BAB 4
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Pengolahan Data
Setiap data yang telah didapat merupakan alat pengambil keputusan dalam
pemecahan persoalan yang ada. Dalam hal ini persoalan yang diteliti tentang ketersediaan beras dan faktor – faktor yang mempengaruhinya yaitu produksi
beras, kebutuhan dan luas lahan. Adapun data yang digunakan adalah data sekunder yang didapat dari Badan Ketahanan Pangan Provinsi Sumatera Utara
pada tahun 20112012. Tabel 4.1 Ketersediaan Beras Y, Produksi Beras X
1
, Kebutuhan Beras X2, Luas Lahan X
3
per bulan pada tahun 2011 dan 2012 di Kabupaten Serdang Berdagai
Bulan Ketersediaan
Beras ton Produksi Beras
ton Kebutuhan
Beras ton Luas Panen
Ha
Januari 2011 25.992
26.888 6677
8945 Februari 2011
20.056 20.747
6677 6902
Maret 2011 24.754
25.607 6677
8519 April 2011
31.234 32.310
6677 10749
Mei 2011 2.575
2.663 6677
886 Juni 2011
2.589 2.678
6677 891
Juli 2011 976
1.010 7745
336 Agustus 2011
24.722 25.574
8814 8508
September 2011 33.739
3.901 6677
11611 Oktober 2011
8.069 8.347
6677 2777
Nopember 2011 9.830
10169 6744
3383 Desember 2011
729 754
7478 251
Januari 2012 6.001
6.697 6677
2198 Februari 2012
53.479 59.678
6677 19588
Maret 2012 19.199
21.424 6677
7032 April 2012
1.723 1.922
6677 631
Mei 2012 513
573 6677
188 Juni 2012
792 884
6677 290
Universitas Sumatera Utara
Juli 2012 15.808
17.640 7745
5790 Agustus 2012
45.065 50.288
8814 16506
September 2012 32.315
36.060 6677
11836 Oktober 2012
2.968 3.312
6677 1087
Nopember 2012 658
734 6744
241 Desember 2012
9.569 10.679
7478 3505
• Sumber : Badan Ketahanan Pangan Provinsi Sumatera Utara
4.2 Menghitung Koefisien Jalur
4.2.1 Menyusun Hipotesis
H : Tidak terdapat hubungan kausalitas antara kebutuhan beras dengan produksi.
H
1
: Terdapat hubungan kausalitas antara kebutuhan beras dengan produksi beras. H
: Tidak terdapat hubungan kausalitas antara luas lahan dengan produksi beras. H
1
: Terdapat hubungan kausalitas antara luas lahan dengan produksi beras. H
: Tidak terdapat hubungan kausalitas antara produksi beras dengan ketersediaan beras.
H
1
: Terdapat hubungan kausalitas antara produksi beras dengan ketersediaan beras.
H : Tidak terdapat hubungan kausalitas antara kebutuhan beras dengan
ketersediaan beras. H
1
: Terdapat hubungan kausalitas antara kebutuhan beras dengan ketersediaan beras.
H : Tidak terdapat hubungan kausalitas antara luas lahan dengan ketersediaan
beras. H
1
: Terdapat hubungan kausalitas antara luas lahan dengan ketersediaan beras.
Universitas Sumatera Utara
Gambar diagram jalur :
Gambar 4.1 Diagram Jalur
Dimana: X
1
= Produksi Beras X
2
= Kebutuhan Beras X
3
= Luas Lahan Y
= Ketersediaan Beras
4.2.2 Menghitung matriks korelasi antar variabel, yang diperoleh dari
SPSS
Untuk melihat dan mnegetahui seberapa besar matriks korelasi antar variabel maka dapat dilihat dari hasil keluaran SPSS dibawah ini:
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.2 Hasil Output SPSS mengenai Korelasi
Correlations
Ketersediaan _Beras
Produksi _Beras
Kebutuhan _Beras
Luas _Lahan
Ketersediaan _Beras
Pearson Correlation 1
.919 .211
.999 Sig. 2-tailed
.000 .322
.000 N
24 24
24 24
Produksi _Beras
Pearson Correlation .919
1 .264
.927 Sig. 2-tailed
.000 .213
.000 N
24 24
24 24
Kebutuhan _Beras
Pearson Correlation .211
.264 1
.217 Sig. 2-tailed
.322 .213
.308 N
24 24
24 24
Luas _Lahan
Pearson Correlation .999
.927 .217
1 Sig. 2-tailed
.000 .000
.308 N
24 24
24 24
. Correlation is significant at the 0.01 level 2-tailed.
Keterangan :
Dari hasil SPSS diperoleh : • Secara signifikan ketersediaan beras dengan produksi beras berkorelasi
sebesar 0,919 atau 91,9 • Secara signifikan ketersediaan beras dengan kebutuhan beras berkorelasi
sebesar 0,211 atau 21,1 • Secara signifikan ketersediaan beras dengan luas lahan berkorelasi sebesar
0,999 atau 99,9
Universitas Sumatera Utara
4.2.3 Model Persamaan Struktural
Diagram jalur tersebut terdiri atas persamaan struktural yaitu X
1
, X
2
, X
3
disebut sebagai variabel eksogen dan Y sebagai variabel endogen. Adapun rumus persamaan jalurnya dapat dituliskan sebagai berikut:
� = �
��
�
�
�
+ �
��
�
�
�
+ �
��
�
�
�
+ �
��
�
�
�
�
�
= �
�
�
�
�
�
�
+ �
�
�
�
�
�
�
+ �
�
�
�
�
�
�
Dimana koefisien jalur dari variabel – variabel tersebut akan dicari nilai dan pengaruhnya masing – masing terhadap variabel terikat dengan menggunakan
aplikasi AMOS dan SPSS.
