan BNI

Syariah dengan baik dan benar.

4. Tidak melakukan penyalahgunaan jabatan 5. Menghindari benturan kepentingan

6. Tidak melakukan penyuapan atau menerima dan/atau memberi imbalan dan cinderamata (Risywah) 7. Menjaga nama baik BNI Syariah

8. Menjaga kerahasiaan Bank

9. Tidak menggunakan corporate identity di luar kepentingan dinas

10. Meningkatkan dan mengembangkan kompetensi 11. Menjadi panutan bagi lingkungan

12. Bersikap adil

13. Memberikan informasi yang benar sesuai dengan ketentuan

14. Menjaga hubungan baik (ukhuwah) antar insan BNI Syariah

15. Menjadi Pembicara untuk kepentingan BNI Syariah 16. Tidak ikut serta dalam kegiatan partai politik 17. Menjaga keamanan kerja dan kebersihan lingkungan

kerja

18. Menjaga dan menggunakan aset BNI Syariah dengan benar dan penuh tanggung jawab

19. Mempunyai komitmen terhadap lingkungan dan kepedulian sosial

BNI Syariah has determined ethical principles to guide its people. All the people of BNI Syariah ranging from frontliner, back oice, senior management, Board of Directors, Board of Commissioners, to Sharia Supervisory Board are expected to obey the ethical principles conducted.

ethical principles outline acceptable behavior and set standards that are needed for all people in BNI Syariah. ethical principles are one aspect in enhancing the practice of good corporate governance, for today and in the future.

everyone in BNI Syariah is fully committed to comply with the principles and values that are applied as in the ethical principles of BNI Syariah, either in carrying out tasks in BNI Syariah and in personal life and his/her role in society.

Ethical Principles of BNI Syariah

1. operation of our business irmly based on the principles of sharia: kafah and istiqomah

2. Running our business activities in order to provide full maslahah universal beneits

3. Record all data and prepare all reports for BNI Syariah properly

4. Do not abuse your position 5. Avoid conlicts of interest

6. Refuse to accept bribes, gifts or other rewards (Risywah)

7. Defend the good name and reputation of BNI Syariah 8. Maintain the conidentiality of Bank data

9. Do not use corporate identity outside of oicial interests

10. enhance and improve competencies 11. Become a role model

12. Be fair

13. Disclose information properly based on regulation

14. Maintain healthy human relations (ukhuwah) within BNI Syariah

15. Speak correctly in your duties in the name of BNI Syariah 16. Refrain from participating in activities of political parties 17. Maintain a safe, hygienic and environmentally-friendly

workplace

18. Maintain and apply Bank assets correctly and responsibly

19. Demonstrate your commitment to environmental and social concerns


(32)

(33)

Direksi BNI Syariah merupakan organ

perusahaan yang bertanggung jawab penuh

atas pengelolaan BNI Syariah sesuai dengan

ketentuan Anggaran Dasar dan peraturan

perundang-undangan yang berlaku. Dalam

melakukan pengelolaan tersebut, Direksi BNI

Syariah senantiasa mendapatkan masukan

dan nasihat dari Dewan Komisaris dan Dewan

Pengawas Syariah agar mampu menjadikan

BNI Syariah sebagai bank syariah pilihan

masyarakat yang unggul dalam layanan dan

kinerja.

BNI Syariah’s Directors are company’s organ which fully

responsible for the management of BNI Syariah in accordance

with the provisions of the Articles of Association and other

regulations. In performing such management, the Board

of Directors of BNI Syariah constantly getting feedback

and advice from the Board of Commissioners and Sharia

Supervisory Board in order to establish BNI Syariah as Sharia

Bank of people’s choice, which is leading in service and

performance.

Laporan Manajemen


(34)

Dewan Komisaris menyambut baik pencapaian

kinerja yang baik selama tahun 2010 dan meminta

kepada Direksi dan seluruh jajarannya untuk

menjadikan pencapaian tersebut sebagai landasan

untuk peningkatan kinerja ke depan, sejalan dengan

visi BNI Syariah untuk menjadi bank syariah pilihan

masyarakat yang unggul dalam layanan dan kinerja.

