2.1.11 Investasi Swasta
Investasi merupakan pengeluaran-pengeluaran secara keseluruhan yang
mencakup pengeluaran perusahaan untuk membeli bahan bakumaterial, mesin- mesin dan peralatan pabrik serta semua modal lain yang diperlukan dalam proses
produksi. Pengeluaran untuk keperluan bangunan kantor, pabrik tempat tinggal karyawan dan bangunan kontruksi lainnya. Perubahan nilai stok atau barang
cadangan sebagai akibat dari perubahan jumlah dan harga.Deliarnov,1995:80-81 Ada banyak hal pendapat yang dikemukakan oleh berbagai pihak terhadap
pengertian tentang investasi. Secara umum investasi adalah meliputi pertambahan barang-barang dan jasa dalam masyarakat, seperti pertambahan mesin-mesin baru,
pembuatan jalan baru, pembukaan tanah baru dan sebagainya. Investasi juga di artikan sebagai pengeluaran yang dilakukan oleh pengusaha untuk membeli
barang-barang modal dan membina industri-industri. Dalam perhitungan pendapatan nasional dan statistik, investasi meliputi
hal yang lebih luas lagi. Dalam perhitungan pendapatan nasional investasi meliputi hal-hal: Seluruh nilai pembelian pengusaha atas barang-barag modal dan
pembelanjaan untuk mendirikan industri-industri, pengeluaran masyarakat untuk mendirikan rumah-rumah dan tempat tinggal, pertambahan dalam nilai stok
barang-barang berupa bahan mentah, barang yang belum selesai di proses dan barang jadi. sukirno, 1994 : 91
Sementara itu Dj. A Simarmata dalam bukunya mendefinisikan investasi yang lebih luas yang dikaitkan dengan perkembangan pasar modal sekarang
yakni: Investasi adalah setiap kegiatan yang hendak menanamkan uang dengan aman.
Universitas Sumatera Utara
Secara umum terdapat dua jenis investasi, yaitu : 1. Investasi yang terdorong induced Invesment, yaitu investasi yang tidak
diadakan akibat adanya pertambahan permintaan, penambahan permintaan yang di akibatkan pertambahan pendapatan. Jelasnya apabila pendapatan
bertambah, maka tambahan permintaan akan digunakan untuk konsumsi pada dasarnya adalah tambahan permintaan. Sudah pasti apabila ada tambahan
permintaan, maka akan mendorong berdirinya pabrik baru atau memperluas pabrik lama untuk dapat memenuhi tambahan permintaan tersebut.
2. Investasi otonom OutonomouInvesment, yaitu investasi yang dilaksanakan atau diadakan secara bebas, artinya investasi yang diadakan bukan karena
pertambahan permintaan efektif, tetapi justru untuk menciptakan atau menaikan permintaan efektif. Besarnya investasi otonom tidak tergantung
kepada besar kecilnya pendapatan nasional atau daerah. Investasi otonom berarti pembentukan modal yang tidak di pengaruhioleh pendapatan nasional.
Dengan kata lain, tinggi rendahnya pendapatan nasional tidak menentukan jumlah investasi yang dilakukan oleh perusahaan-perusahaan.Sukirno,op.cit
2004:108 Teori Investasi adalah teori permintaan modal. Investasi adalah arus
pengeluaran yang menambah stok modal fisik atau dengan kata lain investasi adalah jumlah yang dibelanjakan sektor usaha untuk menambah stok modal dalam
periode tertentu. Investasi biasanya menempati proporsi yang relatif sedikit dari permintaan agregat, akan tetapi fluktuasi investasi menempati sebagian besar
pergerakan siklus bisnis dan PDB. Salah satu alasan mengapa negara-negara dengan pertumbuhan tinggi mereka mencurahkan bagian substansial dari output
Universitas Sumatera Utara
mereka ke dalam investasi. Bank Indonesia dan Badan Pusat Statistik mengartikan investasi sebagai suatu kegiatan penanaman modal pada berbagai kegiatan
ekonomi dengan harapan untuk memperoleh keuntungan benefit pada masa- masa yang akan datang Dombush, 2004.
