PEMERINTAH KOTA TEBING TINGGI TAHUN 2012
Bencana lain yang kadang terjadi di Kota Tebing Tinggi adalah kebakaran. Data statistik untuk peristiwa kebakaran, baik kebakaran tunggal maupun kebakaran
massal di Kota Tebing Tinggi selama periode 2006-2010 di daerah permukiman di pusat kota cukup tinggi.
Secara umum faktor utama penyebab terjadinya bencana kebakaran adalah listrik, kompor, lampu, rokok, obat nyamuk dan lain-lain sebagai
kelalaian ataupun hal-hal yang tidak dapat diperkirakan. Tantangan penanggulangan kejadian kebakaran adalah prasarana dan sarana pemadam kebakaran yang relatif
masih terbatas, dan struktur bangunan dan jaringan jalan yang padat sehingga mempersulit jangkauan ke lokasi kebakaran secara tepat waktu.
2.1.1.4. Demografi
a. Jumlah Penduduk
Berdasarkan Data BPS Kota Tebing Tinggi tahun 2010, jumlah penduduk kota Tebing Tinggi adalah 145.248 jiwa dengan jumlah rumah tangga sebanyak 32.807
rumah tangga. Sedangkan berdasarkan Rasio jenis kelamin penduduk Kota Tebing Tinggi maka
jumlah penduduk laki-laki lebih sedikit dari jumlah perempuan. Pada tahun 2010 jumlah penduduk laki-laki sebanyak 71.892 jiwa 49.49 persen dan perempuan
73.356 50.51 persen. Dan rasio jenis kelamin Sex Ratio penduduk Kota Tebing Tinggi sebesar 98 persen, yang berarti hanya ada 98 orang laki-laki dalam 100
penduduk perempuan. Sebagian besar penduduk Kota Tebing Tinggi berdomisili di Kecamatan Padang Hilir 22,77 persen, Kecamatan Tebing Tinggi Kota
21,60 persen, Kecamatan Rambutan 20,69 persen, Kecamatan Padang Hulu 18,39 persen, dan Kecamatan Bajenis 16,55 persen.
b. Laju Pertumbuhan Penduduk
Dari data BPS Kota Tebing Tinggi Tahun 2010 dalam Kota Tebing Tinggi Dalam Angka 2011, maka laju pertumbuhan penduduk Kota Tebing Tinggi Tahun
2000-2010 sebesar 1,62 persen.
c. Sebaran Penduduk
Menurut Data BPS Kota Tebing Tinggi Tahun 2010 dengan luas wilayah Kota Tebing Tinggi yang hanya 38.438 km
2
maka tingkat kepadatan penduduk Kota Tebing Tinggi mencapai 3.78 jiwa km
2
.
d. Komposisi Penduduk
Berdasarkan data BPS Kota Tebing Tinggi dalam Indikator Kesehatan Rakyat Kota Tebing Tinggi Tahun 2011 dimana dari jumlah penduduk menurut umur, persentase
penduduk usia produktif ada 65,50 persen.