The Board of Commissioners sincerely welcome the achievement of

performance during 2010 and encourage the Board of Directors and stafs

to make these achievements as the foundation for a better performance in

the future, in line with the vision of BNI Syariah to be an excellent Islamic

bank of people’s choice in service and performance.

Achjar Iljas

Komisaris utama (Independen) President Commisioner (Independent)


(35)

Laporan Dewan Komisaris

Report of the Board of Commissioners

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Puji dan syukur dipanjatkan ke hadirat Allah SwT atas segala nikmat, rahmat dan karunia yang telah dilimpahkan-Nya kepada kita semua. Shalawat dan salam semoga terlimpah kepada Nabi Muhammad SAw beserta keluarga, kerabat dan pengikutnya.

Atas perkenan Allah SwT jua lah pada bulan Juni 2010 BNI Syariah berhasil membuka lembaran baru meningkat dari sebuah unit usaha Syariah (uuS) PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk menjadi sebuah Bank umum Syariah (BuS) yang berdiri sendiri, yaitu PT Bank BNI Syariah. Alhamdulillah, proses transisi dari uuS menjadi BuS berjalan dengan lancar, baik yang berkaitan struktur organisasi, mekanisme kerja, sumber daya manusia maupun yang berkaitan dengan aspek bisnis dan kinerja perusahaan.

Berkat ridha Allah SwT dan atas dukungan yang solid dari para pemangku kepentingan khususnya para nasabah, otoritas, pemegang saham, Direksi, dan segenap pegawai, berbagai program dan target yang termuat dalam dalam Rencana Bisnis Bank (RBB) pada umumnya dapat dicapai dengan baik.

Total aset dan dana pihak ketiga pada akhir tahun 2010 masing-masingnya mencapai Rp6,4 triliun dan Rp5,163 triliun, atau tumbuh sebesar 33% dan 23% dibandingkan dengan total aset dan dana pihak ketiga pada akhir tahun 2009. Sebagai entitas yang berkeinginan untuk berpartisipasi aktif dalam menggerakkan ekonomi riil, pada tahun 2010 BNI Syariah telah menyalurkan Rp3,6 triliun pembiayaan kepada masyarakat. Sementara itu, kualitas aktiva produktif juga berhasil ditingkatkan, atau 100% dari target. NPF bruto dan netto per akhir 2010 masing-masing tercatat sebesar 3,59% dan1,95%, secara umum lebih baik dibandingkan dengan target dalam RBB masing-masing sebesar 3,48% dan 2,84%. Dalam perspektif hasil usaha, BNI Syariah berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp36,5 miliar, di atas target yang ditetapkan dalam RBB.

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Praise and gratitude to the God Almighty for all the favors, gifts and graces that had been delegated to us, let us pray for blessings and greetings to the Prophet Muhammad and the family, relatives and followers.

with the permission of Allah SwT, on June 2010 BNI Syariah succeeded in opening new phase of life from a Sharia Business unit (uuS) of PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk become a Sharia Commercial Bank (BuS), an independent entity named PT Bank BNI Syariah. Alhamdulillah, the transition process from uuS to BuS ran smoothly, ranging from the organizational structure, the working mechanism, human resources, to all aspects related to business and performance of the Company.

Thanks to the blessings of Allah SwT and the solid support from the stakeholders especially customers, authority, shareholders, the Board of Directors and all employees, the various programs and target contained in the Bank Business Plan (RBB) can be achieved very well.

Total assets and third party funds at the end of 2010 respectively reached Rp6.4 trillion and Rp5.163 trillion, an increase of 33% and 23% compared to total assets and third party funds at the end of 2009. As an entity that wishes to actively participate in the real economy dynamic, in 2010 BNI Syariah has distributed Rp3.6 billion of inancing to public. Meanwhile, asset quality was also successfully increased as of 100% of the target. Gross and net NPF at the end of 2010 was respectively recorded at 3.59% dan 1.95%, exceed the target in the RBB which was respectively 3.48% and 2.84%. In the perspective of the business, BNI Syariah booked net income of Rp36.5 billion, more than the target set in the RBB


(36)