Investasi merupakan unsur PDB yang paling sering berubah. Ada tiga bentuk pengeluaran investasi yaitu investasi tetap bisnis, investasi tetap
residensial, dan investasi persediaan. Investasi tetap bisnis adalah pembelian pabrik dan peralatan baru oleh perusahaan, investasi residensial adalah pembelian
rumah baru oleh rumah tangga dan tuan tanah. Investasi persediaan adalah peningkatan dalam persediaan barang perusahaan. Selain ini, investasi dapat
dibedakan atas investasi finansial dan investasi non-finansial lebih ditujukan kepada investasi dalam bentuk pemilikan instrumen finansial seperti penyertaan,
pemilikan saham, obligasi, dan sejenisnya. Sedangkan investasi non-finansial dalam bentuk investasi fisik kapital dan barang modal, termasuk pula Inventori
Mankiw, 2003.. Kegiatan investasi memungkinkan suatu masyarakat terus-menerus
meningkatkan kegiatan ekonomi dan kesempatan kerja, meningkatkan kesempatan kerja, meningkatan pendapatan nasional dan meningkatkan taraf
kemakmuran masyarakat. Peranan ini bersumber dari tiga fungsi penting dari kegiatan investasi, yakni, investasi merupakan salah satu komponen dari
pengeluaran agregat sehingga kenaikan investasi akan meningkatkan permintaan agregat pendapatan nasional serta kesempatan kerja, pertambahan barang modal
sebagai akibat investasi akan menambah kapasitas produksi, dan investasi selalu diikuti oleh perkembangan teknologi Sukirno, 2000.
Universitas Sumatera Utara
Dalam model pertumbuhan endogen dikatakan bahwa hasil investasi akan semakin tinggi bila produksi agregat di suatu negara semakin besar. Dengan
diasumsikan bahwa investasi swasta dan publik di bidang sumberdaya atau modal manusia dapat menciptakan ekonomi eksternal ekternalitas positif dan memacu
produktivitas yang mampu mengimbangi kecenderungan ilmiah penurunan skala hasil. Meskipun teknologi tetap diakui memainkan peranan yang sangat penting,
namun model pertumbuhan endogen menyatakan bahwa teknologi tersebut tidak perlu ditonjolkan untuk menjelaskan proses terciptanya perekonomian jangka
panjang. Implikasi yang menarik dari teori ini adalah mampu menjelaskan potensi
keuntungan dari investasi komplementer complementary investment dalam modal atau sumber daya manusia, sarana dan prasarana infrastruktur atau kegiatan
penelitian. Mengingat investasi komplementer akan menghasilkan manfaat personal maupun sosial, maka pemerintah berpeluang untuk memperbaiki
efesiensi alokasi sumberdaya domestik dengan cara menyediakan berbagai macam barang publik sarana infrastruktur atau aktif mendorong investasi swasta dalam
industri padat teknologi dimana sumber daya manusia diakumulasikannya. Dengan demikian model ini menganjurkan keikutsertaan pemerintah secara aktif
dalam pengelolaan investasi baik langsung maupun tidak langsung. Investasi swasta di Indonesia dijamin keberadaannya sejak dikeluarkannya
Undang-undang No. 1 tahun 1967 Penanaman Modal Asing PMA dan Undang- undang no.12 Tahun 1970 tentang Penanaman Modal Dalam Negeri PMDN.
Berdasarkan sumber dan kepemilikan modal, maka investasi swasta dibagi menjadi penanaman modal dalam negeri dan asing.
Universitas Sumatera Utara
Dengan semakin besarnya investasi pemerintah pada barang publik maka diharapkan akan mendorong pertumbuhan sektor pertumbuhan sektor swasta dan
rumah tangga dalam mengalokasikan sumber daya yang ada di suatu daerah. Hal ini pada akhirnya akan menyebabkan makin meningkatnya PDRB.
2.1.12 Pengaruh Investasi dalam Perekonomian