PEMERINTAH KOTA TEBING TINGGI TAHUN 2012
Kondisi dan Status di atas diperoleh bahwa panjang jalan yang dapat dilalui kendaraan roda 4 yaitu sepanjang 259,42 km.
c. Rumah Tangga Pengguna Air Bersih Tabel : 2.32
Persentase Rumah Tangga di kota Tebing Tinggi Menurut Sumber Air Minum Tahun 2009
No. Sumber Air 2009
1. Ledeng Air dalam kemasan
24,49 2.
Pompa 59,39
3. Sumur Terlindung
13,98 4.
Sumur Tak Terlindung 1,48
5. Mata Air Terlindung
0,16 6.
Mata Air Tak Terlindung 0,33
7. Air Sungai
0,16 8.
Air Hujan 0,00
Sumber : Susenas, 2009 Dari data Persentase Rumah Tangga di Kota Tebing Tinggi menurut Sumber Air
Minum di atas terlihat bahwa penduduk di Kota Tebing Tinggi masih dominan menggunakan sumber air pompa yaitu sebesar 59,39 .
d. Rumah Tangga Pengguna Listrik
Fasilitas perumahan yang digunakan oleh rumah tangga adalah mencerminkan tingkat kesehatan dan lingkungannya. Dari data yang ada, dapat kita lihat
bahwa di Kota tebing Tinggi masih ada rumah tangga yang menggunakan penerangan bukan listrik walaupun persentasenya sangat kecil yakni sekitar
1,32 di tahun 2009.
Tabel : 2.33 Persentase Rumah Tangga di kota Tebing Tinggi
Menurut Sumber Penerangan Tahun 2009 Sumber Penerangan
2009 1. Listrik PLN
98,68 2. AladinPetromak
0,66 3. PelitaSentirObor
0,49 4. Lainnya
0,16 Sumber : Susenas, 2009
e. Rumah Tangga Bersanitasi Tabel : 2.34
Persentase Rumah Tangga di Kota Tebing Tinggi Menurut Kepemilikan Fasilitas Tempat Buang Air Besar Tahun 2009
No. Kepemilikan Kloset
Tahun 2009 1.
Sendiri 84,36
Bab II- 27
PEMERINTAH KOTA TEBING TINGGI TAHUN 2012
2. Bersama
11,36 3.
Umum 1,15
4. Lainnya
3,13 Sumber : Susenas 2009
Menurut Susenas 2009, kepemilikan fasilitas tempat buang air besar terbanyak adalah sendiri, sebesar 84,36. Kemudian yang bersama sebanyak 11,36 ,
sementara yang umum dan lainnya ada 4,28 . Dari data tersebut, hampir keseluruhan rumah tangga di Kota Tebing Tinggi telah memiliki fasilitas
sendiri.
f. Lingkungan Pemukiman Kumuh Tabel : 2.35
Persentase Kawasan Kumuh di Kota Tebing Tinggi Tahun 2009
No. Kecamatan
Kelurahan Luas
Wilayah km2
Jumlah Penduduk
jiwa Jumlah
Rumah Tangga
kk 1.
Padang Hulu 1. Bandarsono
2. Persiakan 1,40
0,90 5325
5589 956
1310 2.
Tebing Tinggi Kota
1. Mandailing 2.Bandar Utama
0,24 0,98
3210 5617
874 1368
3. Rambutan
1.Sri Padang 2.Tg. Marulak
Hilir 0,61
0,65 4416
3615 1083
989 4.
Bajenis 1. Bandar Sakti
0,78 5005
1191 Sumber : SK Walikota No. 460036 Tahun 2010
Data di atas menunjukkan bahwa dari 5 kecamatan yang ada di Kota Tebing Tinggi hanya 1 Kecamatan yang tidak termasuk dalam Kawasan Kumuh yaitu
Kecamatan Padang Hilir.
3.1.5. Perumahan
Luas lantai,jenis lantai, jenis dinding dan atap rumah dapat dijadikan sebagai indikator untuk mengukur tingkat kesejahteraan masyarakat karena merupakan
aspek yang dapat menggambarkan keadaan suatu tempat tinggal. Berikut adalah tabel yang menunjukkan persentase rumah tangga menurut luas lantai, jenis
lantai, jenis dinding dan atap rumah di Kota Tebing Tinggi berdasarkan data Susenas tahun 2009.