Dewan Komisaris menyambut baik pencapaian kinerja yang baik selama tahun 2010 dan meminta kepada Direksi dan seluruh jajarannya untuk menjadikan pencapaian tersebut sebagai landasan untuk peningkatan kinerja ke depan, sejalan dengan visi BNI Syariah untuk menjadi bank syariah pilihan masyarakat yang unggul dalam layanan dan kinerja. Dalam RBB 2011-2013 telah ditetapkan target-target yang lebih menantang yang memungkinan BNI Syariah untuk memberikan kontribusi dan kemanfaatan yang lebih besar bagi masyarakat serta dapat memberikan layanan yang lebih berkualitas dan bersahabat kepada masyarakat luas. Dalam tiga tahun ke depan total aset, DPK dan pembiayaan BNI Syariah diharapkan mencapai masing-masingnya sebesar Rp18 triliun, Rp15 triliun dan Rp12 triliun. Pada waktu yang sama NPF bruto dan netto masing-masingnya dapat ditekan menjadi 1,34% dan 0,78%.

Ke depan, Dewan Komisaris berpandangan perlu terus dilakukan beberapa hal penting, diantaranya sebagai berikut:

Pertama, pelaksanaan RBB dengan target-target dimaksud memerlukan komitmen yang kuat dari seluruh jajaran manajemen dan pegawai BNI Syariah dan dengan senantiasa mencermati perkembangan eksternal seperti perkembangan ekonomi global, ekonomi nasional serta perkembangan industri perbankan syariah di dalam negeri. Fokus bisnis dalam jangka pendek dan menengah di segmen ritel konsumer perlu dilaksanakan dengan sistematis dan konsisten, antara lain dengan memperkuat dan memperluas jaringan dan layanan kantor cabang, termasuk kantor cabang pembantu serta dengan mempersiapkan sumber daya manusia yang sesuai dengan kebutuhan.

Kedua, kualitas aktiva produktif perlu terus ditingkatkan, khususnya dengan mengambil langkah-langkah yang komprehensif dan tegas untuk menekan NPF, melalui langkah-langkah penyelesaian, restrukturisasi serta dengan melakukan ekspansi pembiayaan secara sehat baik di kantor pusat maupun di kantor cabang. Sementara itu, penghimpunan DPK, perlu terus ditingkatkan khususnya melalui perluasan customer base, inovasi produk serta pemasaran.

Ketiga, seiring dengan visi BNI Syariah dalam memberikan pelayanan yang prima, peningkatan mutu layanan kepada nasabah perlu terus ditingkatkan. layanan yang baik dan tulus tidak saja akan menunjang kinerja bisnis tetapi lebih dari itu hal tersebut merupakan amal perbuatan yang terpuji dan sangat dianjurkan. Namun demikian, peningkatan layanan tersebut agar dilakukan dengan tetap berpegang pada prinsip kehati-hatian. Sejalan dengan itu, perlu terus

The Board of Commissioners sincerely welcome the achievement of performance during 2010 and encourage the Board of Directors and stafs to make these achievements as the foundation for a better performance in the future, in line with the vision of BNI Syariah to be an excellent Islamic bank of people’s choice in service and performance. In RBB 2011-2013, it has been determined the more challenging targets, which allow BNI Syariah to give wider contribution and beneits for public as well as to provide more qualiied and friendly services to the community. In the next three years the total assets, deposits and inancing of BNI Syariah are expected to achieve Rp18 trillion, Rp15 trillion and Rp12 trillion respectively. At the same time, gross and nett NPF each of which can be reduced to 1.34% and 0.78%.

Ahead, the Board of Commissioners believe that it is necessary to do some important things, such as: First, the implementation of RBB along with the targets requires a strong commitment from the management and the employees of BNI Syariah, and concerns to the external developments both global and national economic development as well as the development of Islamic banking industry in the country. Short-term and mid-term business focus in the retail-consumer segments needs to be implemented consistently and systematically by strengthening and expanding network and regional oice services, including branch oices as well as preparing the human resources as needed.

Second, the quality of productive assets needs to be improved continuously by taking comprehensive and irm steps to suppress the NPF, through the steps of completion, restructuring and expanding healthy inancing both in headquarters and in branch oices. whilst, fund raising from the third parties (DPK) needs to be improved especially through the expansion of customer base, product innovations and marketing.