BAB- II 4
PEMERINTAH KOTA TEBING TINGGI TAHUN 2012
2.1.2. Aspek Kesejahteraan Masyarakat
2.1.2.1. Fokus Kesejahteraan dan Pemerataan Ekonomi Aspek kesejahteraan masyarakat berdasarkan fokus kesejahteraan antara lain dapat
dilihat dari angka pertumbuhan PDRB, Inflasi, PDRB perkapita, disparitas pendapatan masyarakat dan persentase penduduk yang berada diatas garis
kemiskinan. Secara umum dapat diungkapkan sebagai berikut :
a. Pertumbuhan PDRB
Hasil analisis pertumbuhan PDRB, dapat disajikan dalam contoh tabel, sebagai berikut:
Tabel – 2.1 Nilai dan Kontribusi Sektor dalam PDRB Tahun 2007 s.d 2010
Atas Dasar Harga Konstan Tahun 2012
Pemerintah Kota Tebing Tinggi
NO Sektor
2010 2011
2012 2013
Rp Rp
Rp Rp
Rp Rp
1 Pertanian
18.183,77 1.60
19,274 1.56
20 ,450
1.56 21.867
1.56 2
Pertambangan dan Penggalian
992,88 0.08
1,053 0.09
1 ,117
0.09 1.194
0.09 3
Industri Pengolahan 167.818,61
19.67 178,05
7 14.39
18 8,919
14.3 9
202.01 1
14.4 4
Listrik,Gas dan Air bersih
4.790,99 0.49
5,082 0.41
5 ,392
0.41 5.765
0.41 5
Bangunan 99.153,85
9.90 105,20
3 8.50
11 1,620
8.50 119.35
5 8,5
6 Perdagangan, Hotel
dan Restoran 298.899,57
22.55 317,13
6 25.64
33 6,481
25.6 4
359.79 9
25.6 7
Pengangkutan dan Komunikasi
205.82,46 14.43
218,37 8
17.65 23
1,699 17.6
5 247.75
5 17.7
8 Keuangan, sewa, dan
Jasa Perusahaan 111.654,18
12.01 118,46
6 9.58
12 5,693
9.58 134.40
3 9.58
9 Jasa-jasa
258.609,58 19.28
274,38 7
22.18 29
1,125 22.1
8 311.29
9 22.2
PDRB 1.165.932,88 100,00
1, 237,05
4 100.10
1,31 2,514
100. 19
1.403.4 71
100.0
Catatan : Angka Sementara Sumber Data : Data BPS Kota Tebing Tinggi Tahun 2010 dan Data Proyeksi PDRB Atas Dasar
Harga Konstan dimana struktur ekonominya tetap didominasi oleh sektor
Perdagangan, Hotel, Restoran; Jasa-jasa ; Pengangkutan Komunikasi ; Industri Pengolahan; Keuangan, sewa, Jasa Perusahaan; Bangunan; Pertanian; Listrik,Gas,
Air bersih serta Pertambangan Penggalian.
BAB- II 5
PEMERINTAH KOTA TEBING TINGGI TAHUN 2012
Dari tabel 2.5 diatas diperoleh gambaran bahwa secara umum struktur ekonomi pembentuk PDRB Kota Tebing Tinggi atas dasar harga konstan didominasi oleh sektor
Perdagangan, Hotel dan Restoran; Jasa-jasa; Pengangkutan dan Komunikasi; Industri
Pengolahan; Keuangan, sewa dan Jasa. Perusahaan;
Bangunan
;
Pertanian
;
Listrik,Gas dan Air bersih
; dan
Pertambangan dan Penggalian.
Tabel : 2.2
Nilai dan Kontribusi Sektor dalam PDRB Tahun 2007 s.d 2010 Atas Dasar Harga Berlaku
Pemerintah Kota Tebing Tinggi
NO Sektor
2010 2011
2012 2013
Rp Rp
Rp Rp
Rp Rp
1 Pertanian
36.753.34 1.56
41,347 1.60
46,309. 18
1.59 49.518
1.59 2
Pertambangan dan Penggalian
1.732.82 0.09
1,941 0.08
2,173. 65
0.07 2.324
0.07 3
Industri Pengolahan
451.399.16 14.39
5 07,824
19.67 568,762.
63 19.76
608.177 19.76
4 Listrik,Gas dan
Air bersih 11.307.43
0.41 12,721
0.49 14,247.
35 0.49
15.234 0.49
5 Bangunan
227.141.64 8.50
2 55,534
9.90 286,198.
31 9.94
306.031 9.94
6 Perdagangan,
Hotel dan Restoran
517.438.37 25.64
5 82,118
22.55 651,971.
99 22.65
697.153 22.65
7 Pengangkutan dan
Komunikasi 331.245.15
17.65 3
72,651 14.43
417,368. 66
14.50 446.292
14.50 8
Keuangan, sewa, dan Jasa
Perusahaan 275.551.58
9.58 3
09,995 12.01
347,194. 80
12.06 371.255
12.06 9
Jasa-jasa 442.397.97
22.18 4
97,697 19.28
557,421. 14
19.36 596.050
19.36 PDRB
2.294.967.45 100.00 2,581,837.