4.2.4 Hasil perhitungan koefisien yang diperoleh dari Amos
Standard Estimates
Gambar 4.2 Output Diagram Jalur dengan menggunakan AMOS
Universitas Sumatera Utara
Keterangan : • �
�
1
�
2
= 0,07 , artinya pengaruh kebutuhan beras tidak terlalu besar mempengaruhi produksi beras, namun semakin banyak kebutuhan beras
maka semakin besar pula produksi beras. • �
�
1
�
3
= 0,92 artinya luas lahan sangat mempengaruhi produksi beras. Semakin besar luas lahan maka semakin besar pula produksi beras.
• �
��
1
= - 0,05 , artinya produksi beras berbanding terbalik dengan ketersediaan beras. Dimana semakin tinggi tingkat produksi beras maka
semakin rendah pula ketersediaan beras begitu sebaliknya namun dalam skala yang kecil.
• �
��
2
= - 0,003 , artinya kebutuhan beras berbanding terbalik dengan ketersediaan beras. Dimana semakin tinggi kebutuhan beras maka semakin
rendah atau sedikit ketersediaan beras begitu sebaliknya namun dalam skala yang sangat kecil.
• �
��
3
= 1,04 , artinya luas lahan sangat berpengaruh terhadap ketersediaan beras. Dimana semakin luas suatu lahan maka semakin besar pula
ketersediaan beras yang ada. Dari hasil diatas dapat dituliskan persamaan menjadi dibawah ini:
� = �
��
�
�
�
+ �
��
�
�
�
+ �
��
�
�
�
+ �
��
�
�
�
� = −�, ���
�
− �, ����
�
+ �, ���
�
Universitas Sumatera Utara
�
�
= �
�
�
�
�
�
�
+ �
�
�
�
�
�
�
+ �
�
�
�
�
�
�
�
�
= �, ���
�
+ �, ���
�
Dari kedua hasil diatas dapat diartikan bahwa pada variabel ketersediaan beras pengaruh positif berasal dari luas lahan sedangkan kebutuhan dan hasil produksi
berpengaruh negatif. Pada variabel produksi beras terdapat pengaruh yang positif dari variabel kebutuhan dan luas lahan.
• Pengaruh yang diterima oleh X
1
sebesar :
�
2
�
1�
2
, �₃
= [0,07 0,92] �
0,264 0,927�
= 0,01848 + 0,85284 = 0.87132
= 0,872 Jadi pengaruh yang diterima oleh Produksi beras sebesar 0,872 atau 87,2 .
• Pengaruh yang diterima oleh Y sebesar :
�
2
�
�
1
, �
2
, �
3
= [ −0,05 − 0,003 1,04] �
0,919 0,211
0,999 �
= −0,04595 − 0,000633 + 1,03896
= 0.992 Jadi pengaruh yang diterima ketersediaan beras sebesar 0,992 atau 99,2
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.3 Hasil Output SPSS Menjelaskan Nilai Tiap Variabel
Coefficients
a
Model Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
T Sig.
B Std. Error
Beta 1
Constant 653.143
1437.401 .454
.654 Produksi_Beras
-.046 .021
-.050 -2.157
.043 Kebutuhan_Beras
-.064 .207
-.003 -.311
.759 Luas_Lahan
2.907 .063
1.046 46.003
.000 a. Dependent Variable: Ketersediaan_Beras
Dari hasil SPSS maka dapat diketahui, bahwa variabel signifikan itu adalah
P
value
0,05 : 1. Produksi beras = 0,043, maka berarti produksi beras signifikan.
2. Kebutuhan beras = 0,759, maka berarti kebutuhan beras tidak signifikan. 3. Luas lahan = 0,000, maka berarti luas lahan signifikan.
Maka dari hasil output SPSS diatas diperoleh koefisien-koefisien regresi linier berganda sebagai berikut:
� = 653,143
�
1
= - 0,046 �
2
= - 0,064 �
3
= 2,907
Universitas Sumatera Utara
4.3 Pengujian Koefisien Jalur
Penulis menggunakan Uji Chi square, nilai chi square diperoleh dari amos yaitu :
Gambar 4.3 Hasil Output AMOS Melihat Nilai
Gambar 4.4 Hasil Output AMOS secara Keseluruhan
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4.5 Hasil Output AMOS lanjutan
Gambar 4.6 Hasil Output AMOS lanjutan
1. Hipotesis
H : Tidak ada pengaruh antara produksi beras, kebutuhan beras dan luas lahan
dengan ketersediaan beras.
Universitas Sumatera Utara
H
1
: ada pengaruh antara produksi beras, kebutuhan beras dan luas lahan dengan ketersediaan beras.
2. Tingkat signifikansi
α = 5 = 0,05
3. Uji Statistik
Chi – square hitung = 1,111 df
= 1 Chi – square tabel
= X
2 1;0,05
= 0.004
4. Kriteria keputusan
X
2
hitung = 1,111 X
2
tabel = 0.004 X
2
hitung X
2
tabel, maka H ditolak H
1
diterima
5. Kesimpulan
Karena X
2
hitung X
2
tabel yaitu 1,111 0.004 maka H ditolak dan H
1
diterima yang berarti Ada pengaruh antara variabel produksi beras, kebutuhan beras dan
luas lahan tehadap ketersediaan beras.
Universitas Sumatera Utara
BAB 5
IMPLEMENTASI SISTEM
5.1 Pengertian Implementasi Sistem
Implementasi sistem adalah prosedur yang dilakukan untuk menyelesaikan
desain sistem yang ada dalam sistem yang telah disetujui, dan memulai sistem baru atau sistem yang sudah diperbaiki.
5.2 Sekilas Tentang Amos Versi 18