Third, as the new vision of BNI Syariah to provide excellent services, the quality of services needs to be enhanced. Good and sincere services not only support business performance but they are also praiseworthy deeds, which are highly recommended. however, the increase services should comply with prudence principles. In addition, the competency and integrity of human resources especially concerning to the importance of morality and akhlakul


(1)

(continued)

31 Desember/December 31, 2010

Aset/ Kewajiban/ Posisi Devisa Neto/

Mata Uang Assets Liabilities Net Open Position Currencies

NERACA BALANCE SHEET

Dolar Amerika Serikat 123.397 59.035 64.362 United States Dollar

Euro Eropa 204 - 204 European Euro

Dolar Kanada 321 - 321 Canadian Dollar

Dolar Australia 218 - 218 Australian Dollar

Dolar Singapura 2.671 - 2.671 Singapore Dollar

Franc Swiss 38 - 38 Franc Swiss

Poundsterling Inggris 24 - 24 British Poundsterling

Dolar Hongkong 41 - 41 Hongkong Dollar

Real Arab Saudi 222 - 222 Saudi Arabian Real

Jumlah 68.101 Total

Jumlah modal – 31 Desember 2010 1.057.472 Total Capital – December 31, 2010

Rasio PDN (Keseluruhan) 6,44% NOP Ratio (Aggregate) Rasio PDN (Neraca) 6,44% NOP Ratio (Balance Sheet)

Rasio PDN pada tanggal 31 Desember 2010 jika menggunakan modal per 30 November 2010 adalah sebagai berikut:

The NOP ratio as of December 31, 2010 if using the capital as of November 30, 2010 is as follows:

Jumlah modal - 30 November 2010 1.052.544 Total capital - November 30, 2010

Rasio PDN (Keseluruhan) 6,47% NOP Ratio (Aggregate)

Rasio PDN (Neraca) 6,47% NOP Ratio (Balance Sheet))

d. Dalam laporan Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK) kepada Bank Indonesia pada tanggal 31 Desember 2010, tidak terdapat

piutang, ijarah, pinjaman qardh dan

pembiayaan yang melanggar/melampaui

ketentuan BMPK.

d. Based on Legal Lending Limit (BMPK) submitted as of December 31, 2010 to Bank Indonesia no receivable, ijarah, funds of qardh and financing which breached or excedeed the Legal Lending Limit Regulation.

43. OPINI DEWAN PENGAWAS SYARIAH 43. OPINION OF THE SHARIA SUPERVISORY

BOARD Berdasarkan surat No. DPS BNISy/06 tanggal

18 Februari 2011, untuk periode dari 19 Juni 2010 sampai dengan 31 Desember 2010, Dewan Pengawas Syariah (DPS) BNI Syariah menyatakan bahwa secara umum aspek syariah dalam operasional PT Bank BNI Syariah sudah sesuai dengan prinsip dan nilai-nilai syariah.

Based on Letter No. DPS BNISy/06,

February 18, 2011 for the period from June 19, 2010 to December 31, 2010, the Sharia

Supervisory Board (DPS) of BNI Syariah

expressed opinion that in general the sharia aspects in the operation of PT Bank BNI Syariah have complied with principles and sharia values.

44. STANDAR AKUNTANSI BARU 44. NEW ACCOUNTING STANDARDS

Berikut ini ikhtisar Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) yang diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan (DSAK) dan relevan untuk Bank, yang belum berlaku efektif pada

The following summarizes the revised Statements of Financial Accounting Standards (PSAK) which were issued by the Financial Accounting Standards Board (DSAK) and are relevant to the Bank, and


(2)

Efektif berlaku pada 1 Januari 2011: Effective on January 1, 2011: a. PSAK No. 1 (Revisi 2009), “Penyajian Laporan

Keuangan”, menetapkan dasar-dasar bagi penyajian laporan keuangan bertujuan umum (general purpose financial statements) agar dapat dibandingkan baik dengan laporan

keuangan periode sebelumnya maupun

dengan laporan keuangan entitas lain.