00 100.45
2,904,567. 00 100.89 3.105.853
100.89
Catatan : Angka Sementara Sumber Data : Data BPS Kota Tebing Tinggi Tahun 2010 dan Data Proyeksi PDRB Atas Dasar
Harga Berlaku dimana struktur ekonominya tetap didominasi oleh sektor
Perdagangan, Hotel, Restoran; Industri Pengolahan; Jasa-jasa ; Pengangkutan Komunikasi; Keuangan, sewa, Jasa Perusahaan; Bangunan; Pertanian; Listrik,Gas dan
Air bersih serta Pertambangan Penggalian.
Berdasarkan tabel 2.6 diatas struktur PDRB atas dasar harga berlaku Tahun 2010 terlihat struktur ekonominya didominasi oleh sektor
Perdagangan, Hotel, Restoran; Industri Pengolahan; Jasa-jasa ; Pengangkutan Komunikasi; Keuangan, sewa, Jasa Perusahaan; Bangunan; Pertanian; Listrik,Gas, dan
Air bersih serta Pertambangan Penggalian.
BAB- II 6
PEMERINTAH KOTA TEBING TINGGI TAHUN 2012
Tabel – 2.3 Perkembangan Kontribusi Sektor dalam PDRB Tahun 2007. s.d 2011
Atas Dasar Harga Berlaku Hb dan Harga Konstan Hk
Pemerintah Kota Tebing Tinggi
NO Sektor
2007 2008
2009 2010
2011 Hb
Hk Hb
Hk Hb
Hk Hb
Hk Hb
Hk 1
Pertanian -6.30
1.78 -
5.29 1.69
- 2.46
1.63 -
1.61 1.56
1.60 1.56
2 Pertambangan
Penggalian -2.37
0.09 -
0.59 0.09
1.82 0.09
- 1.02
0.09
0.08 0.09
3 Industri
Pengolahan 3.52
14.80 2.80
14.63 -
0.22 14.43
0.34 14.39
19.67 14.3
9
4 Listrik,Gas,
Air bersih -
10.01 0.43
- 6.57
0.42 -
4.66 0.41
- 4.54
0.41
0.49 0.41
5 Bangunan
2.19 8.29
2.85 8.39
4.15 8.50
4.77 8.50
9.90 8.50
6 Perdagangan,
Hotel, Restoran
2.33 24.89
1.95 25.41
- 1.48
25.46 0.11
25.64
22.55 25.6
4
7 Pengangkutan
Komunikasi -6.19
17.25 -
4.92 17.33
- 2.55
17.45 -
3.21 17.65
14.43 17.6
5
8 Keuangan,
sewa, Jasa Perusah.
2.94 9.64
- 0.49
9.72 0.01
9.72 -
0.79 9.58
12.01 9.58
9 Jasa-jasa
-2.31 22.84
- 1.27
22.32 2.45
22.31 0.43
22.18
19.28 22.1
8
PDRB 0.00
100.00 0.00
100.00 0.00
100.00 0.00
100.00
100.45 100.
10
Catatan : Angka Sementara
Sumber Data : Data BPS Kota Tebing Tinggi Tahun 2010 dan Data Proyeksi Perkembangan Kontribusi Sektor dalam PDRB Tahun 2007. s.d 2011Atas Dasar Harga
Berlaku Hb dan Harga Konstan Hk Pemerintah Kota Tebing Tinggi.
Dapat digambarkan bahwa perkembangan perhitungan sektoral khususnya dari sumbangan terhadap PDRB terlihat bahwa Kota Tebing Tinggi memiliki sektor
Perdagangan, Hotel, Restoran ; sekor jasa ; Pengangkutan dan Komunikasi, serta Industri Pengolahan sangat tinggi dibandingkan dengan sektor lainnya, dan yang paling
terkecil sumbangan sektor terhadap PDRB baik dari harga berlaku maupun harga konstan adalah sektor Pertambangan dan Penggalian.
