Muktamar NU Situbondo diprakarsai oleh para kiai: Mahrus Ali,

24 Buku Sejarah Kebudayaan Islam Indonesia - Jilid 4

1987: MUI Aceh mengeluarkan keputusan tentang mana kesenian

yang boleh mubahdan mana pula yang tidak boleh haram

1987: Ajip beserta Iskandarwassid dan Josef C.D. mempublikasikan

suntingan sembilan judul dangding dari UB Leiden.

1988: Nasidah Ria tampil memenuhi undangan Kerajaan Malaysia pada

peringatan 1 Muharam

1988, 8 Mei: Rhoma Irama membawakan pertama kali lagu Judi di TVRI dalam

acara Kamera Ria setelah ia dicekal selama 11 tahun.

1989: Ajip Rosidi memuat dangding Mustapa dalam Haji Hasan

Mustapa jeung karya-karyana yang memuat enam judul.

1990: Sebuah kelompok Islam menyerbu dan menggagalkan

pementasan-pementasan kesenian tayub di Blora

1992: Sebuah proyek mikroilm naskah-naskah Sulawesi Selatan

berhasil merekam 4049 naskah

1993: Di Kemayoran Jakarta, Bimbo dengan khidmat menyanyikan

lagu Rasul Menyuruh Kita Mencintai Anak Yatim di hadapan sekitar 5.000 anak yatim dan piatu. Kesejukan lagu-lagu kasidah modern ini ibarat menciptakan sebuah ruangan damai, keindahan relijiusitas dan teduhnya ketaatan beragama bagi masyarakat urban yang sedang dihimpit perubahan sosial yang cepat, dislokasi dan disorientasi di tengah-tengah hingar- bingarnya kehidupan sekular dari kebudayaan modern.

1994, Maret: Nasidah Ria memenuhi undangan Haus de Kulturen derWelt

Lembaga Kebudayaan Jerman dalam paket Die Garten des Islam Pameran Kesenian Islam Dunia di Berlin.

1995: Musyawarah Nasional Munas Tarjih di Banda Aceh menghasilkan

keputusan tentang kesenian tradisi lokal yang ditetapkan sebagai mubah

1996: Emha Ainun Nadjib mendirikan kelompok musik kreatif yaitu

Kiayi Kanjeng, berkolaborasi dengan 20 musisi dari berbagai aliran. Kiyai Kanjeng meluncurkan album kaset perdananya Kado Muhammad yang berisi shalawatan dan musikalisasi puisi yang dipersembahkan untuk sosok agung yang sangat dicintainya, Nabi Muhammad SAW. 25 Buku Sejarah Kebudayaan Islam Indonesia - Jilid 4

1996: Nasida Ria tampil pada festival Heimatklange ‘96 ‘Sinbad Travels’

di delapan kota seperti Berlin, Reclinghousen dan Dusseldof, atas undangan Cultural Departement of The Senat of Berlin and Tempodrom, SFB, ORB, European Forum of Worldwide Music Festival

1998, Oktober: Emha dan Kiayi Kanjeng menghadirkan panggung shalawatan

di Gondanglegi Malang, Jawa Timur, pengunjung yang hadir mencapai 50.000 orang.

1998: Emha mengeluarkan album shalawat yaitu Menyorong

Rembulan. Kemudian album Hijrah dari Kegelapan yang memuat sembilan lagu: Ya Allah ya Adhim, Suluk Rosamtuka, Istighfar, Tembang Kematian, Allahu Allahu, Wirid Padhang mBulan, Shalli wa Sallim, Ilir-ilir dan Sidnan Nabi.

1999, Januari : Emha bersama Kyai Kanjeng tampil di 40 kota besar seperti

Jakarta, Bandung, Bogor, Bekasi, Tegal, Brebes, Semarang, Purwokerto, Rembang, Malang, Jombang, Surabaya, Pati dan Tasikmalaya.

2001: Nasidah Ria diundang mengisi Tour Show Silaturrahmi Djarum

76 di 16 Kota Jateng.

2001: Desantara, lembaga swasta yang bermarkas di Depok, Jawa

Barat yang dirintis dan dikembangkan anak-anak pesantren dan฀kaum฀muda฀NU,฀melakukan฀฀halaqah฀di฀beberapa฀provinsi฀ yang melibatkan kiai pesantren, tokoh ormas Islam, akademisi kampus, senimanbudayawan, dan aktivis LSM setempat.

2002, Januari: Sidang Tanwir Muhammadiyah di Bali. Dalam sidang tersebut

diputuskan terkait perlunya dakwah kultural mendampingi dakwah konvensional yang selama ini dikembangkan Muhammdiyah.

2002, Maret

:฀Halaqah฀Tarjih฀II฀Muhammadiyah฀di฀Surakarta.฀Di฀sini฀sejumlah฀ generasi muda Muhammadiyah mencoba menawarkan apa yang฀mereka฀sebut฀sebagai฀“visi฀baru”฀Muhammadiyah฀bahwa฀ seni lokal adalah rahmat, ma’ruf, dan mengandung muatan religius-sosial.

2002, 2-8 Maret: Sebuah pesantren di Ponorogo menyelenggarakan festival

reyog besar-besaran. Festival yang terselenggara di pesantren Arrisalah, Desa Gundik, Slahung, Ponororogo berhasil menarik perhatian banyak pihak karena dalam pertunjukan reyog yang dilakukan, mereka menyesuaikannya dengan tradisi pesantren.