a. PSAK No. 1 (Revised 2009), “Presentation of Financial Statements”, prescribes the basis for presentation of general purpose financial statements to ensure comparability both with the entity’s financial statements of previous periods and with the financial statements of other entities.

b. PSAK No. 2 (Revisi 2009), “Laporan Arus Kas”, memberikan pengaturan atas informasi mengenai perubahan historis dalam kas dan setara kas melalui laporan arus kas yang mengklasifikasikan arus kas berdasarkan

aktivitas operasi, investasi, maupun

pendanaan (financing) selama suatu periode.

b. PSAK No. 2 (Revised 2009), “Statements of Cash Flows”, requires the provision of information about the historical changes in cash and cash equivalents by means of a statement of cash flows which classifies cash flows during the period into operating, investing and financing activities.

c. PSAK No. 3 (Revisi 2010), ”Laporan

Keuangan Interim”, menentukan isi minimum laporan keuangan interim serta prinsip pengakuan dan pengukuran dalam laporan keuangan lengkap atau ringkas untuk periode interim.

c. PSAK No. 3 (Revised 2010), ”Interim Financial Reporting”, prescribes the minimum contents of an interim financial report and the principles for recognition and measurement in complete or condensed financial statements for an interim period.

d. PSAK No. 4 (Revisi 2009), “Laporan

Keuangan Konsolidasian dan Laporan

Keuangan Tersendiri”, diterapkan dalam

penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasian untuk sekelompok entitas yang berada dalam pengendalian suatu entitas induk dan dalam akuntansi untuk investasi pada entitas anak, pengendalian bersama entitas, dan entitas asosiasi ketika laporan

keuangan tersendiri disajikan sebagai

informasi tambahan.

d. PSAK No. 4 (Revised 2009), “Consolidated and Separate Financial Statements”, shall be applied in the preparation and presentation of consolidated financial statements for a group of entities under the control of a parent and in accounting for investments in Subsidiaries, jointly controlled entities and associates when separate financial statements are presented as an additional information.

e. PSAK No. 5 (Revisi 2009), “Segmen Operasi”,

mensyaratkan pengungkapan informasi

segmen untuk memungkinkan pengguna

laporan keuangan untuk mengevaluasi sifat dan dampak keuangan dari aktivitas bisnis yang mana entitas terlibat dan lingkungan ekonomi dimana entitas beroperasi.

e. PSAK No. 5 (Revised 2009), “Operating Segments”, requires disclosure of segment information to enable the users of financial statements to evaluate the nature and financial effects of the business activities in which the entity engages and the economic environment in which it operates.

f. PSAK No. 7 (Revisi 2010), “Pengungkapan

Pihak-pihak Berelasi”, mensyaratkan

pengungkapan hubungan, transaksi dan saldo pihak-pihak yang berelasi, termasuk komitmen dalam laporan keuangan konsolidasian dan laporan keuangan tersendiri entitas induk, dan juga diterapkan terhadap laporan keuangan

secara tersendiri. Penerapan dini

diperkenankan.

f. PSAK No. 7 (Revised 2010), “Related Party Disclosures”, requires disclosure of related

party relationships, transactions and

outstanding balances, including commitments in the consolidated and separate financial statements of a parent, and also applies to

individual financial statements. Early


(3)

Efektif berlaku pada 1 Januari 2011: (lanjutan) Effective on January 1, 2011: (continued) g. PSAK No. 8 (Revisi 2010), ”Peristiwa Setelah

Periode Laporan”, menentukan kapan entitas menyesuaikan laporan keuangannya untuk peristiwa setelah periode pelaporan, dan pengungkapan tanggal laporan keuangan diotorisasi untuk terbit dan peristiwa setelah periode pelaporan. Mensyaratkan bahwa

entitas tidak boleh menyusun laporan

keuangan atas dasar kelangsungan usaha jika

peristiwa setelah periode pelaporan

mengindikasikan bahwa penerapan asumsi kelangsungan usaha tidak tepat.

g. PSAK No. 8 (Revised 2010), ”Events after the Reporting Period”, prescribes when an entity should adjust its financial statements for events after the reporting period, and disclosures about the date when financial statements were authorized for issue and events after the reporting period. It provides that an entity shall not prepare financial statements on a going concern basis if events after the reporting period indicate that the going concern assumption is not appropriate. .

h. PSAK No. 19 (Revisi 2010), “Aset Tidak Berwujud”, menentukan perlakuan akuntansi bagi aset tidak berwujud yang tidak diatur

secara khusus dalam PSAK lain.