BAB- II 7
PEMERINTAH KOTA TEBING TINGGI TAHUN 2012
Tabel – 2.4 Pertumbuhan Kontribusi Sektor dan PDRB Atas Dasar Harga Berlaku Hb
dan Harga Konstan Hk Tahun 2007, Tahun 2008; Tahun 2009; dan Tahun 2010
Pemerintah Kota Tebing Tinggi
NO Sektor
Pertumbuhan 2007
Pertumbuhan 2008
Pertumbuhan 2009
Pertumbuhan 2010
Hb Hk
Hb Hk
Hb Hk
Hb Hk
1 Pertanian
6.52 -6.69
7.27 -5.15
8.73 -3.40
11.07 -4.26
2 Pertambangan
Penggalian 10.99
-1.82 12.60
-1.51 13.50
-0.78 11.74
-1.28 3
Industri Pengolahan 17.68
-1.55 16.44
-1.14 11.23
-1.37 13.27
-0.27 4
Listrik,Gas, Air bersih 2.30
-5.26 5.82
-2.43 6.29
-2.22 7.76
-0.72 5
Bangunan 16.17
1.11 16.48
1.23 16.11
1.37 18.27
0.04 6
Perdagangan, Hotel, Restoran
16.33 1.26
15.47 2.12
9.83 0.17
13.01 0.70
7 Pengangkutan
Komunikasi 0.84
-0.30 7.68
0.45 8.63
0.71 9.26
1.17 8
Keuangan, sewa, Jasa Perusah.
17.02 5.56
12.71 0.84
11.49 0.00
11.99 -1.49
9 Jasa-jasa
11.06 -2.02
11.82 -2.26
14.20 -0.06
13.37 -0.57
PDRB 13.68
000 13.26
0.00 11.48
0.00 12.89
0.00
Sumber : BPS Kota Tebing Tinggi 2010 data diolah
Dapat digambarkan bahwa pertumbuhan Kontribusi Sektor dan PDRB Atas Dasar Harga Berlaku Hb dan Harga Konstan Hk dari Tahun 2007 dan 2010, terlihat dari Harga Berlaku bahwa Kota
Tebing Tinggi memiliki sektor Bangunan lebih tinggi, hal ini ditunjukkan dengan banyaknya investor yang bergerak dibidang proverty misalnya pembangunan perumahan. Kemudian diikuti
dengan sektor jasa, sektor, sektor industri pengolahan, Sektor Perdagangan, Hotel, Restoran dan sektor lainnya. Sedangkan pertumbuhan berdasarkan harga konstan terlihat bahwa sektor
Pengangkutan dan Komunikasi lebih Tinggi dibandingkan dengan sektor lainnya seperti sector Industri Pengolahan; Jasa; Listrik,Gas, Air bersih; dan sektor lainnya. Hal ini dikarenakan
hal ini sebagai akibat dari terjadinya krisis ekonomi global pada tahun 2008 dan 2009, serta
kurangnya pasokan energi listrik sebagai dampak dari tidak adanya pembangunan pembangkit listrik untuk mensuplai kebutuhan energi di Kota Tebing Tinggi.
BAB- II 8
PEMERINTAH KOTA TEBING TINGGI TAHUN 2012
Tabel- 2.5 Perkembangan PDRB ProvinsiKabupatenKota Tahun 2006 s.d 2010
Atas Dasar Harga Konstan dan Harga Berlaku Milyar Rupiah
No KabupatenKota
PDRB 2007
2008 2009
HB HK
HB HK
HB HK
Kabupaten 1.
Nias 3 181,871
1 738,560 865,141
441,569 982,253
468,225 2.
Mandailing Natal 2 603,792
1 685,696 3 012,042
1 794,258 3 502,980
1 909,226 3.
Tapanuli Selatan 2 351,501
1 554,560 2 558,434
1 631,791 2 761,514
1 697,914 4.
Tapanuli Tengah 1 616,001
1 000,474 1 796,326
1 062,313 1 987,160
1 122,907 5.
