Tatakelola, Pendanaan, Fasilitas dan Infra- struktur
Rencana Strategis IPB Tahun 2014-2018
Bab II: ANALISIS LINGKUNGAN STRATEGIS
2-19
iii Dana abadi endowment fund. Sistem pelaksanaan anggaran dana masyarakat
permintaan, penggunaan, pertanggungjawaban, pelaporan sudah mulai menggunakan program
aplikasi akuntansi, sehingga keandalan dan tingkat akurasi data keuangan dalam laporan keuangan
sudah memadai. Dalam upaya meningkatkan tata kelola keuangan, IPB untuk pertama kali meng-
undang Kantor Akuntan Publik Independen untuk melakukan pemeriksaan menyeluruh atas laporan
keuangan. Dalam tiga tahun terakhir opini Kantor Akuntan Publik atas laporan keuangan tersebut
memperoleh wajar tanpa pengecualian WTP. Selain itu dana untuk menjaga keberlanjutan
penyelenggaraan pendidikan likuiditasnya cukup tinggi. Sistem pendanaan dari tiga funding system
yang telah dilaksanakan dikembangkan dengan menganut paradigma baru otonomi dan
akuntabilitas serta azas-azas korporasi. Dengan paradigma ini pengelolaan pendanaan, khususnya
untuk jenis dana masyarakat didesentralisasi, unit kerja melakukan perencanaan, menyusun
program, menyusun anggaran dan melaksanakan anggaran serta melakukan corrective action dari
ketiga funding system tersebut. Kantor pusat IPB melakukan fungsi akuntansi yang tersentralisasi,
monitoring, evaluasi dan audit serta mengkonsen- trasikan dana. Unit kerja tidak dapat menerima
dana dari pihak luar, melainkan harus melalui rekening rektor. Sesuai dengan karakternya, pe-
ngelolaan dana APBN masih dilakukan menurut ketentuan APBN. Pengelolaan seluruh sistem pen-
danaan termasuk dana masyarakat merujuk pada UU Keuangan Negara No 172003 dan UU Perben-
daharaan No 12004. Pengelolaan dan peman- faatan dari sumber pendanaan dari APBN diopti-
malkan untuk investasi sarana, prasarana, peralat- an dan mesin-mesin untuk penyelenggaran Tri-
dharma Perguruan Tinggi yang memadai, sedang- kan dari sumber masyarakat diprioritaskan untuk
penyelenggaraan program-program akademik dan biaya operasional manajemen.
Untuk fasilitas dan infrastruktur IPB telah dilakukan perbaikan pengelolaan dan pembangunan sarana
perkuliahan dan laboratorium termasuk peralatan dan mesin untuk riset dan praktikum mahasiswa,
dan upaya efisiensi dan optimalisasi penggunaan ruangan. Pemisahan kekayaan institut dari APBN
sebagai kekayaan awal IPB berdasarkan Kepu- tusan Menteri Keuangan No 098KMK.062006.
Penerbitan Rencana Induk Pemanfaatan Aset melalui Tap MWA No.21MWA-IPB2003 yang
merupakan bagian dari Rencana Induk IPB 2025. Atas dasar Tap MWA tersebut IPB melakukan
peningkatan efisiensi total penggunaan sumber- daya. Pembangunan sarana fisik terutama
berkaitan dengan upaya menjadikan Kampus IPB Darmaga sebagai tempat penyelenggaraan
Rencana Strategis IPB Tahun 2014-2018
Bab II: ANALISIS LINGKUNGAN STRATEGIS
2-20
akademik untuk program pendidikan sarjana, magister, dan doktor termasuk program diploma
yang dipusatkan di Kampus Cilibende.
Pengelolaan fasilitas dan infrastruktur IPB terus menerus dilakukan perbaikan, namun masih
banyak hal yang perlu ditindaklanjuti, terutama pengelolaan air bersih, gas alam, listrik, transport-
tasi komuter dalam kampus yang aman, nyaman dan tepat waktu, kebersihan toilet serta kebersihan
dan keindahan lingkungan. Pencanangan pembangunan kampus IPB Darmaga tahap ketiga
diikuti dengan penataan master plan dan relokasi serta tambahan fasilitas yang sangat penting, baik
untuk akses penyelenggaran akademik, area publik, penataan kembali drainase, dan tata alir
transportasi, taman, dan lingkungan hijau. Untuk kepentingan teaching farm diantaranya dibangun
fasilitas peternakan modern dengan sistem tertutup closed house system, laboratorium primata,
common classroom dan laboratorium ilmu-ilmu dasar, dan tambahan gedung perkuliahan lainnya.
Selain itu, untuk pengutaan ekspose dan visibilitas IPB melalui seminar atau workshop, IPB memiliki
fasilitas IPB international convention center dan IPB convention hotel yang letaknya sangat
strategis di Kota Bogor.