Mensyaratkan untuk mengakui aset tidak berwujud jika, dan hanya jika, kriteria tertentu dipenuhi, dan juga mengatur cara mengukur jumlah tercatat dari aset tidak berwujud dan pengungkapan yang berhubungan.

h. PSAK No. 19 (Revised 2010), “Intangible Assets”, prescribes the accounting treatment for intangible assets that are not dealt with specifically in another PSAK. It requires the recognition of an intangible asset if, and only if, the specified criteria are met, and also specifies how to measure the carrying amount of intangible assets and related disclosures.

i. PSAK No. 22 (Revisi 2010), “Kombinasi

Bisnis”, diterapkan untuk transaksi atau

peristiwa lain yang memenuhi definisi

kombinasi bisnis guna meningkatkan

relevansi, keandalan, dan daya banding informasi yang disampaikan entitas pelapor

dalam laporan keuangannya tentang

kombinasi bisnis dan dampaknya.

i. PSAK No. 22 (Revised 2010), “Business Combinations”, applies to a transaction or other event that meets the definition of a

business combination to improve the

relevance, reliability and comparability of the information that a reporting entity provides in its financial statements about a business combination and its effects.

j. PSAK No. 23 (Revisi 2010), “Pendapatan”, mengidentifikasikan keadaan saat kriteria

mengenai pengakuan pendapatan akan

terpenuhi, sehingga pendapatan akan diakui.

Mengatur perlakuan akuntansi atas

pendapatan yang timbul dari transaksi dan kejadian tertentu. Memberikan panduan praktis

dalam penerapan kriteria mengenai

pengakuan pendapatan.

j. PSAK No. 23 (Revised 2010), “Revenue”, identifies the circumstances in which the criteria on revenue recognition will be met and, therefore, revenue will be recognized. It prescribes the accounting treatment of revenue arising from certain types of transactions and events. It provides practical guidance on the application of the criteria on revenue recognition.

k. PSAK No. 48 (Revisi 2009), “Penurunan Nilai Aset”, menetapkan prosedur-prosedur yang diterapkan agar aset dicatat tidak melebihi jumlah terpulihkan dan jika aset tersebut terjadi penurunan nilai, rugi penurunan nilai harus diakui.

k. PSAK No. 48 (Revised 2009), “Impairment of Assets”, prescribes the procedures applied to ensure that assets are not recorded at more than their recoverable amount and if the assets are impaired, an impairment loss should be recognized.

l. PSAK No. 57 (Revisi 2009), “Provisi, Liabilitas Kontinjensi, dan Aset Kontinjensi”, bertujuan untuk mengatur pengakuan dan pengukuran provisi, kewajiban kontinjensi dan aset kontinjensi serta untuk memastikan informasi memadai telah diungkapkan dalam catatan

l. PSAK No. 57 (Revised 2009), “Provisions, Contingent Liabilities and Contingent Assets”,

aims to regulate the recognition and

measurement of provisions, contingent

liabilities and contingent assets and to ensure that sufficient information is disclosed in the


(4)

Efektif berlaku pada 1 Januari 2011: (lanjutan) Effective on January 1, 2011: (continued) m. Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan

(ISAK) No. 14, “Aset Tidak Berwujud - Biaya Situs”, mensyaratkan bahwa situs web yang muncul dari pengembangan dan digunakan

untuk akses internal maupun eksternal

merupakan aset tidak berwujud yang

dihasilkan secara internal, dan setiap pengeluaran internal atas pengembangan dan pengoperasian situs web akan dicatat sesuai dengan PSAK No. 19 (Revisi 2010).