Tabel : 2.36
Bab II- 28
PEMERINTAH KOTA TEBING TINGGI TAHUN 2012
Persentase Rumah Tangga menurut luas lantai di Kota Tebing Tinggi Tahun 2009
No Luas Lantai m2 Tahun 2009
1 20
1,15 2
20 – 49 23,20
3 50 – 99
53,46 4
100 – 149 15,94
5 150
6,25 Sumber data : Susenas tahun 2009
Dari data diatas jumlah yang paling dominan adalah rumah tangga yang menempati rumah dengan luas lantai antara 50 – 99 m2 yaitu sebesar 53,46 .
Sedangkan untuk luas lantai antara 100 – 149 m2 persentasenya sebesar 15,94 .
Tabel : 2.37 Persentase Rumah Tangga menurut jenis lantai di Kota Tebing Tinggi
Tahun 2009
No Jenis Lantai Tahun 2009
1 Bukan Tanah
98,52 2
Tanah 1,48
Sumber data : Susenas tahun 2009 Dari data diatas persentase rumah penduduk yang memiliki lantai bukan tanah sudah
lebih tinggi dari data rumah penduduk yang menggunakan lantai tanah yaitu sebesar 98,52
Tabel : 2.38 Persentase Rumah Tangga menurut jenis dinding rumah di Kota Tebing Tinggi
Tahun 2009
No Jenis Dinding Tahun 2009
1 Tembok
68,74 2
Bukan Tembok 31,26
Sumber data : Susenas tahun 2009 Dari data diatas persentase rumah penduduk yang menggunakan tembok lebih tinggi dari
rumah yang tidak menggunakan tembok yaitu sebesar 68,74 .
Tabel : 2.39
Bab II- 29
PEMERINTAH KOTA TEBING TINGGI TAHUN 2012
Persentase Rumah Tangga menurut jenis Atap rumah di Kota Tebing Tinggi Tahun 2009
No Jenis Atap Tahun 2009
1 Beton
3,79 2
Genteng 0,33
3 Sirap
0,16 4
Seng 92,10
5 Asbes
1,32 6
Ijuk daun 2,30
Sumber data : Susenas tahun 2009 Dari data diatas persentase rumah penduduk yang paling banyak menggunakan atap
seng yaitu sebesar 92,10 .
3.1.6 Penataan Ruang
Hal – hal kegiatan yang dilaksanakan dalam Program Pemanfaatan ruang yaitu Survei, Pendataan dan Pemetaan Kota Tebing Tinggi yang menghasilkan survei
dan pemetaan Kota Tebing Tinggi.
3.1.7 Perhubungan a. Jumlah Uji KIR Angkutan Umum
Tabel di bawah ini menunjukkan persentase uji KIR Angkutan Umum di Kota Tebing Tinggi tahun 2008 dan 2009. Dari data tersebut sepeda motor memiliki
jumlah terbesar di tahun 2009 yaitu 64.485.
Tabel : 2.40 Uji KIR Kendaraan Umum di Kota Tebing Tinggi Tahun 2008 dan 2009
Tahun Mobil
Penumpang Bus
Mobil Truk Sepeda
Motor Jumlah
2008 3790
50 2944
44999 51783
2009 3615
397 3901
64485 72398
Sumber data : Dinas Perhubungan Kota Tebing Tinggi, 2011
b. Kepemilikan KIR Angkutan Umum Tabel : 2.41
Kepemilikan KIR Angkutan Umum di Kota Tebing Tinggi Tahun 2009
IKK Rumus
Capaian Kinerja
Keterangan 1. Jumlah angkutan umum yang
tidak memiliki KIR = 0 unit
100 3600
x unit
unit
Balai Pengujian Kendaraan
Bermotor PKB
2. Jumlah angkutan umum = 3600 unit
- -
- Sumber data : Dinas Perhubungan Kota Tebing Tinggi, 2009
Bab II- 30
PEMERINTAH KOTA TEBING TINGGI TAHUN 2012
Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa Balai Pengujian Kendaraan Bermotor PKB belum dibangun dan wadah untuk pengujian tersebut belum ada sehingga
capaian kinerja masih 0 dan telah diusulkan untuk pembangunan balai tersebut di tahun 2012.
c. Lama Pengujian Kelayakan Angkutan Umum KIR