Tapanuli Utara 2 729,500
1 377,745 3 126,117
1 456,881 3 392,626
1 529,396 6.
Toba Samosir 2 414,620
1 501,684 2 744,392
1 585,967 3 056,049
1 669,356 7.
Labuhan Batu 5 257,085
2 792,160 6 077,301
2 957,401 6 658,794
3 101,701 8.
Asahan 8 227,045
4 670,899 9 505,603
4 905,418 10 435,935
5 134,419 9.
Simalungun 7 647,486
4 823,349 8 412,295
5 049,397 9 221,621
5 285,269 10.
Dairi 2 860,205
1 789,802 3 116,742
1 864,538 3 392,997
1 952,586 11.
Karo 4 483,324
2 869,737 5 058,679
30 19,388 5 646,544
3 175,599 12.
Deli Serdang 26 041,988
12 264,029 30 116,831
12 994,129 34 172,480
13 698,059 13.
Langkat 11 455,319
6 178,019 13 243,635
6 491,755 14 786,580
6 817,320 14.
Nias Selatan 1 692,400
1 090,666 1 854,542
1 136,549 2 031,682
1 182,898 15.
Humbang Hasundutan 1 727,279
856,381 1 983,027
906,356 2 189,647
954,552 16.
Pakpak Barat 231,069
137,831 258,923
145,915 290,299
154,419 17.
Samosir 1 287,458
908,458 1 392,282
9 532,851 1 519,319
1 002,459 18.
Serdang Bedagai 6 429,010
3 814,434 7 472,749
4 047,771 8 490,357
4 287,253 19.
Batu Bara 11 463,160
6 486,778 13 191,958
6 774,665 14 517,227
7 063,219 20.
Padang Lawas Utara 1 154,426
659,752 1 271,658
692,685 1 424,469
732,284 21.
Padang Lawas 1 105,758
645,094 1 214,722
675,997 1 349,482
710,757 22.
Labuhan Batu Selatan 4 246,643
2 409,247 4 953,963
2 558,627 5 472,191
2 685,094 23.
Labuhan Batu Utara 4 816,746
2 678,222 5 625,529
2 842,977 6 284,978
2 993,328 24.
Nias Utara -
- 862,341
430,775 998,844
459,590 25.
Nias Barat -
- 444,010
225,888 506,339
239,259
Kota 26.
Sibolga 1 075,261
623,780 1 235,093
660,274 1 361,122
697,916 27.
Tanjung Balai 229,502
1 229,074 2 480,130
1 278,149 2 754,807
1 331,005 28.
Pematang Siantar 3 094,890
1 729,336 3 464,686
1 828,230 3 746,216
1 926,299 29.
Tebing Tinggi 1 610,172
978,411 1 823,672
1 037,465 2 032,877
1 099,239 30.
Medan 55 455,585
29 352,924 65 316,256
31 373,951 72 666,893
33 430,687 31.
Binjai 3 311,301
1705,073 3 815,248
1 799,485 4 312,459
1 902,998 32.
Padang Sidempuan 1 511,816
787,904 1 744,259
835,919 1 899,012
884,255 33.
Gunung Sitoli -
- 1 495,456
756,845 1 775,104
813,260
Provinsi Sumatera Utara 183 312,211
100 340,079 211 534,156
106 217,188 235 620,869
112 112,756
Sumber : Tebing Tinggi Dalam Angka 2010
Untuk perkembangan PDRB Atas Dasar Harga Berlaku dan Konstan tingkat KabupatenKota dari tahun 2007 sampai dengan tahun 2009 terlihat bahwa Kota Medan masih merupakan
daerah yang memiliki angka PDRB tertinggi di Sumatera Utara dimana tahun 2009 Kota Medan memberikan sumbangan terhadap PDRB Sumatera Utara ADHB terbesar
dibandingkan Kota Tebing Tinggi yang hanya memberikan sumbangan PDRB sebesar Rp. 1.099.239.- dan yang paling terkecil memberikan sumbangan PDRB Sumatera Utara di
tingkat Kota adalah Kota Sibolga.
b. PDRB per kapita