m. Interpretation of Financial Accounting

Standards (ISAK) No. 14, “Intangible Assets - Website Costs”, provides that the website that

results from internal research and

development, and may be internally or externally accessed represents intangible assets. The internal costs to produce and operate the website will be recorded in accordance with PSAK No. 19 (Revised 2010).

n. ISAK No. 10, “Program Loyalitas Pelanggan”, menjelaskan mengenai perlakuan akuntansi

oleh entitas yang memberikan poin

penghargaan kepada pelanggannya.

n. ISAK No. 10, “Customers Loyalty Programs”, describes the accounting treatment for an entity that gives reward points to its customers.

o. ISAK No. 17, ”Laporan Keuangan Interim dan Penurunan Nilai”, mensyaratkan bahwa entitas tidak membalik rugi penurunan nilai yang diakui pada periode interim sebelumnya berkaitan dengan goodwill atau investasi pada instrumen ekuitas atau aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan.

o. ISAK No. 17, ”Interim Financial Reporting and Impairment”, requires that an entity shall not reverse an impairment loss recognized in a previous interim period in respect of goodwill or an investment in either an equity instrument or a financial asset carried at cost.

Efektif berlaku pada atau setelah tanggal 1 Januari 2012:

Effective on or after January 1, 2012:

a. PSAK No. 18 (Revisi 2010), “Akuntansi dan Pelaporan Program Manfaat Purnakarya”, mengatur akuntansi dan pelaporan program manfaat purnakarya untuk semua peserta sebagai suatu kelompok. Pernyataan ini melengkapi PSAK No. 24 (Revisi 2010), “Imbalan Kerja”.

a. PSAK No. 18 (Revised 2010), “Accounting and Reporting by Retirement Benefit Plans”, establishes the accounting and reporting by the plan to all participants as a group. This Standard complements PSAK No. 24 (Revised 2010), “Employee Benefits”.

b. PSAK No. 24 (Revisi 2010), “Imbalan Kerja”,

mengatur akuntansi dan pengungkapan

imbalan kerja.

b. PSAK No. 24 (Revised 2010), “Employee Benefits”, establishes the accounting and disclosures for employee benefits.

c. PSAK No. 34 (Revisi 2010), “Akuntansi Kontrak Konstruksi”, mengatur perlakuan

akuntansi pendapatan dan biaya yang

berhubungan dengan kontrak konstruksi.

c. PSAK No. 34 (Revised 2010), “Accounting for Construction Contracts”, prescribes the accounting treatment of revenue and costs associated with construction contracts.

d. PSAK No. 46 (Revisi 2010), “Akuntansi Pajak Penghasilan”, mengatur perlakuan akuntansi untuk pajak penghasilan dalam menghitung konsekuensi pajak kini dan masa depan untuk pemulihan (penyelesaian) jumlah tercatat aset (liabilitas) di masa depan yang diakui pada laporan posisi keuangan; serta transaksi-transaksi dan kejadian-kejadian lain pada periode kini yang diakui pada laporan keuangan.

d. PSAK No. 46 (Revised 2010), “Accounting for Income Taxes”, prescribes the accounting treatment for income taxes to account for the current and future tax consequences of the future recovery (settlement) of the carrying amount of assets (liabilities) that are recognized in the balance sheet; and transactions and other events of the current period that are recognized in the financial statements.


(5)

Efektif berlaku pada atau setelah tanggal 1 Januari 2012: (lanjutan)

Effective on or after January 1, 2012: (continued)

e. PSAK No. 50 (Revisi 2010), “Instrumen Keuangan: Penyajian”, menetapkan prinsip

penyajian instrumen keuangan sebagai

liabilitas atau ekuitas dan saling hapus aset keuangan dan liabilitas keuangan.

e. PSAK No. 50 (Revised 2010), “Financial Instruments: Presentation”, establishes the principles for presenting financial instruments as liabilities or equity and for offsetting financial assets and financial liabilities. f. PSAK No. 53 (Revisi 2010), “Pembayaran

Berbasis Saham”, mengatur pelaporan

keuangan entitas yang melakukan transaksi pembayaran berbasis saham.

f. PSAK No. 53 (Revised 2010), “Share-based Payment”, specifies the financial reporting by an entity when it undertakes a share-based payment transaction.

g. PSAK No. 60, “Instrumen Keuangan:

Pengungkapan”, mensyaratkan pengungkapan dalam laporan keuangan yang memungkinkan

para pengguna untuk mengevaluasi

signifikansi instrumen keuangan atas posisi dan kinerja keuangan; dan jenis dan besarnya risiko yang timbul dari instrumen keuangan yang mana entitas terekspos selama periode dan pada akhir periode pelaporan, dan bagaimana entitas mengelola risiko-risiko tersebut.

g. PSAK No. 60, “Financial Instruments:

Disclosures”, requires disclosures in financial statements that enable users to evaluate the significance of financial instruments for financial position and performance; and the nature and extent of risks arising from financial instruments to which the entity is exposed during the period and at the end of the reporting period, and how the entity manages those risks.

h. PSAK No. 61, “Akuntansi Hibah Pemerintah dan Pengungkapan Bantuan Pemerintah”,

diterapkan untuk akuntansi, dan

pengungkapan, atas hibah pemerintah dan pengungkapan atas bentuk lain bantuan pemerintah.

h. PSAK No. 61, “Accounting for Government Grants and Disclosures of Government Assistance”, applies in the accounting for, and in the disclosures of, government grants and in the disclosures of other forms of government assistance.

i. ISAK No. 15, “PSAK No. 24 - Batas Aset

Imbalan Pasti, Persyaratan Pendanaan

Minimum dan Interaksinya”, memberikan

pedoman bagaimana menilai pembatasan jumlah surplus dalam program imbalan pasti yang dapat diakui sebagai aset dalam PSAK No. 24 (Revisi 2010), “Imbalan Kerja”.

i. ISAK No. 15, “PSAK No. 24 - The Limit on a Defined Benefit Asset, Minimum Funding Requirements and their Interaction”, provides guidance on how to assess the limit on the amount of surplus in a defined scheme that can be recognized as an asset under PSAK No. 24 (Revised 2010), ”Employee Benefits”. j. ISAK No. 18, “Bantuan Pemerintah - Tidak Ada

Relasi Spesifik dengan Aktivitas Operasi”, menetapkan bantuan pemerintah kepada

entitas yang memenuhi definisi hibah

pemerintah dalam PSAK No. 61, “Akuntansi

Hibah Pemerintah dan Pengungkapan

Bantuan Pemerintah”, bahkan jika tidak ada persyaratan yang secara spesifik terkait dengan aktivitas operasi entitas selain persyaratan untuk beroperasi pada daerah atau sektor industri tertentu.

j. ISAK No. 18, “Government Assistance-No Specific Relation to Operating Activities”, prescribes government grants to entities that meet the definition of government grants in PSAK No. 61, “Accounting for Government Grants and Disclosures of Government Assistance”, even if there are no conditions specifically relating to the operating activities of the entity other than the requirement to operate in certain regions or industry sectors.


(6)

Efektif berlaku pada atau setelah tanggal 1 Januari 2012: (lanjutan)

Effective on or after January 1, 2012: (continued)

k. ISAK No. 20, “Pajak penghasilan - Perubahan Dalam Status Pajak Entitas atau Para Pemegang Saham”, membahas bagaimana suatu entitas memperhitungkan konsekuensi pajak kini dan pajak tangguhan karena perubahan dalam status pajaknya atau pemegang sahamnya.

k. ISAK No. 20, “Income Taxes-Changes in the Tax Status of an Entity or its Shareholders”, prescribes how an entity should account for the current and deferred tax consequences of a change in tax status of entities or its shareholders.

Bank sedang mengevaluasi dampak dari Standar yang direvisi tersebut dan belum menentukan dampaknya terhadap laporan keuangannya.

The Bank are presently evaluating and have not yet determined the effects of these revised Standards on their financial statements.

45. PENYELESAIAN LAPORAN KEUANGAN 45. COMPLETION OF FINANCIAL STATEMENTS

Manajemen Bank bertanggung jawab dalam

penyusunan laporan keuangan yang telah

diselesaikan pada tanggal 21 Februari 2011.

The Bank’s management is responsible for the preparation of the financial statements that were completed on February 21, 2011.